Kamis, 20 September 2012

Mobil : Warna Favorit 2012


Sejak beberapa tahun terakhir, mobil warna putih semakin disukai dan pamornya mampu mengalahkan warna-warna lain, baik di dalam lingkup global maupun di kawasan Asia Pasifik.

Si Putih yang favorit
Stigma warna putih sebagai warna yang 'tidak menguntungkan' karena cepat kotor atau karena identik dengan ambulans telah berangsur-angsur hilang. 
Pemilihan warna putih ini bukan cuma semata-mata karena tren, melainkan terdapat berbagai alasan yaitu : putih dan variasinya memiliki beberapa kelebihan, terlihat lebih elegan, memberi kesan lebih besar, dapat menolak sinar matahari sehingga kabin tidak cepat panas, dan bahkan untuk warna putih mutiara mempunyai berbagai efek warna tergantung kondisi matahari.  Sedangkan dari harga untuk mobil dengan warna yang sedang favorit (tren) bisa stabil atau bahkan bisa naik.
Kegemaran konsumen otomotif terhadap lawan abadi warna hitam tersebut kembali terungkap dalam 2011 DuPont Automotive Color Popularity Report. Laporan serupa pada 2009 juga menyimpulkan hal yang sama tentang dominannya putih sebagai warna mobil masa kini.
Dalam hasil survei DuPont akhir 2011, mobil warna putih digandrungi pecinta otomotif di Asia Pasifik dengan persentase 25%, menyamai warna perak (silver). Sebanyak 22% di antaranya menyukai putih solid, dan sisanya memilih putih mutiara. Warna hitam sebagai warna 'konservatif ada di peringkat ketiga dengan 16%, diikuti abu-abu sebanyak 10%.

Data
Popularitas Warna Otomotif Tahun 2011 (Asia Pasifik) : Putih (25%), Perak (25%), Hitam (16%), Abu-abu (10%), Biru (7%), Merah (5%), Cokelat (5%), Hijau (2%), Kuning (1%), Lainnya (4%)

Secara global, warna putih bahkan telah menggeser warna perak yang menjadi warna terfavorit selama dua tahun berturut-turut 2009 dan 2010.
Perusahaan konsultan mobil asal Inggris CAP - yang ahli menentukan nilai jual mobil- meneliti pola perdagangan mobil dalam lima tahun terakhir dan menemukan bahwa warna putih yang pada 1990-an tidak terlalu diminati akhirnya bisa melejit menjadi tren global.  Hal itu tidak terlepas dari penilaian nilai jual kembali mobil warna putih yang cukup surprise karena paling stabil di antara warna lain.
Komentar
 “Selama lima tahun terakhir, mobil berwarna hitam, perak, dan abu-abu sangat konsisten (harga jualnya) di pasar. Namun mobil warna putihlah yang mengungguli seluruh warna mobil yang ada," jelas Chief Editor CAP Chris Crow seperti dikutip Antara (7/9).
"Jika dulu ditanyakan mengenai hal ini, putih jelas tak masuk hitungan para desainer. Kami tidak perkirakan warna ini bakal mencuat. Semula prediksi kami untuk warna yang bisa menjadi tren otomotif adalah cokelat dan abu-abu," beber Alexandra 'Sandy' McGill dari BMW Designworks AS di laman daring www.extremetech.com.

Selingan ... (Boleh dibaca boleh tidak)
Warna Mobil Pengaruhi Konsumsi Bahan Bakar
Para peneliti di laboratorium Berkeley divisi Teknologi Energi Lingkungan mempublikasikan sebuah studi baru yang menunjukkan bahwa mobil-mobil berwarna cerah memiliki efisiensi bahan bakar 2% lebih baik dibandingkan mobil berwarna gelap.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa warna-warna terang seperti putih dan silver mampu memantulkan cahaya matahari hingga 60%, sementara warna hitam atau warna lebih gelap hanya mampu memantulkan cahaya 5%.
Setelah dijemur di bawah terik matahari selama satu jam, atap mobil berwarna silver memiliki temperatur yang lebih dingin dibanding mobil berwarna hitam. Kedua warna tersebut berselisih  temperatur hingga 45 derajat Fahrenheit atau berselisih sekitar 26 derajat Celsius. Dan menurut para peneliti akan memberikan perbedaan suhu udara di dalam kabin antara 9 hingga 11 derajat Fahrenhei atau sekitar 5 hingg 8 derajat Celsius.
Dari sinilah konsumsi bahan bakar dapat dipengaruhi. Jika warna terang bisa membuat kabinnya lebih dingin dibanding mobil gelap, maka kinerja perangkat penyejuk udara menjadi lebih ringan dan lebih efisien untuk menurunkan suhu udara kabin menjadi 25 derajat Celsius karena hanya membutuhkan waktu 30 menit (sesuai performa standar industri untuk AC kendaraan).
Para peneliti kemudian melakukan peralatan simulasi untuk memperkirakan potensi penghematan energi dengan menggunakan warna yang lebih memantulkan cahaya untuk mengurangi ukuran AC dan mereka mendapatkan bahwa dengan menukar warna hitam menjadi putih atau silver akan manambah jarak tempuh sekitar 0.187 km/liter atau 2%.
Angka ini terlihat tidak terlalu signifikan tentunya, tetapi jika dihitung secara jangka panjang selam bertahun-tahun, maka angka ini menjadi sangat berarti.
Berbekal informasi ini, para produsen mobil dapat memilih untuk membatasi penyediaan warna-warna gelap pada model-model mobil bertema eco, demikian pula dengan para konsumennya. Oleh karena itu pula, penggunaan kaca film yang mampu menghalau panas bisa juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
(Sumber : mediaindonesia.com  2011/11/5)
Masih selingan
Warna dapat memainkan peran besar dalam menentukan bagaimana perasaan pengguna terhadap mobil mereka, sebagai contoh : warna merah menawarkan kekuasaan, silver membuat tampak berteknologi tinggi dan aman, kuning melahirkan kehangatan dan hati-hati, hijau menggambarkan alam dan ketenangan, dan biru memberikan rasa kepercayaan dan konsistensi. 
(Sumber : oto.detik.com, 2010/10/8)
Kita lanjutkan ...

Tren di Indonesia
Gejala-gejala kegemaran terhadap warna putih juga terjadi di Indonesia. Warna putih diminati baik di pasar mo­bil baru maupun mobil bekas (second).  Tren mobil warna putih di Indonesia ini mulai muncul sejak dua tahun lalu yang saat itu pilihan masih sedikit.  Tidak mengherankan jika kini hampir semua produk otomotif baru yang dilansir di Tanah Air menawarkan warna putih sebagai andalan mereka, dan hebatnya, konsumen pun merespons dengan antusias.
Komentar :
"Sejak tahun lalu mobil bekas warna putih lebih cepat laku … Sekarang kan mobil-mobil seperti Xenia, Avanza, sudah ada warna putih. City car juga begitu, jadi seolah olah baru belakangan ini di Indonesia.” kata Senior Marketing Manager Bursa Mobil Second Mangga Dua, Herjanto Kosasih, melalui sambungan telepon (11/9), yang membenarkan juga analisis CAP yang menyebut harga jual mobil warna putih relatif stabil, bahkan lebih tinggi untuk beberapa mobil. "Jazz putih bekas lebih mahal Rp2 juta-Rp3 juta. MPV juga sekitar segitu," ujarnya.
"Sejak pertama diperkenalkan Honda di Indonesia, warna putih menjadi favorit untuk hampir sernua model," ungkap Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, (10/9).
Merk mobil
Pabrikan asal Jepang itu mulai memopulerkan kembali warna tersebut melalui model CRV pada 2009,  juga amat terasa untuk merk Hyundai. Dimana permintaan terhadap warna putih amat banyak dan merata di setiap model produk Hyundai dimana sekitar 40% dari penjualan Januari-Agustus sebanyak 4.017 unit adalah warna putih.

Warna masa depan
Pilihan warna mobil di tahun-tahun berikutnya mungkin saja bisa berubah, apakah akan seiring dengan berkembangnya mobil ramah lingkungan sesuai 'ramalan' DuPont? 
"Di Asia Pasifik, kami melihat tren war­na mobil akan berganti ke arah warna natural dan lingkungan seperti warna hijau dan biru. Kesukaan akan warna hitam menurun bersamaan dengan naiknya warna biru. Selain itu, semua segmen juga akan lebih berani menggunakan beragam warna yang lain," papar DuPont Color Marketing Manager Kumiko Ohmura.

Catatan : Warna favorit masa akan datang ini menarik untuk dinanti, tetapi jangan tunda pembelian mobil Anda … karena gara-gara menunggu ‘ramalan warna’ yang akan menjadi tren atau paling favorit di masa yang akan datang.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber edit bacaan a.l : article ‘Putih masih Mendominasi Warna Natural Menanti’ oleh Ahmad Punto  (Media Indonesia, 13/9/2012).

Bacaan terkait : Warna mobil yang rawan kecelakaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar