Sejak beberapa
tahun terakhir, mobil warna putih semakin disukai dan pamornya mampu
mengalahkan warna-warna lain, baik di dalam lingkup global maupun di kawasan
Asia Pasifik.
Si
Putih yang favorit
Stigma warna putih sebagai
warna yang 'tidak menguntungkan' karena cepat kotor atau karena identik dengan
ambulans telah berangsur-angsur hilang.
Pemilihan warna
putih ini bukan cuma semata-mata karena tren, melainkan terdapat berbagai alasan
yaitu : putih dan variasinya memiliki beberapa kelebihan, terlihat lebih
elegan, memberi kesan lebih besar, dapat menolak sinar matahari sehingga kabin
tidak cepat panas, dan bahkan untuk warna putih mutiara mempunyai berbagai efek
warna tergantung kondisi matahari.
Sedangkan dari harga untuk mobil dengan warna yang sedang favorit (tren)
bisa stabil atau bahkan bisa naik.
Kegemaran konsumen
otomotif terhadap lawan abadi warna hitam tersebut kembali terungkap dalam 2011
DuPont Automotive Color Popularity Report. Laporan serupa pada 2009 juga menyimpulkan
hal yang sama tentang dominannya putih sebagai warna mobil masa kini.
Dalam hasil survei
DuPont akhir 2011, mobil warna putih digandrungi pecinta otomotif di Asia
Pasifik dengan persentase 25%, menyamai warna perak (silver). Sebanyak
22% di antaranya menyukai putih solid, dan sisanya memilih putih mutiara. Warna
hitam sebagai warna 'konservatif ada di peringkat ketiga dengan 16%, diikuti
abu-abu sebanyak 10%.
Data
Popularitas
Warna Otomotif Tahun 2011 (Asia Pasifik) : Putih (25%), Perak (25%), Hitam
(16%), Abu-abu (10%), Biru (7%), Merah (5%), Cokelat (5%), Hijau (2%), Kuning
(1%), Lainnya (4%)
Secara global,
warna putih bahkan telah menggeser warna perak yang menjadi warna terfavorit
selama dua tahun berturut-turut 2009 dan 2010.
Perusahaan
konsultan mobil asal Inggris CAP - yang ahli menentukan nilai jual mobil-
meneliti pola perdagangan mobil dalam lima tahun terakhir dan menemukan bahwa
warna putih yang pada 1990-an tidak terlalu diminati akhirnya bisa melejit
menjadi tren global. Hal itu tidak
terlepas dari penilaian nilai jual kembali mobil warna putih yang cukup surprise
karena paling stabil di antara warna lain.
Komentar
“Selama lima tahun terakhir, mobil berwarna
hitam, perak, dan abu-abu sangat konsisten (harga jualnya) di pasar. Namun
mobil warna putihlah yang mengungguli seluruh warna mobil yang ada," jelas
Chief Editor CAP Chris Crow seperti dikutip Antara (7/9).
"Jika dulu
ditanyakan mengenai hal ini, putih jelas tak masuk hitungan para desainer. Kami
tidak perkirakan warna ini bakal mencuat. Semula prediksi kami untuk warna yang
bisa menjadi tren otomotif adalah cokelat dan abu-abu," beber Alexandra
'Sandy' McGill dari BMW Designworks AS di laman daring www.extremetech.com.
Selingan
... (Boleh dibaca boleh tidak)
Warna Mobil
Pengaruhi Konsumsi Bahan Bakar
Para
peneliti di laboratorium Berkeley divisi Teknologi Energi Lingkungan
mempublikasikan sebuah studi baru yang menunjukkan bahwa mobil-mobil berwarna
cerah memiliki efisiensi bahan bakar 2% lebih baik dibandingkan mobil berwarna
gelap.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa warna-warna terang seperti putih dan silver mampu memantulkan cahaya matahari hingga 60%, sementara warna hitam atau warna lebih gelap hanya mampu memantulkan cahaya 5%.
Setelah dijemur di bawah terik matahari selama satu jam, atap mobil berwarna silver memiliki temperatur yang lebih dingin dibanding mobil berwarna hitam. Kedua warna tersebut berselisih temperatur hingga 45 derajat Fahrenheit atau berselisih sekitar 26 derajat Celsius. Dan menurut para peneliti akan memberikan perbedaan suhu udara di dalam kabin antara 9 hingga 11 derajat Fahrenhei atau sekitar 5 hingg 8 derajat Celsius.
Dari sinilah konsumsi bahan bakar dapat dipengaruhi. Jika warna terang bisa membuat kabinnya lebih dingin dibanding mobil gelap, maka kinerja perangkat penyejuk udara menjadi lebih ringan dan lebih efisien untuk menurunkan suhu udara kabin menjadi 25 derajat Celsius karena hanya membutuhkan waktu 30 menit (sesuai performa standar industri untuk AC kendaraan).
Para peneliti kemudian melakukan peralatan simulasi untuk memperkirakan potensi penghematan energi dengan menggunakan warna yang lebih memantulkan cahaya untuk mengurangi ukuran AC dan mereka mendapatkan bahwa dengan menukar warna hitam menjadi putih atau silver akan manambah jarak tempuh sekitar 0.187 km/liter atau 2%.
Angka ini terlihat tidak terlalu signifikan tentunya, tetapi jika dihitung secara jangka panjang selam bertahun-tahun, maka angka ini menjadi sangat berarti.
Berbekal informasi ini, para produsen mobil dapat memilih untuk membatasi penyediaan warna-warna gelap pada model-model mobil bertema eco, demikian pula dengan para konsumennya. Oleh karena itu pula, penggunaan kaca film yang mampu menghalau panas bisa juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa warna-warna terang seperti putih dan silver mampu memantulkan cahaya matahari hingga 60%, sementara warna hitam atau warna lebih gelap hanya mampu memantulkan cahaya 5%.
Setelah dijemur di bawah terik matahari selama satu jam, atap mobil berwarna silver memiliki temperatur yang lebih dingin dibanding mobil berwarna hitam. Kedua warna tersebut berselisih temperatur hingga 45 derajat Fahrenheit atau berselisih sekitar 26 derajat Celsius. Dan menurut para peneliti akan memberikan perbedaan suhu udara di dalam kabin antara 9 hingga 11 derajat Fahrenhei atau sekitar 5 hingg 8 derajat Celsius.
Dari sinilah konsumsi bahan bakar dapat dipengaruhi. Jika warna terang bisa membuat kabinnya lebih dingin dibanding mobil gelap, maka kinerja perangkat penyejuk udara menjadi lebih ringan dan lebih efisien untuk menurunkan suhu udara kabin menjadi 25 derajat Celsius karena hanya membutuhkan waktu 30 menit (sesuai performa standar industri untuk AC kendaraan).
Para peneliti kemudian melakukan peralatan simulasi untuk memperkirakan potensi penghematan energi dengan menggunakan warna yang lebih memantulkan cahaya untuk mengurangi ukuran AC dan mereka mendapatkan bahwa dengan menukar warna hitam menjadi putih atau silver akan manambah jarak tempuh sekitar 0.187 km/liter atau 2%.
Angka ini terlihat tidak terlalu signifikan tentunya, tetapi jika dihitung secara jangka panjang selam bertahun-tahun, maka angka ini menjadi sangat berarti.
Berbekal informasi ini, para produsen mobil dapat memilih untuk membatasi penyediaan warna-warna gelap pada model-model mobil bertema eco, demikian pula dengan para konsumennya. Oleh karena itu pula, penggunaan kaca film yang mampu menghalau panas bisa juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
(Sumber : mediaindonesia.com 2011/11/5)
Masih selingan
Warna dapat memainkan peran besar dalam menentukan bagaimana perasaan pengguna terhadap mobil mereka, sebagai contoh : warna merah menawarkan kekuasaan, silver membuat tampak berteknologi tinggi dan aman, kuning melahirkan kehangatan dan hati-hati, hijau menggambarkan alam dan ketenangan, dan biru memberikan rasa kepercayaan dan konsistensi.
(Sumber : oto.detik.com, 2010/10/8)
Kita
lanjutkan ...
Tren
di Indonesia
Gejala-gejala
kegemaran terhadap warna putih juga terjadi di Indonesia. Warna putih diminati
baik di pasar mobil baru maupun mobil bekas (second). Tren mobil warna putih di Indonesia ini mulai
muncul sejak dua tahun lalu yang saat itu pilihan masih sedikit. Tidak mengherankan jika kini hampir semua
produk otomotif baru yang dilansir di Tanah Air menawarkan warna putih sebagai
andalan mereka, dan hebatnya, konsumen pun merespons dengan antusias.
Komentar
:
"Sejak tahun
lalu mobil bekas warna putih lebih cepat laku … Sekarang kan mobil-mobil
seperti Xenia, Avanza, sudah ada warna putih. City car juga begitu, jadi
seolah olah baru belakangan ini di Indonesia.” kata Senior Marketing Manager
Bursa Mobil Second Mangga Dua, Herjanto Kosasih, melalui sambungan telepon
(11/9), yang membenarkan juga analisis CAP yang menyebut harga jual mobil warna
putih relatif stabil, bahkan lebih tinggi untuk beberapa mobil. "Jazz
putih bekas lebih mahal Rp2 juta-Rp3 juta. MPV juga sekitar segitu," ujarnya.
"Sejak pertama
diperkenalkan Honda di Indonesia, warna putih menjadi favorit untuk hampir
sernua model," ungkap Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect
Motor, Jonfis Fandy, (10/9).
Merk
mobil
Pabrikan asal
Jepang itu mulai memopulerkan kembali warna tersebut melalui model CRV pada
2009, juga amat terasa untuk merk
Hyundai. Dimana permintaan terhadap warna putih amat banyak dan merata di
setiap model produk Hyundai dimana sekitar 40% dari penjualan Januari-Agustus
sebanyak 4.017 unit adalah warna putih.
Warna
masa depan
Pilihan warna mobil
di tahun-tahun berikutnya mungkin saja bisa berubah, apakah akan seiring dengan
berkembangnya mobil ramah lingkungan sesuai 'ramalan' DuPont?
"Di Asia
Pasifik, kami melihat tren warna mobil akan berganti ke arah warna natural dan
lingkungan seperti warna hijau dan biru. Kesukaan akan warna hitam menurun
bersamaan dengan naiknya warna biru. Selain itu, semua segmen juga akan lebih
berani menggunakan beragam warna yang lain," papar DuPont Color Marketing
Manager Kumiko Ohmura.
Catatan : Warna
favorit masa akan datang ini menarik untuk dinanti, tetapi jangan tunda
pembelian mobil Anda … karena gara-gara menunggu ‘ramalan warna’ yang akan
menjadi tren atau paling favorit di masa yang akan datang.
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber
edit bacaan a.l : article ‘Putih masih
Mendominasi Warna Natural Menanti’ oleh Ahmad Punto (Media Indonesia, 13/9/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar