Senin, 13 Agustus 2012

Kisah : Penembakan Massal ‘Joker’ di Colorado-AS (Bagian 1)


Dikemas oleh Isamas54
Penembak masal di bioskop Kota Aurora Colorado-AS (20/7), menyebut dirinya sebagai ‘Joker’ musuh bebuyutan Batman.

Penembakan masal terhadap penonton yang sedang menyaksikan pemutaran perdana film Bat­man The Dark Knight Rises di bioskop Kota Aurora, Negara Bagian Colorado-AS (20/7/2012) dilakukan oleh lone wolf (teroris tunggal)yang menyebut dirinya ‘Joker’ sebagai musuh bebuyutan Bat­man (tokoh dalam film Batman).  Pelaku menggunakan tiga senjata api dengan korban 12 orang tewas dan 58 orang terluka (3 di antaranya warga negara Indo­nesia).

Pribadi pelaku
Pelaku penembakan lone wolf (teroris tunggal) adalah James Eagan Holmes (24), mantan mahasiswa doktoral neurosains, pandai tapi gemar menyendiri, tidak memiliki catatan criminal, sen­jata yang dimiliki sah se­cara hokum, tidak secara khusus dibantu oleh orang lain, juga bukan bagian jaringan teroris mana pun, dia tidak terdeteksi radar penegakan hukum tercanggih sekalipun.  Hingga akhir bulan lalu, Holmes sedang menyelesaikan program doktoral bidang neuroscience di Universitas Colorado.
Tak seorang pun pernah melihat Holmes berkelakuan mencurigakan, bahkan rekan-rekannya menggambarkan dia sebagai pribadi yang rapi, rajin, dan tak banyak bicara. "Dia keras kepala dan sangat pemalu," ungkap John Jacobson, pengawas di lab neurobiolog Silk, tempat Holmes bekerja. "Sangat sulit baginya untuk mengatakan apa pun. Anda harus mengajukan pertanyaan ya atau tidak. Dia sangat tidak menonjol," imbuhnya.
Beberapa koleganya mengatakan di masa lalu Holmes memang menunjukkan kondisi mental terganggu, akibat kondisi mental itu maka perkumpulan menembak di Colorado pun menolak aplikasi keanggotaan Holmes.

Ancaman/serangan lone wolf
Sedemikian tingginya ancaman berupa serangan lone wolf adalah merupakan skenario paling mungkin yang harus dihadapi aparat AS. Berdasarkan catatan lembaga advokasi Brady Campaign to Prevent Gun Violence, penembakan massal di AS mencapai 22 kali sepanjang 2012.
Presiden AS Barack Obama : "Ketika ada seseorang yang didorong oleh ideologi penuh kebencian, dia bisa menciptakan kerusakan parah. Akan jauh lebih sulit untuk melacak pelaku lone wolf," papar Obama seraya merujuk Anders Behring Breivik (pelaku pembantaian di Norwegia).
Biro Investigasi Federal (FBI) : membentuk satuan tugas untuk mengidentifikasi ciri laku dan karakter umum pada 2009, mereka kewalahan membendung aksi para lone wolf.
Mantan pakar perilaku FBI, Kathleen Puckett :  Banyak pelaku tunggal penembakan (lone wolf) merupakan individu yang cerdas, memiliki fungsi kognitif wajar (kemampuan mengingat banyak hal, perhatian, dan konsentrasi), tidak ada penanda umum yang luar biasa yang bisa dilihat.
Tidak dapat untuk memprediksi kejahatan semacam ini, kecuali seseorang memergokinya sedang memasukkan senjata ke mobilnya. Namun tetap ada harapan untuk menghentikan seseorang semacam Holmes, caranya melapor ke aparat jika ada hal yang mencurigakan.

Data
Beberapa kejadian penembakan massal di Amerika Serikat
Beberapa kejadian penembakan massal di beberapa wilayah Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun 2009 : seorang psikiater Tentara AS bernama Maj Nidal Malik Hasan menembak 13 orang di markas Fort Hood di Texas.
Bulan April 2009 : seorang imigran asal Vietnam bernama Jiverly Wong (41) menembak mati 13 orang di kantor imigrasi New York.
Bulan Mei 2009 : Michael McLendon (28) membunuh sepuluh orang termasuk ibu dan pamannya di dua kota di Alabama.
April 2007 :  mahasiswa asal Korea Selatan bernama Seung-Hui Cho (23) menembaki 27 teman sekolah dan lima staf pengajar di Virginia Tech University.
Juli 1999 :  Pedagang saham Mark Barton (44) menembak isteri dan kedua anaknya di rumahnya yang ada di Atlanta, Georgia, dan kemudian menembak enam orang di daerah bisnis kota itu.
April 1999 :  Eric Harris (18) dan Dylan Klebold (17) membunuh 12 siswa dan guru di Columbine High School di Littleton, Colorado.  (Sumber : antaranews.com  2012/7/20)

Permasalahan
Permasalahan dalam mencegah dan mengatasi lone wolf  yaitu : (a).  Keterbatasan perun­dangan. (b). Kendala mendeteksi calon pelaku (minimnya informasi dan pengetahuan) mengenai gejala psikopatis terpendam dari orang yang dipandang normal.  (c). Pelaku beraksi sendirian dan sanggup melancarkan serangan tanpa bantuan orang atau kelompok lain.

Kenangan dan trauma
Di sisi lain, ratusan hingga ribuan orang memenuhi beberapa wilayah di Kota Aurora untuk mengenang para korban, diantaranya di depan sekolah, dan kompleks bioskop Century 16 yang menjadi saksi bisu kebrutalan Holmes. Tingkat trauma yang diakibatkan aksi tersebut cukup besar. Itu membuat masyarakat Aurora enggan menyebut nama Holmes, termasuk Gubernur Colorado John Hickenlooper yang hadir dalam malam duka di Denver Minggu (22/7) malam waktu setempat. "Saya menolak nama. Di rumah saya kami memanggilnya dengan sebutan 'tersangka' A," ujarnya.
Pada hari yang sama, Presiden AS Barack Obama pun mengunjungi Aurora untuk menunjukkan simpati terhadap para korban yang dirawat di Ru­mah Sakit Universitas Colorado. Obama berjanji membantu para korban dan keluarga korban di kota berpenduduk 325 ribu jiwa itu. Obama pun tidak menyebut nama tersangka penembakan tersebut.
Pemeran Batman The Dark Knight Rises, Christian Bale , juga datang ke lokasi kejadian di Bioskop Centyry 16 Aurora Colorado (25/7) bersama istrinya Sandra Blazic -Gambar (satelit9.com, 2012/7/26). 
Bersambung ke Bagian 2

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber a.l : Media Indonesia tgl. 24 & 25 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar