Sabtu, 21 April 2012

Indramayu, di Wilayah Pantai Utara Jawa Barat

Berasal dari kata “Darma Ayu” yang melambangkan seorang wanita yang berani dalam membela kesucian dan kebenaran.  Lebih jauh mengenai wilayah Indramayu dengan berbagai potensi dan budayanya.

Umum
Secara geografi Kabupaten Indramyu berbatasan wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang: sebelah utara berbatasan dengan laut jawa: sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang Kabupaten Cirebon:  sebelah timur berbatasan dengan laut jawa dan Kabupaten Cirebon.
Terdiri dari 31 Kecamatan,307 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah 204,011 ha atau 2.040.110 Km dengan panjang pantai 114,1 km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang.  Data penduduk akhir 2010 adalah 1.769.423 jiwa ( laki-laki 885.345 jiwa dan perempuan 884.078  jiwa).
Penggunaan wilayah terdiri dari Sawah Irigasi (59,50%); Sawah tadah hujan (06,09%); Perkebunan (15,75%); Pemukiman (08,81%); Empang (06.18%); Lainnya (03,67%).
Sebagian besar permukaan tanahnya berupa dataran (96,03%) sehingga bila curah hujan tinggi maka daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air dan bila musim kemarau akan mengakibatkan kekeringan
Daerah Aliran Sungai tersebut yaitu Cipunegara, Cipancuh, Sewo, Mang Setan, Bugel, Legok, Eretan, Cilet, Tuan, Cilalanang, Cipanas, Cipondoh, Cibelerang, Pangkalan, Semak, Maja, Rambatan, Cimanuk, Kelolo, Prawiro, Darung, Gebang, Sawit, Glayem, Kamal, Sigedang, Bobos, Oyoran, Pamengkang, Cimanis, dan Kumpulkuista. 
Titik keramaian berada di kota Jatibarang (19 km dari kota Indramayu) yang dilewati jalur Pantura (jalur utama dan terpadat di Pulau Jawa), dilintasi jalur kereta api lintas Utara Pulau Jawa dengan salah satu stasiun terbesarnya di sini adalah Stasiun Jatibarang.  Kota penting lainnya adalah Indramayu, Jatibarang, Haurgeulis, Patrol, Karangampel dan Terisi.  Walau di daerah Pasundan tetapi sebagian besar berbahasa Jawa khas Indramayu dengan istilah setempat Basa Dermayon.
Ikon-ikon lainnya di wilayah seperti mangga Indramayu, tarling, sintren dan lais, Pesantren Al-Zaetun, kilang minyak Balongan, dlsb.

Visi dan Misi
Visi (2010-2015) : terwujudnya masyarakat Indramayu yang religius, maju, mandiri, dan sejahtera
Misi : (a). Mengembangkan SDM yang bermutu dengan berbasis pada nilai-nilai agama, iptek, serta budaya, (b). Mengoptimalkan pembangunan wilayah secara selaras dan lestari (c). Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan (d).  Meningkatkan perekonomian masyarakat (e). Meningkatkan PAD (f).  Menegakkan keamanan dan ketertiban umum (g). Memantapkan tata pemerintahan yang baik dan berwibawa.

Lambang
Dalam lambang Kabupten Indramayu antara lain terdapat  gambar dengan arti sebagai berikut :
(1). Tulisan “Darma Ayu” berasal dari nama Nyi Endang Darma yang ayu yaitu orang kedua pendiri Indramayu, jadi  nama Indramayu berasal dari Darma Ayu. Warna merah pada tulisan “Darma Ayu” dengan latar belakang warna putih melambangkan Nyi Endang Darma adalah wanita yang berani dalam membela kesucian dan kebenaran.
(2). Cakra adalah senjata peninggalan Raden Aria Wiralodra pendiri Indramayu yang melambangkan kewibawaan dan kesentosaan.
(3). Biji padi setiap sisi berjumlah 15 (limabelas) dibawah dan 27 (dua puluh tujuh) diatas, melambangkan tahun kelahiran Indramayu yaitu 1527.
(4). Padi, mangga, perahu, laut dan sungai cimanuk melambangkan sumber kehidupan rakyat Indramayu.
(5). Tulisan “Mulih Harja” merupakan motto juang rakyat Indramayu yang di petik dari prasasti Aria Wiralodra dan tulisan ditengah selendang dengan warna hitam yang berarti suatu saat nanti Indramayu akan kembali makmur.

Sejarah, Budaya, dan Potensi Wisata
Hari jadi Indramayu jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527 M.  Selengkapnya mengenai sejarah, budaya dan potensi wisata dapat dilihat  di bacaan terkait.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber :www.indramayukab.go.id  03/2011.

Bacaan terkait : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar