Sambungan dari Bagian 1
9. Apakah menaikkan harga Premium dan Solar sekarang bukan kebijakan yang berlebihan? Bukankah ada kemungkinan harga minyak mentah bisa turun lagi.
Pemicu kenaikan harga minyak mentah kali ini adalah krisis politik di Timur Tengah yang tampaknya belum akan mereda dalam waktu singkat. Maka pemerintah beranggapan akan lebih baik jika kita bersiap menghadapi kondisi terburuk. Berbagai perkiraan menunjukkan harga minyak mentah bisa melonjak menjadi US$ 150 hingga US$ 175 per barel jika lalu lintas angkutan minyak mentah di Sel Hormuz tersendat karena ketegangan politik semakin memuncak. Tanpa kenaikan harga jual Premium dan Solar, sementara harga minyak dunia terus melonjak anggaran Pemerintah untuk menambal subsidi akan semakin besar. Ini justru lebih merugikan warga berpenghasilan rendah.
10. Jadi, Pemerintah memilih hanya menaikkan harga. Ini memang cara paling mudah, namun bagaimana dengan masyarakat yang harus menanggung beban inflasi dan kenaikan harga?
Tidak, Pemerintah tidak hanya menaikkan harga dan memindahkan beban kepada masyarakat. Upaya menurunkan subsidi BBM terdiri dari empat langkah yang merupakan satu kesatuan kebijakan. Keempat langkah itu adalah : (a). Menaikkan harga, (b). Memberikan kompensasi kepada masyarakat, (c). Mengurangi penggunaan BBM bersubsidi, (d). Mengkonversi penggunaan minyak ke gas.
Keempatnya adalah paket kebijakan yang kait-mengait dan ada pentahapan pelaksanaannya. Pembatasan pemakaian Premium dan Solar, misalnya, dimulai pada mobil-mobil dinas dan kelak secara bertahap akan diberlakukan secara lebih luas. Demikian pula dengan kebijakan konversi ke gas, tetap berlangsung diawali dengan penggunaan pada kendaraan umum, terutama bus.
Kenaikan harga Premium dan Solar juga langsung berlanjut dengan pernberian paket-paket kompensasi. Tujuan pemberian kompensasi itu adalah meredam dampak inflasi dan penurunan daya beli masyarakat yang biasanya terjadi dalam waktu beberapa bulan setelah kenaikan harga BBM.
11. Apa saja paket kompensasi itu?
Paket kebijakan kompensasi terdiri dari empat paket : (1). Penambahan frekuensi jatah beras untuk rakyat miskin sebanyak dua bulan, rnenjadi 14 kali per tahun, dari saat ini sebanyak 12 kali per tahun dengan harga tebus tetap Rp 1 -600 per kilogram. (2). Pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) berupa dana tunai senilai Rp 150.000 per bulan. Penerima bantuan ini adalah 18,5. juta rumah tangga yang mencakup 30% rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi terendah di Indonesia. Penambahan beasiswa untuk rumah tangga miskin selama enam bulan.
Kompensasi untuk sektor transportasi sebesar Rp 5 triliun. Tujuannya, agar kenaikan tiket angkutan kelas ekonomi tidak melonjak sejalan dengan kenaikan harga Premium dan Solar.
12. Apakah paket-paket kompensasi itu cukup untuk meredam dampak kenaikan harga Premium dan Solar pada warga dengan tingkat sosial ekonomi terendah?
Dalam jangka pendek, harga berbagai komoditas serta biaya transportasi akan naik mengikuti kenaikan harga Premium dan Solar. Namun, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, inflasi akan terjadi dalam jangka waktu sementara saja, beberapa bulan setelah kenaikan harga. Oleh karena itu, Pemerintah merancang paket-paket kompensasi yang akan mengalir setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. Paket-paket itu cukup untuk meredam dampak kenaikan harga Premium dan Solar pada warga dengan tingkat sosial terendah.
13. Jadi, penerima kompensasi bukan hanya rumah tangga yang hidup di bawah garis kemiskinan?
Betul, cakupan kompensasi sekarang menjangkau 30% rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi terendah di Indonesia. Secara keseluruhan mereka berjumlah 18,5 juta rumah tangga. Setiap rumah tangga itu akan menerima kompensasi berupa dana tunai senilai Rp 130.000 per bulan, selama beberapa bulan setelah kenaikan harga Solar dan Premium. Berarti, anggota rumah tangga yang hampir miskin dan kelompok pekerja yang berpenghasilan di sekitar upah minimum juga akan mendapat kompensasi berupa dana tunai itu.
14. Mengapa kembali ada pembagian dana tunai, bukankah ini tidak mendidik dan mendorong orang menjadi malas?
Pemberian dana tunai secara langsung merupakan cara yang paling efektif untuk secara cepat meringankan beban masyarakat kurang mampu. Pemberian dana tunai dapat berlangsung secara lebih cepat, lebih tepat sasaran, dan lebih mencakup semua kelompok masyarakat kurang mampu yang perlu mendapatkan perlindungan dari dampak kenaikan harga BBM.
Hasil riset berbagai lembaga penelitian nasional dan internasional maupun universitas juga membuktikan bahwa program pembagian dana tunai secara langsung semacam BLSM temyata lebih tepat sasaran ketimbang program-program penanggulangan kemiskinan lainnya.
Patut dicatat, BLSM hanyalah kompensasi tambahan dan bersifat sementara yang akan berakhir dalam waktu beberapa bulan saja. Maka, tidak ada insentif bagi rumah tangga kurang mampu untuk malas atau mengurangi jam kerja hanya karena mendapatkan BLSM.
15. Bagaimana Pemerintah menentukan 30% rumah tangga berpenghasilan terendah di Indonesia yang berhak menerima kompensasi tunai? Apakah ini kampanye terselubung untuk partai tertentu?
Tidak ada hubungan antara penerima kompensasi dengan partai, kelompok, atau golongan tertentu. Penetapan 30% rumah tangga berpenghasilan terendah ini berlangsung secara objektif berdasarkan hasil survei Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 yang berlangsung Juli hingga Desember lalu. Pelaksana survei ini adalah Badan Pusat Statistik (EPS), bekerjasama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar yang diketuai Wakil Presiden RI.
16. Mengapa bantuan tunai nilainya Rp 150.000 per buIan? Cukupkah?
Bantuan per bulan sebesar Rp 150.000 itu cukup untuk mencegah penurunan daya beli. Ingat, bantuan itu tidak dimaksudkan untuk mengganti pengeluaran satu rumah tangga secara keseluruhan. Ini adalah tambahan pendapatan agar tidak ada penurunan daya beli karena lonjakan inflasi.
17. Bagaimana cara pembagian dan mekanisme BLSM?
Pembagian BLSM berlangsung melalui kantor-kantor pos di seluruh Indonesia. Sedapat mungkin, bantuan ini sudah cair segera setelah kenaikan harga Solar dan Premium berlaku. Seperti pengalaman sebelumnya, kantor pos akan mengirimkan kartu penerima bantuan melalui Kelurahan yang akan meneruskannya ke pengurus RT/RW setempat untuk dibagikan pada rumah tangga yang berhak. Berikutnya, rurnah tangga penerima dapat mencairkan bantuan tunai itu di kantor-kantor pos kecamatan sesuai jadwal yang ditetapkan. Pencairannya per tiga bulan. Jadi, setiap kali pembagian nilainya Rp 450.000.
18. Selain kompensasi adakah langkah-langkah lain untuk menanggulangi dampak inflasi?
Pemerintah bersama Bank Indonesia selalu berkoordinasi secara erat untuk mengatasi dampak inflasi akibat kenaikan harga Premium dan Solar. Secara kontinyu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengkoordinasikan seluruh kementerian dan lembaga yang berwenang menjaga stabilitas harga. Kelancaran distribusi serta persediaan komoditas utama, misalnya, menjadi perhatian utama agar tidak tersendat dan menimbulkan lonjakan harga. Sedangkan Bank Indonesia menangani kebijakan moneter, seperti mengendalikan pasokan uang dan mengatur suku bunga secara seksama agar target inflasi tercapai.
19. Apakah Pemerintah akan menghabiskan seluruh dana hasil penghematan subsidi menjadi kompensasi?
Tidak semua penghematan anggaran karena berkurangnya subsidi akan habis untuk membiayai program kompensasi. Akan ada tambahan belanja di bidang infrastruktur dan perbaikan layanan publik yang memakai sebagian hasil penghematan anggaran itu. Secara total, dari optimalisasi anggaran yang juga mencakup pemotongan berbagai belanja non-operasional Pemerintah serta penurunan subsidi BBM, ada penghematan senilai Rp 183,6 triliua Dari penghematan sebesar itu, Rp 73,8 triliun di antaranya dipakai untuk membiayai program-program kompensasi maupun berbagai proyek infrastruktur tambahan. Ada pula tambahan anggaran untuk pendidikan. Tambahan proyek-proyek infrastruktur itu terutama untuk memperbaiki konektivitas di Indonesia Timur serta mendukung pengembangan berbagai pusat-pusat pertumbuhan baru sesuai dengan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Berbagai tambahan proyek infrastruktur senilai total Rp 18,2 triliun itu tersaji dalam tabel berikut.
Tambahan Proyek-Proyek Infrastruktur (Deskripsi dan Nilai dlm Rp Triliun) : Konektivitas Indonesia Timur 9,5 (jalan 7,4 dan pelabuhan, bandara dll. 2,1). Infrastruktur Strategis dan Koridor Ekonomi (4,5), Infrastruktur untuk Ketahanan Pangan (1,8), Klaster IV (Perumahan dan Permukirnan) 1,5, Penanganan Banjir 0,9. Total 18,7
Yang tak kalah pentingnya, dari langkah-langkah optimalisasi anggaran itu, secara keseluruhan defisit anggaran akan turun menjadi Rp 109,8 triliun atau 2,23% terhadap Produk Dornestik Bruto (PDB). Jika tidak ada serangkaian kebijakan ini, defisit anggaran dapat melonjak hingga Rp 299. triliun atau 3,59% terhadap PDB. Jangan lupa, defisit anggaran terlalu besar adalah sumber masalah yang membuat Negara-negara Eropa sekarang terseret ke dalam krisis berkepanjangan, bahkan terancam bangkrut.
SELESAI
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi (tambahan) yang diambil dari internet
Sumber bacaan : Dikutip dari Media Indonesia tanggal 27 Maret 2012.Bacaan sebelumnya : Bagian 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar