Jembatan gantung terpanjang di Indonesia, Jembatan Kutai Kartanegara runtuh pada Sabtu 26 November 2011 petang hanya dalam waktu 30 detik, padahal usianya baru 10 tahun.
Jembatan gantung Jembatan Mahakam II yang merupakan simbol kejayaan Kutai Kartanegara- Kalimantan Timur, kini tak lagi tegak berdiri. Sabtu, 26 November 2011, jembatan sepanjang 710 meter itu ambruk, tinggal dua tiang penyangga yang tersisa, itu pun tak lagi tegak berdiri.
Konstruksi jembatan dibangun kontraktor untuk tahan minimal 50 tahun seperti jembatan-jembatan besar lainnya tetapi baru 10 tahun sudah ambruk.
Berdasarkan laporan di lapangan dan penjelasan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, jembatan runtuh saat sedang dilakukan pemeliharaan, terutama ketika terjadi pergeseran dari jalan sekitar 5-6 sentimeter.
Konstruksi jembatan dibangun kontraktor untuk tahan minimal 50 tahun seperti jembatan-jembatan besar lainnya tetapi baru 10 tahun sudah ambruk.
Berdasarkan laporan di lapangan dan penjelasan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, jembatan runtuh saat sedang dilakukan pemeliharaan, terutama ketika terjadi pergeseran dari jalan sekitar 5-6 sentimeter.
Proses pembangunan jembatan
Terlihat sangat indah Jembatan Kuker di kala senja (ketika masih utuh).
Menurut Menteri Pekerjaan Umum (www.tempo.co , 2011/11/29) : (a). Dari perencanaan sampai pembangunan dikerjakan dinilai sesuai dengan prosedur dimana perancangan dan perencanaan proyek dikerjakan oleh PT Perencana Jaya, sedangkan pembangunannya dilakukan oleh PT Hutama Karya (Persero). Semua spesifikasi material yang digunakan, sudah bagus mulai dari kabel utama, kabel gantung, dan konstruksi fondasinya. (b). Kontrak pesanan rangka besi Kementerian PU senilai US$ 92 juta dilakukan pada 1995. Total ada empat kontrak (rangka besi untuk jembatan girder, rangka besi jenis trust A, rangka besi jenis trust B, dan jembatan semipermanen /SP). Semua rangka ini dikirim ke Aceh, Sulawesi, Kalimantan, termasuk ke Kalimantan Timur, untuk membangun jembatan Tenggarong. (c). Jembatan pernah diuji coba dengan memarkir kendaraan besar hingga memenuhi jembatan, hasilnya adalah jembatan dinyatakan siap dan kuat, bahkan diuji juga oleh lembaga dari Virtual Circuit Identifier (VCI) dan mereka menyatakan jembatan bagus.
Menurut PT Bukaka (29/11/2011) : Dalam jembatan terpasang sebanyak 96 clamp yang di pasang di kanan dan kiri jembatan sepanjang 270 meter, terbagi menjadi tiga posisi dimana setiap posisi dibatasi oleh tiang tinggi. Posisi pertama - di tengah - dengan jumlah 28 clamp di sebelah kanan dan 28 clamp di sebelah kiri. Kemudian di sisi Tenggarong ada 10 clamp di sebelah kanan dan 10 clamp di sebelah kiri. Di sisi Samarinda, ada 10 clamp di sebelah kanan dan 10 di sebelah kiri. Seandanya clamp bergeser seharusnya jembatan masih bisa bertahan dan diperkirakan satu clamp menahan beban 70 ton. Sedangkan rangka besi bisa menahan beban hingga 240 ton.
Dugaan penyebab ambruk
Menurut Menteri PU (Tempo.co, 29/11/11) : akibat lepasnya penyambung kabel gantung dengan kabel utama. Selain itu sumber Tempo menyebutkan (Tempo.co, 29/11/11) : Kabel penyambung bisa lepas akibat human error, semisal saat perawatan. Pekerja hendak menyetel penghubung supaya kembali ke posisi awal, tetapi justru sebaliknya. Adapula sebab lain seperti karat atau bahan yang dipakai tak sesuai perencanaan.
Direktur Utama Bukaka (Tempo.co, 29/11/11) : Rangka besi Jembatan Mahakam II adalah buatan pabriknya, tapi bukan untuk jembatan gantung.
Belum tahu siapa pemenang tender clamp, hanger ini PU yang beli, apakah termasuk kontrak Hutama Karya. Hanya diketahui proses pembangunan dikerjakan oleh PT Hutama Karya dan pembuatan pilon atau tiang tinggi oleh Trans Bakrie.
PT Bukaka Teknik Utama menduga (www.tempo.co , 2011/11/30) : penyebab runtuhnya Jembatan Tenggarong adalah rapuhnya bahan material clamp atau pengait, bukan rangka besi atau kendornya baut, seperti yang diberitakan sebelumnya. Clamp tersebut patah dan bautnya lepas. Karena itu, meminta segera Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyelidiki clamp tersebut, spesifik ke bahan material clamp.
Selanjutnya, Bukaka membantah, rubuhnya jembatan karena proses perbaikan yang dilakukan oleh perusahaannya. Meski ia mengakui, pernah meminjam counternut (posisi yang diambil dekat tiang tinggi atau pilon) atau semacam baut pendamping untuk pengaman. Itu pun menurutnya, tidak berbahaya karena yang dipinjam adalah baut pendamping bukan dua baut utama. Peminjaman dilakukan sebulan lalu - selama sepekan – dan sudah meminta ijin PU daerah. Ditegaskan juga bahwa melepas counternut tidak akan menambah beban yang signifikan pada clamp atau rangka besi.selain itu menurut Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama menyatakan bahwa sejak Oktober belum ada aktifitas perbaikan oleh perusahaannya. Pihaknya baru mengirim 11 teknisi dengan paket peralatan kunci untuk mengencangkan baut, dan dongkrak untuk safety atau keamanan teknisi. Persiapan dilakukan sejak Jumat 25 November 2011 lalu.
Pemerintah menyebut penyebab jembatan yang baru berusia 10 tahun itu roboh ialah lemahnya titik buhul atau sambungan kabel vertikal dan kabel utama jembatan (www.mediaindonesia.com, 2/12/2011). "Ini masih diteliti di lab karena belum diketahui kenapa putus," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Jakarta (1/12/2011).
Bersambung ke Bagian 2
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : berbagai sumber seperti tercantum dalam tulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar