Minggu, 11 Desember 2011

Internet : Kenyamanan dan Keamanan Bagi Penyedia dan Pengguna Data


Kenyamanan dan keamanan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan penyedia jasa email dan yang terkait dengan penyampaian data melalui internet.

Hal yang berkaitan dengan kenyamanan dalam perlindungan kreativitas dimana situs yang menghasilkan konten asli atau informasi yang dianggap berharga perlu diupayakan pada peringkat lebih tinggi, disini termasuk kreativitas penyedia jasa tentunya harus memiliki nilai yang tinggi apabila dikomersialkan atau dijual, sedangkan dari keamanan yaitu  meningkatkan keamanan akun pengguna dari pembajakan. 
Topik-topik berikut :  (1).  Google Singkirkan Situs Sampah , (2).  Yahoo Ditawar hingga Rp225 triliun, (3).  Facebook Ditawar Rp 135 Triliun, (4).  Yahoo Tuntut Spammer, (5).  Yahoo Tingkatkan Keamanan, (6).  Tips Memilih Password Internet, (7).  Tips memilih password internet, dan (8).  Password Terburuk

(1).  Google Singkirkan Situs Sampah
Di mana pun sampah memang amat mengganggu dan harus disingkirkan, seperti halnya juga limbah di hasil pencarian internet
Google telah mengubah formula mesinnya untuk membuang sampah yang muncul dalam hasil pencarian dimana perbaikan ini dirancang untuk menurunkan peringkat situs yang dianggap oleh Google berkualitas rendah.
Itu bisa menjadi acuan yang terselubung untuk situs seperti eHow.com milik Demand Media, situs tersebut mengkritik dengan sebutan peternakan konten online atau daring yang ditujukan pada situs bermutu rendah, berlebih-lebihan, bahkan yang tidak berguna, tetapi menduduki peringkat tinggi dalam hasil pencarian.
Situs yang menghasilkan konten asli atau informasi yang dianggap Google berharga akan diupayakan berada di peringkat lebih tinggi dengan sistem yang baru tersebut  
Perubahan itu, yang dirilis (24/2/2011), baru memengaruhi sekitar 12% atau hampir satu dari setiap delapan permintaan pencarian di Amerika Serikat, pengaturan peringkat baru ini juga akan diperkenalkan ke seluruh dunia (Harian Media Indonesia, 28 Pebruari 2011)

(2).  Yahoo Ditawar hingga Rp225 triliun
Meski Microsoft Corp telah menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan Yahoo Inc pada (23/10/2011), ternyata proses penjualan saham Yahoo belum ditutup. Microsoft satu dari 10 perusahaan ekuitas yang telah menandatangani NDA untuk membeli Yahoo.
Perusahan modal swasta Blackstone Group dan Bain Capital disebut-sebut sedang mempersiapkan tawaran untuk Yahoo Inc dengan mitra Asia mereka dalam sebuah kesepakatan sekitar USS25 miliar (sekitar Rp225 triliun).  Seperti dilansir Reuters (30/11) waktu New York,sebuah sumber mengatakan tawaran potensial oleh konsorsium itu akan mencangkup aset-aset Yahoo Asia di China Alibaba Group dan Jepang Softbank Corp, belum selesai.  Seperti diberitakan sebelumnya, penawar potensial yang dilaporkan tidak siap untuk membeli Yahoo jika induk perusahaan tersebut di Asia tidak diikutkan dalam paket akuisisi.
Yahoo memiliki 4391 saham di Alibaba Group Holding Ltd yang berbasis di China, dan 35% di Yahoo Jepang. Tanpa diikutsertakannya saham di dua perusahaan itu, para penawar menganggap nilai Yahoo terlalu kecil. Namun, perusahaan raksasa e-commerce China Alibaba, yang juga tertarik untuk membeli kembali 4Or; saham mereka yang dimiliki Yahoo, tetap pada pilihan belum memutuskan apakah kepemilikan Yahoo atas mereka masuk penjualan Yahoo secara keseluruhan.
Saham Yahoo sendiri yang ditutup pada US$15.71 (Rpl41.390) di Bursa New York, Rabu (30/11), naik 6,491 ke US$16,72 (Rpl50.480) setelah beberapa jam perdagangan. Hal itu membuat nilai valuasi perusahaan mencapai lebih dari US$20 miliar (Rpl90 triliun).
Alibaba Group belum membuat keputusan menjadi bagian dari keseluruhan penawaran perusahaan Yahoo (30/11).  Alibaba sepenuhnya menginginkan saham mereka bisa dibeli kembali dari Yahoo,  Alibaba mungkin akan menambah utang ataupun mencari pembeli strategis.
Di sisi lain, baik pihak Blackstone, Bain, maupun Softbank menolak berkomentar mengenai transaksi fantastis itu. Sebaliknya perwakilan Yahoo juga tidak menjawab saat dimintai keterangan.

(3).  Facebook Ditawar Rp 135 Triliun
Akuisisi Yahoo menawar situs jejaring sosial Facebook dengan harga US$ 1 miliar, namaun walau tawaran sudah dilipatgandakan tetap menolaknya.  Pada 2007 lalu Microsoft memberikan tawaran akuisisi US$ 15 miliar atau sekitar Rp 135 triliun, tapi tetap ditolak. Informasi ini terungkap pada konferensi pers pada konferensi web di Paris dengan judul "How to get acquired".
Senior Direktur Strategi dan Akuisisi Microsoft, Fritz Lanman, menegaskan bahwa Microsoft sudah berusaha untuk mengakuisi Facebook. "Ya kami mencoba untuk akuisisi, Facebook memiliki banyak kesamaan," kata dia.
Maka CEO Microsoft Steve Ballmer mendekati Mark Zuckerberg dan menawarkan US$ 15 miliar. Zuckerberg dilaporkan membalas Ballmer dengan mengatakan, "Mengapa bukan kami yang membeli perusahaan anda sebesar US$ 15 miliar?"  Usai penolakan tersebut, Microsoft membuat investasi US$ 240 juta (Rp 2,16 triliun) ke Facebook untuk kemitraan pencarian seperti yang ada sekarang.
Walau ada kerja sama dengan Microsoft, Zuckerberg menolak menjual situs jejaring sosial terbesar itu. "Saya tidak ingin menjual perusahaan, kecuali jika saya masih bisa terus mengontrolnya," kata dia.
(Sumber : laporanpendahuluan.blogspot.com/2011/01 dari www.telegraph.com)

(4).  Yahoo Tuntut Spammer
Saat ini spammer kena batunya, yaitu Yahoo telah menuntut peretas yang menjalankan skema lotre menggunakan nama pelopor internet agar membayar denda sebesar US$610 juta.
Hakim di distrik federal di New York menyetujui tuntutan tersebut. ''Dalam skema tersebut, pesan email tidak dikirim kepada pengguna internet dengan maksud menipu pengguna Yahoo dengan tawaran undian berhadiah,'' ungkap juru bicara Yahoo dalam rilis yang dikutip timesofindia.com.
Tipuan dirancang untuk mengelabui orang agar mengungkap informasi berharga seperti password dan nomor kartu kredit. Nantinya, beberapa pemenang lotre yang tertipu mengirim uang tanpa pemrosesan atau biaya pengiriman hadiah yang tidak pernah tiba. (www.mediaindonesia.com, 2011/12/09)

(5).  Yahoo Tingkatkan Keamanan
Yahoo telah berusaha meningkatkan keamanan pada sistem mereka yang salah satu strateginya adalah menerapkan dua langkah proses verifikasi untuk meningkatkan keamanan akun pengguna. Saat ini, pengguna Yahoo di Amerika Serikat, Kanada, India dan Filipina harus melakukan sign-in dua kali sebelum memasuki akun mereka.
Pengguna dapat mengaktifkan fitur verifikasi sign-in kedua di laman info akun Yahoo, selanjutnya mereka akan diminta memasukkan nomor ponsel untuk kepentingan verifikasi. Nomor itu akan diverifikasi melalui SMS sebelum pilihan verifikasi akun baru diaktifkan.
Yahoo menyediakan pula alternatif baru verifikasi sign in ke homepage Yahoo. Pilih account info dari opsi untuk membuka prefensi profil dan pilih opsi keamanan baru di sana. Meski begitu, membuka laman langsung biasanya lebih mudah.
Pengguna Yahoo yang mengaktifkan langkah verifikasi akun baru memiliki pilihan menggunakan pertanyaan keamanan dan ponsel. Lalu, saat mereka diminta memverifikasi kepemilikan akun.
Verifikasi via ponsel dapat dilakukan setelah pengguna diminta memasukkan nomor ponsel ke dalam formulir. Yahoo akan mengirim SMS ke ponsel dengan kode verifikasi yang diperlukan untuk mengecek kebenaran kepemilikan nomor telepon. Yahoo juga akan meminta pengguna memverifikasi akun pada langkah kedua jika sebuah akun dibajak.
Proses otomatisnya akan memeriksa alamat protokol internet (IP), negara asal dan mungkin data header dan sign-in. Setelah Amerika Serikat, Kanada, India dan Filipina, fitur baru Yahoo itu akan diluncurkan bagi pengguna di seluruh dunia pada Maret 2012. (www.mediaindonesia.com, 2011/12/11)

(6).  Password internet, sasaran menarik bagi peretas

Dalam 24 jam, login ke berbagai situs bisa terjadi lebih dari 1 miliar. Hal itu diungkapkan juru bicara Facebook.  Dari jumlah tersebut, 600 ribu berusaha mengakses pesan, foto dan informasi pribadi lain. Dengan jumlah login sebanyak itu, tidak mengherankan kalau berbagai situs, termasuk jejaring sosial menjadi sasaran menarik bagi peretas.
Pakar keamanan jaringan pun menaruh perhatian besar pada masalah tersebut. Mereka menyarankan agar pengguna internet lebih berhati-hati saat memilih password.
Konsultan teknologi senior di lembaga keamanan komputer Sophos, Graham Cluley, mengatakan meretas menjadi lebih mudah sewaktu 30% orang yang online menggunakan password yang sama untuk masuk ke akun digital mereka. Cluley menyebutkan pula kalau Facebook hanyalah satu dari target utama peratas. (www.mediaindonesia.com, 2011/11/19)

(7).  Tips memilih password internet
Pengguna web sebaiknya memastikan kalau password email, perbankan dan layanan digital lain mereka aman agar terhindar dari pencurian informasi pribadi.
Lalu, bagaimana dengan Anda? Apakah sudah memiliki password yang sukar ditebak peretas? Jika belum, berikut tips memilih passwordinternet.
1. Gunakan berbagai jenis karakter pada password Anda. Jika mungkin, kombinasikan angka, huruf dan karakter-karakter spesial.
2. Buat password minimal delapan karakter. Pisahkan kata-kata yang penderk dengan spasi atau garis bawah.
3. Sebaiknya tidak menggunakan password dan username yang sama untuk semua akun yang Anda miliki. Gunakan online password manager untuk mengelola password di berbagai akun. Selamat mencoba! (www.mediaindonesia.com, 2011/11/19)

(8).  Password Terburuk
Ada sejumlah kombinasi password yang mudah ditebak penjahat cyber, dimana dengan berbekal password curian tersebut, mereka bisa membobol server. Apa saja sih password yang mudah ditebak itu?  Pembuat aplikasi manajemen sandi Splash Data telah menyusun daftar 25 password terburuk sepanjang 2011. Berikut ini daftarnya : 1. password; 2. 123456; 3. 12345678; 4. qwerty; 5. abc123; 6. monkey; 7. 1234567; 8. letmein; 9. trustno1; 10. dragon; 11. baseball; 12. 111111; 13. iloveyou; 14. master; 15. sunshine; 16. ashley; 17. bailey; 18. passw0rd; 19. shadow; 20. 123123; 21. 654321; 22. superman; 23. qazwsx; 24. michael; 25. football. (Sumber : www.mediaindonesia.com, 2011/11/19)

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber : tercantum dalam masing-masing topik.

Bacaan terkait : Data Pengguna Internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar