Jumat, 09 September 2011

Flora Fauna (5) : Bebek-Bebek Yang Indah


Beberapa jenis bebek dari berbagai wilayah banyak yang memilik penampilan warna yang sangat menarik terutama untuk jenis jantan (untuk menarik perhatian betina barangkali) antara lain seperti Bebek Mandarin atau bebek China (Aix galericulata), Bebek Kayu (Aix sponsa) dan Bebek Mallard  (Anas platyrhynchos)

Sebelum ke uraian selanjutnya, disampaikan bahwa terlepas dari istilah itik atau bebek yang keduanya sama unggas air dimana dalam perbedaannya yaitu apabila itik bentuk tubuhnya tubuh ramping, berdiri hampir tegak seperti botol dan lincah sedangkan binatang yang disebut bebek bentuk tubuh gemuk, berjalan horisontal dan bergerak lamban, seperti bebek manila atau bebek Muscovy  (Muscovy duck) dimana banyak orang yang tidak bisa membedakan itik dengan bebek, karena kedua kata tersebut diambil dari bahasa daerah dan di pedesaan itik dan bebek dianggap sama saja dengan satu sebutan yaitu bebek, atau mungkin juga bebek yang gemuk disebut juga entog.  Dalam ilmu peternakan yang diutamakan dalam pelihara itik adalah untuk telurnya sedangkan pelihara bebek/entog adalah dagingnya.
Betapa beragamnya spesies itik di dunia ini yang sangat mengagumkan dengan keindahan warnanya, termasuk tiga jenis bebek berikut dengan asal dan penyebaran di berbagai wilayah.

1.  Bebek Mandarin  (Aix galericulata)
Bebek Mandarin atau bebek China  termasuk dalam genus Aix (Aix galericulata), jenis jantan bebek ini memilik penampilan yang sangat menarik




Bebek Mandarin adalah bebek berukuran sedang yang memiliki kekerabatan dengan Bebek Kayu Amerika Utara. Bebek ini memiliki ukuran panjang 41-49 cm dan bentang sayap 65-75 cm.
Kepunahan burung indah ini disebabkan terutama penebang kayu dan pemburu liar, selain itu juga karena predator seperti cerpelai, rakun anjing, berang-berang, polecats, elang burung hantu dan ular rumput.
Tubuh bebek jantan ini, mulai dari kepala hingga bulu ekornya memiliki penampilan warna yang elok dan menarik dengan perpaduan warna yang bervariasi antara coklat putih dan abu-abu atau cokelat kehijauan sedangkan bebek perempuan terlihat biasa.


Unggas elok ini berasal dari negeri China tetapi kini dapat dijumpai di Jepang, Taiwan, sebelah tenggara Rusia, sebelah barat Inggris dan Siberia. Negara-negara di belahan dunia barat mengenalnya lewat burung-burung yang di bawa ke kebun binatang atau induk yang diimport untuk dipelihara.Bentuk tubuh mandarin duck berukuran sedang dengan bobot badan antara 0.5 – 0.7 kg/ekor. Di negeri asalnya, bebek ini disebut sebagai Yuan-yangan. Bebek ini juga melambangkan kebahagiaan dan kesetiaan.


Di alam liar, bebek ini berkembang biak di daerah-daerah padat berhutan rawa serta di dekat danau dan kolam air. Mereka bersarang di rongga-rongga dahan pohon dengan dengan sumber air dan pada musin dingin bebek permpuan meletakan telurnya di dalam rongga pohon setelah kawin.

2.  Bebek Kayu   (Aix sponsa)
Bebek Kayu atau Wood duck adalah salah satu  jenis unggas khas Amerika Utara, dan merupakan salah satu jenis itik bertengger, mereka membuat sarang di dalam lubang pohon atau di kotak sarang buatan. Bentuk itik ini sedang dan termasuk jenis hewan pemakan segala jenis makanan (omonivora). 
Bebek Kayu atau Aix sponsa merupakan unggas liar paling indah dan hidup di sebagian besar wilayah  Amerika Utara. Penampilan itik jantan yang sangat menonjol dengan perpaduan warna bulu  yang indah, mulai dari kepala, sayap hingga ekornya sangat cantik dan mengagumkan. Hal ini tidak bisa ditemui di antara spesies itik lainnya, kecuali keluarga yang terdekatnya, bebek Mandarin. Demikian juga dengan itik betina, walaupun tidak seindah bebek jantan, tetapi penampilannya lebih menarik daripada jenis itik betina lainnya.


Wood duck memiliki penampilan unik dan menarik, bentuk kepala menyerupai  kotakdengan ekor yang pendek serta lebar. Ukuran, itik jantan dewasa dapat mencapai 680g, sedangkan betina 640g. Bila dilihat dari kejauhan, penampilan itik jantan terlihat biasa tetapi bila dilihat dari jarak dekat akan terlihat betapa suatu warna putih di bagian leher atas, warna cokelat di bagian dada dan leher bawah, mata merah dengan titik hitam, sangat-sangat mengagumkan.
Jenis unggas ini bukanlah tipe bebek berisik seperti itik local, suara jantan terdengar seperti  “eek  dan jee”. Sedangkan betina mengeluarkan seperti  crrek, crrek.
Bentuk ekornya yang pendek dan lebar, kuku hitam yang tajam serta otot sayap yang kuar, memungkinkan mereka untuk terbang bebas di antara pepohonan hutan. Umumnya mereka dapat ditemukan di hutan basah seperti di sungai, danau, rawa atau rawa. Membuat sarang di lubang dahan pohon besar ataupun di sarang buatan.


Makanan utama itik kayu berasal dari tumbuhan seperti tanaman air, biji-bijian, dan buah-buahan. Tetapi pada tahap pertumbuhan dan atau persiapan untuk migrasi, mereka mencari makanan yang  protein tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan protein ini seperti   capung, serangga, laba-laba dan kumbang dll.


Menjelang musim dingin itik kayu bermigrasi untuk berkembangbiak. Mereka mulai untuk mencari dan membentuk pasangan kawin pada musim dingin atau selama migrasi, dan atau di tempat migrasi bila mereka kehilangan pasangannya. Itik betina  sering kembali ke daerah tempat yang sama di mana ia ditetaskan. Sarang mereka dapat ditemukan di hutan di lubang dahan pohon, sarang dibangun antara 1 – 15 meter dari tanah. Bentuk sarang menyerupai cangkir dengan garis tengah tidak lebih dari 40cm. Biasanya sarang terletak tidak jauh dari sumber air seperti sungai, danau, kolam ataupun rawa. Tetapi kadang-kadang sarang mereka juga dapat ditemukan jauh dari sumber air. Sarang dibuat dari ranting pohon, rumput dan daun kering serta bulu-bulu dada bebek betina.
Setelah bertelur 8-15 butir, ia akan mengerami kumpulan telur selama kurang 28- 30 hari. Tetapi di dalam cuaca yang sangat dingin atau karena itik betina sering meninggalkan sarang, telur mungkin membutuhkan tambahan beberapa hari untuk menetas. Setelah anak itik menetas dan bulu-bulunya telah kering, mereka akan keluar dari sarang dengan memanjat dahan pohon turun ke tanah. Sekitar 8-9 minggu mereka akan tinggal bersama induk betina hingga bulu sayabnya tumbuh dewasa dan siap untuk terbang. Pada saat bebek betina mulai mengeram, itik jantan akan meninggalkannya dan bergabung dengan kelompok bebek jantan lainnya untuk menunggu masa rontok bulu. Demikian juga dengan itik betina setelah anak-anaknya sudah dapat terbang, ia akan mencari tempat yang aman dan sunyi untuk memulai masa rontok bulu.

3.  Bebek Mallard  (Anas platyrhynchos)


Walaupun bulu dan penampilan bebek Mallard ini tidak seindah bebek mandarin dari cina dan bebek kayu dari Amerika Utara tetapi penampilan bebek Mallards khusunya jenis jantan atau drake ini cukup menarik warnanya bila dibandingkan dengan jenis betina, warna berbintik-bintik coklat dan ungu warna-warni di bulu sayap.

Penyebaran Bebek Mallards (warna coklat tua)

Kepala hijau dan tagihan kuning dari bebek mallard adalah pemandangan akrab bagi banyak orang yang hidup di belahan bumi Utara. Bahkan, mallard dianggap bebek paling berlimpah dan luas di Bumi.
Mallards lebih tenang, suaka dangkal, tetapi dapat ditemukan di hampir semua tubuh air tawar di Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Mereka juga ditemukan di air asin dan air payau dan biasanya ditemukan di lahan basah.
Jenis jantan atau drake lebih khas berwarna dari Mallards. Kepala hijau dengan leher sedikit putih dan cokelat dan tubuh abu-abu. Betina berbintik-bintik berwarna coklat kusam, tetapi warna-warni bulu sayap biru-ungu pada bagian sisi. Mereka tumbuh sampai sekitar 26 inci (65 cm) panjangnya dan beratnya bisa sampai 3 pound (1,4 kilogram).
Sering terlihat mencelupkan kepala ke dalam air, tetapi jarang menyelam meskipun mereka menghabiskan waktu di dekat permukaan dan berkecimpung untuk mencari makanan berupa invertebrata, ikan, amfibi, dan berbagai tanaman. Mereka juga merumput di tanah, memakan biji-bijian dan tanaman.


Dalam habitatnya, itik liar ini hidup berpasangan dengan jumlah telur per tahun hanya beberapa belas butir saja dengan masa eram hanya di bawah satu bulan.. Mereka hidup dari satu tempat ke tampat lain dan dari satu musim ke musim lain untuk berkembang biak.  Setelah anakan dapat berjalan dengan baik, jantan meninggalkan sarang dan bergabung dengan kawanan jantan lain.
Keberadaan jenis spesies mallard ini secara umum belum dianggap mengancam, namun salah satu ancaman bagi populasinya adalah berhibridisasi (kawin campur) dengan bebek lain. Khusunya di Indonesia, jenis itik mallard atau itik liar ini merupakan leluhur dari semua bebek domestik  kecuali muscovy duck yang dapat kawin silang dengan spesies lain dari genus Anas.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber :www.unik-aneh.co.cc/2010/12/10;  far71.wordpress.com/2011/07/04; far71.wordpress.com/2011/07/03;  wildmallard.blogspot.com; animals.nationalgeographic.com

Bacaan terkait : 
Bacaan sebelumnya Bagian 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar