Rabu, 16 Maret 2011

Mengenal Plastik, Pengolahan dan Daur Ulang, serta Pengkodeannya (Bagian 3 - Tamat)


Kelebihan benda yang bernama plastik adalah ringan, tidak mudah pecah, murah dan berwarna warni sesuai kebutuhan.  Akan tetapi plastik beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan oleh karena itu disamping harus tahu pengkodean, keamanan penggunaan, juga harus tahu dampak bahayanya terhadap lingkungan.
Kandungan pada Plastik
Sebagian plastic mengandung Bisphenol-A yang bisa merusak hormone. Berbagai penelitian telah menghubungkan Bisphenol-A dengan dosis rendah dengan beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti perubahan permanen pada organ kemaluan, meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif.


Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi. University of Missouri telah melakukan tes laboratorium mengenai penggunaan Bisphenol-A pada botol susu bayi dan menemukan bahwa Bisphenol-A pada produk botol susu bayi plastik dari 5 merek terkemuka di Amerika, sangat berpotensi untuk ikut larut dalam cairan. Menurut laporan ini, kelima merk botol susu bayi yang masih dipersoalkan adalah Avent, Dr. Brown’s, Evenflo, Gerber dan Playtex.

Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel majalah tentang bahaya plastik. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.


Kantung plastik kresek dan kemasan dari plastik lainnya merupakan alat pengemas yang paling banyak dipergunakan karena murah, praktis dan mudah didapat.  Tetapi sayangnya  kemasan plastik dan kantung plastik kresek ternyata tidak selalu aman, bahkan berbahaya bagi kesehatan. Beberapa jenis kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk diantaranya kantung plastik “kresek” berwarna serta kemasan plastik berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida (PVC). Juga berbagai kemasan dari plastik lainnya semisal botol plastik bekas minuman dan lainnya yang kita perlu mengenalnya.

Selain plastik kresek, kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan makanan “styrofoam” juga berisiko melepaskan bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Monomer styrene yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi dengan makanan yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol dalam keadaan panas. Meskipun bila residunya kecil tidak berbahaya.

Sejarah dan data penggunaan plastic (tambahan data pada Bagian 1)
Plastik mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun, atau ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit, dimana untuk membuatnya diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT.

Bahaya bagi manusia dan pencemaran lingkungan
Kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah (membutuhkan waktu antara 100 s/d 500 tahun, memberikan akibat antara lain:
●  Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah mencemari tanah dan air  sehingga akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
●  PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
●  Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
●  Plastik menghalangi sirkulasi udara tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang meyuburkan tanah.
●  Kantong plastik yang ringan akan mudah diterbangkan angin ke tempat yang tidak semestinya (ke laut atau selokan).
●  Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
●  Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
●  Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

Data lainnya :
●  Kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut di Pulau Midway, Lautan Pacific
●  Sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik.
●  Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi terdapat  46,000 sampah plastik mengambang di lautan.
●  Setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya.
●  Banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur, makanan yang disukainya.
●  Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna akan menjadi dioksin di udara, dan bila manusia menghirup dioksin ini akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.

Menggunakan plastic dan ramah lingkungan
●  Tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle), serta perlu regulasi dari pemerintah untuk meredam semakin meningkatnya penggunaan plastik.
●  Plastic sangat membantu dalam kehidupan yang antara lain sebagai wadah, namun cermati dulu kode angka dan jangan lupa mencek bahan-bahan pembuatnya, bila terpaksa usahakan menggunakan yang berkode 4 dan 5.
●  Sedapat mungkin hindari penggunaan plastik apapun di Microwave, gunakan bahan keramik, gelas atau wadah kaca (tahan panas) sebagai gantinya.
●  Hindari membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya bisa mencemari air minum.
●  Untuk kemanan, gunakan yang terbuat dari daun, kaca atau stainlesteel.
●  Kalau mau mewadahi makanan siap santap dengan plastik kresek sebaiknya dilapisi dulu dengan bahan yang aman seperti daun atau kertas.

Perlu diingat bahwa sebelum marak penggunaan plastik, banyak digunakan daun pisang atau daun jati, ternyata itu lebih ramah terhadap lingkungan.

Keterangan Gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan a.l : alamendah.wordpress.com/2009/07/23
 
SELESAI
Bacaan sebelumnya : Bagian 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar