Selasa, 10 Juli 2018

Lalaban dalam Kehidupan Masyarakat Sunda




Dikemas oleh : Isamas54
Lalaban merupakan teman makanan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda tempo dulu, namun sekarang sudah menjadi kebiasaan nasional.

Disebagian besar wilayah di Indonesia khususnya di dataran Sunda, lalaban sudah merupakan budaya yang tidak dapat dipisahkan sejak dahulu dalam kehidupan masyarakat, khususnya untuk teman jamuan makan.  Lalaban atau lalab memiliki arti tersendiri dalam kehidupan tradisi di pedesaan, namun sekarang sudah merupakan bagian dari lingkungan kehidupan modern masyarakat kota.
Sudah tidak aneh lagi, lalapan menjadi primadona hampir di setiap kesempatan dan jamuan makan, selalu hadir menjadi pelengkap yang selalu dinanti, sehingga kurang afdol rasanya bila makan tidak ada lalapan.

Batasan
(a).  Lalaban, lalab, atau lalapan adalah merupakan jenis makanan yang berasal dari bagian tumbuh – tumbuhan, biasanya daun, pucuk, buah muda, biji tanaman segar dan buah.
(b).  Memakan lalapan, dapat dilakukan : (a).  langsung dimakan mentah tanpa direbus terlebih dahulu, seperti mentimun, terong hijau bulat, kacang panjang, kol dan jenis lainnya. (b).  direbus terlebih dahulu seperti daun singkong, daun papaya, labu dan jenis lain, sebelum dinikmati.

Jenis atau ragam
Dari catatan lama tentang adat, kebiasaan dan tradisi orang Sunda, serta dalam perkembangannya, jenis dan ragam dari lalaban adalah :
(a). “Tempo Doeloe”
Lalab “tempo doeloe” umumnya berbentuk daun muda atau pucuk tanaman dari tumbuh-tumbuhan liar, baik yang ditemukan di hutan, sawah, kebun serta tempat-tempat lainnya.   Sedangkan keberadaan jenisnya yaitu : masih bisa/mudah dibeli atau didapatkan (a.l jambu mede, jambu bol, koang, kosambi, kemang), masih bisa ditemukan/langka (a.l kihapit, lampeni, mareme, dan putat), masih bisa didapatkan di pedesaan (a.l antanan, gelang, gewor, godobos, jotang, jonge, sintrong dan senggang).
(b).  Di tempat kondangan
Kehadiran lalab dan sambal pada acara kondangan di Jawa Barat bahkan di tingkat nasional, sudah merupakan hal yang umum dan biasa.  Secara tidak langsung dapat mengurangi peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang diakibatkan makanan berlemak.  Tercatat lebih dari 10 jenis lalab yang umumnya ditemukan pada acara kondangan seperti kubis, buncis, ketimun, labu muda, paria, kacang panjang, imba (kedondong cina), daun ketela, terung, tespong dan surawung.
(c).  Rumah makan Sunda
Keberadaan rumah makan ke-Sunda-an ternyata bukan hanya di daerah Jawa Barat saja, tetapi sudah merambah ke daerah di luar Jabar. Lalab sambal merupakan daya tarik yang khas pada rumah makan Sunda disamping pepes ikan, cobek ikan, ikan bakar dsb.  Rasanya makanan kurang nikmat kalau didalam menunya tidak terhidang lalab dengan sambalnya. Beberapa jenis lalab yang sudah biasa dihidangkan adalah daun ketela pohon, jaat, jengkol, leunca, petai, seladah air, serawung, terung dan tespong.

(d).  Kembali ke alam
Lalab atau sayuran merupakan makanan berserat, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan serat setiap hari, hal ini bisa terhindar dari masalah pencernaan (sembelit atau susah buang air besar).  Dengan memakan lalab dan sayuran mentah akan banyak manfaatnya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh serta kehalusan dan keindahan kulit, terutama untuk kulit muka wanita. Kalau masyarakat Barat (khususnya Eropa dan Amerika) bangga terhadap makanan segar asal tanaman yang disebut salads, maka masyarakat Indonesia juga bangga dengan “lalab” khususnya bagi kalangan masyarakat Sunda.
Lalaban ini sudah merupakan bagian dari program WHO “back to nature” atau makanan kaya serat, mineral dan vitamin untuk kesehatan dan kebugaran.
 (e).  Obat tradisional
Obat peningkat “gairah”, tidak selamanya harus berasal dari obat hasil pabrikan yang mengandung banyak unsur kimia.  Tanaman sejak pucuk, daun, bunga, buah, batang dan umbi banyak mengandung zat gizi yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh.  Walaupun secara terus menerus dikonsumsi (sesuai porsi) maka tidak mempunyai efek samping bahkan berkhasiat sebagai obat untuk meningkatkan gairah.
Beberapa lalab yang berkhasiat untuk pencegahan dan penyakit adalah sebagai berikut:
(a).  Kencing manis/diabetes mellitus: bisa diobati dengan 3 jenis makanan/lalab, yaitu koneng gede, temulawak, jengkol dan petai.
(b).  Penyakit Maag: bisa diobati dengan kunyit (kunir atau koneng), caranya adalah dengan memarut kunyit, tambahkan air matang, disaring tambahkan sebutir kuning telur, dan diminum setiap hari setelah sarapan pagi.
(c).  Obat lemah syahwat dan awet muda: dengan mencampur 5 buah kembang sirih kering ditambah sedikit merica dan ragi kue, digerus hingga hancur menjadi tepung.
(d).  Obat peningkat “gairah”: Kalau rutin memakan biji wijen, biji waluh/labu besar, ginseng, dikeringkan dan dibuat serbuk serta diseduh air akan bisa meningkatkan gairah.
(e).  Bau mulut dan badan: Dengan sering makan lalab daun beluntas atau meminum rebusan daun sirih.

Cara menghidangkan
Bagi penikmat lalapan, tentu sudah tahu mengenai pendamping yang pas untuk menikmati makanan yang satu ini, yaitu dipadukan dengan sambal terasi.   Sambal terasi ini yang biasanya terbuat dari cabai, tomat, garam, dan terasi yang sudah dibakar serta bahan lain sesuai selera.  Selain itu, sambal juga diyakini mampu menambah dan meningkatkan nafsu makan bagi para penikmatnya.
Menikmati lalapan dengan sambal terasi yang masih berada di atas cobek tentu memiliki kenikmatan tersendiri.


Selamat Menikamati Lalaban dan Sayuran Sunda ...

Keterangan gambar : dari internet
Sumber bacaan a.l :  sundanet.com 2008/10/2008, lifestyle. kompasiana.com 2011/05/20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar