Oleh : Isa Muhtar
- Pemerhati lingkungan social.
Terdapat beberapa penmbangunan yang bersifat nasional
(bahkan internasional) di sekitar atau akses ke Majelengka a.l Bandara Kertajati, Waduk Jatigede, Tol
Cipali, Tol Cisumdawu, dan Pelabuhan Indramayu.
Pembangunan yang cepat ini tentunya akan mengubah perekonomian, terutama
sekali di wilayah Majalengka.
Bukan karena penulis berasal dari Majalengka, tetapi
inilah perkembangan pembangunan akhir-akhir di sekitar Majalengka, yang
tentunya akan berdampak sekali terhadap perekonomian di wilayah kabupaten yang
dulu PAD (Pendapatan Asli Daerah) nya relative kurang menonjol.
Sekitar Majalengka
Ibukota
Kabupaten Majalengka berkedudukan di kota Majalengka yang letaknya berjarak 91
km dari ibukota propinsi (Bandung). Luas daerah Kabupaten Majalengka adalah
1204,24 km2 atau sekitar 2,71% dari luas Propinsi Jawa Barat.
Secara
geografis, terletak di bagian timur Propinsi Jawa Barat pada posisi 108° 03’ -
108° 19 BT di sebelah barat, 108° 12’ - 108° 25’ BT di sebelah timur, 6° 36’ -
6° 58’ LS di sebelah utara, dan 6° 43’ - 7° 03’ LS di sebelah selatan.
Jumlah
penduduk di Kabupaten Majalengka tercatat sebanyak 1.169.337 terdiri dari ;
Laki-laki : 577.633 orang, Perempuan : 591.704 orang. dengan kepadatan penduduk sebesar 971 orang
per km2.
Kabupaten
Majelengka berbatasan dengan Kabupetn Cirebon, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Ciamis,
dan Kabupetn Tasikmalaya..
Visi
dan Misi
Visi:
Terwujudnya Kabupaten Majalengka yang Religius, Maju dan Sejahtera
Misi: (a). Meningkatkan Kualitas kehidupan beragama dalam mewujudkan masyarakat Majalengka beriman dan bertaqwa. (b). Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau. (c). Mengembangakn Ekonomi Kerakyatan yang berbasis agribisnis. (d). Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan umum. (e). Optimalisasi Otonomi Desa (f). Meningkatkan infrastuktur yang proporsional, bekualitas dan berkelanjutan. (g). Meningkatkan Pemberdayan masyarakat.
Misi: (a). Meningkatkan Kualitas kehidupan beragama dalam mewujudkan masyarakat Majalengka beriman dan bertaqwa. (b). Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau. (c). Mengembangakn Ekonomi Kerakyatan yang berbasis agribisnis. (d). Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan umum. (e). Optimalisasi Otonomi Desa (f). Meningkatkan infrastuktur yang proporsional, bekualitas dan berkelanjutan. (g). Meningkatkan Pemberdayan masyarakat.
Saat ini terdapat beberapa program pembangunan yang
bersifat nasional, bahkan internasional, di sekitar atau akses menuju ke
Majalengka.
(1). Bandara Kertajati
Bandara
Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati berada di wilayah Kabupaten
Majalengka, sekitar 97 km dari Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat Indonesia.
BIJB
Kertajati yang berada di Kabupeten Majalengka ini, merupakan ‘pindahan’ dari
bandara Ir. H. Juanda yang ada di bandung, serta merupakan pendukung bandara
internasional Soekarno-Hatta. Pembangunannya dilakukan sejak masa Presiden
Soesilo Bambang Yudhoyono.
Proses
pembangunan bandara ini sudah sesuai dengan RDTR (rencana detail tata ruang)
wilayah kabupaten Majalengka. Memang
terdapat permasalahan tentang pembebasan lahan, namun akan patuh pada RDTR yang
sudah ditetapkan.
Lokasi ini sangat strategis dikarenakan :
Lokasi ini sangat strategis dikarenakan :
(a). dapat dihubungkan melalui dua jalan raya dan
kereta api.
(b). menghubungkan Bandung, Kertajati, dan
Cirebon. Selain itu saat ini sedang
dibangun tol Cisumdawu yang menghubungkan Bandung, sumedang dan Kertajati.
(c). Jalan tol Cikapali, menghubungkan Kertajati
dan Karawang Industrial Zone.
(d). Dapat menghubungkan langsung dengan Pelabuhan
Cirebon, atau pelabuhan yang akan dibangun dan dikembangkan di Indramayu.
(e). Sangat berdekatan (sekitar 40 Km) dengan
proyek nasional yang sangat besar yaitu Bendungan/Waduk Jatigede yang ada di
kabupaten Sumedang.
(1.1). Desain dan tahapan pembangunan
Pemerintah
pusat sejak lama sudah menyetujui pembangunan terminal dan runway bandara
Kertajati sepanjang 2.500 meter persegi dengan dana APBN.
(a). Tujuan pembangunan BIJB Kertajati adalah
untuk dapat mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta, serta merupakan ‘pindahan’
bandara Husen Sastranegara Bandung.
Dibangun di atas tanah seluas 2.000 hektar dengan konsep modern yang memperhatikan perkembangannya jauh
ke depan, antara lain selain bandara dan juga sebagai kawasan kawasan terpadu
aerocity.
(b). BIJB Kertajati semula ditargetkan dapat
beroperasi tahun 2017, namun mengingat tuntutan kepentingan arus tranportasi,
maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya mempercepat pembangunannya,
sehingga direncanakan dapat mulai beroperasi tepat di hari jadi Jawa Barat,
tanggal 16 Agustus 2016.
(c). Pembangunannya
dilakukan
melalui tiga tahapan yaitu sisi
darat, udara, dan kawasan terpadu.. Sebagai tahapan pertama, adalah pembangunan
yang akan mengoperasikan runway tunggal 3500 meter, dari target akhir yang akan
memiliki dua landasan pacu sepanjang 4.000 meter (melebihi Soekarno-Hatta). Hal
ini untuk memastikan kapasitas yang cukup guna memenuhi permintaan di masa
depan perjalanan udara.
(d). Di sisi darat (seluas 60.000 m2), akan
dibangun terminal yang dapat menampung
5-6 juta penumpang per tahun. Letak terminal
berada di tengah atau di antara landasan pacu yang ada, berbeda dengan bandara Soetta
(Soekarno-Hatta) dengan 3 terminal yang letaknya terpisah. Hal ini dirancang agar tidak
mengganggu apabila ada pengembangan lagi.
(e). Pembangunan sisi darat bandara dilaksanakan
melalui tiga paket pengerjaan. Perkembangan
pengerjaan dan owner estimate rencana
biaya s/d Nopember 2015, yaitu Paket Satu untuk aksesibilitas dimana
pemenangnya adalah PT Adikarya (Rp 355 miliar), dan Paket Tiga untuk bangunan
penunjang sudah ada pemenangnya yaitu Waskita Karya (Rp 416 miliar), untuk
Paket Dua masih dalam proses dan belum keluar ‘owner estimate’. Namun demikian, PT BIJB menaksir hasil akhir
proses lelang dari ketiga paket itu berkisar Rp 1,8 triliun. Dijadwalnya November 2017 simultan Paket
Satu, Dua, dan Tiga selesai semuanya dan bandara bisa beroperasi di tahun 2017,
namun karena ada percepatan, diharapkan tahun 2016 sudah dioperasikan .
(f).
Untuk tahap awal beroperasi (2016), hanya akan dibangun terminal untuk
penumpang dan 1 runway/landasan pacu sepanjang 2.500 m2, dari target 2 landasan pacu yang akan dibangun. Pembangunan selanjutnya disusul runway kedua
4.000 m2. Runway 2.500 meter ini baru
hanya bisa dipakai untuk pesawat kecil atau rute domestic atau belum
internasional.
Adapun
total luas bangunan Penumpang Terminal adalah 121.000 meter persegi yang dapat
menangani 5 juta penumpang per tahun serta akan mencapai 18 juta penumpang
untuk tahun berikutnya, serta diperkirakan bakal menampung hingga 40 juta
penumpang di tahun 2035.
(g). Di depan kargo, dari yang sederhana 0,004
juta ton ditangani dalam operasi pertama, throughput kargo di PT. BIJB akan
diperluas secara besar-besaran dengan mencapai 1,5 juta ton pada 2045.
(h). Agar biaya aeronautika Bandara Internasional
Jawa Barat kompetitif, PT. BIJB juga akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari
bisnis non-aeronautika nya. Selain menarik nama-nama merek ritel terkemuka dan
F & B operator untuk menawarkan campuran macam penawaran, akan
menyelenggarakan promosi bandara-lebar menarik untuk menarik penumpang.
(i). Adapun tahap pembangunannya di bulan April
2015, sudah dibangun landas pacu (runway) seluas 2.750 meter dari total 4.000
meter. Dengan demikian kemungkinan sudah layak digunakan untuk lepas landas dan
mendarat pesawat terbang ukuran besar.
(j). Sebelumnya, bandara ini diperkirakan rampung
pada 2017, namun, dengan percepatan pembangunan dan kondisi landasan pacu yang
sudah layak, maka dengan dipercepatnya pembangunan BIJB Kertajati Kabupaten
Majalengka ini, bisa digunakan untuk penerbangan pesawat besar jemaah haji asal
Jawa Barat pada 2016 nanti.
(k). Di bandara ini pun dimungkinkan untuk dibangun
pusat-pusat kegiatan ekonomi, bahkan industry, sehingga bandara ini bisa
diharapkan menjadi salah satu pemicu berkembangnya pusat kegiatan ekonomi yang
pesat. Industri-industri yang kini berlokasi di Bandung dan sekitarnya bisa
dipindahkan ke kawasan ini, misalnya pusat perawatan pesawat, dan industri
komputer atau tekstil.
(l). Selain itu, juga akan dilengkapi dengan
kereta khusus seperti halnya di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang-Sumut, dan
juga akan ada tol Cisumdawu.
(m). Dalam pembangunannya masih ada tanah yang
belum bebas, sungai yang harus dipindahkan, serta jalan desa yang masih
melintas.
(2). Tol Cipali dan Cisumdawu
(2.1). Tol Cipali
Untuk
selengkapnya dapat dilihat di Tol Cipali.
(2.1). Tol Cisumdawu
Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga
tengah menyelesaikan progres pengerjaan seksi I dan seksi II (fase I dan II)
pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Bagi
warga Bandung, karena akan ada bandara yang dipindahkan ke Kertajati, maka tol tersebut
akan memudahkan akses penghubung langsung ke Bandara Internasional Kertajati. Tol Cisumdawu akan menghubungkan Tol
Cikampek-Palimanan (Cipali) dan tol
Bandara Kertajati, selain itu juga akan menjadi tol penghubung Cileunyi ke Kota
Bandung, serta Bandung ke Majalengka/Kadipaten.
Tahap
pembangunan tol seksi II ini dikerjakan lebih dulu (ditargetkan selesai akhir tahun 2016) dibandingkan seksi lainnya,
dikarenakan : (a). Pembesan lahan seksi
dua jauh lebih siap dibandingkan seksi lainya. (b). untuk mengantisipasi terjadinya bencana
terputusnya Cadas Pangeran yang mengakibatkan kota Sumedang akan terisolasi. (c). Adanya
pengeboran pada bukit sehingga penyelesaiannya cukup memakan waktu lama.
apabila pembangunan Tol Cisumdawu ini selesai maka dapat memprsingkat waktu tempuh dari Cileunyi - Dawuan, yang semula lima jam menjadi satu jam.
(3). Waduk Jatigede
Waduk
Jatigede, terletak di Kabupaten Sumedang, namun aksesnya sangat dekat dengan
Bandara Kertajati dan Majlengka. Waduk ini
merupakan yang terbesar Kedua di wilayah Republik Indonesia ini, bisa dipakai
untuk PLTA 110 MW.
Presiden
Jokowi direncanakan akan hadir dalam penggenanan tersebut. Diperkirakan air
akan memenuhi waduk seluas 147 hektare ini selama 200 ha
Proyek
waduk Jatigede di Sumedang-Jawa Barat ini mempunyai banyak fungsi, yaitu selain
untuk pengairan juga bakal jadi sumber tenaga untuk pembangkit listrik tenaga
air (PLTA). Dalam pelaksanaan pembangunannya akan bekerjasama dengan PLN (PLN
yang bangun) dan hasilnya akan masuk ke pasokan Jawa dan Bali.
Perkembangan
proyek tersebut saat ini (Des 2015) tengah menunggu proses pengairan terisi,
baru 14%-nya.
Fungsi
saat ini sudah bisa mengairi PLTA Parakan Pondang, sebesar 18 meter kubik per
detik dan membangkitkan listrik 8 MW, masuk ke dalam sistem Jawa Bali.
Sebagai
fungsi irigasi, waduk berkapasitas 980 juta meter kubik ini bisa mengairi
90.000 hektar area persawahan, dimana sampai saat ini baru bisa mengairi persawahan dengan debit air 40
meter kubik per detik. Nantinya bisa mengairi wilayah Kuningan,
Majalengka, dan Indramayu.
Proyek pengisian air (impounding) waduk Jatigede, belum rampung 100 persen. Meski begitu, waduk ini sudah bisa berfungsi sebagai irigasi. Pengisian air dimulai pada 31 Agustus 2015. Hingga kini, proses pengisian air baru mencapai 14 persen, atau sekitar 135,5 juta meter kubik dari total 980 juta meter kubik. Volume masih kecil (sekitar 14,23%), yang sudah tergenangi air seluas 955 hektar atau sekitar 24%-nya.
Waduk tersebut akan mencapai elevasi operasional pada ketinggian 260 meter, dimana saat ini baru di ketinggian 221 meter.
Proyek pengisian air (impounding) waduk Jatigede, belum rampung 100 persen. Meski begitu, waduk ini sudah bisa berfungsi sebagai irigasi. Pengisian air dimulai pada 31 Agustus 2015. Hingga kini, proses pengisian air baru mencapai 14 persen, atau sekitar 135,5 juta meter kubik dari total 980 juta meter kubik. Volume masih kecil (sekitar 14,23%), yang sudah tergenangi air seluas 955 hektar atau sekitar 24%-nya.
Waduk tersebut akan mencapai elevasi operasional pada ketinggian 260 meter, dimana saat ini baru di ketinggian 221 meter.
Potensi
wisata
Usai
dilakukan pengisian air (impounding), Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa
Barat memicu potensi pariwisata. Saat ini, kawasan di daerah waduk semakin
hidup dan banyak orang berkunjung, sudah banyak warung-warung baru berdiri di sepanjang
jalan menuju lokasi waduk. Kendaraan pun banyak berjejer di tempat parkir yang
disediakan tak jauh dari lokasi warung-warung tersebut. Waduk ini memang sudah menjadi tempat wisata
dan telah mulai terlihat mendorong ekonomi masyarakat.
Di
area genangan itu juga sudah disebar 2,5 juta benih ikan yang dilakukan oleh
pemerintah provinsi Jawa Barat. Namun tidak diizinkan penggunaan keramba di
Waduk Jatigede.
Diharapkan, fungsi dari waduk Jatigede tak hanya sebatas untuk irigasi sawah dan pembangkit listrik tenaga air saja. Melainkan juga untuk sejumlah potensi wisata.
Diharapkan, fungsi dari waduk Jatigede tak hanya sebatas untuk irigasi sawah dan pembangkit listrik tenaga air saja. Melainkan juga untuk sejumlah potensi wisata.
Rencananya,
di waduk berkapasitas 980 juta meter kubik per detik ini juga bakal dibuat
Waterboom, hotel, zona pemancingan, agrowisata dan lainnya.
(bisnis.liputan6.com 2015/12/18)
(4). Pelabuhan Internasional Indramayu
Rencana
pembangunan pelabuhan di Kabupaten Indramayu sepertinya semakin dekat, dimana Kementerian
Perhubungan RI terlihat sangat serius menindaklanjuti rencana pembangunan
pelabuhan di Kabupaten Indramayu. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan tim
dari Kemenhub ke Kabupaten Indramayu yang diterima langsung Wakil Bupati
Indramayu Drs H Supendi MSi (19/8/2015).
Tim
tersebut, langsung mengecek lokasi dengan mendatangi sejumlah tempat yang
selama ini dijadikan sebagai calon lokasi pelabuhan di Kabupaten Indramayu.
Pembangunan
pelabuhan di Kabupaten Indramayu merupakan bagian dari pengembangan pembangunan
di Jawa Barat yang menginginkan wilayah Ciayumajakuning menjadi daerah
segi tiga emas.
Saat
ini Pemprov Jawa Barat menginginkan wialayah Ciayumajakuning berkembang pesat.
Setelah Cirebon dijadikan pusat perdagangan, Majalengka dibangunkan Bandar
Udara Kertajati dan Indramayu berharap bisa dijadikan lokasi pelabuhan
internasional.
Jika
segi tiga emas ini bisa terwujud, maka perkembangan ekonomi di Indramayu bisa
meningkat pesat.
Sebelumnya,
perencanaan pembangunan pelabuhan juga telah diawali survei dari Kementrian
Koordinator Perekonomian yang telah mendatangi bupati Indramayu dan juga
kehadiran pakar perguruan tinggi yang telah melakukan studi kelayakan.
Catatan
Penulis (dari berbagai
sumber) :
(a). Bandara Kertajati dan Kabupaten Majalengka
akan segera dioperasaikan untuk pemberangkatan jemaah haji tahun 2016.
(b). Kaitan antara Bandara Kertajati dengan
Kabupaten Majalengka adalah ibarat bintang terang di malam yang cerah, yaitu
harapan perkembangan yang pesat dari kabupaten yang dulunya kurang dikenal.
(c). Dari berbagai berita dan pendapat, Kabupaten Majalengka dengan Bandara
Kertajatinya, kawasan Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, bisa merupakan wilayah
segitiga emas (Majalengka, Cirebon, dan Indramayu) yang patut semakin diperhitungkan
dalam langkah kemajuan perekonomian di Indonesia..
(d). Pembangunan pelabuhan di Indramayu dilakukan
sebagai realisasi dari rencana pelabuhan di Cilamaya yang dibatalkan.
(e). Dengan selesainya pembangunan Waduk Jatigede
di wilayah Kabupaten Sumedang, tentu sangat berdampak positif terhadap
Kabupaten Majalengka karena letaknya yang sangat berdekatan.
Semoga Berhasil dengan Baik Pembangunan di Wilayah Majalengka.
Keterangan gambar : diambil dari internet.
Sumber bacaan
: seputarjabar.com 2014/04/3; bijb.co.id
2015/12/18; liputan6.com 2014/09/12; kabarrakyat.co 2015/04/16; news.fajarnews.com
2015/08/15; radarcirebon.com 2015/08/20; kabar-cirebon.com 2015/09/04; jabar.metrotvnews.com
2015/09/29; kabarrakyat.co 2015/09/30; nasional.tempo.co 2015/10/12; explorejabar.com
2014/11; bisnis.tempo.co 2015/11/18; bisnis.liputan6.com 2015/12/18;
jabarprov.go.id 2015/12/18.
Bacaan Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar