Mengenal beberapa jenis
batu permata (gemstone) di Indonesia yang bervariatif dan cukup popular di
dunia internasional.
Indonesia merupakan
salah satu wilayahnya yang kaya dengan batu-batu alam berkualitas dan bernilai
tinggi. Hal ini patut dibanggakan karena
tidak banyak tempat di dunia yang dapat menghasilkan jenis batu-batu yang
umumnya dijadikan hiasan pada cincin. Sehingga dengan demikian jenis batu-batuan ini lebih familiar disebut batu cincin.
Kualitas dan
keindahan batu mulia dibedakan oleh jenis bahan dasar dan warna (gambaran). Terkadang tidak sekedar karena keindahan
belaka namun untuk beberapa penghobi adalah karena khasiatnya.
Para kolektor
biasanya memburu sampai ke pelosok untuk mendapatkan batu dengan motif-motif
yang unik, kadang mereka hanya mendapat bongkahan sebagai bahan, lalu batu itu
diiris dan diproses. Kalau berjodoh
maka batu yang setelah diproses itu akan menampilkan motif-motif unik, mirip
ikan, burung, orang, pemandangan dan sebagainya.
Tidak jarang juga orang
yang kecele karena setelah diasah ternyata tanpa motif, alias biasa-biasa
saja. Namun apabila ditemukan sebuah
batu yang indah dengan kualitas yang tinggi maka tidak heran apabila harganya
pun bisa meroket, kini bisa ditawarkan sampai Rp 1 Milyar atau bahkan lebih.
Saking gencarnya tentang
batu ini, telah diadakan pameran yang cukup besar dan menarik, antara lain Pameran Batu Mulia Indonesia 2014, yang
dipasarkan di salah satu stan di Mangga Dua Square-Jakarta (19/9/2014). Sebanyak 160 peserta pameran dan 1000
kontestan mengikuti Indonesian Gemstone Fair 2014 dengan tema "Berawal
dari Silahturahmi Bersama Kita Bangun Ekonomi Rakyat Mandiri.” (republika.co.id 14/09/19).
Tulisan berikutnya
tidak difokuskan pada pameran namun lebih ditekankan untuk mengenal beberapa
jenis batuan yang ada di Indonesia dengan wilayah asalnya yang cukup banyak
diminati penggemarnya.
Sebelum lanjut ……..
Batasan
(a). Harga batu
mulia dapat diukur dari beberapa factor a.l kualitas (biasanya kejernihan),
kekerasan, warna, dan motif, semakin terang batu tersebut biasanya harganya
makin mahal.
Batu
gambar atau agate
(b). Jenis batuannya
beragam, misalnya agate (akik), ruby, amethyst, emerald, dan sebagainya.
(c). Batu
aji merupakan batu dari alam yang memiliki ciri-ciri tertentu, yang jika
dibentuk, direkayasa, dan diasah sampai mengkilap bisa menjadi perhiasan, misalnya
untuk cincin, liontin( kalung), anting-anting, dan aksesori lain.
Jenis batu permata (gemstone)
Berbagai jenis batu permata atau gemstone di
Indonesia sangat bervariatif dan sangat populer di dunia internasional.
Saat ini, terdapat
lima jenis batu mulia yang paling banyak dicari dengan keindahan yang
memukau, yaitu : bacan, Idokras, Kalsedon, Akik
gambar, dan Kalimaya (batu opal).
1. Batu bacan
Batu bacan (Chrysocolla)
adalah batu permata atau batu
mulia yang berasal dari Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Sejak masa empat
kesultanan (Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan) di Maluku Utara, jenis batu
bacan ini telah dianggap menjadi perhiasan yang sangat berharga, baik untuk pria
maupun wanita. Bahkan, batu bacan
terbaik menjadi penghias mahkota para sultan yang masih ada hingga saat ini,
seperti pada mahkota Kesultanan Ternate.
SELINGAN : Warna
batu permata
Macam-macam
warna batu permata (secara umum) adalah :
Ungu : kecubung/ametis dan turmalin ungu.
Biru Tua dan Indigo : safir, turmalin, dan batu-batu yang berwarna
agak biru tua atau indigo.
Biru Muda: pirus, akuamarin, topas biru, malasit biru, kwarsa
biru, dan turmalin biru.
Hijau: giok, jamrut, malasit hijau, peridot, turmalin,
kalsit hijau dan mata kucing yang hijau.
Kuning: berlian kuning, mata kucing kuning, dan kwarsa
yang kusam.
Merah Jingga: akik terutama yang mengarah ke warna merah
jingga.
Merah Jambu/Pink: kwarsa ros, turmalin, garnet, dan giok yang
berwarna merah jambu.
Merah: mira, jasper, dan garnet.
Coklat: mata harimau, akik, topas coklat, jasper, dan
kwarsa yang kusam seperti berawan.
Abu-Abu: akik, mutiara yang abu-abu, mata kucing yang
abu-abu dan kwarsa kusam.
Hitam: akik, oniks, safir hitam/nilam, dan semua
jenis batu yang berwarna hitam kelam.
Kita lanjutkan …
Jenis batu bacan ini
telah tersohor hingga mancanegara, bahkan sejak abad pertengahan ketika Tanah
Air menjadi pusat rempah-rempah dunia. Sering
pula batu ini menjadi hadiah bagi tamu yang menyambangi pulau-pulau di Maluku.
Tahun 1960 saat
Presiden Soekarno berkunjung ke Pulau Bacan dihadiahi warga di sana berupa batu
bacan. Presiden SBY juga sempat menghadiahi Presiden Amerika Serikat, Barrack
Obama, berupa cincin batu bacan saat
berkunjung ke Indonesia.
Nama pulau
penghasil batu bacan sendiri adalah Pulau Kasiruta. Akan tetapi, penisbahan
nama bacan diawali dari tempat pertama kali batu itu diperdagangkan, yaitu
Pulau Bacan yang tidak seberapa jauh jaraknya dari Pulau Kasiruta.
Keunikan Batu Bacan:
(a). Batu bacan yang beredar di pasaran dikenal
memiliki dua jenis yaitu bacan Doko dan bacan Palmea. Bacan Doko berwarna hijau tua, berasal dari
nama desa tempat pertama kali batu ini di temukan yaitu di Desa Doko di
Kepulauan Kasiruta. Batu bacan Palmea berwarna hijau muda kebiruan, diambil
dari nama desa di pulau yang sama.
(b). Namun meski lebih identik dengan warna hijau,
sebenarnya memiliki ragam warna lain seperti kuning tua, kuning muda, merah,
putih bening, putih susu, coklat kemerahan, keunguan, coklat, bahkan juga
beragam warna lainnya hingga 9 macam.
(c). Dianggap sebagai ‘batu hidup’ karena
kemampuannya berubah warna menjadi lebih indah secara alami. Semula berwarna
hitam secara bertahap mampu berubah menjadi hijau, selanjutnya bisa berubah
lagi dalam proses ‘pembersihan’ menjadi hijau bening seperti air. Untuk
mempercepat proses tersebut biasanya pemilik batu bacan akan terus-menerus
memakainya hingga berubah warnanya.
(d). Beberapa jenis diantaranya dapat menyerap
senyawa lain dari bahan yang melekatinya, seperti sebutir batu bacan
hijau doko yang dilekatkan dengan tali pengikat berbahan emas mampu menyerap
bahan emas tersebut sehingga bagian dalam batunya muncul bintik-bintik emas.
(e). Merupakan jenis batu krisokola yang kebanyakan
berwarna hijau kebiruan, kekerasan awal batu 3-4 pada skala
Mohs. Apabila telah mengalami proses alami
silisifikasi kekerasan 7,5 pada skala Mohs (seperti batu jamrud dan melebihi
batu giok) akan terlihat mengkilat dan keras ketika sudah diasah dan dianggap
lebih berkualitas.
(f). Dengan keistimewaan dan keunggulan batu bacan
-- berubah
warna secara alami dan mencerap bahan melekatinya -- itulah banyak
pecinta batu mulia dari luar negeri (China, Arab, dan Eropa) memburunya sejak
tahun 1994, padahal di Indonesia sendiri baru popular belakangan sejak 2005
dimana sekarang harganya sangat mahal serta kurang logis bagi orang awam.
(g). Penambangan batu bacan sendiri di
Pulau Kasiruta tidaklah mudah, penambang
batu perlu menggali tanah hingga lebih dari 10 meter demi mencari urat-urat
galur batu bacan.
(h). Saat ini harga batu Bacan menjadi
primadona, dengan harga mulai Rp1 juta hingga Milyaran. Yang paling
banyak dicari yaitu batu Bacan Super yang berwarna hijau, apalagi ada motifnya
kayak fenomena alam seperti tulisan dan gambar manusia, lebih mahal lagi.
(i). Bagi mereka yang percaya batu bacan juga memiliki
khasiat tersendiri (mitos), dimana mereka percaya bahwa batu bacan
memiliki kekuatan dengan pemiliknya, bisa menjadi hidup lebih makmur,
pemakainya kelihatan lebih menarik, dan berwibawa sehingga banyak disukai
orang.
2. Idokras
Batu mulia idokras (idocrase) ini berwarna lumut hijau atau kadang menyerupai warna solar (cokelat kekuning-kuningan).
Merupakan salah
satu jenis permata yang sangat digemari dan diburu oleh kolektor permata dari
dalam negeri maupun dari luar negeri. Popularitas permata jenis ini melejit
karena dikabarkan salah satu petinggi negeri ini yang mengenakan cincin dengan
permata jenis ini.
Saat ini hanya
dikenal dua nama daerah sebagai sumber permata ini yaitu Sumatera Barat (dikenal
sebagai Sungai Dareh) dan Nangroe Aceh Darussalam (dikenal nama giok
Aceh atau nephrite Aceh).
Karena jumlahnya
yang sangat terbatas dan daerah penambangan yang sulit dijangkau, dua jenis
idocrase ini menjadi langka dan sulit didapatkan. Kalaupun ada yang tersedia pada etalase
penjual permata, itupun bisa didapatkan dengan harga yang mahal.
Namun saat ini
telah ditemukan jenis idocrase baru yang berasal dari Kabupaten Luwu Timur
Propinsi Sulawesi Selatan. Berawal dari trend pencinta permata melanda juga
daerah Soroako dan Malili di Kabupaten Luwu Timur, sekumpulan pencinta akik
mulai mengolah kerikil dan batu lokal menjadi permata.
3. Kalsedon
Kalsedon memiliki berbagai warna mulai dari merah, kuning, biru, hingga jingga, tapi yang utama ialah hijau. Batu permata ini seolah-olah diselimuti kabut, sehingga kelihatan memiliki cahaya kusam.
Di Indonesia batu
mulia jenis ini banyak dihasilkan di Jawa Barat dan Sulawesi Tenggara.
Baru-baru ini, kalsedon juga ditemukan di Pacitan, Jawa Timur.
SELINGAN :
Batu Giok, Batu
Kaya Mitos.
Batu
giok, merupakan jenis batu yang lekat dengan kebudayaan Cina. Jenis batu alam
ini memiliki ciri khas permukaan yang mengkilap, halus, bobotnya berat dan
warnanya sangat spesifik. Giok berasal dari gunung giok, letaknya di perbatasan
antara Cina dan Birma. Dari sekian daerah penghasil batu giok, hanya yang
berasal dari Burma dan bagian selatan Cina paling baik kualitasnya, dari negara
lain mutunya kurang baik. Kabarnya, giok asal Burma ini tahan oleh temperatur
tinggi yang biasanya menghilangkan warna khasnya.
Selain
memiliki keindahan tiada tara, giok juga memiliki cerita menarik mengenai
perkembangan sejarahnya. Batu ini sudah dikenal sejak bangsa Cina kuno dan
banyak diketemukan di pekuburan era Neolithicum, sekitar 2000-5000 SM. Mereka
percaya bahwa batu giok ini berperan sebagai pelindung tubuh manusia. Lantaran
itu, batu giok dibawa serta sampai ke akhir hayat, yakni dikubur bersama peti
mati karena percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian.
Daerah
Khotan di Asia Tengah populer sebagai daerah sumber mineral nephrite penghasil
batu giok warna putih dan kehijauan. Kualitas air di sepanjang anak sungai
daerah itu amat kaya dengan mineral tinggi. Saat raja Qianlong berkuasa di masa
dinasti Qing, daerah lain sebagai sumber nephrite diketemukan lagi. Kemudian
terjadi revolusi ukiran gaya dan ukuran batu giok karena bongkahan batu
nephrite lebih besar. Batu giok pun tumbuh menjadi wujud dari kemegahan hidup
glamor dan status simbol di lingkungan istana di Cina.
Pertengahan
abad ke-19, ukiran batu jade memasuki dunia barat. Perkembangan desain
perhiasan di Cina semakin meluas dengan bentuk yang makin indah. Kuatnya aliran
seni Art Deco pada 1920-an mempengaruhi perkembangan perhiasan giok ke seluruh
dunia.
Uniknya,
giok juga dipercaya bisa menyelamatkan pemakainya dari musibah.
(sumber : metroriau.com 2008/02/15)
Kita lanjutkan …..
4. Akik gambar
Batu Akik memiliki keistimewaan dengan wujud gambar yang terukir secara alami, ada yang gambarnya menyerupai ayam, tokoh, atau pemandangan. Sehingga tidak perlu heran jika semakin unik gambar dalam batu akik ini tentu harga jual akan ikut terdongkrak.
Batu gambar atau agate banyak ditemukan di Pacitan
(Jawa Timur), Garut (Jawa Barat), dan Nusa Kambangan. Diyakini masih banyak lagi daerah penghasil
batu gambar di Indonesia yang belum terkuak.
5. Kalimaya (batu opal)
Batu Kalimaya merupakan batu permata (gem) yang lembek namun banyak disukai orang, dengan harganya yang tergolong mahal. Bisa memancarkan cahaya berlian sehingga tidak berlebihan jika kalimaya dianggap sebagai batu terindah di dunia.
Ditambang di India,
Mesir, Australia, dan Meksiko, sedangkan khusus di Indonesia terdapat di
Banten,
Catatan akhir :
Batu permata mulia (gemstone)
dapat dimanfaatkan sebagai barang perhiasan, investasi, hobby/prestise, atau
bahkan sebagai potensi industry di suatu wilayah. Dapat dijadikan
cenderamata yang cukup berharga.
Keterangan gambar : dari internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar