Senin, 05 Januari 2015

Mengintip Kegiatan di Toilet Umum



Oleh : Isamas54
Permasalahan dan solusi singkat ketika berada di toilet umum.

Toilet kering identik dengan kloset duduk, sedangkan toilet basah identik dengan kloset jongkok.   Soal bentuk kloset ini, tak sedikit masyarakat kita yang mengalami gagap budaya.  Saat harus buang air besar di toilet umum dan mendapati kloset duduk, tak sedikit yang memilih tetap jongkok di atas kloset duduk, sampai-sampai ada peringatan di dinding toilet: “Dilarang Jongkok, Nanti Jatuh”.
Toilet kering seharusnya menjadi standar toilet di Indonesia. Kebanyakan toilet di Indonesia, baik toilet umum maupun toilet di rumah, adalah basah, padahal toilet basah ini kurang bersahabat dengan kesehatan dibanding toilet kering.
Toilet basah tidak menguntungkan karena tingginya kelembaban di Indonesia, dimana spora dan jamur mudah tumbuh di toilet basah, kuman dan bakteri juga dapat berkembang subur. Ujung-ujungnya, toilet basah yang lembab bisa menjadi sumber penyakit.  Demikian seperti dalam megapolitan.kompas.com (2014/11/17).

Berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

Selain permasalahan dengan kotornya kloset di duduk di tempat umum, permasalahan terjadi ketika kita berkepentingan menggunakan urinor (tempat BAK lelaki) yang pakai sensor, biasanya perlengkapan ini disediakan pada toilet umum di tempat yang sedikit ‘exclusive’ misalnya hotel bertingkat, atau mulai merambah ke beberapa mall.  Air hanya akan keluar apabila badan kita bergeser dari tempat itu, sehingga apabila kita akan beristinja/cuci si kecil (khususnya untuk muslim),  agak sedikit riskan.  Kalau kosong mungkin tidak masalah dengan tehnik sambil pegang si kecil kita geser dulu badan kita, baru air mengalir.   Tissue pun kadang jauh.
Itu kalau kosong, coba kalau antri?  He .. he …. terpaksa yang lain suruh tutup mata dulu …..

Permasalahan dan solusinya
(a).  Apabila kita menggunakan toilet kering di tempat umum (umumnya di Ind), biasanya keadaannya kotor , kurang terawat dan tidak tersedia tissue, sehingga apabila kita menggunakannya bukan kebersihan yang ada malahan bisa menjadi penularan penyakit seperti penyakit kulit, dlsb.   Untuk hal ini maka bila kita akan ke toilet umum dimanapun juga, siap-siaplah atau jangan lupa tissue atau bawa air kemasan (gelas atau botol).
(b).  Dari segi volume air yang dibutuhkan, tidak tahu lebih irit atau lebih banyak.  sedangkan untuk kloset duduk terkadang telah dimodifikasi dengan adanya pipa air kecil yang apabila krannnya dibuka akan keluar air mancur, yang kalau tidak hati-hati (atau tidak di stel) akan muncrat sana-sini sehingga celana bisa basah . 
(c).  Bagi yang muslim mungkin berkaitan dengan masalah najis (termasuk dengan masalah urinor seperti uraian di atas),  yaitu bila  kloset nya tidak bersih, dipesiapkan dengan membawa air cadangan seperti butir (a).
(d).  Mungkin perlu lebih disosialisasikan dan direalisasikan untuk kebersihan toilet kering, karena kalau tidak semuanya bersih,  maka solusi atau jalan pintasnya (walau tidak dianjurkan) adalah ”Jongkok, akh!!!!”.   


 
Kurang tahu kalau di toilet perempuan  …..  karena tidak pernah lihat!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar