Oleh : Isamas54
Permasalahan dan
solusi singkat ketika berada di toilet umum.
Toilet kering
identik dengan kloset duduk, sedangkan toilet basah identik dengan kloset
jongkok. Soal bentuk kloset ini, tak
sedikit masyarakat kita yang mengalami gagap budaya. Saat harus buang air besar di toilet umum dan
mendapati kloset duduk, tak sedikit yang memilih tetap jongkok di atas kloset
duduk, sampai-sampai ada peringatan di dinding toilet: “Dilarang Jongkok, Nanti
Jatuh”.
Toilet kering
seharusnya menjadi standar toilet di Indonesia. Kebanyakan toilet di Indonesia,
baik toilet umum maupun toilet di rumah, adalah basah, padahal toilet basah ini
kurang bersahabat dengan kesehatan dibanding toilet kering.
Toilet basah tidak
menguntungkan karena tingginya kelembaban di Indonesia, dimana spora dan jamur
mudah tumbuh di toilet basah, kuman dan bakteri juga dapat berkembang subur.
Ujung-ujungnya, toilet basah yang lembab bisa menjadi sumber penyakit. Demikian seperti dalam megapolitan.kompas.com
(2014/11/17).
Berdasarkan
pengalaman pribadi penulis.
Selain permasalahan
dengan kotornya kloset di duduk di tempat umum, permasalahan terjadi ketika kita
berkepentingan menggunakan urinor (tempat BAK lelaki) yang pakai sensor, biasanya
perlengkapan ini disediakan pada toilet umum di tempat yang sedikit ‘exclusive’
misalnya hotel bertingkat, atau mulai merambah ke beberapa mall. Air hanya akan keluar apabila badan kita
bergeser dari tempat itu, sehingga apabila kita akan beristinja/cuci si kecil (khususnya
untuk muslim), agak sedikit riskan. Kalau kosong mungkin tidak masalah dengan
tehnik sambil pegang si kecil kita geser dulu badan kita, baru air
mengalir. Tissue pun kadang jauh.
Itu kalau kosong,
coba kalau antri? He .. he …. terpaksa
yang lain suruh tutup mata dulu …..
Permasalahan
dan solusinya
(a). Apabila kita menggunakan toilet kering di
tempat umum (umumnya di Ind), biasanya keadaannya kotor , kurang terawat dan
tidak tersedia tissue, sehingga apabila kita menggunakannya bukan kebersihan yang
ada malahan bisa menjadi penularan penyakit seperti penyakit kulit, dlsb. Untuk hal ini maka bila kita akan ke toilet
umum dimanapun juga, siap-siaplah atau jangan lupa tissue atau bawa air kemasan
(gelas atau botol).
(b). Dari segi volume air yang dibutuhkan, tidak
tahu lebih irit atau lebih banyak. sedangkan
untuk kloset duduk terkadang telah dimodifikasi dengan adanya pipa air kecil
yang apabila krannnya dibuka akan keluar air mancur, yang kalau tidak hati-hati
(atau tidak di stel) akan muncrat sana-sini sehingga celana bisa basah .
(c). Bagi yang muslim mungkin berkaitan dengan masalah
najis (termasuk dengan masalah urinor seperti uraian di atas), yaitu bila
kloset nya tidak bersih, dipesiapkan dengan membawa air cadangan seperti
butir (a).
(d). Mungkin perlu lebih disosialisasikan dan direalisasikan
untuk kebersihan toilet kering, karena kalau tidak semuanya bersih, maka solusi atau jalan pintasnya (walau tidak dianjurkan) adalah ”Jongkok,
akh!!!!”.
Kurang tahu kalau di toilet perempuan ….. karena tidak pernah lihat!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar