Bagi
suami istri yang bekerja tentu ada untung dan ruginya, namun di sisi lain
apabila tidak bisa mengaturnya maka kenyamanan dalam berkeluarga bisa-bisa
tergoyahkan.
(1). Tuntutan dalam kehidupan
Dulu, pemasukan
dobel tak pernah terpikirkan oleh banyak pasangan, karena pola pikir yang
menganggap tugas suamilah sebagai satu-satunya pencari nafkah, dan tugas
istrilah yang mengurus rumah tangga dan anak-anak. Kini, ketika zaman sudah berubah, sekitar 80%
pasangan menikah sama-sama bekerja, sehingga keduanya sama-sama memberikan
kontribusi ekonomi bagi keluarga. Pandangan yang berubah ini juga memberi
pengaruh cukup besar dalam urusan rumah tangga, sebaliknya kontribusi istri
dalam pemenuhan ekonomi juga menuntut adanya keikutsertaan suami dalam mengurus
rumah tangga.
Fenomena perempuan
bekerja bukan hanya terjadi di era modern karena toh secara tradisi perempuan
di banyak suku di Indonesia juga justru yang menjadi tulang punggung keluarga
dan bekerja di ladang atau sawah.
Sebagai gambaran
berikut data Profesi dan tingkat pendidikan tertinggi dari perempuan Indonesia yang kami ambil dari harian Media Indonesia tanggal
12 September 2012.
Profesi Perempuan
Indonesia : Pertanian (28,29%), Perdagangan (20,88%), Industri pengolahan (12,69%), Jasa kemasyarakatan (9,59%),
Perkebunan (8,70%), Pendidikan (6,27%), Hotel dan rumah makan (2,61%),
Lain-lain (10,97%). Pendidikan
tertinggi Perempuan Indonesia : Tidak sekolah (11,45%), Tidak tamat SD (8.69%), SD
(36,08), SLTP (15,29%), SLTA (18,34%), Diploma (I-III) (4,04%), S-1 (5,76%), S-2 dan S-3 (0,35)
Namun, disukai atau
tidak, perempuan bekerja kini kerap kali harus dihadapkan pada pilihan yang
sulit, antara berkarier atau keluarga, terutama jika buah hati telah hadir. Sehingga dengan demikian permasalah baru pun
timbul, terutama yang menyangkut kenyamanan dalam keluarga seperti mengharuskan
peningkatan peran pembantu rumah tangga, kesempatan waktu bersama dalam
keluarga, kebutuhan biologis, dan sebagainya.
Aktifitas seks bagi
wanita karier yang sudah menikah biasanya sering terlupakan di tengah
kesibukan. Bergulat dengan urusan kantor membuat tubuh lelah dan niat melakukan
hubungan intim otomatis berkurang.
Mengatur waktu yang
pas sangat diharapkan agar tak timbul konflik dengan suami, apalagi bila sang
suami punya banyak waktu luang. Jika tak pandai memilah semua itu, rumah tangga
bisa berantakan.
Untuk
permasalahan ini tentunya diperlukan adanya keterbukaan
dan keseimbang dalam membagi waktu dan perhatian.
(2). Karir dan profesi
(2.1). Profesi dan komitmen
Pasangan yang
berprofesi sama cenderung sulit menjalani hubungan yang berkomitmen dan
seimbang jika dibandingkan dengan pasangan berbeda dunia kerja. Demikian hasil
studi University of Bedfordshire yang dilan sir British Psychological Society
Division of Occupational Psychology Annual Conference, di Chester-Inggris
(2012).
Penelitian
dilakukan dengan melibatkan 291 pasangan sesama akademisi, dan 350 akademisi
yang berpasangan beda profesi. Studi menganalisis seberapa efektif pasangan
dapat memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan, berapa lama bekerja, dan
komitmen mereka pada pekerjaan.
Hasil studi
menunjukkan, pasangan akademisi lebih keras berjuang menyeimbangkan urusan
pekerjaan dan pribadi, menghabiskan waktu lebih banyak di kantor, dan lebih
mementingkan karier.
(2.2). Kesuksesan
Kesempurnaan dalam
karier, keuangan, dan hubungan pribadi merupakan arti kesuksesan bagi
perempuan. Kesimpulan tersebut didasarkan survei yang dilakukan jejaring sosial
pekerja profesional, Linkedin (2012).
Dari 500 perempuan pengguna Linkedin, peneliti menemukan mayoritas perempuan yang disurvei secara daring menjawab : (a). Kesuksesan diawali dari memiliki pekerjaan mapan. (b). indikator lain yaitu anak yang sehat dan bahagia. (c). Sekitar 15% perempuan menjawab kesuksesan berarti menjadi bos buat diri sendiri.
Peneliti juga menemukan bahwa makna kesuksesan bagi perempuan berbeda sesuai tingkatan usia yaitu : (a). Perempuan di bawah 35 tahun percaya bahwa kesuksesan berarti memiliki segalanya hingga memegang jabatan tinggi dalam pekerjaan. (b). Perempuan di atas 35 tahun berpendapat bahwa kesuksesan adalah ketika berhasil menjadi bos bagi diri sendiri.
Dari 500 perempuan pengguna Linkedin, peneliti menemukan mayoritas perempuan yang disurvei secara daring menjawab : (a). Kesuksesan diawali dari memiliki pekerjaan mapan. (b). indikator lain yaitu anak yang sehat dan bahagia. (c). Sekitar 15% perempuan menjawab kesuksesan berarti menjadi bos buat diri sendiri.
Peneliti juga menemukan bahwa makna kesuksesan bagi perempuan berbeda sesuai tingkatan usia yaitu : (a). Perempuan di bawah 35 tahun percaya bahwa kesuksesan berarti memiliki segalanya hingga memegang jabatan tinggi dalam pekerjaan. (b). Perempuan di atas 35 tahun berpendapat bahwa kesuksesan adalah ketika berhasil menjadi bos bagi diri sendiri.
(2.3). Hormon dan karier
Karier yang dipilih
seorang perempuan ternyata bukan hanya karena minat dan pendidikan, namun
tingkat hormon seksual juga memengaruhi pemilihan bidang karier perempuan. Demikian hasil penelitian psikolog
Universitas Pennsylvania-AS yang melibatkan 125 perempuan.
Penelitian
dilakukan dengan meminta kepada mereka untuk mengidentifikasi daftar 64 tipe
karier yang disukai, tidak disukai, dan yang sama sekali yang tidak mereka
pedulikan.
Hasilnya, ternyata perempuan
dengan tingkat hormon androgen tinggi akan memilih karier yang biasa dikuasai
laki-laki, seperti sebagai peneliti, petani, teknisi, polisi, dan astronom. Sedangkan perempuan tanpa hormon tersebut akan
memilih pekerjaan seperti pekerja sosial, guru, penari, dan desainer.
Namun, menurut peneliti Adriene Beltz (2011), ‘kinerja otak tetap mengambil peran menerima rangsangan dari hormon tersebut’.
Namun, menurut peneliti Adriene Beltz (2011), ‘kinerja otak tetap mengambil peran menerima rangsangan dari hormon tersebut’.
(2.4). Pemimpin bersuara maskulin
Orang-orang
cenderung memilih pemimpin dengan suara yang maskulin, hal yang sama juga
berlaku untuk pemimpin perempuan.
Demikian hasil penelitian Rindy Anderson dari Duke University dan Casey
Klofstad dari University of Miami-AS yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE (2012).
Keduanya menyebutkan, bahwa : (a). Dalam peran kepemimpinan yang biasa dipegang perempuan seperti dalam asosiasi guru dan wali murid juga anggota dewan sekolah, orang-orang cenderung memilih pemimpin perempuan bersuara maskulin. (b). Temuan menunjukkan bahwa pengaruh nada suara terhadap persepsi kemampuan memimpin, berlaku konsisten di konteks sosial dan lingkungan kepemimpinan manapun.
"Kita sering tidak mempertimbangkan bagaimana kondisi biologis bisa mempengaruhi pengambilan keputusan kita, nyatanya nada suara yang juga karakter fisiologis, bisa mempengaruhi cara kita memilih pemimpin," terang Klofstad.
Keduanya menyebutkan, bahwa : (a). Dalam peran kepemimpinan yang biasa dipegang perempuan seperti dalam asosiasi guru dan wali murid juga anggota dewan sekolah, orang-orang cenderung memilih pemimpin perempuan bersuara maskulin. (b). Temuan menunjukkan bahwa pengaruh nada suara terhadap persepsi kemampuan memimpin, berlaku konsisten di konteks sosial dan lingkungan kepemimpinan manapun.
"Kita sering tidak mempertimbangkan bagaimana kondisi biologis bisa mempengaruhi pengambilan keputusan kita, nyatanya nada suara yang juga karakter fisiologis, bisa mempengaruhi cara kita memilih pemimpin," terang Klofstad.
(3). Tubuh, gairah dan penampilan
(3.1). Jam Kerja dan Kehamilan
Ibu hamil yang
masih bekerja membanting tulang harus berhati-hati, karena ditemukan perempuan
yang mengandung dan tetap bekerja lebih 25 jam seminggu dengan banyak berdiri
berpotensi memiliki bayi berbobot di bawah rata-rata. Demikian hasil studi
University Medical Centre, Rotterdam-Belanda (2012).
Penelitian
dilakukan dengan melibatkan 4.680 calon ibu dengan usia kandungan sekitar 30
minggu. Hasilnya, mereka yang bekerja lebih dari 25 jam/minggu dengan pekerjaan
yang menuntut banyak berdiri memiliki bayi dengan berat 148-198 gram lebih
sedikit ketimbang berat rata-rata bayi normal. Lingkar kepala bayi juga sekitar
1 cm lebih pendek.
Tim peneliti menyarankan agar atasan lebih manusiawi dan pemilik tempat kerja harus sejenak meletakkan pola pikir kapitalisnya terhadap pekerja yang tengah mengandung.
Tim peneliti menyarankan agar atasan lebih manusiawi dan pemilik tempat kerja harus sejenak meletakkan pola pikir kapitalisnya terhadap pekerja yang tengah mengandung.
SELINGAN
Remas
dan gosok (ini kurag berkaitan dengan pekerjaan)
Diskotik
adalah tempat orang untuk bersenang-senang, bukan untuk menerima
"teror" remas dan gosok! Itu yang diserukan oleh banyak wanita
Singapura yang doyan ke disko.
Menurut
harian The Srails Tunes hari
Senin (2/8), dalam dua tahun terakhir ini telah datang enam pengaduan ke
polisi. Sang pengadu, yang semuanya perempuan, mengeluh sering dijahili
seseorang ketika berdansa. Tetapi mereka
merasa kesulitan membuat tuntutan karena gelapnya disko mengakibatkan mereka
tak bisa memastikan siapa yang kurang ajar.
"Saya
tengah dansa dengan mata tertutup ketika seseorang tiba-tiba meremas buah dada
kanan saya," kata seorang mahasiswi berusia 22 tahun. "Tapi, mungkin lain kali saya tak akan
tinggal diam bila dijahili. Disko kan tempat bersenang-senang bukan untuk
diremas dan digosok," tegas korban yang lain (Kompas, 1993).
Catatan
saja : itu dulu, mungkin sekarang sudah tidak terjadi lagi.
Kita
lanjutkan …
(3.2). Seks bagi wanita karier
Beberapa masalah seks di rumah yang muncul bila berprofesi sebagai wanita
karier : (a). Aktifitas
seksual membutuhkan waktu dan tenaga. Dengan terkurasnya stamina usai bekerja,
gairah seksual menurun karena kelelahan. Untuk hal ini akan timbul masalah bila
suami tak memahami hal itu, apalagi bila langsung tidur usai bekerja. (b). Peluang
berselingkuh di kantor. Hubungan yang
intens karena punya waktu lebih bersama rekan-rekan sejawat bisa saja
melibatkan emosi serta berakhir dengan asmara.. Jika ini sampai terjadi, suami
di rumah semakin terlupakan. (c).
Kelelahan sering terkait dengan masalah kesuburan.
TIP mengatasinya : (a). Upayakan untuk beristirahat
yang cukup dan menjauhi hal-hal atau aktifitas yang tak perlu. (b). Segera
pulang sehabis kerja bila tak ada aktifitas yang sangat penting. (c). Pilih
makanan yang mengandung gizi dan berkualitas bagi tubuh, jika perlu
konsultasikan dengan dokter. (d). Jangan lupa menelepon suami secara rutin dan
memupuk cinta agar tak terpeleset asmara dengan rekan kantor.
(3.3). Berkuasa dan seksual
Perempuan yang
cenderung memiliki kekuasaan lebih, baik di rumah maupun di tempat kerja
ditengarai memiliki intensitas hubungan seksual lebih sedikit. Demikian hasil para peneliti di Sekolah
Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg yang telah meneliti hubungan
antara otonomi perempuan menikah dan intensitas hubungan seksual mereka.
Hasil penelitian seperti dalam Telegraph (22/9/2011) yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research edisi Oktober 2011, menunjukkan bahwa : (a). Perempuan yang lebih diberdayakan untuk membuat keputusan cenderung kurang sering melakukan hubungan seksual, pola ini terbilang konsisten di enam negara yang disurvei. (b). Perempuan yang lebih terbiasa mengambil keputusan sendiri, bukannya secara bersama-sama, memiliki kemungkinan lebih kecil melakukan hubungan seks rutin. (c). Dengan memahami bagaimana posisi perempuan dalam rumah tangga memengaruhi aktivitas seksual mereka mungkin menjadi bagian penting dalam melindungi hak-hak seksual perempuan dan membantu mereka untuk mencapai kehidupan seksual yang aman dan menyenangkan.
Hasil penelitian seperti dalam Telegraph (22/9/2011) yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research edisi Oktober 2011, menunjukkan bahwa : (a). Perempuan yang lebih diberdayakan untuk membuat keputusan cenderung kurang sering melakukan hubungan seksual, pola ini terbilang konsisten di enam negara yang disurvei. (b). Perempuan yang lebih terbiasa mengambil keputusan sendiri, bukannya secara bersama-sama, memiliki kemungkinan lebih kecil melakukan hubungan seks rutin. (c). Dengan memahami bagaimana posisi perempuan dalam rumah tangga memengaruhi aktivitas seksual mereka mungkin menjadi bagian penting dalam melindungi hak-hak seksual perempuan dan membantu mereka untuk mencapai kehidupan seksual yang aman dan menyenangkan.
(3.4). Kegenitan
Pria yang rutin
menggoda lawan jenis di tempat kerja cenderung kurang puas dengan pekerjaan
mereka. Demikian hasil penelitian psikolog
Chadi Moussa dan Bank Adrian, dari University of Surrey-Inggris (2012). Demikian hasil studi yang
melibatkan 201 peserta, pria dan perempuan, rentang usia 21-68, dan dari
berbagai sektor pekerjaan.
Penelitian
dilakukan melalui kuesioner yang mengukur perilaku kegenitan di kantor,
kepuasan kerja, penilaian kinerja oleh diri sendiri, dan kepribadian.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa : (a). tingkat flirting seorang pria di tempat kerja berbanding terbalik dengan tingkat kepuasan kerjanya. (b). Bagi perempuan sebaliknya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara aktivitas menggoda dan kepuasan kerja.
(c). Meskipun terkadang memiliki manfaat, seperti menyenangkan atau menghibur rekan kerja, menggoda secara berlebihan merupakan tanda bahwa seseorang bosan dengan jenis, penempatan, atau bidang pekerjaannya.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa : (a). tingkat flirting seorang pria di tempat kerja berbanding terbalik dengan tingkat kepuasan kerjanya. (b). Bagi perempuan sebaliknya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara aktivitas menggoda dan kepuasan kerja.
(c). Meskipun terkadang memiliki manfaat, seperti menyenangkan atau menghibur rekan kerja, menggoda secara berlebihan merupakan tanda bahwa seseorang bosan dengan jenis, penempatan, atau bidang pekerjaannya.
(3.5). Karier dan penuaan
Dua pertiga
perempuan percaya tampak muda adalah kunci menentukan masa depan karier yang
cemerlang. Sejumlah perempuan di Inggris percaya bahwa terlihat awet muda
sangat berprospek pada karier. Demikian
menurut survei yang dilakukan escentual.com (2012).
Mereka semua
berpikir produk anti penuaan sangatlah penting, selain itu banyak pula yang
beranggapan yaitu bila tidak serius menggunakan produk anti penuaan tidak akan
mendapatkan promosi jabatan ketika menginjak usia 40-an.
Hasil survey menemukan : (a). Prospek karier para perempuan sangat dibatasi jika tidak terlihat awet muda, bagi mereka yang menginjak usia 40-an pun percaya tidak akan mendapatkan promosi jabatan ke jenjang yang lebih tinggi karena kerutan di wajah. (b). Namun kenyataan itu berbeda dengan laki-laki. Yang mengejutkan ketika laki-laki menginjak usia 40-an tidak merasakan tekanan akan penampilan untuk tetap terlihat muda.
Juru bicara escentual.com Emma Leslie pun mengatakan (2012) bahwa penampilan menjadi masalah serius perempuan di tempat kerja. Situasi ini semakin mengerikan ketika mereka menginjak usia 40-an dimana sudah saatnya bergerak maju dalam karier. Situs itu juga menemukan pengeluaran produk anti penuaan semakin meningkat secara signifikan bagi perempuan di pertengahan usia 30-an.
Hasil survey menemukan : (a). Prospek karier para perempuan sangat dibatasi jika tidak terlihat awet muda, bagi mereka yang menginjak usia 40-an pun percaya tidak akan mendapatkan promosi jabatan ke jenjang yang lebih tinggi karena kerutan di wajah. (b). Namun kenyataan itu berbeda dengan laki-laki. Yang mengejutkan ketika laki-laki menginjak usia 40-an tidak merasakan tekanan akan penampilan untuk tetap terlihat muda.
Juru bicara escentual.com Emma Leslie pun mengatakan (2012) bahwa penampilan menjadi masalah serius perempuan di tempat kerja. Situasi ini semakin mengerikan ketika mereka menginjak usia 40-an dimana sudah saatnya bergerak maju dalam karier. Situs itu juga menemukan pengeluaran produk anti penuaan semakin meningkat secara signifikan bagi perempuan di pertengahan usia 30-an.
(4). Rumah tangga dan penghasilan
(4.1). Pekerjaan
Seberapa banyak
pekerjaan rumah tangga yang dilakukan perempuan dan laki-laki warga Amerika
Serikat dipengaruhi oleh pekerjaan utama mereka. Secara umum, perempuan mengerjakan dua pertiga
pekerjaan rumah tangga sehari-hari.
Elizabeth Aura
McClintock, sosiolog dari University of Notre Dame, mengatakan : (a). Laki-laki yang menikah atau berkeluarga dan
bekerja di sektor yang umumnya dilakukan perempuan -- seperti menjadi guru
ataupun bekerja di tempat penitipan anak atau panti jompo -- lebih banyak
mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibandingkan dengan pria yang bekerja di
bidang yang umumnya dikerjakan laki-laki. Otomatis istri mereka mengerjakan
lebih sedikit pekerjaan rumah. (b). Saat
mencermati data yang dikumpulkan oleh Panel Studi Dinamika Pendapatan tahun
1981-2009, ditemukan perempuan yang bekerja di sektor yang umum dilakukan
perempuan akan mengerjakan lebih banyak pekerjaan rumah tangga daripada
perempuan yang bekerja di sektor yang umumnya dikuasai laki-laki.
"Namun, hal
ini tidak berlaku bagi laki-laki dan perempuan yang tidak menikah. Hal ini
menunjukkan, pekerjaan berpengaruh pada pembagian kerja di rumah tangga lewat
interaksi dan negosiasi pasangan," ujarnya dalam pertemuan tahunan
Asosiasi Sosiolog Amerika di New York. (2013)
(4.2). Mulai mengungguli
Kaum adam
diperkirakan segera kehilangan peran tradisional mereka sebagai pencari nafkah
utama keluarga dan digantikan oleh untuk perempuan. Demikian hasil survei yang digelar Chartered
Management Institute
Hasil survey
menunjukkan : (a). Perempuan muda
berusia antara 22 dan 29 tahun kini memiliki pendapatan rata-rata per jamnya
lebih banyak daripada rekan pria mereka. (b).
Atasan perempuan berusia 20-an kini dibayar lebih dari pria
dengan posisi sama. (c). Gaji perempuan
di Inggris naik sebesar 2,4% per tahunnya, sedangkan pria hanya mengalami
kenaikan 2,1 persen.
Maria Curnock Cook, kepala eksekutif dari Universities and Colleges Admission Service mengatakan : (a). Efek itu mungkin karena jumlah perempuan yang memiliki kualifikasi lebih baik lebih banyak ketimbang pria dalam sebuah perusahaan. (b). Kecenderungan itu tentunya bisa menimbulkan kemungkinan adanya pergantian peran, yakni akan lebih banyak perempuan yang bekerja, sedangkan suami mereka mengurus rumah.
"Bagi saya, ini adalah hal yang sangat menarik. Bila pertengahan usia 20-an perempuan berpenghasilan lebih banyak daripada laki-laki, ini membuka kemungkinan adanya titik kritis di mana ia menjadi lebih berperan. Dengan penghasilan lebih tinggi dalam keluarga, ia lebih mampu melakukan pekerjaan penuh waktu, meninggalkan suami mereka untuk memainkan bagian sebagai pengasuh utama bagi anak-anak dalam keluarga," katanya seperti dikutip Daily Mail (2011)
Maria Curnock Cook, kepala eksekutif dari Universities and Colleges Admission Service mengatakan : (a). Efek itu mungkin karena jumlah perempuan yang memiliki kualifikasi lebih baik lebih banyak ketimbang pria dalam sebuah perusahaan. (b). Kecenderungan itu tentunya bisa menimbulkan kemungkinan adanya pergantian peran, yakni akan lebih banyak perempuan yang bekerja, sedangkan suami mereka mengurus rumah.
"Bagi saya, ini adalah hal yang sangat menarik. Bila pertengahan usia 20-an perempuan berpenghasilan lebih banyak daripada laki-laki, ini membuka kemungkinan adanya titik kritis di mana ia menjadi lebih berperan. Dengan penghasilan lebih tinggi dalam keluarga, ia lebih mampu melakukan pekerjaan penuh waktu, meninggalkan suami mereka untuk memainkan bagian sebagai pengasuh utama bagi anak-anak dalam keluarga," katanya seperti dikutip Daily Mail (2011)
SELINGAN ..
Siapa
sangka, suatu kali kelak orang melihat sekretaris Cina tiba-tiba meloncat dari
kursinya dan menghantam tamu yang membahayakan bosnya. Tapi, ini bakal jadi
kenyataan, mengingat sekolah sekretaris yang memberi pelajaran tambahan bela
diri semakin menjamur. Pelajaran yang
diberikan sangat beragam, mulai dari menembak, terjun payung, yudo, tinju, hukum,
kehumasan, psikologi, etiket, sampai bahasa asing. Janjinya cukup menggiurkan
buat sarg pekerja Cina umumnya, yaitu gaji sebesar 1.000 yuan (Rp 350.000)
sebulan. Ini,artinya, tiga kali lipat dari pegawai pada umumnya.
Tidak
tahu keadaan sekarang karena berita tersebut diambil dari harian Kompas di
tahun 1994.
(5). Penyepelean dan kerja
Perempuan yang
menghadapi sikap kasar, penyepelean, dan tidak ramah di tempat
kerja cenderung membalasnya dengan kerja lebih keras. Demikian kesimpulan penelitian gabungan
Universitas New England dan Universitas Edith Cowan (ECU)-Australia, setelah
Tim mengamati 317 pekerja formal di Australia.
Jennifer Loh ,
peneliti senior psikologi ECU, mengatakan : (a). seorang perempuan dan pria memiliki
kecenderungan sikap yang berbeda dalam menanggapi peremehan di tempat kerja.
Pria, cenderung menarik diri, sedangkan perempuan membalasnya dengan
memperlihatkan upaya kerja yang lebih keras.
(b). Perempuan lebih sering mengalami peremehan di tempat kerja
ketimbang pria.
(6). Kantor di masa depan
Mungkin ini salah satu
solusi untuk keseimbangan keluarga …
Pekerjaan di masa
depan tidak memerlukan lagi tempat usaha atau kantor. Demikian menurut hasil survei dilakukan
dengan melibatkan lebih dari 3 ribu pemilik usaha.
Lebih dari setengah
atau tepatnya 57% perusahaan yang
disurvei berencana setidaknya mengeluarkan dua kali lipat anggaran untuk
pekerja online di 2013. Sementara itu 82% percaya dalam 10 tahun ke depan
banyak perusahaan akan membangun tim virtual pekerja online.
Michael Haaren, co-founder dan CEO situs Rat Race Rebellionand, menyatakan : (a). Tren bekerja dari mana saja akan menjadi tuntutan. (b). Akan lebih banyak perusahaan yang merampingkan pekerjaan yaitu pekerja tidak perlu datang ke kantor, hal ini menghemat biaya bisnis tempat usaha dan mengurangi omset. Beberapa perusahaan seperti American Express, Amazon, United Health dan Aetna pun sekarang menyadari dengan menyewa lebih banyak pekerja online akan memberikan akses ke jutaan calon potensial rekanan bisnis.
Michael Haaren, co-founder dan CEO situs Rat Race Rebellionand, menyatakan : (a). Tren bekerja dari mana saja akan menjadi tuntutan. (b). Akan lebih banyak perusahaan yang merampingkan pekerjaan yaitu pekerja tidak perlu datang ke kantor, hal ini menghemat biaya bisnis tempat usaha dan mengurangi omset. Beberapa perusahaan seperti American Express, Amazon, United Health dan Aetna pun sekarang menyadari dengan menyewa lebih banyak pekerja online akan memberikan akses ke jutaan calon potensial rekanan bisnis.
Ide pekerja online
itu telah membangkitkan beberapa investor. Melalui perusahaan investasi
Revolution, pendiri AOL Steve Case mendukung startup Loosecubes pada Maret 2012
yang sesuai dengan pekerja virtual. Sementara itu dari Amazon yaitu Jeff Bezos
dan Howard Schultz dari Starbucks adalah dua nama besar yang membantu General
Assembly yaitu sebuah jaringan global co-working dengan ruangan seluas 20ribu
kaki persegi di New York.
Jadi pekerja virtual bergaji tinggi pun bisa melakukan pekerjaan dari sofa atau di toko kopi lokal karena tren 'rolling workstations' yang meningkat di masa depan. "Pekerja muda tidak ingin membatasi diri dalam bekerja. Dan tren bekerja dari mana saja akan menjadi tuntutan," kata Haaren.
Jadi pekerja virtual bergaji tinggi pun bisa melakukan pekerjaan dari sofa atau di toko kopi lokal karena tren 'rolling workstations' yang meningkat di masa depan. "Pekerja muda tidak ingin membatasi diri dalam bekerja. Dan tren bekerja dari mana saja akan menjadi tuntutan," kata Haaren.
(7). Beberapa Tip
Bad bos s memang bisa tisak
terhindarkan lagi, entah di pekerjaan sebelumnya, saat ini, atau suatu hari
nanti. Sosoknya bisa kasar, sombong, konyol,
dan kebijakan-kebijakan yang diambilnya
sering tidak masuk akal. Selain itu bisa
juga menghadapi boss yang genit sehingga membuat permasalahan yang sulit
dihadapi, bahkan terkadang sampai membuat seorang karyawati stres dan depresi.
Mungkin cara-cara berikut
ini untuk mengatsinya, walaupun lebih mudah diucapkan daripada dilakukan,
termasuk Tip untuk mengatur kesimbangan rumah tangga bagi suami dan istri yang
sama-sama bekerja seperti dari m.tabloidnova.com (2009 dan 2013).
TIP
(1) : Menangani atasan yang berperilaku buruk.
(a). Ketika atasan
membuat janji, ancaman, atau bahkan argumen yang tak masuk akal, pastikan
menuliskan atau merekamnya. Cara termudah ialah dengan melakukan komunikasi dengannya
melalui e mail atau chatting . Bukti tertulis itu bisa digunakan
sebagai alat jika suatu saat menghadapi konfrontasi dengannya. (b). Mengidentifikasi kemelut sangat penting. Jangan membalas perkataannya yang membabi
buta dengan cara yang sama. Cobalah tenangkan pikiran, menuliskan semua
ucapannya, berusaha mencari solusi, dan sampaikan pikiran dengan jelas kepadanya.
Itulah yang dinamakan ber negosiasi dengan cerdas! (c). Jangan memberikan ruang atau kesempatan
untuk atasan menunjuk kelemahan. Jadi bekerjalah dengan baik, yakni dengan
datang dan serahkan tugas tepat waktu, serta bersikap sopan. (d). Cari teman lain yang pernah punya
pengalaman tak enak dengan atasan. Tanyakan secara rinci seperti apa kejadian
yang mereka alami. Ini untuk mengetahui secara dalam bagaimana kepribadian
atasandan mencari petunjuk lain bagaimana mengatasinya.
TIP (2) : Sedangkan cara mengatasi
bos genit
Jika atasan terlalu
“ramah” dan melakukan beberapa hal yang tak pantas atau cabul, sehingga membuat
Anda merasa tidak nyaman. Berikut cara
mengatasinya.
(a). Jaga Jarak.
Misalkan saja dia mencondongkan tubuhnya dekat ke layar komputer saat
Anda sedang mengetik (alih-alih ingin mendekati). Jika dibiarkan maka ini dianggap
sinyal kalau Anda membuka diri, maka menjauhlah dari kursi sebagai tanda tidak
mentolerir perilakunya. (b). Kontrol
Bahasa Tubuh. Gunakan ekspresi
wajah, gerak tubuh, postur, dan reaksi nonverbal umum yang biasa dilakukan
sehari-hari. Coba ingat, apakah ada gerak-gerik yang tanpa sadar yang dilakukan
untuk “mengundang” dia?, misalnya saja, gerakan mata atau senyum centil. Apabila
betul ada maka hentikan segera. (c). Tetap
professional. Berperilaku dan
berpakaianlah yang lugas juga sopan. Jika atasan sering sekali memanggil ke
ruangannya untuk hal-hal yang tak terlalu penting, lebih baik ajak teman lain
saat masuk ke ruangannya. Jangan menerima begitu saja ajakannya untuk “rapat”
di luar kantor jika agendanya tak jelas.
(d). Hindari permainan kekuasaan.
Tehnik untuk menolak ‘maksud atasan’ dengan membuatnya cemburu dan
menggoda atau mendekati rekan kerja pria di kantor, tentu hal ini harus
dihindari, karena dikhawatirkan atasan tidak bersikap fair dan merugikan
keberadaan teman kerja Anda di tempat itu.
(e). Petunjuk suami atau pacar.
Jika sudah punya suami atau pacar maka secara tak langsung tunjukkan
pada atasan, misalnya dengan memuat foto pasangan di meja kerja, mengatakan
dengan lantang nanti sore akan dijemput oleh pasangan, memakai cincin tunangan
atau kawin, atau juga memasang foto bersama pasangan di jejaring sosial. (f). Laporkan!.
Ini merupakan ‘jalan mendekati final’ dimana tindakan atasan
sudah tidak bisa ditolerir lagi, dimana banyak tugas yang diberikan atasan
lebih karena subjektifitas perasaannya. Bicarakan hal ini dengan bagian HRD dan
katakana bahwa Anda sudah tidak nyaman dan kelakuannya sudah di luar batas
profesionalisme kerja.
TIP (3) : Bagi suami istri yang bekerja
(a). Milikilah pandangan bahwa perkawinan
merupakan kerjasama, bukan persaingan, karena berdua sama-sama bekerja demi
mendukung kehidupan rumah tangga, baik secara ekonomi maupun emosi.
(b). Walau sesibuk apapun maka sediakan waktu
bersama untuk keluarga dan anak-anak, seperti kumpul bersama, berlibur. (c).
Meski istri turut menyokong keuangan keluarga, bukan berarti karier
menjadi nomor dua. (d). Perhatikan dan
dengarkan keluhan atau keberatan anak-anak atas waktu yang di habiskan untuk
bekerja. (e). Buatlah batasan antara persoalan rumah tangga
dan pekerjaan, upayakan tidak membawa pekerjaan ke rumah, atau kalau perlu
suami juga ikut membantu pekerjaan seperti merapikan rumah. (d). Berikan perhatian kepada pasangan karena tidak
sedikit pasangan suami-istri yang bekerja merasa tersinggung atau cemburu
dengan karier pasangannya. (e).
Bicarakan kegelisahan, kekhawatiran, dan harapan-harapan dengan
pasangan, karena tidak jarang (baik suami maupun istri) merasa tidak
diperhatikan -- nilai dirinya di dalam struktur keluarga -- jika pasangannya
terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
Catatan akhir :
Bukan hal yang mustahil lagi bisa sama-sama menikmati kehidupan keluarga meski
pasangan sama-sama bekerja. Berusahalah untuk selalu melakukan yang terbaik,
terus berkomunikasi dengan keluarga, mencintai dan dicintai, memberikan
perhatian serta bisa diandalkan, sesibuk apapun pekerjaan.
Sampai bertemu di topik lain yang lebih menarik
Keterangan gambar : diambil dari intenet
Sumber
bacaan a.l : m.tabloidnova.com
(2009/09/04&5, 10/14; 2013/07/27&23); mediaindonesia.com (2011/10/13&05, 09/17; 2012/03/03, 07/07,
10/10, 10/14, 11/19, 12/12);
bataviase.co.id dari Media Indonesia
(18/1/2012 ); Media Indonesia (12/9/2012;
23/3/2013); Kompas (3/6/1993;27/8/2013)
Bacaan terkait (di website ini):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar