Dikemas oleh :
Isamas54
Meski ukuran
tubuhnya kecil dan berat badannya 2-2,5 miligram, hingga kini nyamuk masih
menjadi musuh yang cukup merepotkan manusia.
Nyamuk secara
ilmiah diklasikasikan dari Alam Hewan sebagai Filum Arthropoda, Kelas Serangga
(Insecta), Ordo Diptera, Famili Culicidae.
Bentuk tubuh nyamuk
Siklus
hidup
Siklus hidup secara
umum hampir sama yaitu : (a). Masa
pradewasa, dari telur, larva hingga pupa terjadi di air dan berlangsung antara
7 dan 14 hari yang tergantung dari suhu dan kondisi lingkungan sekitarnya.
(b). proses perubahan pupa atau
kepompong menjadi nyamuk berlangsung lebih singkat, yakni antara dua dan tiga
hari. (c). Nyamuk betina yang baru keluar dari pupa akan
langsung terbang, berputar-putar di sekitarnya untuk mencari nyamuk jantan dan
kawin. (d). Setelah perkawinan selesai, dia melanjutkan,
nyamuk betina akan beristirahat sebentar untuk kemudian terbang mencari darah
yang dibutuhkan untuk mematangkan telur-telurnya nanti. (e). Nyamuk yang sudah berhasil mendapatkan darah
dengan menggigit hewan atau manusia akan kembali beristirahat di tempat
perindukan dan meletakkan telurnya pada tanaman air, dimana seekor nyamuk
betina bisa mengeluarkan 100-200 telur dan menetaskan 75 hingga 150 di
antaranya.
Nyamuk akan menjadi
aktif setelah menetas dan siap untuk mencari mangsanya. Hanya nyamuk betina
yang menggigit manusia dan hewan untuk mendapatkan darah, nyamuk jantan
biasanya makan sari tumbuhan saja dan siklus hidupnya pun lebih pendek.
Penularan
penyakit
Setiap tahun,
nyamuk penular penyakit masih dengan leluasa menyebarkan virus dan parasit,
menyebabkan sekitar 1,62 juta orang terserang malaria klinis dan lebih dari
100.000 orang menderita demam berdarah dengue di Indonesia.
Penyakit filariasis
atau kaki gajah, chikungunya, dan radang akut susunan saraf atau Japanese
Enchepalitis juga belum bisa terberantas tuntas karena serangga yang tergolong
famili Culicidae ini masih bisa berkembang biak dengan baik.
Menurut ahli
parasitologi Prof Mohammad Sudomo (yang dikukuhkan menjadi Profesor Riset tahun
2008), setidaknya ada 29 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Aedes,
Culex, dan Mansonia yang menjadi perantara penularan penyakit di
Indonesia, yaitu 20 spesies Anopheles, 6 spesies Mansonia,
2 spesies Aedes dan 1 spesies Culex.
Beberapa penyakit
dan jenis nyamuk penyebabnya :
(a). Malaria.
Spesies nyamuk Anopheles,
termasuk Anopheles balabacensis, Anopheles maculatus, Anopheles
barbirostris, dan Anopheles sundaicus, menularkan penyakit malaria
dengan memasukkan protozoa dari genus Plasmodium ke dalam darah manusia
melalui gigitannya.
(b). Demam berdarah dan chikungunya
Nyamuk Aedes jenis
Aedes aegypti memasukkan virus dengue yang menyebabkan demam berdarah
dengue. Nyamuk yang dikenal dengan belang hitam putih pada badan dan kakinya
ini juga dapat menularkan penyakit chikungunya.
(c). Penyakit kaki gajah/ filariasis
Nyamuk yang
tergolong dalam genus Culex dan Mansonia umumnya menularkan
filariasis dengan memasukkan cacing filaria ke dalam darah manusia melalui
gigitannya. Nyamuk Culex
quinquefasciatus menularkan filariasis yang disebabkan oleh cacing filaria
jenis Wucheraria bancrofti dan nyamuk Mansonia annulifera menularkan
filariasis yang disebabkan cacing jenis Brugia malayi.
Waktu
gigitan
Nyamuk yang
menularkan virus dengue biasanya menggigit pada siang hingga petang hari,
sedangkan nyamuk yang menularkan penyakit malaria dan kaki gajah biasa
menggigit pada malam hari.
Keadaan yang menjadi incaran nyamuk
Terdapat beberapa alasan mengapa nyamuk begitu tertarik pada
manusia. Berikut beberapa keadaan yang menjadi incaran nyamuk.
1. Pakaian warna gelap. Nyamuk sejak dulu memang "diprogram" untuk memburu mamalia, yang kulit dan bulunya cenderung gelap, begitu menurut ahli entomologi Grayson Brown, PhD. Dalam eksperimennya, pekerja laboratorium Brown mengenakan pakaian warna putih, terbukti nyamuk tak begitu ngebet pada mereka.
2. Parfum beraroma bunga. Nyamuk senang menghisap cairan manis pada bunga, sebagai bekal energinya untuk terbang dan menyengat. Jika Anda mengenakan parfum beraroma mawar, tak salah jika dikiranya Anda adalah bunga mawar.
1. Pakaian warna gelap. Nyamuk sejak dulu memang "diprogram" untuk memburu mamalia, yang kulit dan bulunya cenderung gelap, begitu menurut ahli entomologi Grayson Brown, PhD. Dalam eksperimennya, pekerja laboratorium Brown mengenakan pakaian warna putih, terbukti nyamuk tak begitu ngebet pada mereka.
2. Parfum beraroma bunga. Nyamuk senang menghisap cairan manis pada bunga, sebagai bekal energinya untuk terbang dan menyengat. Jika Anda mengenakan parfum beraroma mawar, tak salah jika dikiranya Anda adalah bunga mawar.
3. Gemar minum bir. Menurut suatu penelitian di Perancis, ternyata
63 persen lebih peminum bir lebih menarik bagi nyamuk ketimbang peminum air
putih, karena alkohol memang mempengaruhi bau mulut dan aroma tubuh. Meskipun begitu, masih perlu penelitian lebih
lanjut apakah hal ini juga terjadi pada peminum tipe alkohol lain, seperti
anggur dan koktil.
4. Orang hamil. Menurut para peneliti, ibu hamil dua kali lebih menarik daripada perempuan yang tidak hamil. Khususnya pada trimester akhir kehamilan karena perempuan akan menghembuskan nafas 21% lebih banyak, dan ini memikat nyamuk yang memang menyukai karbondioksida dan kelembaban. Suhu tubuh ibu hamil juga cenderung lebih tinggi, sehingga lebih mudah dideteksi oleh nyamuk.
5. Kubangan atau genangan air. Nyamuk tertarik dengan kubangan atau genangan air, maka hindari genangan air baik di rumah maupun di halaman atau kebun, misalnya air hujan yang tertampung di kaleng kosong, pangkaslah rumput di halaman secara teratur.
6. Berkeringat. Para peneliti di Universita Yale mendapatkan bahwa nyamuk bisa mengincar senyawa kimia dalam keringat. Disamping itu keringat juga bisa membuat obat nyamuk yang dikenakan (misalnya yang dioleskan atau disemprotkan) mudah lenyap.
4. Orang hamil. Menurut para peneliti, ibu hamil dua kali lebih menarik daripada perempuan yang tidak hamil. Khususnya pada trimester akhir kehamilan karena perempuan akan menghembuskan nafas 21% lebih banyak, dan ini memikat nyamuk yang memang menyukai karbondioksida dan kelembaban. Suhu tubuh ibu hamil juga cenderung lebih tinggi, sehingga lebih mudah dideteksi oleh nyamuk.
5. Kubangan atau genangan air. Nyamuk tertarik dengan kubangan atau genangan air, maka hindari genangan air baik di rumah maupun di halaman atau kebun, misalnya air hujan yang tertampung di kaleng kosong, pangkaslah rumput di halaman secara teratur.
6. Berkeringat. Para peneliti di Universita Yale mendapatkan bahwa nyamuk bisa mengincar senyawa kimia dalam keringat. Disamping itu keringat juga bisa membuat obat nyamuk yang dikenakan (misalnya yang dioleskan atau disemprotkan) mudah lenyap.
7. Rumah yang panas, biasanya menarik bagi nyamuk.
SELINGAN
Wabah nyamuk di Belanda
Biasanya di Belanda
pada bulan Juli udaranya panas dan matahari bersinar, namun untuk tahun 2011
tidak. Curah hujan rata-rata di bulan Juli adalah 140 mm, tetapi tahun 2011 dua
kali lipat, dan bulan Juli 2011 menduduki peringkat ke-enam bulan terbasah
dalam 100 tahun belakangan.
Walaupun banyak
petani gembira karena hujan yang dinanti-nantikan tiba sehingga diharapkan
panen mereka bisa selamat, ada pula sisi negatifnya yaitu menurut Pieter
Verdonschot, pakar air tawar Lembaga Penelitian Alterra, memperingatkan Belanda
akan mengalami ledakan nyamuk. Genangan air, suhu udara antara 16-22
derajat Celsius. Ini sangat ideal. Sepuluh hari cukup untuk melipat gandakan
nyamuk dari 1 menjadi 300 ekor.
Akibat hujan turun
terus-menerus, maka pot tanaman dan pot bunga serta tempat minum burung di
kebun dan semua wadah tergenang air. Sementara itu suhu udara meningkat dan
banyak orang Belanda sedang menikmati liburan musim panas. Mereka tidak di
rumah, jadi tidak ada yang mengeringkannya. Nah, tersedialah sarang ideal bagi
nyamuk.
“Nyamuk hanya butuh
10 hari untuk berkembang dari telur hingga nyamuk dewasa. Satu nyamuk
menghasilkan 300 telur. Artinya dari 1 nyamuk, 10 hari kemudian menjadi 300.
Jika dikalikan dengan jumlah hari dalam sebulan, maka terjadilah ekspolsi
nyamuk”, jelas Verdonschot seperti dikutip Radio Nederland, Rabu
(3/8/2011).
Hanya nyamuk betina
yang mengisap darah serta nyamuk akan menjadi aktif setelah menetas dan siap untuk
mencari mangsanya.
Perbandingan dengan Indonesia
Gangguan nyamuk di
negara-negara tropis lebih gawat daripada di Belanda selama musim panas,
karena bisa berkembang lebih cepat. Walau demikian di Belanda klambu pun bisa
dibeli untuk melindungi diri dari serangan nyamuk. Cara lain adalah dengan
mengoles dengan obat anti nyamuk yang mengandung deet. Menurut Verdonschot
penggunaan anti nyamuk itu secara ekologis bisa dipertanggungjawabkan, karena
terurai, beda dengan DDT.
Perbedaan terbesar
antara nyamuk di Indonesia dengan nyamuk Belanda adalah, di negara-negara
tropis terdapat nyamuk penyebar penyakit, misalnya malaria dan demam berdarah.
Nyamuk dari negara-negara tropis memang ada yang sampai di Belanda. Berbagai tanaman hias yang di jual di Belanda
diimpor dari negara-negara tropis. Telur nyamuk ikut dengan bambu hias dari
negara tropis ke Belanda. Jenis-jenis nyamuk ini tidak bisa bertahan hidup di
Belanda yang beriklim dingin. Tanaman
hias dari negara-negara tropis dipelihara di rumah-rumah kaca. Setelah menetas
nyamuk-nyamuk itu berterbangan di dalam rumah kaca. Hal ini harus diwaspadai,
jangan sampai lolos. Hingga kini Belanda bebas nyamuk pembawa penyakit. Namun
risiko tetap ada.
(Sumber : internasional.kompas.com/read/2011/08/05 dari Radio Nederland)
Kita lanjutkan ….
Pandai
pilih-pilih korban
Nyamuk bisa mencium
senyawa kimia yang dikeluarkan kulit manusia dari jarak 30 meter untuk menggigit
korbannya, selain itu ternyata nyamuk juga antara lain lebih senang pada mahluk
yang bernama perempuan, apalagi yang berkulit halus atau lembut, dan apalagi sedang hamil seperti pada uraian
berikut.
(a). Senang perempuan. Menurut para peneliti diduga bahwa nyamuk lebih
suka menggigit kaum wanita karena darahnya lebih manis akibat pengaruh hormon
estrogen. (b). Sehang yang berbadan
gemuk. Menurut riset yang dimuat dalam Annals
of Internal Medicine, bahwa orang gemuk atau yang berbadan besar cenderung
mengeluarkan panas atau karbon dioksida lebih banyak sehingga menarik nyamuk,
bukan hanya pria, wanita yang berbobot tubuh besar juga menjadi incaran nyamuk.
(c). Ibu hamil. Karena ibu hamil mengembuskan karbon dioksida
lebih banyak dan memiliki suhu tubuh lebih tinggi sehingga dapat dideteksi
nyamuk dengan mudah. (d). Orang yang
sedang beraktivitas, apalagi berada di luar ruangan dan berkeringat sering
digigit nyamuk karena asam laktat yang dikeluarkan.
Juga kriteria
sebagai berikut :
(a). Berkulit lembut. Selain lawan jenis, nyamuk juga suka dengan orang berkulit lembut karena akan memudahkan untuk menembus ke dalam daging dan menyedot darah. (b). Tubuh yang mengeluarkan panas, karena nyamuk senang dengan panas maka jangan heran ketika kita sedang kepanasan di kamar banyak nyamuk yang mendekati. (c). Memiliki kolesterol dan steroid tinggi, nyamuk akan mengikuti seseorang yang menghasilkan banyak kolesterol di kulitnya, jadi turunkan kolesterol bila tidak ingin digigit nyamuk. (d). Bergolongan darah O, karena setiap golongan darah mengeluarkan bau yang berbeda satu sama lain, mereka yang memiliki golongan darah O biasanya lebih disukai nyamuk karena memiliki bau tertinggi dalam cairan tubuhnya.
(a). Berkulit lembut. Selain lawan jenis, nyamuk juga suka dengan orang berkulit lembut karena akan memudahkan untuk menembus ke dalam daging dan menyedot darah. (b). Tubuh yang mengeluarkan panas, karena nyamuk senang dengan panas maka jangan heran ketika kita sedang kepanasan di kamar banyak nyamuk yang mendekati. (c). Memiliki kolesterol dan steroid tinggi, nyamuk akan mengikuti seseorang yang menghasilkan banyak kolesterol di kulitnya, jadi turunkan kolesterol bila tidak ingin digigit nyamuk. (d). Bergolongan darah O, karena setiap golongan darah mengeluarkan bau yang berbeda satu sama lain, mereka yang memiliki golongan darah O biasanya lebih disukai nyamuk karena memiliki bau tertinggi dalam cairan tubuhnya.
Bagian tubuh sasaran
Manusia memang
memiliki bau keringat paling menyengat di antara semua makhluk hidup selain
tumbuhan, komposisi keringat manusia didominasi senyawa volatil yang mudah
menguap, diantaranya adalah karbon dioksida, amonia, asam laktat, dan tujuh
senyawa karboksilat.
Penelitian sebelumnya
menunjukkan bakteri yang hidup di kaki manusia menghasilkan bermacam bau,
sepuluh bau kaki dari bakteri ketika tercampur baur teridentifikasi dan menarik
bagi nyamuk malaria.
Menurut hasil penelitian terbaru di Universitas
Wageningen Belanda, bahwa nyamuk malaria mencari tempat terbaik pada tubuh
calon korban biasanya menggunakan karbon dioksida (CO2) yang keluar dari
keringat manusia sebagai acuan, namun beberapa meter mendekati calon korban,
mereka mengubah arah dan menggunakan bau kaki sebagai acuan untuk mendarat di
tempat gigitan favorit mereka, yaitu dari ujung kaki ke paha.
Dilanjutkan ke upaya penanggulangannya
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan a.l : Media Indonesia 10/5/2011; female.kompas.com
21/08/2009, 31/08//2010, 20/09/2011;
assets.kompas.com 01/08/2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar