Bagaimana kaitan antara perempuan dengan : Penyesalan, Duduk terlalu
lama, Egoistis, Negoisasi, Berita buruk, Nyeri, dan Perempuan … lebih kuat dari
laki-laki. Ooh, … ternyata.
(6). Perempuan dan penyesalan
Masalah asmara ternyata menduduki tempat teratas dalam daftar
penyesalan kaum perempuan di Amerika Serikat.
Penelitian
Penelitian dilakukan oleh Neil Roese, seorang
profesor marketing dari Northwestern University di Chicago, yang melakukan survei terhadap 370 orang dewasa
berusia 20-80 tahun di seluruh penjuru AS via telepon. Hasil studinya dipublikasikan dalam edisi
'Social Psychological and Personality Science'.
Hasil
penelitian
Ketika ditanyakan soal penyesalan apa terbesar pada mereka,
maka Roese mengatakan sering menemukan responden menyesali kepergian seseorang,
kesempatan yang lewat, atau hubungan yang kandas dengan seseorang yang dikenal
di masa kuliah.
Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa : (a). 44% perempuan menyebutkan asmara sebagai penyesalan nomor satu mereka, sementara hanya 19% lelaki yang merasakan hal serupa. (b). Bagi kaum adam adalah penyesalan sehubungan dengan pekerjaan merupakan hal yang lebih utama. (c). Para responden juga menyebutkan tentang persoalan keluarga, seperti keinginan untuk bersikap lebih baik terhadap orang yang dicintai sebagai penyebab lain dari kesenduan utama mereka. (d). Penyesalan lain yang sering disebutkan yakni tidak berkuliah, menunda perceraian terlalu lama, atau lebih mementingkan uang ketimbang gairah hidup mereka.
''Penyesalah adalah sesuatu yang dapat mendorong orang menjadi lebih sukses di masa depan. Penyesalan itu menguntungkan jika anda mengambil pelajaran dan bergerak maju secara cepat. Penyesalan menjadi masalah jika Anda terus melakukan penyesalan yang sama berulang-ulang,'' ujar Roese seperti dikutip situs thirdage.com.
Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa : (a). 44% perempuan menyebutkan asmara sebagai penyesalan nomor satu mereka, sementara hanya 19% lelaki yang merasakan hal serupa. (b). Bagi kaum adam adalah penyesalan sehubungan dengan pekerjaan merupakan hal yang lebih utama. (c). Para responden juga menyebutkan tentang persoalan keluarga, seperti keinginan untuk bersikap lebih baik terhadap orang yang dicintai sebagai penyebab lain dari kesenduan utama mereka. (d). Penyesalan lain yang sering disebutkan yakni tidak berkuliah, menunda perceraian terlalu lama, atau lebih mementingkan uang ketimbang gairah hidup mereka.
''Penyesalah adalah sesuatu yang dapat mendorong orang menjadi lebih sukses di masa depan. Penyesalan itu menguntungkan jika anda mengambil pelajaran dan bergerak maju secara cepat. Penyesalan menjadi masalah jika Anda terus melakukan penyesalan yang sama berulang-ulang,'' ujar Roese seperti dikutip situs thirdage.com.
(Sumber :
mediaindonesia.com 2011/03/26)
(7). Perempuan dan duduk lama
Duduk terlalu lama saat bekerja, ternyata bisa
meningkatkan risiko terkena diabetes.
Penelitian
Penelitian
Seperti yang dikutip dari Myhealthnewsdaily (4/7/2012)
Thomas Yates dari Universitas Leicester di Inggris, menganalisis informasi dari
500 orang yang tinggal di Inggris yang menghadiri seminar mengenai diabetes.
Para partisipan melaporkan berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk duduk
dalam tujuh hari terakhir. Selain
melihat data dan gaya hidup, peneliti juga mengambil sample darah para
partisipan.
Hasil
penelitian
Mayoritas perempuan yang diketahui duduk terlalu
lama, paling tidak minimal lima jam per hari lebih memiliki risiko terkena
diabetes. Pasalnya, bagi para perempuan,
duduk terlalu lama berkaitan dengan daya tahan tubuh terhadap insulin dan tingginya
tingkat radang, termasuk protein c-reaktive (CRP) dan interleukin-6 (IL-6). Hasil dari penelitian ini juga berpengaruh
terhadap gaya hidup dan kebijakan kesehatan.
“Kami
menyarankan para perempuan untuk tidak duduk terlalu lama, hal tersebut merupakan
faktor penting dalam mencegah diabetes ke tahap yang lebih kronis, “ ujar
Yates.
(sumber : mediaindonesia.com 2012/07/08)
(7). Perempuan dan egoistis
Perempuan pemilik hormon testosteron tinggi cenderung
egoistis dan mendominasi.
Penelitian
Penelitian dilakukan University College London. Peneliti, Nicholas Wright, mengamati 17
perempuan berusia rata-rata 21 tahun. Mereka diminta memainkan gim berpasangan.
Dalam permainan itu, setiap pasangan harus menyepakati opini atas suatu gambar.
Jika terjadi perbedaan, pasangan harus menyepakati satu keputusan.
Hasil
penelitian
Studi mendapatkan sikap egoistis yang mendominasi
ditemukan pada pemilik ekstra hormon testosteron.
"Bias ego
ialah sejauh mana orang lebih berat kepada pendapat mereka sendiri,"
papar Wright.
(sumber : Media
Indonesia, 6 Pebruari 2012)
(8). Perempuan dan Negosiasi
Perempuan cenderung berhasil dalam bernegosiasi jika
menggunakan pesona femininnya, termasuk dalam hal merayu, menggoda, atau
bersahabat.
Penelitian
Penelitian dilakukan peneliti Universitas Berkeley,
California-AS, dengan pemimpin peneliti Dr Laura Kray yang melakukan empat
pengamatan berbeda. Kray dan koleganya mengamati 22 situasi negosiasi yang
berbeda dari hari ke hari yang dialami para partisipan. Ia pun mengamati
perbandingan perempuan yang bernegosiasi dengan menggunakan pesona femininnya
dan yang tidak.
Hasil
penelitian
Berdasarkan pengamatannya, tingkat keberhasilan negosiasi antara pria dan perempuan adalah satu berbanding tiga, dimana sikap merayu dan bersahabat merupakan instrumen penting dari keberhasilan negosiasi partisipan perempuan. Perempuan yang menggunakan pesona feminin cenderung bisa mendapat lebih besar diskon di saat berbelanja.
'Pesona feminin merupakan strategi perilaku yang bertujuan membuat lawan negosiasi Anda dapat setuju dengan keinginan Anda', tulis Kray.
Berdasarkan pengamatannya, tingkat keberhasilan negosiasi antara pria dan perempuan adalah satu berbanding tiga, dimana sikap merayu dan bersahabat merupakan instrumen penting dari keberhasilan negosiasi partisipan perempuan. Perempuan yang menggunakan pesona feminin cenderung bisa mendapat lebih besar diskon di saat berbelanja.
'Pesona feminin merupakan strategi perilaku yang bertujuan membuat lawan negosiasi Anda dapat setuju dengan keinginan Anda', tulis Kray.
(mediaindonesia.com/read/2012/10/10)
(9). Perempuan dan berita buruk
Perempuan lebih mudah stres saat membaca berita buruk
dibandingkan pria.
Penelitian
Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti Universitas
Montreal-Kanada yang yang melakukan pengamatan terhadap 56 pria dan 24
perempuan dan hasilnya dimuat dalam jurnal Plos One. Setengah dari masing-masing gender partisipan
itu diminta membaca naskah halaman depan surat kabar yang memuat berita-berita
buruk, setengah lagi diminta membaca halaman depan surat kabar tanpa berita
buruk. Setelah selesai membaca
rangkaian pengamatan dilanjutkan dengan sesi tes berikutnya yakni latihan
wawancara pekerjaan dan tes matematika mental.
Hasil penelitian
Hasil penelitian
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa berdasarkan
pengukuran deteksi tingkat stres ternyata tubuh partisipan pria tidak cepat
memberikan reaksi stres setelah membaca berita buruk, sedangkan partisipan
perempuan mengalami tingkat kecemasan dan stres lebih cepat setelah membaca
berita buruk. Keesokan harinya para
partisipan diminta menjelaskan berita yang mereka baca, ternyata partisipan,
baik perempuan maupun laki-laki yang membaca berita netral mengingat semua
berita. Untuk bagian pembaca berita buruk, partisipan perempuan dua kali lebih
ingat secara mendetail dibandingkan partisipan pria.
Belum diketahui penyebab terjadinya hal tersebut sehingga untuk peneliti akan melanjutkan penelitiannya dengan memerhatikan faktor-faktor lain.
Belum diketahui penyebab terjadinya hal tersebut sehingga untuk peneliti akan melanjutkan penelitiannya dengan memerhatikan faktor-faktor lain.
(sumber : mediaindonesia.com/read/2012/10/10)
(10). Perempuan dan Nyeri
Perempuan lebih mudah stres dan mengalami nyeri leher
ketimbang laki-laki, perempuan juga diketahui kerap menghadapi hari-hari yang
lebih berat dan penuh tekanan.
Penelitian
Hasil penelitian terungkap dalam tesis karya Anna
Grimby-Ekman dari Departemen Kesehatan Masyarakat Sahlgrenska Academy
University of Guthenburg-Swedia, dengan metoda menyebarkan kuesioner kepada 627
mahasiswi dan 573 mahasiswa,
Hasil
penelitian
“Penyakit otot
seperti nyeri leher sampai sering terjadi dan anehnya penyakit ini lebih banyak
dialami perempuan” ujarnya.
Nyeri leher lebih banyak dialami mahasiswi dan hal
itu sangat mengejutkan karena mayoritas partisipasi belum berkeluarga dan kedua
grup responden memiliki lingkungan kerja yang relatif sama.
Hasil serupa diperoleh saat peneliti menyebarkan
kuesioner kepada 870 perempuan dan 834 laki-laki yang sehari-hari bekerja di
depan layar komputer;
"Artinya,
nyeri leher pada mahasiswi dan perempuan pekerja cenderung disebabkan faktor
psikologis seperti beban studi atau pekerjaan," ungkap Anna.
(sumber : Harian
Media Indonesia, 2 Desember 2010)
(11). Perempuan lebih kuat
Kekebalan tubuh perempuan lebih kuat ketimbang pria.
Penelitian
Penelitian dilakukan oleh University of Ghent-Belgia.
Hasil
penelitian
Menurut para ilmuwan, hal itu karena faktor micro-RNA
atau lebih dikenal sebagai RNA yang terkandung dalam kromosom. RNA adalah
molekul biologis dari DNA dan memiliki peran penting. Micro-RNA memiliki efek melumpuhkan kekebalan
pada kromosom X laki-laki. Kaum pria hanya memiliki satu kromosom X, sedangkan
perempuan memiliki dua kromosom X. Dengan demikian, perempuan masih memiliki
kromosom cadangan saat kromosom lainnya dinonaktifkan.
"Statistik menunjukkan manusia sama seperti mamalia lainnya, spesies betina hidup lebih lama jika dibandingkan dengan spesies jantan dan lebih mampu menahan serangan racun dalam darah, infeksi, dan trauma," kata pemimpin studi Dr Claude Libert.
"Statistik menunjukkan manusia sama seperti mamalia lainnya, spesies betina hidup lebih lama jika dibandingkan dengan spesies jantan dan lebih mampu menahan serangan racun dalam darah, infeksi, dan trauma," kata pemimpin studi Dr Claude Libert.
(sumber : mediaindonesia.com/read/2011/10/01)
Bersambung ke Bagian
3
Sebelumnya : Bagian 1
Sebelumnya : Bagian 1
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil
dari internet.
Sumber bacaan : tercantum dalam bacaan.
Topik lain sebelumnya : (5). Kebahagiaan, beserta situasi, kondisi dan
motivasi seseorang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar