Dikemas
oleh : Isamas54
Jamu
Nyonya Meneer berdiri sejak tahun 1919, dalam perjalananannya pernah menjadi jamu paling legendaris. Berikut kisah perjalanannya sejak berdiri
hingga pailit.
Dahulu
jamu menjadi konsumsi eksklusif warga keraton, namun dalam perkembangannya
tradisi meminum jamu mulai dikenal masyarakat luas. Tidak diketahui secara
pasti kapan dimulainya tradisi meracik dan meminum jamu, cara memelihara
kesehatan dan merawat kecantikan dengan ramuan tradisional ini dipastikan.
Resep
jamu diwariskan secara turun temurun, menjadi harta pusaka masyarakat Jawa pada
khususnya, salah satunya adalah Nyonya Meneer sebagai perintis perusahaan jamu
Nyonya Meneer.
Sejarah singkat
Jamu
Nyonya Menner yang awalnya bernama Cap Potret Nyonya Meneer, yang didirikan
oleh Lauw Ping Nio. seorang wirausahawan asal Jawa Timur. Pabrik jamu yang
berdiri sejak 1919 berada di kawasan Jalan Kaligawe Km 4 Semarang.
Perusahaan
yang pernah menjadi jamu paling legendaris di Indonesia,
terus
diwariskan kepada sejumlah ahli warisnya. Terakhir pabrik ini dikelola oleh
sang cucunya yakni Charles Saerang
dengan jumlah karyawannya mencapai 3.000 orang.
Nama
Meneer menurut cerita, diambil dari nama beras menir, yakni sisa butir halus
penumbukan padi. Ibunya dulu mengidam (nyidam) beras menir dan terus memakannya
hingga ia lahir. Karena pengaruh ejaan Belanda, nama “Menir” pun berubah
menjadi “Meneer”.
Nyonya
Meneer mencoba meracik beragam rempah dan tumbuhan obat menjadi jamu, berawal
dari suaminya sakit yang tak kunjung sembuh.
Jamu
yang diracik berdasarkan sedikit pengetahuan yang dimilikinya mampu
menyembuhhkan sakit sang suami. Sejak kejadian tersebut Nyonya Meneer mulai
memperdalam pengetahuannya tentang jenis-jenis tumbuhan dan cara meracik jamu
secara otodidak.
Dia
pun kemudian mendirikan perusahaan jamu dengan nama awal Jamu Cap PT. Nyonya
Meneer, selanjutnya menempelkan fotonya pada kemasan jamu buatannya.
Tidak
ada yang menduga bahwa dikemudian hari, jamu dengan potret seorang wanita ini
akan melegenda sebagai Jamu Cap Potret Nyonya Meneer.
Masa
pendudukan Belanda diawal 1990-an
Para
kerabat dekat di Semarang segera mengetahui ‘dingin’nya tangan Nyonya Meneer
mengolah dan meracik jamu, a.l untuk demam, sakit kepala, masuk angin, dan
terserang berbagai penyakit ringan lainnya.
Mereka
merasa puas karena penyakitnya sembuh. Maka tidak heran apabila semakin banyak yang
merasakan khasiat jamu racikannya semakin banyak pula permintaan jamunya yang
belakangan mulai dikemas dan diantar sendiri. Kesibukan ini tidak memungkinkan
untuk memenuhi permintaan itu.
Berbekal
perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualannya ke
kota-kota sekitar.
Bahkan
pada tahun 1919, Nyonya Meneer berhasil mewujudkan impiannya, mendirikan
perusahaan “Jamu Jawa Asli Cap Potret Nyonya Meneer di Semarang”.
Perusahaan
terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai dewasa, yaitu : Nonnie yang
hijrah ke Jakarta pada tahun 1940, kemudian meluas ke seluruh penjuru negeri.
Lokasi Perusahaan
Pada
awal pendirian PT. Nyonya Meneer terletak di Jalan Raden Patah nomer 191-199
Semarang. Kantor yang lain berada di Jalan Kaligawe Km.4, Semarang. Di mana
terdapat tempat produksi jamu, laboratorium serta museum jamu Nyonya Meneer.
Museum jamu inilah yang dijadikan sebagai tempat rekreasi dan sebagai pusat
informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan jamu yang ada di PT.
Nyonya Meneer. Lokasi berikutnya berada di Jalan Raden Patah nomer 117, di
lokasi ini hanya digunakan untuk sebagian proses jamu dan di Karangjati yaitu
untuk perkebunan.
Motto, Visi, dan Misi
Motto
: Tradisi terbaik untuk kesehatan dan kecantikan
Visi
: Karena Mutu, Kami unggul di setiap pesaing pasar
Misi
:
a.
Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga kesehatan dan
kecantikan
b.
Memberikan pelayanan kesehatan dan kecantikan yang bermutu sekaligus terjangkau
di seluruh lapisan masyarakat
c.
Pelayanan kesehatan yang tercipta dari masyarakat untuk masyarakat luas d.
Turut serta membantu pemerintah dalam rangka peningkatan SDM dengan cara
pemberdayaan dan pengadaan lapangan kerja
Sistem Manajemen dan Sistem
Marketing
Pada
saat kepemimpinan Nyonya Meneer perusahaan mengalamai kemajuan pesat menjadi
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Sampai pada tahun 1976, Nyonya
Meneer masih sebagai Direktur Utama meskipun secara formal perusahaan
dipercayakan kepada anaknya yaitu Hans Ramana. Anaknya yang lain yaitu Lucy
Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi
perusahaan.
Sementara
itu, model manajemen masih mengikuti model sang pendiri, yang berorientasi pada
keuntungan besar. Perusahaan juga masih memperkerjakan sistem pengolahan yang
sederhana, belum modern. Hans Ramana yang meneruskan usaha sejak 1952, merupakan
sebuah pribadi yang hangat dan mudah akrab dengan orang lain. Namun pengelolaan
berdasarkan sistem yang sudah usang dan orientasi manajemen perusahaan, pada
akhirnya hanyalah mengejar untung dalam jumlah besar.
Profesionalisme
Semenjak
Charles Saerang menguasi penuh saham PT. Nyonya Meneer sehingga Charles Saerang
lebih leluasa mengelola perusahaan. Semula pengelolaan Nyonya Meneer oleh
keluarga jauh dari kesan profesionalisme.
Perubahan
drastis terjadi setelah dilakukan pergantian posisi personil yang semula
memegang operasional perusahaan menjadi komisaris. Sekarang PT. Nyonya Meneer
dijalankan oleh sekelompok profesional yang berpengalaman, meskipun bukan
dikelola oleh keluarga, namun justru semakin memperkokoh langkah menghadapi
persaingan di abad ke 21.
Masalah-masalah
pekerja dan pemogokan buruh seringkali terjadi pada tahun 2000-2001 di
perusahaan jamu ini, di antaranya adanya tuntutan pembayaran THR, demonstrasi,
pemogokan, permasalahan hak asasi manusia. Namun sejak perbaikan manajemen di
bawah kepemimpinan penuh Charles Saerang sekarang, tidak tercatat lagi masalah
kepegawaian di perusahaan ini.
Di
masa generasi ketiga ini, Nyonya Meneer berubah tidak sekedar perusahaan
keluarga yang tertutup, tetapi menjadi lebih maju dan profesional, bahkan mampu
mendorong perusahaan ini menjadi perusahaan jamu yang disegani dan mampu
mengusai 34% pasar nasional. Perusahaan ini juga sudah siap untuk go
internasional.
Jenis Produk
Sudah
banyak jenis produk yang telah dihasilkan oleh PT. Nyonya Meneer. Banyaknya
jenis produk jamu tersebut dikarenakan permintaan konsumen yang banyak dan
bermacam-macam pula. Produk jamu PT. Nyonya Meneer tadinya sebelas produk,
yaitu : 1. Jamu Jampi Usus 7. Jamu Janoko 2. Jamu Delima Putih 8. Jamu Kuat
Perkasa 3. Jamu Sehat Wanita 9. Buste Cream 4. Jamu Galian Kemanten 10. Jamu
Dewi Kecantikan 5. Jamu Peputih 11. Jamu Patmosari 6. Jamu Bibit
Namun,
saat ini PT. Nyonya Meneer telah menghasilkan jenis produk jamu 20% untuk
lelaki dan 80% untuk wanita. 1. Jamu untuk wanita : a. Jamu Perawatan c. Jamu
Penyembuhan - Jamu Gadis Remaja - Jamu DILEP I - Jamu Garan Putri - Jamu
Peputih - Jamu Galian Singset - Jamu Nifas b. Jamu Kosmetik d. Jamu Perawatan
Bersalin - Bedak Awet Ayu - Jamu Habis Bersalin 1-20 hari - Lulur Awet Ayu -
Jamu Habis Bersalin 20-40 hari - Bedak Dingin - Bedak Remaja 2. Jamu untuk Pria
a. Jamu Penyembuhan b. Jamu Perawatan - Jamu Pria Janoko - Jamu Klingsir - Jamu
Pria Sehat - Jamu Bina Tenaga F. Prestasi dan
Bahan baku
Pemilihan
Bahan Baku sangat diperhatikan untuk untuk menjaga kualitas dan melestarikan
bahan baku jamu tradisional.
Selain
itu, untuk mengajukan kesejahteraan masyarakat sekitar, selain mendapat pasokan
bahan baku dari perkebunan sendiri yang berlokasi di daerah Karangjati, juga
dilakukan pembelian bahan baku dari warga sekitar. Hal ini dilakukan untuk
mengontrol semua proses pembuatan jamu, mulai pasokan bahan baku sampai proses
produksi.
Berikut
adalah contoh dari puluhan bahan baku jamu yang dihasilkan oleh perkebunan PT.
Nyonya Meneer :
1.
Lidah Buaya, untuk Shampo Lidah Buaya dan Buaya Tonic Lotion untuk pemeliharaan
kulit.
2.
Kayu Manis, a.l untuk Jamu Sakit Pinggang.
3.
Adas, untuk Jamu Silenjong guna melancarkan sirkulasi darah.
4.
Jahe, a.l Jamu Singkir Angin dan Jamu Ngeres Linu.
5.
Urang-Aring, untuk pemeliharaan rambut (Hair Tonic Tradisional).
6.
Herba Mint, untuk Jamu Singkir Angin.
7.
Fanugreek, jamu Singkir Angin Gingseng (ekstra kekuatan untuk melawan angin
penyakit).
8.
Gingseng, a,l jamu Sehat Perkasa untuk meningkatkan kekuatan lelaki.
9.
Akar Legi, Jamu Peputih untuk mengatasi infeksi pada perempuan.
10.
Umbi Teki, Jamu Dilep untuk wanita yang mengalami masalah pada sirkulasi darah.
Museum
Pendirian
Museum Jamu Museum Jamu Nyonya Meneer adalah merupakan museum jamu pertama di
Indonesia, didirikan tanggal 18 Januari 1984 atau gagasan Ibu Tin Soeharto yang
saat itu menjadi Ibu Negara. Bangunan
museum Nyonya Meneer, letaknya menyatu dengan pabrik, menganut gaya rumah Jawa
sehingga tidak heran kalau kesan Jawa terasa sekali ketika berada di dalam
museum.
Tujuan pendiriannya :
sebagai cagar budaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur sehingga dapat
menjadi media edukasi serta rekereasi untuk generasi muda.
Museum
dibagi dalam 2 bagian :
a.
Bagian yang menyajikan barang koleksi pribadi seperti lumpang, dan ali tempat
menumbuk jamu pertama yang dia buat, botekan (kotak berlaci tempat menyimpan
resep), kebaya encim, keramik, dan perhiasan.
b.
Bagian yang menyajikan produktifitas jamu, menyangkut proses dan produktifitas
secara tradisional dan aneka rupa simplicia (tanaman kering yang siap diracik
menjadi jamu).
Museum
ini gratis dan terbuka untuk umum yaitu Senin - Jum’at, pukul 10.00 - 15.30,
namun jika datang berkelompok dengan jumlah lebih dari 20 orang diharapkan menghubungi
terlebih dahulu pihak PT. Nyonya Meneer, 1 minggu sebelumnya.
Taman Jamu
Pada
waktu berdiri, Taman Djamoe Indonesia ini dilengkapi sejumlah fasilitas terdiri
dari Spa Srikaton, Taman Djamoe Resto, Gift Shop dan Meneer Shop, Taman Djamoe
Herbal Clinic, Herbal Colection and Market, Audio Visual (ruang seneplex mini),
Amplitheser, Green House, Laboratorium, Jogging and Baking Track serta Helipad.
Pengunjung
diatrik biaya sebesar Rp.10.000,- per-orang, bisa menikmati alam taman dari
tumbuh-tumbuhan obat, sambil berjalan atau mengelilingi taman baik berjalan
kaki maupun bersepeda, dan mendapat sajian secangkir minuman jamu.
Tujuan didirikannya
Taman Djamoe Indonesia adalah : 1. Sarana pelestarian budaya. 2. Sarana
pelestarian tanaman obat langka. 3. Menjalin interaksi nyata antara lembaga
riset dan industri serta petani dalam rangka memajukan jamu nasional.
Fungsi Taman Djamoe
Indonesia adalah sebagai sarana pariwisata, pendidikan, penelitian, taman
budaya, pengembangan nilai tanaman, bursa tanaman obat dan lingkungan hidup.
Penghargaan.
Sejak berdiri pada tahun 1919 sampai sekarang,
sudah banyak prestasi dan penghargaan yang sudah didapatkan oleh PT Nyonya
Meneer di antaranya :
1.
Tahun 1990, membina petani tanaman obat di wilayah Jawa Tengah dan mendapat
penghargaan Byasana Upapradana dari Gubernur Propinsi Jawa Tengah.
2.
Tahun 1991, membina petani tanaman obat di wilayah Jawa Tengah dan mendapatkan
penghargaan Upakarti dari Presiden RI.
3.
Tahun 1994, upaya untuk terus melestarikan lingkungan hidup membudidayakan
tanaman langka yang hampir punah dan berkhasiat, sehingga mendapatkan
penghargaan dari Gubernur Propinsi Jawa Tengah sebagai Pembina Lingkungan.
4.
Tahun 1996 mendapat penghargaan dari Badan Pusat Statisik, sebagai responden
terbaik tingkat Nasional Sektor Industri Bidang Produksi dan Distribusi dari
Menteri Koordinator Perindustrian dan Perdagangan RI.
5.
Tahun 2000 Museum Jamu PT Nyonya Meneer mendapat penghargaan dari “Ikatan
Jurnalistik Televisi Indonesia IJTI Award 2000”.
6.
Tahun 2002 mendapat penghargaan Kalpataru untuk kategori Pembina Lingkungan
Hidup yang diserahkan oleh Presiden RI
7.
Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI,
Erman Suparno, yaitu selama 7.477.192 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja,
terhitung sejak tanggal 1 Januari 2004 sampai 31 Oktober 2006.
8.
Penghargaan Awarded Superbrand Indonesia 2008. 9. Penghargaan The Indonesian
Most Admired Companies (IMAC) 2011.
Dinyatakan Pailit
Pabrik
jamu tradisionil legendaris PT Nyonya Meneer yang berdiri sejak 1919 akhirnya
dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, karena tidak
mampu membayar utang.. Putusan
pailit terhadap PT Nyonya Meneer disampaikan dalam sidang pada Kamis (3/8/2017)
kemarin.
Pihak
PT Nyonya Meneer pun berkewajiban untuk membayar seluruh utang yang telah
diajukan.
Banyak
dari warganet meresponsnya dengan serius, tapi tak sedikit pula yang
menanggapinya dengan guyonan, seperti ‘Akhirnya Nyonya lelah berdiri. Terima
kasih Nyonya’.
Sejarah hingga Dinyatakan Pailit
Berikut sejarah mengenai Pabrik
Jamu Nyonya Meneer, yaitu dari mulai berdiri sejak tahun 1919
hingga dinyatakan
pailit
1900-an - Suami Nyonya
Meneer menjadi korban kekejaman kolonial Belanda yang menyebabkan jatuh sakit
dan tidak sembuh-sembuh dalam waktu yang cukup lama. Nyonya Meneer tidak
tinggal diam. Ia mulai meracik jamu yang ternyata mujarab dan membuat kondisi
suaminya pun pulih.
1919 - Nyonya Meneer
mendirikan sebuah usaha bernama “Jamu Cap Potret Nyonya Meneer” di Semarang.
1940 - Salah satu anak
dari Nyonya Meneer, Nonnie memutuskan pindah ke Jakarta untuk membuka gerai
Nyonya Meneer di Jalan Juanda, Pasar Baru. Dari Jakarta, nama Nyonya Meneer
semakin meluas ke seluruh penjuru tanah air.
1967 - Nyonya Meneer
menjabat Direktur Utama di perusahaannya. Salah satu anaknya, Hans Ramana
dipercayakan untuk bertanggung jawab atas perusahaannya.
Sedangkan
ketiga anak lainnya yakni Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan
diangkat menjadi anggota dewan komisi perusahaan
1970-an - Nyonya Meneer
mulai merasakan persaingan dunia bisnis jamu yang ketat. Rival Nyonya Meneer
mulai menjual berbagai produk serupa dengan harga yang berbeda-beda. Dua perusahaan yang sangat diwaspadai Nyonya
Meneer waktu itu adalah PT Sido Muncul dan PT Air Mancur.
1976 - Hans Ramana
meninggal dunia.
1978 - Nyonya Meneer
meninggal dunia. Setelah Nyonya Meneer dan anaknya meninggal, perjalanan
perusahaan pun mulai goyah.
1984 - Didirikan
Museum Jamu Nyonya Meneer di Semarang. Tujuan pendirian museum jamu
pertama di Indonesia ini sebagai cagar budaya dan pusat informasi, pendidikan,
promosi, serta media pelestarian warisan budaya tradisional.
1985 - Terjadi
perseteruan di antara kelima cucu pewaris Nyonya Meneer yang melibatkan ratusan
bahkan ribuan pekerjanya.
1989-1994 - Terjadi
konflik kedua.
1995 - Konflik
berakhir dengan pelepasan saham anggota keluarga. Perusahaan Nyonya Meneer
sepenuhnya dipegang oleh cucu Nyonya Meneer yang bernama Charles Saerang. Empat
cucu Nyonya Meneer lainnya pun memutuskan untuk berpisah setelah menerima
bagian masing-masing.
2006 - PT
Nyonya Meneer telah memperluas daerah pemasarannya hingga ke Taiwan
sebagai bagian ekspansi perusahaan ke pasar luar negeri setelah berhasil
berekspansi ke Malaysia, Brunei, Australia, Belanda, dan Amerika.
2013 - Karyawan demo
lantaran tunggakan gaji
2015 - PT
Nyonya Meneer melawan kreditur di pengadilan Niaga Semarang.
Permasalahan berakhir damai melalui kesepakatan proposal masa Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Masa pembayaran utang PT
Nyonya Meneer kepada 35 kreditor diangsur selama lima tahun. Kesepakatan lain nilai utang PT
Nyonya Meneer yang awalnya diminta membayar Rp 117 miliar kepada
distributor tunggal PT NMI, disepakati hanya utang sebesar Rp 39 miliar.
2016 - Karyawan mogok kerja tunggakan gaji karyawan tetap selama 4
bulan, sedangkan karyawan harian selama 12 minggu. Setelah
mediasi, karyawan berjanji akan kembali bekerja. Perusahaan akan membayar gaji
secara mencicil.
2017 - Pabrik jamu
legendaris PT Nyonya Meneer akhirnya dinyatakan
pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang dalam sidang pada Kamis (3/8/2017). Putusan pailit
ini disampaikan oleh ketua Pengadilan Negeri Semarang
Nani Indrawati yang memimpin sidang.
Setelah dinyatakan pailit
Perusahaan
dinyatakan pailit karena gagal membayar kewajiban utang kepada sedikitnya 35
kreditur dengan total nilai pinjaman yang tidak bisa terbayarkan ini mencapai
Rp 89 miliar. Maka sebagai tindak lanjutmya, kurator akan melakukan proses
investigasi guna mendata seberapa banyak utang dari pihak kreditur yang harus
dilunasi. Setelah semua diketahui, aset akan dijual dengan cara dilelang. Hasil
lelang inilah yang akan digunakan untuk menutup utang kreditur dan karyawan. Total
nilai pinjaman yang tidak bisa terbayarkan ini mencapai Rp 89 miliar.
Catatan
akhir :
Demikian
perjalanan bisnis perusahaan jamu Cap Nyonya
Meneer, dari mulai berdiri sampai dengan dinyatakan pailit. Mungkin Nyonya Meneer sudah cukup lelah untuk
berdiri yaitu sejak tahun 1919 sampai 2017, atau kurang lebih hamper 100 tahun.
Keterangan
gambar : diambil dari internet.
Sumber bacaan a.l : Liputan6.com, 04/8/2017 ;
kompas.com/read/2017/08/04; viva.co.id; Tribunnews.com 2017/8/4; Republika.co.id
2017/08/07; slideshare.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar