Minggu, 20 Juli 2014

‘Evolusi Sebuah Bola’



Oleh : Isamas54
Piala sepak bola dunia 2014 sudah usai dengan Jerman sebagai juaranya setelah mengalahkan Argentina 1-0.  Ternyata sebuah bola mengalami evolusi (ini intro cerita).
Menurut sebuah sumber yang tidak bisa dipertanggung jawabkan ...
Ternyata sebuah bola mengalami evolusi dimana bentuk semula adalah KOTAK (bukan kubus) yang terbuat dan BATU, kisah ini berjalan sampai ribuan tahun. Berawal dari  kelompok remaja dan anak-anak yg ketika beristirahat (seperti habis mandi atau cari ikan) di pinggiran sungai menemukan batu berbentuk kotak, lalu mereka geser2, dan sepak-sepak.  Karena terasa sakit selanjutnya kaki mereka dibungkus tebal (nenek moyang bola n sepatu bola).  Dari bentuk kotak, karena efisiensi gaya berubah menjadi bentuk KUBUS.
Namanya juga dari sumber yg tdk dipertanggung jawabkan ...
Di masa itu terjadi lonjakan perkembangan teknologi, dengan ditemukannya alat2 yang berfungsi sebagai kapak or golok, maka perkembangan bahan berubah dari batu diganti KAYU, tapi bentuk tetap kotak. Secara alami dan tidak terasa/alami mereka menemukan momen gaya, titik berat, gaya gesek, aerodinamika, dan adventurer, selanjutnya kotak kayu yg disepak-sepak menjadi BULAT. Tahapan ini berjalan sampai ribuan tahun juga.
Setelah dalam bentuk bola atau bulat...
Dalam perkembangannya ada yg berinisiatif biar kuat dibuat dari besi, inilah nenek moyang BOLA BESI untuk bandul penjahat yg dihubungkan dengan rante. Ada juga yg berinisiatif biar indah dan mengkilap sehingga dibuatlah dari kaca yang semula full kaca, dalam evolusinya dibuat mulai berongga, inilah nenek moyang BOLA LAMPU.
Evolusi yang utama yaitu setelah  ditemukannya system perkebunan (karet), inilah cikal bakal BOLA KARET (sepak bola, volley, dsb), yang biasa dipakai untuk kejuaraan sepak bola sekarang.  Sayangnya dalam setiap pertandingan misalnya sepak bola ini, untuk 24 pemain di lapangan dijatah hanya satu bola sehingga terlihat mereka lucu, menarik, dan seru semaunya masing2 pemain sampai capai. Dan penonton pun semaunya juga, mau nonton apa tidak.
Sedangkan di daerah kutub, secara alami disuguhi BOLA SALJU yg menggelinding semakin besar, padahal kalau di daerah tropis/panas bila es digelindingkan malahan makin kecil, tapi enak saja mereka orang daerah iklim panas menggunakan istilah ini sampai sekarang. Istilah bola salju ini bisa kiasan untuk untuk permasalahan dari mulai kecil yang semakin menumpuk sehingga menimbulkan masalah/kerepotan besar, selain itu untuk nama kue dan bola lampu untuk hiasan di pohon natal.
Kita kembali lagi kepada 'evolusi bola' ...
Sudah bentuknya kenyal (karet) spt sekarang, manusia ada-ada saja maka ada yg berinisiatif bagaimana kalau bisa dimakan? maka ... maka ... dalam evolusinya terciptalah kue (khususnya di Indonesia) yang bisa dinamakan yaitu kue BOLA-BOLA, yang kalau perlu digelindingkan dulu baru dimakan. 
Namanya juga dari sumber yg tidak bisa dipertanggung jawabkan .... 

Catatan saya : 
Cerita tersebut bagus  dari  alur cerita dan tata bahasa (sehingga  menggiring pembaca untuk mengikutinya walau pun ‘ceritanya setengah tidak masuk akal’, namun pembaca tergiring (jangan istilah terjebak lah) membacanya sampai akhir, contohnya ANDA karena ingin tahu ending-nya.  Itulah contoh dari tehnik membuat tulisan yang baik untuk karangan, buku, artikel, naskah, proposal, dlsb-dlsb. Bahkan kalau perlu tulisan tersebut dibuat multi orgasme (beberapa kali kejutan yg menarik) terutama bagian akhir.
Sedangkan di awal  tulisan, jangan lupa juga ada foreplay atau intro yang merupakan awal untuk menggiring pembaca penasaran.  
Semoga bermanfaat!.   Namun 'menarik tidaknya tulisan ini' tentu pembaca yg menilai.
Buktinya? ANDA MEMBACA TULISAN INI SAMPAI AKHIR ... he he he ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar