Dikemas oleh : Isamas54
Judul tulisan ini mungkin
membuat sedikit bulu kuduk sedikit berdiri!, namun apakah masih penasaran?.
Kematian adalah hal
pasti yang akan terjadi pada setiap mahluk hidup, termasuk manusia, dan juga
termasuk Anda sebagai pembaca. Sebelum lanjut
berikut ini dulu.....
Data
dan batasan
(a). Kematian adalah hal pasti yang akan
terjadi pada setiap mahluk hidup, termasuk manusia.
(b). Optimistis adalah sifat seseorang yang memperkirakan sesuatu yang
baik akan terjadi atau bukan hal buruk.
Sedangkan pesimistis adalah kebalikannya
yaitu sifat seseorang yang memperkirakan sesuatu yang buruk akan terjadi atau
bukan hal baik.
(c). Lebih dari 300.000
orang dari empat benua menunjukkan perbaikan tingkat kesehatan karena memiliki
hubungan sosial yang kuat, demikian berdasarkan riset selama tujuh tahunan. Bahkan usia mereka dua kali lebih panjang dari
orang yang kesepian.
(1). Hubungan social dan pergaulan
Orang yang tidak memiliki kehidupan sosial punya kecenderungan mati
muda 50% lebih besar ketimbang mereka yang suka bergaul. Perbandingan angka harapan hidup antar dua
golongan itu mencapai 3,7 tahun. Demikian
menurut penelitian di Universitas Utah dan North Carolina-AS (2010).
Metoda penelitian dilakukan dengan mengambil 148 studi data
kematian sepanjang tiga dekade, yang melibatkan lebih dari 300 ribu sampel
dimana hubungan antara maut dan kematian
ini berlaku tanpa melihat perbedaan jenis kelamin dan kondisi kesehatan. Peserta studi ini mencakup semua orang dari
berbagai latar belakang dan umur yang diketahui memiliki kasus yang sama dalam
masalah kesehatan.
Hasil penelitian
(1.1). Hubungan sosial
Dengan membina hubungan sosial menyebabkan seseorang dewasa tidak
merasa terisolasi. Dimana isolasi dan
kesepian ini dapat menyebabkan gejala depresi, yang mempengaruhi satu di antara
empat orang lanjut usia.
Tak ada seorang pun yang mampu bertahan hidup kesepian tanpa
bantuan teman, meski seringkali hanya menghabiskan waktu untuk mengobrol atau
membahas hal remeh-temeh, memiliki teman-teman yang baik juga dipercaya dapat
memperpanjang hidup seseorang. Hal ini
disebabkan karena teman-teman, relasi, dan keluarga memiliki banyak cara untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
"Ketika seseorang terhubung dalam sebuah kelompok dan memiliki
tanggung jawab terhadap orang lain, maka mereka cenderung merawat diri lebih
baik," kata Lundstad.
Dukungan emosional yang diberikan teman dekat dapat membantu
seseorang untuk melihat suatu masalah lebih jelas, dengan memiliki hubungan dan
merasa dicintai, kita bisa hidup lebih tenang dan aman.
Kehilangan hubungan sosial sama artinya kehilangan dukungan social,
atau lebih jauh lagi yaitu kehilangan hubungan sosial dampaknya lebih buruk
dibanding obesitas atau tidak berolahraga. "Ketika seseorang terhubung
dalam sebuah kelompok dan memiliki tanggung jawab terhadap orang lain, maka
mereka cenderung merawat diri lebih baik," kata Lundstad.
Berdasarkan riset selama tujuh tahun itu, lebih dari 300.000 orang
dari empat benua menunjukkan perbaikan tingkat kesehatan karena memiliki
hubungan sosial yang kuat. Bahkan, usia mereka dua kali lebih panjang dari
orang yang kesepian.
(1.2). Pergaulan
(a). Orang-orang kurang
pergaulan (kuper) memiliki angka kematian setara dengan pecandu alcohol.
"Sedangkan dampak memiliki banyak teman sama seperti berhenti
merokok," ujar Profesor Burt Urchino, kepala tim peneliti. (b). Keberadaan teman membuat hidup seseorang lebih
mudah -- mulai dari meminjamkan uang, memberi tumpangan, membantu menjaga bayi,
sampai menjaga kesehatan-- “Secara tidak langsung bahwa teman memberi alasan
kita untuk terus hidup” lanjut Urchino. Dengan mengutip jargon dari iklan rokok ‘teman
bukan sekedar meramaikan suasana’ tetapi terbukti bikin hidup lebih hidup, hal
itu disebabkan karena teman-teman, relasi, dan keluarga memiliki banyak cara
untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
(1.3). Penyakit
Bukan rahasia lagi kalau hubungan sosial penting artinya untuk
meningkatkan perasaan bahagia orang tua.
Hal ini menyebabkan seseorang dewasa tidak merasa terisolasi dan akan
memberikan perlindungan kesehatan lintas usia.
Namun permasalahannya adalah : (a).
Penyakit dapat menjadi penghalang untuk memelihara hubungan social. Banyak orang di masa tua harus berjuang
mempertahankan hubungan sosial meski mendapat kesulitan dalam mobilitas, akses
transportasi atau setelah kematian pasangan.
(b). Pengisolasian berkaitan
dengan penyakit (mental, kecemasan, dan kesehatan yang buruk), dimana 1 (satu)
dari 10 orang yang berusia di atas 65 tahun kerap merasa kesepian. Isolasi dan kesepian ini dapat menyebabkan
gejala depresi, yang mempengaruhi satu di antara empat orang lanjut usia.
(1.4). Jejaring social
Pertemanan adalah hal yang penting dalam upaya mempertahankan
hidup. Namun dengan perkembangan
teknologi di era modern dapat menyebabkan pemikiran bahwa tatap muka tidak diperlukan
lagi dalam membina hubungan sosial. Menurut
Christine Northam, seorang konselor masalah jejaring social, jejaring sosial
membantu kita mempertahankan kesehatan mental dan kesejahteraan. "Kita
dirancang untuk hidup dan bekerja dalam kelompok. Ini dimulai di masa
kanak-kanak bersama keluarga, lalu sekolah memperluas jejaring sosial
kita,".
(2). Kejiwaan
(2.1). Kesepian
Kesepian
dan kesendirian pada orang dewasa berkorelasi erat dengan penurunan kondisi
kesehatan yang serius, bahkan, berpotensi meningkatkan risiko kematian.
Penelitian dilakukan di Universitas California, San
Francisco-AS (2012), melalui studi representatif nasional yang dilakukan
National Institute on Aging, dalam survei tahun 2002-2008 yang melibatkan 1.604
responden dengan rata-rata usia 71 tahun.
Mereka diberi pertanyaan tentang seberapa besar perasaan sendiri,
terisolasi, ditinggal, atau tanpa sahabat.
Peneliti Dr Carla
Perissinotto mengatakan hasil
penelitian ternyata : Responden yang
teridentifikasi kesepian menunjukkan risiko kematian 45% lebih tinggi daripada
mereka yang punya pasangan hidup dan tidak kesepian.
(2.2). Ketenangan
Setiap orang selalu mengharapkan mati dengan tenang dan
damai. Bagaimana caranya? Dana-Faber Cancer Institute, Boston, AS,
mengungkapkan kedamaian yang ditunjukkan saat menghembuskan napas terakhir
bergantung pada kualitas hubungan kemanusiaan orang yang bersangkutan. Demikian dari sumber Health Day dalam
mediaindonesia.com (2012).
Hal itu disimpulkan tim yang dipimpin Holly Prigerson
setelah menyurvei 400 pasien penderita kanker berusia di atas 59 tahun.
Hasil penelitian
(a). Umumnya pasien
berharap tidak berada di rumah sakit, apalagi dalam perawatan kemoterapi saat
sekarat. Hal yang diinginkan justru di tengah kasih sayang dan kepedulian
orang-orang terdekat. Perlakuan dokter yang menghargainya dengan penuh
kemanusiaan juga turut berperan dalam menciptakan proses damai itu. (b). Faktor lain yang memicu ketenangan dan
kedamaian kala menghadapi kematian ialah ibadah ataupun mendengarkan
nasihat-nasihat agama karena dapat menghilangkan kekhawatiran serta kecemasan.
"Apa yang disimpulkan dari hasil penelitian ini ialah perhatian terhadap kebutuhan psikologi pasien," ujar Prigerson dalam penelitiannya yang dipublikasi jurnal Archives of Internal Medicine (7/2012).
"Apa yang disimpulkan dari hasil penelitian ini ialah perhatian terhadap kebutuhan psikologi pasien," ujar Prigerson dalam penelitiannya yang dipublikasi jurnal Archives of Internal Medicine (7/2012).
SELINGAN
Umur para pesohor
Klub 27 menjadi sebutan bagi para
pesohor tewas di usia itu. Kebanyakan memang lantaran obat-obatan terlarang dan
alkohol, meski ada pula terbunuh dan kecelakaan, seperti dilansir dari surat
kabar the Daily Press
(1996). Sangat jarang mereka sakit dan
menghembuskan nafas sebab penyakitnya itu. Julukan itu telah menjadi kesepakatan
dan tidak sedikit orang mencoba menghubungkan teori meninggalnya
selebritas-selebritas ini.
Jumlahnya tidak sedikit. Ada yang mengatakan ini sebuah kutukan namun ada pula
yang mengatakan anugerah lantaran para pesohor tewas di usia produktif dan
sedang di puncak karir. Nama mereka menjadi legenda dengan jutaan penggemar
yang setia dengan karya-karya mereka. Nama-nama seperti Jimi Hendrix, Jim Morrison, dan Jannis Joplin menjadi musisi 70-an yang tewas saat berada di atas. Pada 90-an, Kurt Donald Cobain, vokalis band grup beraliran grunge Nirvana tewas bunuh diri overdosis kokain.
Nirvana saat itu memang Berjaya, mempunyai musik keras namun berbeda dengan rock, liriknya pun langsung disukai anak muda di zamannya sebab menggambarkan pemberontakan namun penuh kesenangan. Di puncak karir, Cobain justru depresi dan memutuskan mengakhiri hidupnya. Sosoknya masih sangat diingat hingga hari ini penggemarnya memperingati 19 tahun kepergian idola mereka.
Terakhir berada di puncak karir lalu bunuh diri dengan menenggak alkohol tanpa batas yakni Amy Winehouse. Dia perempuan Inggris pertama memenangkan penghargaan musik bergengsi sejagat Grammy Awards dengan memborong lima piala untuk lagunya berjudul Rehab. Banyak orang menebak umur perempuan itu tidak akan lama lantaran gaya hidupnya yang kelewat tidak sehat. Dia pun masuk dalam anggota Klub 27.
Sejatinya banyak orang kurang ngeh dengan umur para selebritas saat ajal menjemput mereka, baru pada saat Cobain meninggal dan cukup mendapat banyak perhatian, orang banyak sadar bahwa ternyata banyak pesohor fenomenal yang tewas di usia cukup muda itu.
(2.3). Pesimistis
Orang yang optimistis hidup lebih lama bahkan lebih sehat
dibandingkan dengan orang yang pesimistis. Demikian menurut sebuah studi di University of
Pittsburgh-AS (2009).
Para peneliti mengkaji angka rata-rata kematian dan kondisi
kesehatan kronis dalam studi Women’s Health Initiative melalui perkembangan
lebih dari 100.000 perempuan yang berusia 50 tahun ke atas sejak 1994 di
kalangan pasien.
(a). sebanyak14% kurang mungkin untuk meninggal akibat penyebab apa
pun dibandingkan dengan orang yang pesimistis (b). 30%
kurang mungkin untuk menghembuskan napas akibat sakit jantung setelah
delapan tahun pengamatan dalam studi tersebut. (c). Orang yang optimistis juga kurang mungkin
untuk menghadapi tekanan darah tinggi, diabetes, atau menghisap rokok.
Tim yang dipimpin oleh Dr Hilary Tindle itu juga meneliti Perempuan yang sangat tak percaya kepada
orang lain – disebut "bermusuhan sangat sinis" - membandingkan dengan
perempuan yang lebih memercayai orang lain, yaitu : (a). Perempuan yang bermusuhan secara sinis 16%
lebih mungkin untuk meninggal (selama masa studi) dibandingkan dengan perempuan
yang tak terlalu bermusuhan secara sinis. (b). sebanyak 23% lebih mungkin
menemui ajal akibat kanker. (c). Studi ini tidak membuktikan sikap negatif
mengakibatkan dampak kesehatan negatif, tapi semua temuan akan benar-benar
memperlihatkan keterkaitan pada suatu hari nanti dan memerlukan penelitian
lebih lanjut guna merancang pengobatan yang akan ditujukan kepada sikap manusia
(perubahan bagi kesehatan). (d). meskipun seorang pesimitis mungkin takdir
sudah diputuskan kita ’kan tidak tahu.
(2.4). Kehilangan anggota keluarga
Ditemukan peningkatan risiko psikosis
yang signifikan pada orang yang menderita kehilangan anggota keluarga di masa
kanak-kanak. Demikian hasil studi yang
diterbitkan dalam British Medicaljournal seperti dalam Media Indonesia
(2013).
Dalam studi itu
peneliti menguji keterkaitan apakah anak-anak yang lahir dari ibu yang
mengalami kehilangan yang mendalam sebelum selama atau setelah kehamilan akan lebih mungkin menunjukkan gejala psikosis di masa dewasa. Peneliti
menganalisis catatan medis 946.994 orang yang lahir pada 1973-1985 di Swedia.
Di antara mereka terdapat 321.249 anak-anak yang mengalami kematian keluarga
sebelum usia 13 tahun. Diketahui,
sebanyak 1.323 dari anak-anak tersebut 3 mengalami masalah delusional atau
'nonafektif psikosis
(3). Ulang
tahun
Ada kecenderungan
kematian meningkat pada saat peringatan hari ulang tahun.
Penelitian
melibatkan Universitas Hertfordshire dan Universitas Roehampton, yang dilakukan
selama 40 tahun yang melibatkan lebih dari 2 juta orang, hasilnya dimuat dalam
jurnal Annals of Epidemiology
Hasil penelitian : (a). Ada kecenderungan kematian meningkat pada
saat peringatan hari ulang tahun terutama akibat euforia dan penyakit
psikologis dengan penyebab serangan jantung, stroke, jatuh, dan bunuh diri.
(b). Risiko kematian jenis itu semakin
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Kemungkinan orang berusia di atas
60 tahun meninggal dunia di hari ulang tahunnya sebanyak 14%, serangan jantung
juga dilaporkan meningkat 18,6% di hari itu, serangan stroke naik 21,5%,
terutama pada perempuan. (b). Penyebab
kematian di hari yang seharusnya bahagia itu, menurutnya, ialah terlalu banyak
makan dan berinteraksi (Psikolog Richard Wiseman dari Universitas
Hertfordshire). (c). Ada peningkatan
kecenderungan bunuh diri pada hari ulang tahun, sekitar 34,9%, meskipun hanya
pada pria (Halsey dari Universitas Roehampton).
Catatan akhir : walaupun kematian pasti datang namun tetap harus berupaya dalam mencapai kehidupan yang lebih baik, tentunya harus ingat pula bekal untuk di 'kehidupan nanti'.
Catatan akhir : walaupun kematian pasti datang namun tetap harus berupaya dalam mencapai kehidupan yang lebih baik, tentunya harus ingat pula bekal untuk di 'kehidupan nanti'.
Semoga bermanfaat dan selamat bertemu di topik lainnya .....
Keterangan gambar : sebagai
ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan : suaramedia.com 2010/09/15;
mediaindonesia.com (2009/03/05; 2012/06/12, 2012/07/07; merdeka.com 2013/04/05; Kompas.com 2009/03/8; Media Indonesia 27/1/2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar