Selasa, 28 Mei 2013

Kisah : Selamat Dari Maut di Berbagai Peristiwa


Dikemas oleh : Isamas54
Maut bisa merenggut makhkuk yang bernyawa bagi apa/siapa saja, kapan saja, diamana saja.  Namun kalau selamat dari beberapa incaran maut, mungkin kita bisa mengatakan ‘belum waktunya’.


Sebuah peluru bersarang di kepala sabuk yang dikenakannya, selanjutnya dia dibakar hidup-hidup lalu ditembak dari belakang, tapi berkat aktingnya yang berlumuran darah sehingga dia disangka sudah mati oleh penembaknya.   Selanjutnya dia loncat melalui tali bungee dari ketinggian 111 meter yang sialnya talinya putus sehingga dia terjun bebas dari ketinggian tersebut.  Sebelum mendarat dia menggunakan parasut tapi sayang parasut yang ia gunakan tidak terbuka termasuk parasut cadangannya juga,  dengan terpaksa dalam keadaan darurat dia menggunakan kebab (semacam makanan) untuk menutup darah yang mengalir dari tenggorokan di lehernya. 
Ternyata dia masih hidup dan selamat.  Ikuti beritanya …
   
(1).  Sabuk Menyelamatkannya.

Bienvenido Reynoso, 38, seorang penjaga toko yang baru beberapa waktu bekerja di 8 Bro­thers Supermarket di Philadelphia (Gambar beserta sabuknya), mengaku dirinya bersyukur kepada Tuhan setelah sabuknya menahan peluru nyasar yang menembus pintu toko yang dijaganya, peluru itu bersarang di kepala sabuk metal yang dikenakan.
Pada waktu kejadian (10/4/13) dirinya tengah mendorong sebuah gerobak keluar dari toko dan saat itu mendengar suara tembakan.  Rekaman kamera pengawas menunjukkan seorang pria yang mengendarai sepeda dan menembakkan pistol di luar toko, satu orang di luar toko terkena tembakan di bagian perut dan kritis.   Awalnya, Reynoso tidak menyadari bahwa dirinya bisa menjadi korban kedua.
“Sabuk itu menyelamatkan nyawa saya. Saya akan menyimpan sabuk ini sepanjang hidup saya”, ujarnya.

(2).  Dibakar dan Ditembak!
Seorang wanita hamil (22) di AS diculik dan disekap oleh orang tak dikenal, kemudian dibakar hidup-hidup dan ditembak dari belakang. Namun wanita muda tersebut berhasil bertahan hidup dan berhasil menyelamatkan diri.
Seperti dilansir oleh Detroit Free Press, Senin (28/5/2012), insiden mengenaskan tersebut dialami oleh wanita yang tengah mengandung 9 bulan pada (26/5/12) waktu setempat.  Kejadian terjadi saat sang wanita mengantar kekasihnya pulang ke rumahnya di Warren-Ohio usai nonton film bersama.
Usai mengantar sang kekasih, tiba-tiba ada seseorang yang mendekatinya dari belakang, dengan cepat orang tak dikenal tersebut mengikat tangan dan kakinya serta menutup matanya dengan selotip besar, selanjutnya dipaksa masuk ke dalam mobilnya sendiri.
Si pelaku – laki-laki -- mengemudikan mobilnya ke sebuah wilayah terpencil di Detroit. Di lokasi tersebut pelaku kemudian menuangkan cairan ke tubuh wanita tersebut lalu membakarnya.  Tidak hanya itu pelaku juga menembak wanita tersebut dari belakang dan mengenai punggung bagian atas wanita tersebut.  Setelah membakar dan menembak pelaku langsung melarikan diri.
Ditinggal sendirian, wanita tersebut berhasil melepaskan selotip yang menempel di mata, tangan, dan kakinya.  Kemudian berusaha memadamkan api yang membakar badannya dengan berguling-guling di tanah, sehingga api bisa padam.
Setelah berhasil lolos dari api, wanita ini mengemudikan mobilnya ke sebuah pom bensin di Detroit. Di sana, dia menelepon ibunya yang kemudian datang menjemputnya.
"Dia sama sekali tidak tahu ada di mana dirinya saat itu," terang anggota Kepolisian Warren, Sersan Dave Geffert.
Keduanya kemudian menuju ke Rumah Sakit Beaumont di Royal Oak, Detroit, untuk memeriksakan kondisi wanita tersebut. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan, kondisi kandungan wanita tersebut baik-baik saja. "Dia masih dalam masa pemulihan," ucap Geffert.
Kepolisian setempat melakukan penyelidikan atas kasus ini dan melakukan pengejaran terhadap pelaku yang berhasil kabur.

(3).  Berkat Sebuah Akting
Sekelompok pria menyeruak ke dalam sebuah rumah di Houla-Suriah (24/5) tengah malam. Para pria berjanggut panjang dan berkepala plontos yang menenteng senjata itu kemudian menembak penghuni rumah satu demi satu.
Ali el-Sayed, bocah berusia 11 tahun terkapar di lantai, dia diam dan memejamkan kedua mata, pakaiannya penuh noda darah. Para pembantai mengira bocah itu telah tewas diterjang peluru.
Ali berkisah saat 11 pria bersenjata memasuki rumahnya pada tengah malam.  Ibunya menangis ketakutan karena mereka menyeret ayah dan kakak sulung Ali ke luar rumah.  Saat berpura-pura tewas, Ali sempat mengintip seorang pria berpakaian sipil membawa ibunya ke kamar tidur. "Kemudian pria meninggalkan kamar tidur. Dia menggunakan lampu senter untuk melihat-lihat." Setelah itu, ibunya ditemukan tewas dengan lima luka tembakan di kepala dan leher.
Ali sebenarnya sempat bersembunyi bersama dua adiknya, Nader, 6, dan Aden, 8. Tetapi malang, sejumlah pria menembak kedua adiknya sehingga tewas seketika. Selama berpura-pura mati, Ali mencoba menahan agar tubuhnya tidak gemetar kendati ia diliputi rasa takut yang mendalam.
Bagaimanapun, akting Ali telah menyelamatkannya dari aksi pembantaian di Kota-Houla yang menewaskan sekitar 108 orang. Menurut Rupert Colville selaku juru bicara PBB, dari 108 korban tewas sebanyak 49 di antara mereka adalah anak-anak dan 34 merupakan perempuan. Sebagian besar korban tewas dibunuh milisi pro-Al-Assad, Shabiha.
Fakta itu mengundang kecaman keras dari komunitas internasional terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad yang telah melakukan kekerasan sejak unjuk rasa mulai marakpada Maret 2011.
"Aku memoleskan darah adik ke badanku dan aku berpura-pura mati," tutur Ali dengan suara parau kepada Associated Press (30/5), lima hari setelah aksi pembantaian.

(4).  Tali Bungee Putus

Erin Langworthy, 22, seorang turis perempuan asal Australia yang melakukan bungee jumping di Afrika dan terjatuh dari ketinggian 111 meter ke sebuah sungai saat tali bungee putus.  Meski begitu dia selamat dan berenang ke tepi meski mengalami patah tulang selangka dan kedua kaki terikat.

Langworthy dalam wawancara dengan stasiun televisi Nine Network, mengatakan dia sempat pingsan saat tercebur ke Sungai Zambesi di perbatasan Zambia dan Zimbabwe (31/12/2011.   Kemudian berenang untuk mencapai tepi sungai. Tali yang mengikat kakinya sempat menyangkut beberapa kali, tapi dia berbasil menariknya.
"Tubuh saya serasa dipukuli," ujar Langworthy yang sempat dirawat di sebuah klinik di Zimbabwe sebelum dievakuasi ke Afsel.

(5).  Parasutnya Tidak Terbuka

Greg Benson, mahasiswa Universitas Strathclyde, merasa beruntung sekali karena tidak luka parah setelah parasutnya tidak terbuka saat ia terjun dari ketinggian 1.000 meter.
Benson tengah mengambil pelajaran skydive yang keempat, dimana sebelum  meloncat dia menumpang Cessna 206 dari Strathallan Airfield di Perthshire.  Saat loncat, parasut melilit kakinya, sehingga tidak bisa terbuka dengan normal, celakanya parasut cadangannya juga ikut-ikutan tidak berfungsi.  Selanjutnya Benson segera dilarikan ke rumah sakit, namun 48 jam kemudian dia sudah diperbolehkan pulang.
Ayah Benson yang merupakan seorang perwira polisi pun tidak percaya dengan kejadian ini. Bahkan instruktur lainnya mengaku tidak percaya jika Benson bisa selamat.
"Ketika saya mengatakan kepada mereka, dia (Benson) bebas cidera, kata mereka 'Itu tidak mungkin'," jelas Ayah Benson seperti dilansir dari dailymail (26/2/2012).

(6).  Dengan kebab pun jadilah
James Hobbs (37) menyelamatkan nyawa sendiri dengan menggunakan kebab untuk mencegah darah mengalir terlalu deras dari luka di lehernya. Leher Hobbs tertusuk pisau ketika dia berkelahi dengan Jamie Edney (36) di sebuah apartemen di London-Inggris. Mereka berkelahi karena Hobbs menuduh Edney main mata dengan pacarnya.
Untuk menghentikan perdarahan, Hobbs mengambil kebab dan menekannya di tenggorokan. Untung tidak lama kemudian datang sepupunya yang mencari handuk untuk menggantikan kebab tersebut.
Hobbs dilarikan ke rumah sakit dan harus mendapatkan 27 jahitan untuk menyembuhkan luka di tenggorokannya.
Akibat perbuatannya, Edney diganjar hukuman lima tahun penjara, yang merupakan hukuman paling ringan yang dapat diberikan terhadap kasus tersebut.
Hakim Michael Longman, setelah menjatuhkan hukuman mengungkapkan rasa simpati kepada Edney, dimana pada waktu kejadian Hobbs datang ke tempat Edney dengan marah-marah.
"Saya mengerti Anda tidak mencari masalah. Kejadian ini tidak bermula dari Anda,"  … “Namun, membuka pintu sambil memegang pisau jelas mencari masalah. Kemudian hari, Anda juga harus lebih selektif lagi dalam menggunakan pisau walau hanya untuk menakut-nakuti," kata Longman.

Sampai ketemu di kisah-kisah berikutnya.

Keterangan gambar : sebagian ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber a.l  : news.detik.com/read (2012/02/26 & 2012/05/28), Kompas 2/5/ 2012,  Media Indonesia  (10/1/2012, 1/6/2012 & 15/4/2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar