Dikemas oleh : Isamas54
Punahnya suatu bahasa
antara lain disebabkan bahasa tersebut dianggap sudah tidak mempunya nilai
ekonomi tinggi lagi.
Sekitar 2.500
bahasa di dunia, termasuk bahasa-bahasa daerah di Indonesia, kini terancam
punah, termasuk negara yang memiliki kekayaan ragam bahasa --Indonesia, India,
AS, Brazil dan Meksiko-- dengan tingkat kepunahan bahasa cukup besar (Unesco PBB, 21/2/2009).
Dunia telah
kehilangan bahasa Ubykh di Turki dan tahun lalu bahasa Eyak yang dipakai di
Alaska juga juga punah, setelah wanita yang bisa menggunakannya Marie Smith
Jones meninggal dunia.
Faktor penyebab
Penyebab punahnya
suatu bahasa daerah dikarenakan adanya kebutuhan suatu bahasa kompromi yang
menjadi suatu peluang untuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik. Adapun prosesnya bisa berlangsung dari
generasi ke generasi, sedangkan hal yang sangat umum dalam mempercepat
kepunahan suatu bahasa meliputi : (a).
diduduki bahasa asing (luar), dimana orang yang menguasai bahasa asing tersebut
dianggap punya peluang lebih besar untuk mendapatkan kesempatan ekonomi.
(b). Adanya perkawinan antar etnis dan
arus urbanisasi.
Sebelum lanjut,
kita lihat data berikut.
Data dan pengertian :
Pengertian : bahasa adalah merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu individu kepada individu lain atau lebih, baik secara lisan maupun tulisan.
Bahasa di dunia
: Dari 6.900 bahasa di dunia, 2.500 diantaranya berada dalam bahaya
kepunahan. Jumlah ini semakin meningkat
dimana menurut data tahun 2001 tercatat 900 bahasa yang terancam hilang. Di
tahun 2009, ada 199 bahasa di dunia yang dikuasai kurang dari selusin orang,
antara lain bahasa Karaim yang hanya digunakan oleh 6 orang di Ukraina, dan
bahasa Wichita hanya digunakan 10 orang di negara bagian AS, Oklahoma.
(Unesco-PBB, seperti dikutip AFP 20/2/2009),
Peringkat Negara :
India berada di peringkat atas jumlah total bahasa yang terancam punah di
negeri itu ada 196 bahasa yang masuk daftar, diikuti Amerika Serikat 192, dan
Indonesia di peringkat ketiga dengan 147.
Bahasa
di Indonesia : Hampir
7.000 bahasa di dunia, 10%-nya ada di Indonesia, yaitu dari
743 bahasa daerah 169 di antaranya terancam punah karena jumlah penuturnya
kurang dari 500 orang.
Kita lanjutkan …
Kepunahan bahasa
ini cukup mengkhawatirkan, dimana hampir
dari 200 bahasa mengalami kepunahan
setelah 3 generasi, misalnya saja bahasa Ubykh yang punah pada 1992 yaitu
ketika orang yang menguasainya Tefvic Esenc meninggal, lalu bahasa Aasax di
Tanzania pada 1976. Namun masih ada 178
bahasa yang lain digunakan oleh 10 sampai 150 orang. Sedangkan di Indonesia yaitu bahasa Lengilu
hanya digunakan oleh 4 orang aja.
SELINGAN
Bagi
orang Perancis, ancaman bahasa Inggris menjadi semakin nyata. Sebuah proposal
untuk memasukkan lebih banyak mata kuliah dalam bahasa Inggris dan bahasa asing
lain di universitas-universitas Perancis diperdebatkan di parlemen. Banyak
orang khawatir rencana itu akan merusak jiwa dan identitas negeri itu. Sejumlah
serikat buruh utama di sektor pendidikan mengancam mogok pada hari Rabu itu dan
Academic Franchise -- badan yang dibentuk tahun 1635 untuk menjaga bahasa
-- menentang keras. Perancis mendorong
penggunaan bahasa Perancis di dalam negeri dan di luar negeri, tetapi
penggunaan bahasa Inggris semakin mengancam dengan sebagian besar anak muda
belajar dan menggunakan bahasa itu sehingga bukan hal aneh mendengar orang
memakai ekspresi bahasa Inggris, seperti why
not?, bukan powquoipas? dalam
percakapan bahasa Perancis. Menteri Perguruan Tinggi Genevieve Fiorasso
mengajukan proposal itu untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing di
universitas Perancis. "Mats
pourquoi pas?”. (Kompas, 21 Mei
2013)
Kita lanjutkan …
Atlas
bahasa
Dalam atlas yang
merupakan update dari atlas tentang bahasa-bahasa di dunia yang terancam punah,
Unesco mengklasifikasikan dalam lima tingkatan : mulai dari level tidak aman,
terancam, sangat terancam, kritis, hingga benar-benar telah punah.
Dimana saat ini
terdapat 6.000 bahasa di dunia, dengan rincian : lebih dari 200 bahasa telah
punah dalam tiga generasi terakhir, 538 masuk level kritis (hampir punah), 502
sangat terancam, 632 terancam, dan 607 tidak aman.
Sebanyak 200 bahasa
di dunia kini hanya memiliki penutur kurang dari 10 orang, dan 178 lainnya
antara 10 hingga 50 penutur. Bahasa Manx, di Isle of Man, Inggris, punah pada
1974 setelah Ned Maddrell, penutur terakhir, meninggal dunia, sedangkan bahasa
Eyak di Alaska punah dengan meninggalnya Marie Smith Jones tahun 2008. “
Lebih dari 30 ahli
bahasa menyusun atlas ini, yang menyebutkan proses kepunahan suatu bahasa yang
terjadi di setiap kawasan dan berbagai kondisi ekonomi.
Hampir dua pertiga
bahasa di dunia digunakan di kawasan sub-Sahara Afrika, dan sekitar 10 persen
di antaranya diperkirakan bakal punah pada abad mendatang. Di Prancis, 13
bahasa juga masuk dalam kategori terancam keberadaannya. Beberapa bahasa yang
masuk kategori terancam punah, di antaranya bahasa Cornish di Inggris dan Sishe
di Kaledonia Baru, kini direvitalisasi lagi secara aktif dan berpotensi hidup
kembali.
“Punahnya suatu
bahasa menyebabkan hilangnya berbagai bentuk dari warisan budaya, khusus
warisan tradisi dan ekspresi berbicara masyarakat penuturnya, mulai dari
sajak-sajak dan cerita, hingga peribahasa dan lelucon-lelucon,” kata Direktur
UNESCO Koichiro Matsuura, dalam situs Unesco.
Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sudah memetakan 442 bahasa yaitu : sebanyak
26 diantaranya ada di Sumtera, 10 di Jawa dan Bali, 55 di Kalimantan, 58 bahasa
di Sulawesi, 11 bahasa di Nusa Tenggara Barat, 49 bahasa di Nusa Tenggara
Timur, 51 bahasa di Maluku serta 207 bahasa di Papua.
Keberadaan
bahasa di Asia dan Indonesia
Kawasan
Asia memiliki 2.034 bahasa sedang Eropa sebanyak 209 bahasa. Kondisi itu,
membuat kawasan Asia-Eropa menjadi rumah bagi 34% dari bahasa-bahasa di
dunia.
Ketika
negara-negara di dunia makin terhubung satu sama lain maka beberapa bahasa
daerah terpinggirkan oleh bahasa lain yang dipahami bersama untuk kemudahan
perdagangan dan pembangunan ekonomi. Banyak
negara cenderung menggunakan bahasa yang dipahami bersama dalam mengakses pasar
internasional dan pusat bisnis sehingga dapat berdampak negatif pada
perkembangan keberagaman bahasa di negara tersebut.
Sedangkan peringkat dari dari segi ancaman kepunahan yaitu : India berada di peringkat atas jumlah total bahasa yang terancam punah dimana ada sekitar 196 bahasa yang masuk daftar, diikuti Amerika Serikat 192, dan Indonesia di peringkat ketiga dengan 147. 10% dari hampir 7.000 bahasa di dunia ada di Indonesia, yaitu dari 743 bahasa daerah 169 di antaranya terancam punah karena jumlah penuturnya kurang dari 500 orang.
Sedangkan peringkat dari dari segi ancaman kepunahan yaitu : India berada di peringkat atas jumlah total bahasa yang terancam punah dimana ada sekitar 196 bahasa yang masuk daftar, diikuti Amerika Serikat 192, dan Indonesia di peringkat ketiga dengan 147. 10% dari hampir 7.000 bahasa di dunia ada di Indonesia, yaitu dari 743 bahasa daerah 169 di antaranya terancam punah karena jumlah penuturnya kurang dari 500 orang.
Selingan
Cara bayi berkomunikasi
Komunikasi
merupakan jalan untuk memahami dan mengerti apa yang hendak kita utarakan, dimana
system berkomunkasi ini sudah dimulai sejak bayi. Sehingga hal ini perlu dijawab oleh setiap
pasangan orangtua yang hendak berkomunikasi dengan bayinya.
Anda
mungkin terkejut atau mungkin berpikir 100 x bagaimana mungkin bayi berumur 6
sampai 10 bulan sudah dapat belajar bahasa isyarat, padahal dia belum dapat berbicara. Jawabannya mudah saja, bayi anda mengerti apa
yang anda katakana, hanya saja dia belum dapat berbicara, sehingga untuk hal
ini ‘Jangan mengucapkan kata-kata kasar didepan bayi anda!’.
Dari
segi pertumbuhan, sel otot tangan akan lebih dulu terbentuk dibandingkan sel
halus di lidahnya, maka bayi menggunakan gerakan tangannya untuk dapat
berkomunikasi.
Tanpa
komunikasi yang tidak bisa dimengerti tentunya akan mengalami kesulitan untuk
memahaminya, seperti : bayi haus, lapar, atau mungkin dia ingin mengantuk dan ingin tidur. Namun dengan pengalaman dan adanya acuan
untuk keperluan ini maka komunikasi anda dan bayi akan lancer sehingga
membuat tugas anda semakin mudah.
Kita lanjutkan …
Diantara
bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia, ada bahasa-bahasa yang vitalitas
atau daya hidupnya lama karena penuturnya banyak, namun ada pula yang terancam
hilang karena penuturnya makin sedikit dan umumnya dari generasi tua saja. Bahkan ada bahasa etnis di Indonesia yang
penuturnya tinggal beberapa orang seperti Bahasa Lengilu, Bahasa Hoti, Bahasa
Piru, Bahasa Hukumina, Bahasa Hulung, Bahasa Bonerif dan Bahasa Woria.
Bahasa yang hampir
punah tersebut ada 139 bahasa yang tersebar di Kalimantan (1 bahasa), Maluku
(22 bahasa), Papua Barat dan Kepulauan Halmahera (67 bahasa), Sulawesi (36
bahasa), Sumatera (2 bahasa), dan Timor-Flores dan Bima-Sumbawa (11 bahasa). Sedangkan bahasa yang sudah punah ada 15
bahasa yaitu di Maluku (11 bahasa), Papua Barat dan Kepulauan Halmahera,
Sulawesi, dan Sumatera masing-masing satu bahasa.
3 Bahasa Terpopuler di Indonesia
3 Bahasa Terpopuler di Indonesia
Di Indonesia
terdapat 726 bahasa daerah, dari jumlah itu, ada 3 bahasa yang paling banyak
digunakan orang untuk bertutur sapa yaitu bahasa Jawa, Sunda, dan Madura. Bahasa Jawa dituturkan oleh 84,3 juta orang,
bahasa Sunda dituturkan 34 juta jiwa penutur dan bahasa Madura dengan 13,6 juta
jiwa penutur.
Bersambung ke
bacaan terkait …
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber
a.l : netsain.net, bahasaisyarat.com, antaranews.com 2012/9/4, news.detik.com/read/2009/02/20,
tempo.co/read/news/2012/10/12, Media
Indonesia 14/5/2012.
Bacaan terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar