Rabu, 08 Agustus 2012

Apa Kata Ahli? (5) : Kebahagiaan, beserta Situasi, Kondisi dan Motivasi Seseorang (Bagian 1)


Dikemas oleh : Isamas54
Kebahagiaan berkaitan dengan pamer, penghasilan, bangun pagi, film sedih, dan uang.

Seseorang dalam hidupnya tentu mengharapkan kebahagiaan yang abadi, tetapi dalam kenyataan hidup ini terkadang mengalami pasang surut sesuai situasi dan kondisinya.
Kebahagiaan berasal dari keadaan seseorang yang dikarenakan merasa puas, senang, sehat, enjoy, riang, gembira, nyaman, atau enak, dlsb.  dari satu atau beberapa indera manusia yang diteruskan ke otak. Perasaan tersebut biasanya diteruskan lagi ke bagian tubuh (organ) lain sehingga menstimulir (merangsang) untuk bergerak atau beraksi seperti senyum, tertawa, menangis, merasa lega (tidak ada hambatan), berseri (muka cerah), tenang (tidak emosional),  dan kalem (ambisi terkendali).  Sedangkan ciri dari rokhani (tidak kelihatan) yaitu perasaan pasrah, ikhlas, mensyukuri, dan perasaan ingin berbagi (memberi) kepada orang lain.
Keadaan tersebut bisa berlangsung dalam selang waktu pendek, sedang atau jangka lama, serta mengalami fluktuatif  baik secara kumulatif maupun dalam keseimbangan jasmani (materi dan sosial) dan rokhani (hati/kalbu).
Jadi arti kebahagiaan (khususnya dalam tulisan ini) adalah keadaan hidup seseorang yang tidak mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhannya baik secara jasmani maupun rokhani  bisa berlangsung secara periodik atau terus menerus. 
Kebahagiaan atau hidup bahagia ini merupakan situasi yang paling diinginkan oleh setiap orang dalam hidupnya (bahkan di alam akhirat nanti). 
Memang sulit dalam mendefinisikan kebahagiaan ini, untuk hal itu ikuti saja bacaan selanjutnya.

(1).  Kebahagiaan dan pamer
Terlalu banyak pamer setelah melakukan hobi tertentu hanya akan meminimalkan kebahagiaan hidup, dimana uang yang dihabiskan dalam aktivitas yang dilakukan untuk membuat orang lain terkesan itu hanya akan mendatangkan kekosongan.
Penelitian :
Penelitian dilakukan Studi San Francisco State University  dengan melibatkan 241 responden yang memiliki hobi-hobi tertentu yang bisa menghabiskan uang (seperti berlibur) dengan tujuan untuk membedakan apakah melakukannya hanya untuk memuaskan hobi ataukah ada unsur pamer kepada orang lain.
Hasil penelitian :
(a).  Responden yang melakukannya sesuai dengan hasrat, ketertarikan, dan nilai-nilai hidup ternyata memiliki kepuasan, vitalitas, dan kenyamanan hidup yang lebih besar.   Sebaliknya, mereka yang hanya ingin mendapatkan pengakuan dan perhatian ternyata merasa tidak puas dan kurang memiliki keterhubungan dengan orang lain.
(b).  Hal tersebut berkaitan dengan motivasi dasar,  dimana keinginan pamer dapat merusak kebutuhan psikologis, yang sebenarnya bisa terpuaskan dengan melakukan hobi-hobi tersebut. (mediaindonesia.com/read/2012/06/06)

(2).  Kebahagiaan dan penghasilan
Kenaikan gaji meningkatkan kebahagiaan pekerja, tetapi  akan stagnan di satu titik bila tidak didukung independensi berkreasi dalam bekerja.
Penelitian :
Penelitian merupakan hasil studi Princeton University yang melibatkan 450 ribu orang AS pada 2008 dan 2009.
Hasil penelitian :
(a).  Pekerja yang berharap gaji kurang dari US$20 ribu per tahun, 32% sering mengalami mood yang buruk daripada yang mengharapkan gaji di atas US$100 ribu. (b).  karyawan dengan gaji US$20 ribu, hanya 12% yang beremosi buruk daripada mereka yang mendapatkan gaji lebih dari US$100 ribu.
Analisis :
Ekonom dari Center for Health and Wellbeing, Princeton University (Angus Deaton,), mengatakan bahwa kebahagiaan akibat gaji itu mentok di angka US$75 ribu (sekitar Rp682 juta) per tahun, dengan faktor pendukung yang sangat berpengaruh antara lain jenis pekerjaan, independensi dalam berkreasi, fleksibilitas, dan rekan kerja yang menarik. (mediaindonesia.com/read/2012/04/04)

Selingan dulu …
(1).  Paris Hilton, 17 Februari 1981, pebisnis yang meraup laba USD 11,3 miliar, artis asal New York City, ikon sosialita top dunia
Musim panas tahun ini akan merilis  single  terbarunya berjudul After Midnight yang telah dipersiapkan sejak Januari 2012. Hilton juga akan tampil dalam festival musik pop di Sao Paulo, 23 Juni 2012 untuk menyanyikan lagu itu, sedangkan rekaman video klipnya akan dilaksanakan Mei. "Saya sangat bahagia. Sungguh tidak sabar untuk merilisnya musim panas ini," ucapnya. (Jurnal Bogor, 15 Mei 2012)

(2).  Cristiano Ronaldo, 27, pemain bola asal Portugal, Mega Bintang Real Madrid, Pemain termahal dunia.
Akhirnya berhasil mem­persembahkan trofi La Liga Spanyol pertamanya bagi Real Madrid-sejak bergabung pada 2009 lalu. Tak heran bila Ronaldo menyatakan begitu menikmati bisa meraih gelar tersebut.
Mega-investasi 80 juta pounds atau setara Rp 1 triliun yang dikeluarkan Los Blancos pun terasa sangat sepadan bila melihat keseluruhan torehan gol­nya yang telah mencapai 146 gol dari 144 kali main.  Di La Liga saja Ronaldo sudah mencetak 112 gol dari 101 penampilan, dengan rindan 26 gol pada musim 2009/2010,40 gol pada musim 2010/2011, dan 46 gol pada musim 2011/2012.
Pada pesta perayaan gelar La Liga yang ke-32 bagi Real Madrid di Estadio Santiago Bernabeu kemarin, Ronaldo mengungkapkan rahasia soal performanya yang semakin baik setiap tahun.  "Ini merupakan momen yang penuh dengan kebahagiaan dan kesenangan,",  "Menjalani tiga tahun bersama kalian sungguh menyenangkan dan segalanya semakin baik seiring dengan bantuan kalian semua. Kami benar-benar menikmati raihan gelar ini," katanya seperti dikutip dari situs resmi Real Madrid (14/5).  (Jurnal Bogor, 15 Mei 2012)

Kedua contoh tersebut adalah merupakan kebahagiaan untuk bidang dan waktu tertentu, karena keduanya harus berjuang dan berprestasi tersebut agar kebahagiaan tersebut tidak pudar.
Kita lanjutkan lagi …

(3).  Kebahagiaan dan bangun pagi
 
Bangun di pagi hari lebih memberikan kebahagiaan daripada begadang sepanjang malam. Pasalnya, individu yang tidak gemar menjadi 'burung hantu' itu, lebih mudah mencari rezeki dan gampang untuk beradaptasi dengan jam profesi.
Penelitian :
Penelitian dilakukan melalui studi para ilmuwan di Universitas Toronto yang dimuat dalam junal Emotion yang melibatkan dua kelompok berbeda yaitu  responden berusia 17-38 (435 relawan) dan berusia 59-79. (300 relawan).  Kedua kelompok diminta mengisi kuesioner tentang keadaan emosi mereka, kesehatan, serta pilihan waktu tidurnya.
Hasil penelitian :
Diketahui kelompok usia lebih tua cenderung memiliki emosi yang lebih positif ketimbang golongan usia muda, hal ini disebabkan : (a). kelompok sepuh lebih memilih tidur cepat dan bangun pagi yang mempunyai efek mereka lebih terjaga, waspada, lebih bahagia, dan lebih termotivasi mengatasi tantangan. (b).  kelompok kaum muda senang tidur hingga larut malam terdiagnosis rentan mengalami jetlag social dimana jam biologis seseorang tidak sinkron dengan kegiatan sosialnya. (mediaindonesia.com/read/2012/06/06)

(4).  Kebahagiaan dan film sedih
Film yang menggambarkan kesedihan ternyata tidak lantas membuat seseorang yang menyaksikannya bermuram durja, malahan sebaliknya yaitu yang telah menonton film sedih justru akan lebih bahagia.
Penelitian
Pengamatan dilakukan oleh profesor bidang komunikasi di Universitas Ohio, AS, Silvia Knobloch Westerwick, yang telah melibatkan 361 mahasiswa.  Partisipan diminta untuk menonton film pendek yang berkisah mengenai sepasang kekasih yang terpisah oleh kematian ketika Perang Dunia II.  Sebelum dan setelah menyaksikan film tersebut, peneliti mengajukan pertanyaan untuk mengukur seberapa bahagia kehidupan mereka.
Hasil penelitian
Hasil penelitian setelah menonton, bahwa partisipan menunjukkan indikator lebih bahagia jika dibandingkan dengan sebelum menonton film.
"Cerita tragis biasanya fokus pada tema cinta yang abadi dan ini menyebabkan penontonnya mensyukuri orang yang mereka cintai," kata Westerwick.  (mediaindonesia.com/read/2012/04/04)

(5).  Kebahagiaan dan uang
Uang memang terkait dengan kebahagiaan.
Penelitian : 
Penelitian dilakukan oleh Marist Institute terhadap 1.235 orang di AS, dengan cara membagi partisipan ke dalam dua kategori yaitu berpenghasilan setahun di atas US$50 ribu (sekitar Rp455 juta) dan di bawah US$50 ribu.
Sebelum sampai pada soal penghasilan, partisipan diberi pertanyaan mengenai kepuasan mereka dalam segala aspek kehidupan, antara lain mencakup keluarga, lingkungan rumah, situasi rumah, agama, kawan, waktu luang, dan keterlibatan dalam komunitas.
Hasil penelitian :
Partisipan berpenghasilan kurang dari US$50 ribu terlihat kurang bahagia, dimana salah satu perbedaan terbesar di antara kedua tingkat pendapatan itu adalah dalam hal kepuasan pada aspek perumahan dan hubungan dengan teman.
"Uang mungkin tidak membeli kebahagiaan secara langsung, tapi berdasarkan studi kami uang merupakan faktor penting untuk menggapai kepuasan atas kualitas hidup," kata Paul Hogan, Direktur Home Instead Senior Care, sponsor penelitian. (mediaindonesia.com/read/2012/04/04)
Dilanjutkan ke Bagian 2

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan a.l : tercantum dalam bacaan

Bacaan terkait :
Topik sebelumnya :  Puasa dan Kesehatan.  Topik Selanjutnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar