Dikemas oleh
Isamas54
Beberapa tulisan yang
berkaitan dengan puasa ini mudah-mudahan dapat bermanfaat, minimal sebagai
pengetahuan.
Puasa antara lain adalah
menahan lapar dan haus di siang hari dan berbuka (makan dan minum kembali)
ketika sore hari (saat waktu maghrib tiba). Kondisi tubuh dalam keadaan ini tentunya sangat
berkaitan erat dengan kesehatan baik secara jasmani maupun rokhani .
Ketika tubuh lapar
dan berbuka inilah antara lain yang menjadi permasalahan sehingga perlu persiapan
dan pengaturan (jasmani dan rokhani) jangan sampai mengganggu kesehatan atau ‘balas
dendam’ ketika berbuka puasa.
Makanan dan minuman
pembuka puasa yang umum disediakan antara lain : berbagai macam kolak, kurma,
mentimun/timun suri, blewah, kolang-kaling, dan es kelapa, dengan berbagai pengolahannya. Selain itu makanan pembuka lainnya bisa ditambahkan
dengan berbagai macam kue yang umumnya berasa manis.
(1). Puasa dan Kesehatan
Berpuasa satu-dua
hari dalam seminggu bagus bagi kesehatan.
Hal itu dibuktikan secara ilmiah oleh peneliti
National Institute on Ageing, AS, yang dipimpin Profesor Mark Mattson. Mattson menerangkan berpuasa setidaknya dua
kali dalam seminggu dapat melindungi otak manusia dari kemungkinan terjangkit
penyakit, salah satunya alzheimer.
Menurutnya, selama
ini tingkat kalori yang tinggi dapat memengaruhi kondisi di dalam otak.
Berdasarkan pengamatannya, upaya diet dengan mengurangi jumlah makanan tertentu
tidak memberi perlindungan secara efektif. "Kemungkinan terbaik ialah
dengan berpuasa," ujar Mattson.
Dalam penelitian
empat tahun lalu, Mattson dkk juga menemukan bahwa berpuasa dua hari dalam
seminggu memperkecil kemungkinan seseorang terkena asma dan kanker. (Media Indonesia, 22 Pebruari 2012)
(2), Puasa dan kegemukan
Puasa dapat
mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan.
Makanan yang
berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau
overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif
seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis
(diabetes mellitus), dan lain-lain.
Pengaruh mekanisme
puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya
yaitu : (a). Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan
untuk beristirahat. (b). Membebaskan
tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan. (c). Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan
sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup. (d). Menambah
jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama
puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih, namun, mulai hari ketujuh
(minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan
unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh. (e). Menyeimbangkan kadar asam dan
basa dalam tubuh. (f). Memperbaiki
fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia
tubuh. Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi
tubuh terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan
produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misal
ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin yang mengatur waktu lapar
terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan datang lebih cepat.
Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya penyakit diabetes,
sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia. Pada saat puasa
orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa pasrah pada
Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga irama hidup
lebih harmonis. (g). Meremajakan sel-sel
tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga
mempunyai kesempatan untuk memperbarui sel-selnya. (c). Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan
rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Efek rangsangan ini
akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi
fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih tajam. (d). Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi.
Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang berpengaruh pada sel-sel
urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan
masalah perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh organ indung telur
(estrogen) dan testis (testosteron), tetapi juga oleh kelenjar hipofisis. (doktersehat.com 2010/8/23)
(3). Puasa dan Kanker
Puasa dapat
melemahkan tumor dan membantu kemajuan kinerja kemoterapi.
Demikian hasil
studi University of Southern California (USCJ yang diterbitkan dalam jurnal Science
Translation Medicine.
Percobaan pada
tikus menunjukkan pada saat berpuasa, sel-sel normal yang kehilangan nutrisi
memasuki keadaan nonaktif. Bagi sel-sel kanker yang selalu berusaha untuk terus
tumbuh dan membelah diri, keadaan itu menyebabkan kerusakan DNA dan pada
gilirannya sel kanker mati.
"Kami tidak
tahu apakah itu efektif pada manusia," kata Valter Longo, profesor ilmu
biologi dan ilmu usia lanjut dan USC. Saat ini pasien kanker dilarang
melewatkan jadwal makan.
"Cara untuk
mengalahkan sel kanker mungkin tidak bisa dengan obat yang langsung membunuh
mereka secara khusus, tapi dengan membingungkan mereka melalui pembentukan
lingkungan yang ekstrem, seperti puasa," ujar Longo. (Media Indonesia 10/2/ 2012)
(4).
Puasa Ampuh Redakan Stres
Puasa
tak hanya menyehatkan tubuh, tapi bonusnya kalori di tubuh kita pun akan
terkikis.
Beberapa studi pun
melaporkan berbagai manfaat dari berpuasa, termasuk rentang hidup lebih lama,
sensitivitas insulin meningkat, dan resistensi terhadap stres.
Semua manfaat itu ditengarai terkait dengan terlibatnya penurunan jumlah kalori. Salah satu peneliti, Mattson Mark P Mattson dari National Institute on Aging, mengatakan pihaknya akan melakukan sebuah studi baru yang akan membandingkan kesehatan sekelompok orang yang makan tiga kali sehari dan mereka yang berpuasa, tapi dengan menu yang serupa.
"Makan berlebihan kini tengah menjadi masalah besar di berbagai negara adidaya. Yang memprihatinkan, kondisi itu kini meningkat di kalangan anak-anak sehingga tak sedikit dari mereka yang akhirnya mengalami kelebihan berat badan. Memang kini belum ditemukan cara efektif untuk membuat orang makan lebih sedikit, puasa bisa dijadikan solusi," kata Mattson, seperti dikutip dari Associated Press. "Dari hasil studi pun terbukti bahwa melewatkan waktu makan tidak akan berakibat buruk untuk Anda."
Sementara itu, Dr Carol A Braunschweig dari University of Illinois di Chicago, yang bukan bagian dari tim studi, mengatakan ia tertarik dengan ide bahwa perubahan drastis dalam pola makan mungkin memiliki manfaat.
"Dengan epidemi obesitas dan aktivitas fisik yang dihadapi AS, identifikasi pola makan bisa menangani beberapa efek tak diinginkan dari kelebihan berat badan. Ini akan menjadi penemuan yang sangat signifikan," katanya.
"Kami berpikir, absennya makanan akan membebankan stres pada sel dan sel meresponsnya dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi stres yang lebih parah," kata Mattson. Dia mengatakan para peneliti berpikir kondisi ini terjadi di seluruh bagian tubuh, tak mengherankan bila puasa memperpanjang usia manusia dan hewan serta menjadi lebih resisten terhadap penyakit penuaan.
Lebih lanjut, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ahli gizi telah merekomendasikan makan dalam jumlah kecil tapi lebih sering. (mediaindonesia.com 2011/08/11)
Semua manfaat itu ditengarai terkait dengan terlibatnya penurunan jumlah kalori. Salah satu peneliti, Mattson Mark P Mattson dari National Institute on Aging, mengatakan pihaknya akan melakukan sebuah studi baru yang akan membandingkan kesehatan sekelompok orang yang makan tiga kali sehari dan mereka yang berpuasa, tapi dengan menu yang serupa.
"Makan berlebihan kini tengah menjadi masalah besar di berbagai negara adidaya. Yang memprihatinkan, kondisi itu kini meningkat di kalangan anak-anak sehingga tak sedikit dari mereka yang akhirnya mengalami kelebihan berat badan. Memang kini belum ditemukan cara efektif untuk membuat orang makan lebih sedikit, puasa bisa dijadikan solusi," kata Mattson, seperti dikutip dari Associated Press. "Dari hasil studi pun terbukti bahwa melewatkan waktu makan tidak akan berakibat buruk untuk Anda."
Sementara itu, Dr Carol A Braunschweig dari University of Illinois di Chicago, yang bukan bagian dari tim studi, mengatakan ia tertarik dengan ide bahwa perubahan drastis dalam pola makan mungkin memiliki manfaat.
"Dengan epidemi obesitas dan aktivitas fisik yang dihadapi AS, identifikasi pola makan bisa menangani beberapa efek tak diinginkan dari kelebihan berat badan. Ini akan menjadi penemuan yang sangat signifikan," katanya.
"Kami berpikir, absennya makanan akan membebankan stres pada sel dan sel meresponsnya dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi stres yang lebih parah," kata Mattson. Dia mengatakan para peneliti berpikir kondisi ini terjadi di seluruh bagian tubuh, tak mengherankan bila puasa memperpanjang usia manusia dan hewan serta menjadi lebih resisten terhadap penyakit penuaan.
Lebih lanjut, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ahli gizi telah merekomendasikan makan dalam jumlah kecil tapi lebih sering. (mediaindonesia.com 2011/08/11)
(4). Makanan Buat yang Tetap Terhidrasi
Jika Anda merasa
tersiksa harus mengonsumsi delapan gelas air putih sehari, dalam penelitian
yang dikutip dan Times Health, ada beberapa alternatif makanan yang
dapat membantu Anda tetap terhidrasi.
1. Pilih ragam buah
yang mengandung banyak air. Pilihan buah dengan kandungan air yang melimpah
mampu memberikan kontribusi air di dalam tubuh.
2. Sayuran hijau
segar menyediakan nutrisi yang membantu tubuh agar tidak kekurangan cairan dan
pastinya juga menyehatkan. Untuk mendapatkan jenis sayuran yang cocok dijadikan
sebagai menu selada.
3. Alternatif
selanjutnya ialah sup atau kaldu. Anda dapat mengkreasikan sup yang menggugah
selera. (Media Indonesia, 28 Pebruari
2012)
(5).
Hindari Minuman Dingin Saat Berbuka
Setelah seharian
berpuasa memang paling enak minum air es yang terasa segar di mulut. Namun
tahukah Anda kebiasaan minum-minuman dingin saat berbuka puasa adalah kebiasaan
yang tidak sehat.
"Biasanya saat
berbuka umat muslim langsung menghilangkan dahaga dengan air es. Saya sarankan
sebaiknya hal tersebut jangan dilakukan karena dapat menyebabkan konstraksi
pada lambung," jelas Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Barat,
dr Nursyam, M.Kes di Sungai Raya, belum lama ini.
Dr Nursyam
menyarankan saat berbuka puasa ada baiknya dibuka dengan meminum air manis
hangat untuk menstabilkan lambung yang kosong selama menjalankan puasa.
"Setelah lima
sampai sepuluh menit, silakan minum air es karena kondisi perut sudah stabil.
Namun alangkah baiknya jika diisi dulu dengan makanan yang manis seperti kurma
dan kolak," tuturnya.
Nursyam menjelaskan
selama 14 jam lambung dalam keadaan kosong. Jika langsung diisi dengan air
dingin, maka lambung akan terkejut dan menyebabkan konstraksi.
Mantan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Kubu Raya itu menambahkan, dalam menjalankan puasa pada
saat akan tidur malam dan saat sahur ada baiknya memperbanyak minum air putih
sampai dua liter.
Lalu memperbanyak
makan sayur dan buah berserat juga bisa menjaga daya tahan tubuh serta mengurangi
lapar. Selain itu, makanan berserat juga bisa menahan daya tampung air di dalam
lambung. (id.custom.yahoo.com
2011/8/4)
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber
editing bacaan a.l : tercantum dalam bacaan.
Topik sebelumnya
: Depresi dengan kondisi kehidupan
Topik lainnya : Ragam kurma pembuka puasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar