Pembangunan MRT
diharapkan akan mengurangi kemacetan kota Jakarta, apabila hal ini terealisir
dengan baik!.
Ganti
rugi
Tidak banyak
pembebasan lahan dilakukan berkaitan dengan MRT, yang paling luas di depo Lebak
Bulus dan kawasan ini pun sebagian besar aset pemerintah, sedangkan di koridor
pembebasan lahan hanya yang dekat stasiun.
Sekarang sudah ada
peraturan baru yang bisa mencari jalan tengah dalam pembebasan tanah sehingga warga
tidak dirugikan. Pemprov DKI Jakarta akan
bersikap terbuka untuk mediasi namun meminta warga untuk tidak termakan isu
permainan harga tanah.
Penawaran
pemerintah untuk ganti ragi pembebasan lahan di Fatmawati berkisar Rp 10 juta
per meter persegi. Padahal, harga jual rata-rata sudah mencapai Rp 25 juta-Rp
30 juta per meter persegi.
Di luar isu
permainan ganti rugi pembebasan tanah atau potensi gangguan pada aktivitas
keseharian di Fatmawati, warga sebenarnya menginginkan pembangunan transportasi
massal. yang tepat. MRT tahap pertama
ibaratnya sebuah pilot project (proyek percontohan). Kalau perencanaan
dan realisasinya bagus, tahap-tahap selanjutnya pasti bagus.
Lebih
baik terlambat daripada tidak
Pembangunan
transportasi massal di Jakarta sudah amat terlambat, seharusnya jaringan
transportasi massal ini telah dibangun sejak 30 tahun silam sehingga kebutuhan
mobilitas warga saat ini terpenuhi, kemacetan dan segala problem lalu lintas
sesuai perkembangan dan pertumbuhan kota sudah diantisipasi.
Sekarang sudah banyak
contoh pembangunan MRT di kota-kota besar di dunia, seharusnya kita belajar
dan menentukan yang terbaik bagi kota Jakarta serta perkembangannya di masa
depan.
Meniru
MRT Singapura
Semua dilakukan
dengan mesin sehingga tidak ada petugas tiket yang melayani penumpang.
Penumpang tinggal menekan stasiun tujuan dan mendapatkan pemberitahuan berapa
biaya yang harus dibayarkan ke dalam mesin, mesin hanya menerima uang kertas
atau uang logam Singapura.
Lebih
murah dan cepat
Biaya perjalanan sesuai jarak tempuh. Biaya termahal dari stasiun ujung ke ujung S$2,2 atau sekitar Rpl6 ribu. Jarak Antar armada ialah 3,5-5 menit.
Stasiun Bugis
menuju dementi yang melewati 11 stasiun hanya membutuhkan waktu sekitar 25
menit dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Dengan menggunakan MRT, selain
eftsien waktu, juga lebih murah. Sebagai perbandingan, biaya naik taksi dari
Bugis menuju dementi mencapai S$14.
Lokasi stirategis
di Singapura yang dapat dijangkau dengan MRT meliputi Orchard, Somerset, City
Hall, Raffles Place, Bugis, China Town, Esplanade, Bayfront, dan Marina Bay.
Biaya karcis hanya S$1-S$2.
Tarifnya jauh lebih
murah daripada menggunakan kendaraan pribadi atau naik taksi. Pemerintah Singapura mengenakan S$4 setiap
kali melewati wilayah electronic road pricing bagi peengndara kendaraan pribadi
pada hari kerja.
Biaya itu belum
termasuk tarif parkir yang mahal di gedung-gedung. Berbeda pula bila parkir di
fasilitas park and ride yang terintegrasi dengan MRT.
Sistem
operasional
Sistem tiket MRT
Jakarta nantinya akan diberlakukan seperti MRT Singapura, namun untuk tahap
awal akan disediakan mesin sekaligus kasir.
Selain itu sistem keamanan juga akan dicontoh yang salah satunya adalah menggunakan
pintu kaca yang memisahkan peron dengan lintasan rel dan memasang CCTV, baik di
peron maupuri rangkaian kereta.
Biaya
pinjaman
Proyek ini dibiayai
oleh pinjaman luar negeri sehingga dalam penggunaannya harus sangat hati-hati. Di luar segala pertimbangna teknis tersebut kemungkinan
alasan utamanya pemerintah adalah terfokus pada hitung-hitungan ekonomis berupa
pinjaman dari Jepang senilai Rp 17 triliun untuk pembangunan MRT tahap pertama.
Mengingat MRT
adalah mimpi yang ingin diwujudkan, Pemprov DKI berani mengambil tanggung jawab
beban 58 persen dari pinjaman Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Fauzi menegaskan, apabila Jakarta tidak berani mengambil alih tanggung jawab
yang lebih besar dari pemerintah pusat, proyek itu tidak akan jalan.
Pembangunan MRT di
mana pun selalu mahal. Karena itu, harus pemerintah yang membangunnya dengan
pinjaman lunak, bukan pinjaman komersial. Untuk pembangunan MRT, JICA
memberikan pinjaman lunak sebesar Rp 17 triliun. Pinjaman ini dilunasi dalam
waktu 40 tahun, tetapi 10 tahun pertama pemerintah hanya membayar bunga sebesar
0,2 persen per tahun. Setelah 10 tahun, pinjaman Rp 17 triliun dicicil selama
30 tahun ditambah dengan bunga
Karena pinjaman ini
berasal dari Jepang, ada ketentuan pembangunan MRT harus memakai perusahaan Jepang
bekerja sama dengan perusahaan lokal. Untuk perusahaan lokal yang ikut semuanya
adalah perusahaan BUMN. Selain tender
konstruksi, PT MRT Jakarta juga akan membuka tender pcngadaan kereta dan sistem
pengaturan lalu lintas MRT, seperti sinyal dan waktu kedatangan.
MRT
Siap Dibangun
Apabila sesuai
jadwal, setelah dimulainya persiapan pembangunan, pada bulan Oktober 2012
diumumkan pemenang tender. Awal 2013 sudah dimulai pekerjaan konstruksi.
Saat ini kajian
untuk koridor timur-barat, Cikarang-Balaraja, juga sudah selesai dilakukan.
Dalam proyek MRT,
Pemprov DKI Jakarta menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi agar pembangunan
ini berada pada rel yang benar. "MRT itu mimpi warga kota Jakarta karena
itu harus diwujudkan dengan benar," tegas Fauzi Bowo.
Budaya
baru
(a). Adanya kalangan masyarakat pengguna MRT
dimana mereka akan terbiasa berjalan kaki, lebih banyak bertemu dengan orang
lain, serta akan meninggalkan kendaraannya di rumah dan beralih ke angkutan
umum.
(b). Akan muncul banyak dampak ikutan yang positif
dengan keberadaan MRT, seperti pertumbuhan ekonomi, budaya berjalan kaki,
udara yang makin bersih, akan menjadi nilai tambah yang sangat menguntungkan
bagi Jakarta.
(c). Tingkat kecemasan atau kegalauan warga akan berkurang, minimal
yang diakibatkan oleh kemacetan kota.
SELESAI
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber
bacaan a.l : Kompas tgl. 28 Maret 2012; Media Indonesia tgl. 20 April 2012; Kompas,
27 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar