Sabtu, 26 Mei 2012

Apa Kata Berita? (2) : Anjing, Penyayang dan Tersayang


Anjing adalah merupakan salah satu binatang peliharaan terpavorite bagi manusia.  Fisik dan perilakunya bisa menguntungkan tetapi bisa juga merugikan.

Anjing (Canis lupus) yang termasuk family Canidae adalah merupakan mamalia yang telah mengalami domestasi (hidup bersama manusia) dari serigala sejak 15.000 atau mungkin 100.000 tahun yang lalu.  Binatang ini telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai varian, dari mulai besar, sedang, sampai relative kecil, berbulu halus atau kasar.  Selain sebagai hewan kesayangan juga telah berperan dalam perang, penjaga, dan pelacak (penjahat atau narkoba). 
Berikut adalah sebagian dari peran, tingkah laku, dan pengaruhnya terhadap manusia.

(1).  Menyala dalam gelap
Tegon adalah anjing kloning yang bisa bersinar di bawah sinar ultraviolet jika diberi antibiotik doxycycline.  Anjing tersebut merupakan hasil penelitian dari Seoul National University (SNU) Korea Selatan untuk penelitian penyakit manusia, seperti alzheimer dan parkinson. 
Tegon yang lahir pada 2009 bukan anjing hasil kloning pertama dari SNU. Pada 2005 ada Snuppy, yang lahir dari uji coba 2.000 sel telur yang kemudian tumbuh menjadi 1.000 embrio, dari jumlah itu hanya satu ekor (Snuppy) yang dihasilkan.
Proses yang sama kemudian diimplementasikan untuk membuat Tegon, seekor anjing betina jenis beagle (anjing pemburu kecil). Bedanya, Tegon adalah anjing hasil kloning pertama yang bisa bersinar dalam gelap (dengan sinar berwarna hijau), uniknya lagi, sinar bisa dihidup-matikan jika Tegon diberi antibiotik tertentu melalui makanannya.
Kemampuan menghidupkan dan mematikan gen warna ini penting artinya dalam penelitian, dimana ilmuwan bisa memonitor efek suatu zat (contoh : gen beta-amyloid) yang diketahui sebagai penyebab kerusakan fungsi saraf dalam penyakit Alzheimer, maka dengan menghidupkan gen tersebut lalu memonitor fungsi saraf maka dapat menghasilkan petunjuk tentang perkembangan  alzheimer.
Pembuatan Tegon membuka wawasan baru mengingat injeksi gen yang dapat membuat anjing ini bersinar bisa digantikan dengan gen-gen penyebab penyakit-penyakit fatal pada manusia.  Penelitian ini sengaja menggunakan hewan percobaan anjing karena terdapat sekitar 268 penyakit yang sama-sama bisa diidap oleh manusia dan anjing.
Hasil penelitian ini dipublikasikan jurnal internasional Genesis.
Untuk kegiatan ini ilmuwan menghabiskan waktu selama lima tahun dengan biaya penelitian sebesar 3,2 miliar won. (banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2011/8/2)

(2).  Handal dengan kemampuan terbatas
Dalam rangka melacak narkoba di ujung Sumatera (Lampung), selain menggunakan feeling (perasaan) petugas juga antara lain menggunakan anjing pelacak.  Adapun kemampuan seekor anjing pelacak untuk mengendus narkoba hanya selama 30 menit, setelah itu lidahnya menjulur karena kelelahan.  (Media Indonesia, 18/2/2012)

(3).  Sampai berurusan dengan SWAT
Polisi menangkap Michael Stephen Stolz , 76, di Lewisville-Dallas karena dituduh membunuh istrinya dan dua anjingnya.  Kejadian tersebut dikarenakan kesal karena salah satu dari anjing itu membuang hajat di dalam rumah mereka. Dia dituduh membunuh istrinya, Bernice Stolz, 49, dan harus mendekam di Penjara Denton dengan jaminan sebesar 250.000 dollar AS.
Stolz mengatakan kepada para petugas bahwa dia pertama menembak anjing herdernya lalu anjing lainnya yang berjenis rottweiler, kemudian menembak is­trinya yang ketika itu berteriak karena Stolz telah menembak anjing kesayangannya.
Polisi datang ke rumah tersebut setelah salah seorang bos Bernice melaporkan pegawainya itu tidak masuk kerja selama beberapa hari. Stolz mulanya menolak kehadiran polisi yang hendak memeriksa rumahnya.  Polisi yang datang ke rumahnya mencium bau busuk dari dalam rumah dan memanggil pasukan SWAT untuk membujuk agar Stolz menyerah.
Akhirnya, SWAT memasukkan sebuah robot berkamera ke dalam rumah yang mendapati Stolz tidak bersenjata dan akhirnya menyerah.   Sebenarnya Stolz hendak bunuh diri, tetapi pelurunya sudah habis ... (Kompas, 30 Maret 2012)

Selingan
Gara gara sekelompok anjing berburu mengejar dan memangsa seekor rubah piaraan, hubungan antara para penggemar berburu dan penyayang binatang di Inggris memanas. Harian Time  (29/12)memberitakan. Peter Jolliffe (26) melihat bagaimana anjing-anjing tadi dengan sadis menghabiskati rubah piaraan di halaman rumahnya di Pewsey, Inggris selatan. "Saya sampai menangis melihat kejadian itu, sebab rubah tadi saya pelihara sejak lahir delapan pekan lalu.' ujar Jolliffe. Cerita ini membuat pengemar binatang melancarkan kampanye baru mencegah perburuan binatang.  Penggemar berburu menanggapi, dan ini membuat Menteri Dalam Negeri Michael Howard turun tangan mengerahkan polisi, begitu ada kegiatan berburu.
Catatan penulis : Perkembangan selanjutnya tidak termonitor dan beritanya sudah cukup lama … karena berita tersebut dimuat dalam Kompas, tgl. 30-12-1993.
 
Masih selingan …
Madonna & Anjing piaraan. Anjing piaraan mudah disayang, gampang pula cemburu. Itulah yang membuat Madonna (38) kelabakan. Bintang kontroversial ini pulang ke rumahnya di Los Angeles sambil menggen­dong bayi perempuannya Lour­des. Seisi rumah ceria, kecuali anjing mungil hadiah dari pa­carnya Carlos Leon, yang seolah terpukul. Jalan keluarnya sepele. Madonna berkonsultasi dengan pa­wang anjingnya. Hewan kesa­yangan itu ternyata merasa ter­singkir. Kelakuannya menjadi menjengkelkan, mengamuk, dan tak jarang mengobrak-abrik perabotan rumah. Madonna diberitahu bahwa itu semua hanyalah cara untuk menarik perhatian. Maklum, aktris yang didemonstrasi ka­rena berperan di dalam film Evita itu dulu suka menggen­dong dan mengelus, namun sekarang gara-gara bayi penghu­ni baru, anjing itu merasa di­kalahkan. Jadi, sekarang saatnya untuk memberi lebih banyak perhat­ian. Mungkin tidak lagi dengan mengajaknya berjalan-jalan, berbelanja atau ke pesta, seper­ti dulu. Siapa tahu cukup de­ngan gendongan dan elusan maklum anjing yang lagi cemburu. (Kompas tgl 5 Desember 1996).

Kita lanjutkan ...
 
(4).  Lupa mencabut kartu alamat
Seorang lelaki meninggalkan enam anak anjing di dalam sebuah koper yang tertutup rapat yang ditinggalkan di sebu­ah kawasan bisnis di Ohio.  Seorang pejalan kaki yang melintas menaruh perhatian dan membebaskan anjing ter­sebut.
Petugas keamanan setempat dapat melacak lelaki itu karena dia lupa mencabut kartu alamat yang diikat di koper sehingga dengan mudah polisi menemukan si pembuang anjing itu.
Petugas dari perlindungan hewan memasukkan tuduhan terhadap lelaki asal Toledo itu, yaitu meninggalkan tas koper kanvas berisi anak anjing jenis bulldog beserta induknya di samping kotak sampah. (Kompas, 13 April 2012)

(5).  Tahap peradaban baru
Sejak dulu, daging anjing menjadi bagian tradisi kuliner masyarakat China di Guangzhou. Konsumsi daging anjing dan kucing tidak hanya wajar ditemukan di China, tetapi di Korea pun daging kedua hewan itu sudah biasa disantap. Sedangkan daging kucing bisa ditemukan dalam menu masyarakat China, Vietnam, dan di beberapa wilayah Amerika Selatan.
Namun pemerintah China berencana melarang konsumsi daging anjing dan kucing agar tidak menimbulkan amarah para pengunjung mancanegara dalam Olimpiade Beijing 2010.
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, pemerintah telah memerintahkan agar daging anjing ditarik dari pasar-pasar setempat. Pemerintah Guangzhou memperingatkan penjual untuk berhenti menjual daging anjing ketika menjelang Asian Games.
Larangan makan daging anjing dan kucing ini merupakan bagian dari proposal untuk memperketat hukum bagi kesejahteraan hewan. Pelanggar individu diancam dengan hukuman kurangan 15 hari dan sejumlah kecil denda, sedangkan pebisnis yang terbukti menjual daging tersebut akan didenda hingga 500 ribu yuan (US$73.500).
Hukum baru ini mendapat dukungan dari para pemilik hewan peliharaan yang jumlahnya makin bertambah di China. Dengan standar kehidupan dan penghasilan yang makin meningkat, lebih banyak lagi warga Guangzhou yang berinvestasi dengan memelihara hewan.
"Saya tidak akan pernah makan daging anjing," kata Louisa Yong, pemilik seekor anjing. "Tindakan itu sangat kejam."
Namun penjual daging anjing memiliki pendapat berbeda. "Anjing yang dibesarkan di rumah, memang tidak sebaiknya dimakan," kata Pan, seorang penjual daging yang hanya menyebutkan nama belakangnya. "Tapi yang dibesarkan memang untuk dimakan, kita bisa makan," kata Pan.
Profesor Chang Jiwen dari Akademi Ilmu Sosial China termasuk salah satu yang mendukung proposal tersebut. "Kucing dan anjing adalah teman setia manusia. Larangan mengonsumsi anjing dan kucing akan menunjukkan bahwa China telah mencapai tahap baru peradaban," kata Chang. (dunia.vivanews.com 2010/3/10)

(6).  Sisi gelap
Pemerintah Provinsi Bali mempunyai target hingga akhir 2012 sebagai daerah bebas kasus rabies. Tapi dalam  kenyataannya, masih saja ada warga yang digigit anjing dan diduga terjangkit rabies.
Data tersebut belum valid untuk menyatakan bahwa Bali bebas dari rabies, karena di masyarakat untuk vaksin anjing, gencar dilakukan oleh petugas hanya saat ada kasus rabies tetapi ketika kasus penyakit yang mematikan ini berkurang petugas tidak melakukan vaksinasi lagi.  Oleh sebab di Pulau Dewata ini banyak sekali anjing-anjing liar yang dieliminasi atau dimusnahkan.
Tak hanya itu, kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi anjing atau eliminasi makin rendah sehingga menyebabkan penyakit itu justru akan semakin berkembang.   Sedangkan untuk memusnahkan anjing yang dianggap liar oleh petugas menjadi tantangan berat untuk warga, karena warga di satu sisi menganggap hewan peliharaannya tidak terjangkit rabies tetapi ketika didatangi petugas Dinas Peternakan setempat untuk divaksin justru enggan untuk memvaksin hewan peliharaan tersebut.
Dihimbau kepada warga yang memelihara anjing untuk rajin memvaksin dan mengandangkan anjingnya, dengan harapan tidak terjangkit virus rabies.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan antara lain mevaksinasi 300 ribu ekor anjing (target tahun 2011) atau 70 persen dari 400 ribu ekor populasi anjing di seluruh Bali. Kegiatan ini akan terus dilakukan sehingga setelah 2012 hingga 2015 Bali bebas rabies. (nasional.vivanews.com  2012/1/11)

(7).  Makan majikan
Tujuh ekor anjing memakan tuannya hingga tewas mengenaskan. Kejadian itu menimpa Andre Lumboga warga Perumahan Greenland, Batam Center, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.   Sebelumnya, anjing tersebut juga sudah memakan dua ekor anjing lainnya yang sekandang dengan mereka.
Korban diketahui memelihara sembilan ekor anjing di rumahnya yang ditinggalkan selama 14 hari tanpa diberi makan. Karena diketahui Andre berangkat ke Manado tanggal 14 Agustus 2011 dan pulang ke Batam 30 Agustus 2011.
Sepulang dari Manado, Andre meletakkan koper bawaannya di depan dan langsung melihat perliharaan anjingnya di belakang. Karena diduga kelaparan, anjing tersebut menyerang Andre. Karena anjing tersebut tidak diberi makan selama 14 hari.  Andre hanya diserang oleh tujuh ekor anjing karena dua ekor lagi sudah mati duluan karena dimakan oleh 7 ekor anjing lainnya.
Saking ganasnya, kepala korban hanya tinggal tengkoraknya saja, malahan kepala dan badanya sudah berpisah. Tengkorak kepala ditemukan di dapur sedangkan tubuhnya berada di depan.
Saat polisi ke rumah korban, ketujuh ekor anjing tersebut juga mencoba menyerang petugas, karena anjingnya menyerang terus akhirnya di lumpuhkan. (nasional.vivanews.com  2011/9/6)

(8).  Sehidup semati
Hampir 20 persen keluarga di Korsel memiliki hewan peliharaan, dari jumlah tersebut sebanyak 95 persennya memelihara anjing sebagai hewan peliharaan mereka.
Seorang wanita, Kim, 25, asal Korea Selatan (Korsel) nekat bunuh diri setelah anjing kesayangannya mati.  Wanita tersebut meninggalkan pesan pada secarik kertas, yang isinya agar dirinya dikuburkan bersama jasad anjingnya.
Kim ditemukan tak bernyawa di kamar mandi rumahnya di Busan bagian selatan, Korsel (13/2). Saat ditemukan oleh rekan kerjanya dimana wanita ini tewas sambil memeluk jasad anjingnya.
Di dalam kamar mandi juga ditemukan bekas pembakaran batubara briket, seluruh celah pada bagian jendela dan pintu ditutup dengan isolasi dari dalam. Menurut polisi, penyebab kematian Kim adalah keracunan gas karbon monoksida.
Kim meninggalkan pesan sebelum bunuh diri, yakni dia ingin bersama sang anjing dan ingin dikubur bersama. Diketahui bahwa Kim telah memelihara anjing kesayangannya tersebut selama 4 tahun.  (news.detik.com/read/2012/02/14)

Biar happy ending ceritanya, ada gambar ..., tks.
 
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : antara lain tercantum dalam bacaan.

Topik lain sebelumnya : Bagian 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar