Rabu, 25 April 2012

Tyson Tampil Buka-Bukaan …


Ungkapkan Kisah Hidup dalam Pertunjukan Monolog

Sosok mantan juara tinju kelas berat sejati, Mike Tyson, selalu terkait kekerasan, keberingasan, amarah, Namun, semua sudah berubah dan ia siap membuka semua tentang dirinya, kehidupannya, dalam monolog di kota hiburan terkemuka Las Vegas, Amerika Serikat.
Panggung monolog Mike Tyson yang akan digelar bulan depan itu diharapkan akan mengubah sosok Tyson menjadi sosok seorang "seniman yang terkontrol, seniman yang disiplin".
Dalam panggung monolog yang diberi judul "Mike Tyson: Undisputed Truth-Live on Stage", Tyson akan mengungkapkan kehidupan masa kecilnya yang sering mencuri, bagaimana dia kecanduan obat terlarang, seal pertarungannya dengan Evander Holyfield, dan juga soal kehi­dupannya sekarang sebagai ayah dari delapan anak.
"Saya harap orang-orang terhibur dan gembira. Saya berharap mereka menjadi tahu beberapa hal. Kisah hidup saya tak bagus. Banyak sekali hal buruk saya tidak tahu apakah ibu mencintai saya atau siapa sebenarnya ayah saya," ungkap Ty­son yang kini berusia 45 tahun.
Mantan petinju yang pernah dijuluki "Si Leher Beton" ini akan mengawali kisahnya dengan menceritakan bagaimana dia tumbuh besar di sebuah rumah, tanpa seorang ayah, dan ibu yang memiliki beban hidup teramat berat. Dia akan bercerita mengenai Rodney, kakaknya, yang berhasil menjadi dokter, sementara dia menjalani masa kecil sebagai pencuri.
"Saudara saya tak sekeras kepala seperti saya pada masa itu, Dia lelaki kulit hitam pertama yang saya lihat bermain hoki. Dia selalu menempati peringkat teratas di kelasnya, sedangkan saya anak yang berbeda," begitu Tyson mengilustrasikan betapa bertolak belakang kehi­dupannya dengan kehidupan kakaknya meskipun mereka sama-sama dibesarkan di lingkungan Brownsville, Brooklyn.
Tyson, yang menjadi juara dunia kelas berat pada 1986, adalah juara dunia termuda karena ketika itu dia berusia 20 tahun. Karier tinjunya sepanjang 1980-an mengilap, tetapi kemudian dia tersangkut kasus pemerkosaan ratu kecantikan remaja, Desiree Washington, pada 1992.
Tyson dinyatakan bersalah sehingga harus menghuni penjara selama tiga tahun. Tyson, yang kini memiliki nama Malik Abdul Aziz, juga akan berbicara tentang mantan promotor tinju Don King dan mantan istrinya Robin Givens.

Berasal dari istri
Kepada Los Angeles Times, Tyson mengungkapkan, ide untuk menyelenggarakan monolog itu berasal dari istrinya, Kiki, setelah melihat stand up Chazz Palminteri di Vegas.
"Pertunjukan itu sangat mengesankan buat Kiki, dan saya mengatakan kepadanya, saya sering melakukan hal seperti itu di Eropa dan Asia, tetapi saya biasanya mabuk di depan publik menceritakan kisah-kisah saya. Kali ini saya akan mengolahnya kembali dengan tidak terlalu banyak kata-kata kotor. Ti­dak melecehkan perempuan. Saya akan telanjang di atas sana dan kita akan melihat bagaimana orang-orang menikmatinya," kata tokoh kelahiran 30 Juni 1966 itu.
Sejak pensiun dari tinju, Tyson telah muncul dalam acara TV En­tourage dan Brothers, serta muncul sebagai pemeran figuran di film komedi yang sukses pada 2009, The Hangover.
Tyson memuji mantan pelatih sekaligus mentornya, Cus D'Amato, atas keberhasilannya di arena tinju. Sebelum D'Amato membinanya, Tyson mengatakan, "Saya tidak pernah bertemu orang kulit putih yang tahu bagaimana berbicara dengan saya Sebelum itu, selalu saja penuh bersikap patuh, “Ya tuan, tidak tuan."
Tyson mengungkapkan, D'Amato-lah yang selalu memperingatkan dirinya de­ngan cara dia bertinju. "Sebab, cara kamu bertarung dalam tinju adalah cerminan cara hidupmu. Cara saya bertinju adalah ceroboh dan merusak. Seperti itulah saya menjalani hidup saya untuk sementara waktu," ungkapnya.
Sang petinju yang pernah menyatakan diri bangkrut pada tahun 2003 itu mengakui lebih menikmati kehidupannya se­karang. Tyson mengatakan, dia telah belajar mengontrol emosinya yang dulu sa­ngat menakutkan itu. Istrinya yang be­gitu tenang, Kiki Tyson, membantunya menjalankan diet vegan (100 persen ti­dak mengonsumsi produk hewan).
Meski demikian, tanda-tanda kemarahan masih terlihat ketika berbicara mengenai pembunuhan terhadap pemu da kulit hitam berusia 17 tahun, Trayvo Martin, di Florida. "Saya ingin marah, tetapi apa untungnya?" ungkapnya.
Martin ditembak oleh sukarelawan pengawas lingkungan yang tidak pernah didakwa atas kasus itu. Kejadian itu tela memicu aksi protes di sejumlah kota AS
Mengenai petinju kelas berat saat ini, Tyson menghindar ketika ditanya apaka dia merasa bisa menandingi juara tinju kelas berat saat ini, Klitschko bersaudara . "Ego saya mengatakan, saya bisa mengalahkan Tuhan, tetapi setiap orang mempunyai masanya sendiri. Anda hanya bisa menjadi seorang atlet pada sebagian hidup Anda saja. Namun, Anda bisa menjadi seorang manusia sepanjang hi­dup anda. Oleh karena itu, bekerja keraslah untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi," ungkap Tyson.
Adam Steck, produser pertunjukan monolog Tyson, mengatakan, khalayak penonton akan terkejut dengan penampilan Tyson itu yang direncanakan pada 13-18 April di MGM Grand Hotel and Casino, Las Vegas.
"Orang-orang mengira mereka tahu Mike Tyson. Namun, ini benar-benar sudut pandang yang berbeda. Cara dia mendekati kehidupannya dia sekarang seorang yang sa­ngat spiritual dan telah belajar banyak hal dari hidupnya," ujar Steck.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : dikutip dari harian Kompas tgl. 27 Maret 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar