Jumat, 21 Oktober 2011

Sejarah Makanan (1) : Nasi goreng, Bubur Menado dan Khasiat Kopi.


Beras dari padi bisa diolah mejadi nasi goreng dan bubur sedangkan biji kopi diolah menjadi bahan campuran untuk minuman.  Ketiga jenis makanan tersebut mempunyai sejarah atau asal muasal dalam pengolahan atau khasiatnya.
   
(1).  Nasi Goreng

Nasi goreng adalah merupakan campuran nasi, bumbu dan bahan tambahan lain yang pengolahaanya dengan cara digoreng dengan minyak goreng.
Nasi goreng atau lebih tepatnya Hanzi, merupakan komponen penting dari masakan tradisional di Tionghoa.
Menurut buku sejarah makanan tradisional, nasi goreng mulai masuk Asia Tenggara – termasuk Indonesia – sejak 4.000 SM, dibawa para perantau Tionghoa yang menetap di berbagai tempat. Perantau-perantau itu menciptakan nasi goreng khas local yang tentu dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di daerah itu, serta cara menggorengnya pun berbeda dari aslinya, di Tionghoa sana.
Nasi goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan kembali di meja makan.
Di Indonesia, nasi goreng juga dikenal sebagai salah satu hidangan khas yang cukup banyak diburu.  Variasi biasanya dipengaruhi oleh bahan makanan yang biasa digunakan masyarakat setempat dan pengaruh ramuan bumbu dari negara tetangga, ataupun pengaruh budaya etnik asing bawaan yang datang ke negara tersebut
Selain citarasa yang dilahirkan, nasi goreng selalu memberikan nuansa magis bagi penikmatnya.
Coba bayangkan, dari rasa yang menempel di lidah, kita – sebagai penikmat nasi goreng – langsung bisa menebak asal muasal nasi goreng itu, terlepas dari nama warung makan atau daftar menu yang biasanya mencantumkan nama kota di belakang nama nasi goreng.
Ada berbagai macam resep nasi goreng tapi unsur utamanya adalah nasi, minyak goreng, kecap manis. Selain itu banyak tambahan lain yang dapat dimasukkan, mulai dari sayuran, daging, sampai sambal, saos, kerupuk dan telur goreng. Itu pun disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan yang biasanya lebih tahu, harus dengan apa menyantap nasi goreng.
Nasi goreng pattaya (asal Thailand) dibungkus dengan telur dadar, Nasi goreng Fukien (atau Fujian) – bukan berasal dari Fujian – adalah nasi goreng yang berasal dari daerah Kanton, biasa disajikan dengan saus di atasnya,  Nasi goreng Yangchow atau Yangzhou – biasa disebut juga nasi goreng spesial – meskipun dinamakan “Yangzhou”, nasi goreng ini sebenarnya bukan berasal dari daerah Yangzhou. Biasa disajikan dengan udang dan daging panggang, sedangkan  Nasi goreng spesial lainnya yang terkenal adalah nasi goreng dengan telur mata sapi.

(2).  Bubur Manado (Tinutuan)

Bubur Manado merupakan makanan yang berasal atau merupakan ciri khas dari daerah Manado Sulawesi Utara.  Makanan ini terdiri dari bubur yang dicampur dengan berbagai sayuran dan bumbu. 
Dari cerita orang-orang tua, di jaman penjajahan Belanda, dimana kondisi ekonomi penduduk sangat rendah sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Dengan pertimbangan ekonomi dan sedikit tambahan unsur kreatifitas, penduduk pada jaman itu akhirnya mulai memanfaatkan bahan makanan yang bisa mereka peroleh di pekarangan rumah atau di kebun, seperti labu, ubi, daun pepaya, kangkung, jagung, gedi dan dengan mencampurnya bersama sedikit nasi, mereka memasak semua bahan makanan itu secara bersamaan. Dan terciptalah bubur manado atau yang kita kenal dengan tinutuan, yang isinya beraneka ragam sayur dan bubur.

(3).  Khasiat Kopi

Kopi adalah merupakan bahan campuran minuman yang berasal dari biji buah tanaman kopi yang diolah sampai gosong dan dijadikan bubuk kopi. 
Khasiat kopi dikenali manusia dulu di sebuah petang, di Afrika, yaitu ketika kambing-kambing yang digembalakan seorang anak gembala tampak amat riang, bergairah, dan tidak tampak lelah. Rupanya mereka baru saja menyantap biji-biji kopi yang terbakar.
Si gembala pun mencoba mengunyah biji itu dan merasakan efek yang sama: tersegarkan. Selanjutnya diketahui bahwa biji kopi yang terbakar itu mengandung kafein, kombinasi 800 jenis bahan kimia yang punya efek bikin mata tahan melek, pikiran tidak capek, dan badan tersegarkan.
Di Kairo Mesir, ada Restoran Khan Khalili. Restoran ini lebih terkenal dengan nama Naguib Mahfouz Café. Mahfouz adalah sastrawan besar Mesir, peraih hadiah Nobel Sastra tahun 1988 yang semasa hidupnya setiap hari makan dan minum – apalagi kalau bukan – kopi di kafe itu. Konon, meja dan kursi yang kerap diduduki Mahfouz masih dipertahankan ada di tempatnya semula.
Misalnya saja Kopi cap teko (Bogor)  mempunyai kelebihan dalam aroma dan rasanya yang tidak seperti kebanyakan kopi yang begitu halus dan lembut. Kopi ini masih menyisakan biji kopi yang memang tidak tertumbuk atau tergiling halus sehingga kalu diseduh dengan air panas, bubuk kopinya masih mengambang dan ini yang membuat menjadi nikmat apalagi kalau dimasak langsung pada air mendidih, di kocok sampai berbusa nikmat sekali.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan :  www.jurnalbogor.com  15 dan 22/10/2010;   wisata.kompasiana.com  2011/06/23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar