Kamis, 22 September 2011

Perkembangan Pembangunan Bandara Internasional Kertajati Majalengka (lanjutan)

Pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka saat ini akan dititikberatkan pada pembangunan dan tata ruang kota “aero city” dimana di sekeliling Majalengka International Airport ini akan terdapat wilayah kota yang dibagi menjadi zona pemukiman, zona ekonomi, dan zona industry sehingga dalam kawasan aero city akan banyak wilayah untuk dijadikan penunjang bandara Majalengka

Proyek pembangunan bandara dan “aero city” ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas lima ribu hektare, dengan rincian 3.200 hektar untuk “aero city” sementara 1.800 hektar untuk bandara.  Dalam tahap awal pembangunan bandara, pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Majalengka akan menyediakan lahan 630 hektar, yang terbagi atas 530 hektar untuk lapangan terbang, dan sisanya untuk tempat parkir kendaraan.



Kertajati Aerocity Master Plan

Pemprov Jabar membutuhkan anggaran sebesar Rp8 triliun untuk membangun Bandara Internasional tersebut. Pada tahap awal, dana yang dibutuhkan untuk memulai pembangunan sisi udara dan sisi darat mencapai Rp1,5 triliun.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar , kalau pembiayaan lancar pembangunannya akan dimulai tahun 2012 sehingga diharapkan sudah selesai tahun 2015 dan bandara sudah bisa dioperasikan.  Bandara ini akan melayani penumpang dan cargo dengan sistem double runway hingga 4.000 meter, artinya bandara akan membutuhkan lahan seluas 1.800 hektare.  Ditargetkan, pesawat jenis Boeing 737 dengan kapasitas seat sekitar 400, bahkan Airbus pun bisa masuk. Bandara Kertajati ini tidak untuk menyaingi Bandara Soekarno-Hatta tetapi justru mendukung bandara Soekarno-Hatta yang diperkirakan akan overload.


Kertajati Aerocity Master Plan

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Bandung, Jawa Barat, (7/8) - usai kunjungan kerja ke PT Pindad – menyatakan bahwa :  (a).  lahan yang sudah dibebaskan adalah seluas 500 ha dan akan ditambah lagi tahun ini 300 ha serta sudah ada investor dari India yang berminat pembangunannya, mulai dari fasilitas fisik maupun operasional yang nantinya bisa bekerja sama dengan Angkasa Pura. (b).  izin pembangunan bandar udara Kertajati itu sudah diberikan sejak dirinya masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan tahun 2004, namun, hingga saat ini realisasi pembangunannya masih terhambat karena masalah pembiayaan swasta - tidak didukung APBN - dan sekarang sudah tidak masalah lagi karena sudah ada investor yang berminat.  (c).  Bandar udara ini akan memenuhi syarat komersial jika ada jalan tol yang dibangun dari Bandung menuju Majalengka sehingga tidak jauh dari Cirebon dan Bandung, bahkan dari Jakarta pun tidak terlalu jauh.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber :  tintahijau.com  12/7/2011; jabar.tribunnews.com  7/8/2011; www.bloggermajalengka.com/2011/08/23;www.westjavainvest.com  15 April 2010

Bacaan terkait : Perkembangan pembangunan Bandara Kertajati  sebelumnya

1 komentar: