Senin, 02 Mei 2011

Penyanyi Legendaris Pria (1) : Bing Slamet dan Benyamin S


Bing Slamet dan Benyamin S adalah merupakan seniman sebagai penyanyi, pelawak dan pemain film.  Merupakan seniman legendaries yang karirnya sudah mulai dan tenar pada era tahun 1960-an.

Bing Slamet (1927-1974)

Nama asli adalah Achmad Syech Albar. Lahir di Cilegon-Jawa Barat tgl. 27 September. 
Bing Slamet adalah seniman serba-bisa, sebagai penyanyi, musisi, pandai memainkan gitar, pelawak dan aktor film yang menyandang nama besar pada era 1950-an hingga 1970-an.  Di bawah bimbingan Sam Saimun Iskandar dan pemain keroncong terkenal M. Sagi bakat menyanyinya berkembang.
Selain menyanyi, bersuara baritone, seorang pencipta lagu, pandai merayu alam maupun manusia, tangkas bercanda dan mengajak orang bergembira.   Sebagai pelawak bergabung melalui Kwartet Jaya (bersama Ateng, Iskak dan Eddy Sud) yang mendominasi pada era 1970-an.  Sedangkan sebagai pemain film dimulai dari karier bintang figuran.
Pada tahun 1956, menikah dengan Ratna Komala Furi yang dikaruniai delapan anak (enam putra dan dua putri).  Bing wafat pada 17 Desember 1974  (usia 47) dan dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta.
Penghargaan : Bintang Radio (1956)
Lagu-lagu ciptaannya  : Murai Kasih, Hanya Semalam, Ayu Kesuma, Risau dan Belaian Sayang, Nonton Bioskop (duet dengan Benyamin S).

Benyamin S (1939 - 1995)

Benyamin Sueb  lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939. Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi bukti keseriusan di bidang hiburan.
Dalam dunia musik, merupakan seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya Gambang Kromong, dimana lewat kesenian yang dipadu dengan musik modern - seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu - nama Benyamin semakin popular..
Tahun 1960, presiden pertama Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia, pelarangan tersebut ternyata menunjang karir musiknya.
Kesuksesan dalam musik diawali dengan bergabung ke Naga Mustika (domisili sekitar Cengkareng).
Kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin yang dalam perkembangannya pasangan duet ini paling popular di zamannya. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.
Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jati dirinya.
Lagu-lagu : Si Jampang (1969), Ondel-Ondel (1971), Kompor Mleduk, Tukang Garem, Bang Puase, Nyai Dasimah, Nonton Bioskop (berduet dengan Bing Slamet),
Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, ia menggaet pasangan duetnya dengan Inneke Kusumawati dengan beberapa album, seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelayan Toko.
Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film.
Benyamin meninggal dunia pada tanggal 5 September 1995 (usia 56), akibat serangan jantung seusai main sepakbola.

Keterangan gambar : sebagai ilustarsi yang diambil dari internet.
Sumber : tamanismailmarzuki.com dan doelanakbetawi.multiply.com  14/3/07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar