Rabu, 22 September 2010

GUNUNG ES DAN TONASE BOBOT MATI KAPAL

Dikemas oleh Isamas54
Gunung es (Bahasa Inggris: iceberg) adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang telah terpecah dari gletser atau ice shelf dan mengambang di perairan terbuka, sedangkan Tonase bobot mati (DWT) dari sebuah Kapal air adalah jumlah bobot/berat yang dapat ditampung oleh sebuah kapal dalam batas yang diijinkan/aman. Dimana keduanya tentu saja tidak terlepas dari Hukum Archimedes yang hidup tahun 287-212 SM dan kita pelajari ilmunya sejak belajar di tingkat SLTP.
1. Gunung Es
Umum
Karena densitas es (920 kg/m3) lebih rendah dari air laut (1025 kg/m3), umumnya, sekitar 90% volume gunung es berada di bawah permukaan laut, dan bentuk bagian tersebut sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di permukaan. Hal ini memunculkan suatu istilah puncak gunung es (tip of the iceberg) yang biasanya diterapkan pada suatu masalah atau kesulitan untuk menggambarkan bahwa masalah yang tampak hanyalah sebagian kecil dari problem yang lebih besar.
Contoh Gunung Es Raksasa dapat dilihat pada tulisan berikut.
Gunung es raksasa
Contoh dari Gunung Es raksasa antara lain seperti yang diberitakan VIVAnews (10/12 2009) bahwa sebuah gunung es raksasa yang diberi nama B17B berukuran panjang 12 mil (19,31 Kilometer/KM) dan lebar lima mil (8 KM) ditemukan terapung di pantai barat Australia, ukuran permukaan gunung es raksasa mencapai 87 mil persegi (140 km2).
Divisi Riset Antartika Australia (ADD) menyatakan gunung es raksasa yang diberi nama B17B bergerak 1.000 mil di pantai barat Australia dan bergerak perlahan ke utara akibat terdorong arus laut dan angin. Gambar gunung es tertangkap kamera Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Ruang Angkasa Eropa.
Pakar Glasiologi ADD Neal Young mengatakan gunung es raksasa ini bisa saja mencapai perairan Australia. Tabrakan bisa menyebabkan guncangan sebesar 3-4 tremor. Tetapi dia memperkirakan gunung es raksasa tidak akan mencapai daratan. Sebab, jika terus bergerak ke utara, gunung es raksasa akan pecah menjadi ratusan gunung es berukuran kecil.
"Suhu air sedang hangat dan gunung es akan mengecil dan tidak akan mencapai Australia. Gunung es ini akan bergerak ke utara dan pecah," kata Young seperti dikutip laman Telegraph.
Menurut Young gunung es raksasa seukuran B17B tidak terlihat lagi sejak abad 19 sejak terbukanya jalur perdagangan antara Australia dan Inggris. "Ada gunung es yang berukuran sangat besar, tetapi hanya sedikit sekali yang bisa kita saksikan seperti yang sekarang ini," katanya.
Gunung es raksasa, ujar Young, berasal dari pecahan daratan es Ross di Antartika kutub selatan pada 2000 dan bergerak ribuan kilometer menjauhi Antartika. Sebelum bergerak ke Australia, gunung es sempat berhenti pada satu titik sebelum bergerak dengan bantuan arus laut dan angin. Beberapa minggu lalu, beberapa gunung es raksasa mendekati perairan di dekat pulau Macquarie Australia, tetapi tidak ada yang sebesar gunung es ini.
2. Tonase Bobot Mati Kapal
Tonase dan Hukum Archimides
Tonase bobot mati (Inggris: deadweight tonnage disingkat DWT) adalah jumlah bobot/berat yang dapat ditampung oleh kapal untuk membuat kapal terbenam sampai batas yang diijinkan dinyatakan dalam long ton atau metrik ton Batas maksimum yang diijinkan ditandai dengan plimsol mark pada lambung kapal.
Tonase bobot mati didefinikan sebagai perjumlahan dari bobot/berat berikut ini : muatan barang,bahan bakar, air tawar, air ballast, barang konsumsi, penumpang, awak kapal.
Kapal Terbesar Di Dunia
Inilah kapal pesiar terbesar di dunia yang akhirnya kelar dikerjakan, dan Jumat (Sabtu, 31/10 WIB) te¬ngah meluncur ke pelabuhan markasnya di Florida. Kapal pesiar bernama Oasis of the Seas yang besarnya lima kali dari Titanic ini menemui penonton pertamanya, Sabtu (Minggu 1/11 WIB), ketika keluar dari Laut Baltik dan harus menyelinap di bawah Great Belt Bridge, yang hanya satu kaki - kurang lebih 33 cm(?) - lebih tinggi dari kapal tersebut (setelah cerobong asap teleskopik direndahkan).
Begitu pulang, extravaganza mengapung bernilai US$ 1,5 miliar itu akan lebih menghadapi tantangan, yakni perekonomian Amerika Serikat (AS) yang merosot, meningkatkan pertanyaan selera konsumen atas pesiar mewah, dan dikritik sebagai pelayaran raksasa yang merusak lingkungan dan menghilangkan pengalaman berlayar.
Oasis of the Seas yang nyaris 40 persen lebih besar ketimbang kapal industri terbesar dikerjakan bertahun-tahun sebelum pelambatan ekonomi menyebabkan perusahaan kapal pesiar putus asa banting harga untuk mengisi kapalnya.
“Jelas kami tidak ingin atau mengantisipasi kapal ini lahir di masa pelambatan ekonomi paling signifikan sejak Depresi Besar. Meski dengan situasi seperti ini, kami bergairah terhadapnya,” kata Presiden dan CEO Royal Caribbean International, Adam Goldstein kepada Associated Press dalam wawancara awal bulan ini.
Oasis of the Seas memiliki 2.700 kabin serta dapat menampung 6.300 penumpang dan 2.100 awak. Kapal superbesar ini memiliki berbagai “lingkungan”taman, lapangan, dan arena dengan tema-tema khusus. Salah satunya memiliki lingkungan tropis, termasuk pohon palem dan tumbuhan merambat yang merupakan sebagian dari sejumlah 12.000 tanaman di atas kapal. Tanaman itu akan ditanam setelah kapal tiba di Fort Lauderdale.
Di bagian buritan terdapat teater terbuka dengan 750 tempat duduk bergaya amphitheater Yunani kuno berfungsi ganda sebagai kolam renang di siang hari dan teater menghadap samudra di malam hari. Kolam renangnya memiliki menara dengan dua papan ayun untuk menyelam dari ketinggian 33 kaki. Masih ada teater tertutup berkapasitas 1.300 tamu.
Akomodasi mencakup kabin bertingkat dengan jendela dari lantai ke atap dan ada suite mewah 1.600 kaki persegi dengan balkon berpemandangan laut atau ke geladak kapal untuk jalan-jalan.
Salah satu “lingkungan” dinamakan Central Park, lapangan yang memiliki butik, resto, dan bar yang dapat bergerak naik turun tiga dek, memungkinkan penumpang naik-turun ke lantai berbeda.
Kapal ini punya empat kolam renang, lapangan voli, lapangan basket, dan zona kaum muda dengan taman bertema dan tempat anak-anak.
Harga tiket Oasis lebih tinggi, berkisar US$ 1.299-4.829, dibanding US$ 509-1.299 kapal pesiar terkenal Freedom of the Seas. (sinarharapan/pit)
Kapal Pesiar Terbesar di Dunia - Kapal pesiar terbesar di dunia The Oasis of the Seas melakukan pelayaran perdananya ke Florida, Amerika Serikat.
Kaitan dengan Hukum Archimides
Baik kemunculan Gunung Es maupun Tonase sebuah kapal air tentu saja tidak terlepas dari “Prinsip Hukum Archimedes” (Archimedes 287 SM-212 SM) yang menyatakan bahwa : Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
Jadi mengenai kemunculan Gunung Es di permukaan air adalah merupakan selisih berat antara Es itu sendiri dengan gaya ke atas dari air laut (air laut yang dipindahkan/terisi es) yang jumlah jamlehnya menjadi kurang lebih 10%-nya (sama dengan gunung es yang muncul),.
Sedangkan mengenai Tonase atau berat muatan kapal yang diijinkan (dalam batas aman) adalah tidak terlepas dari perhitungan berapa bagian (isi) kapal yang tenggelam (sama dengan berat air laut yang dipindahkan) atau identik dengan muatan maksimum, namun karena pertimbangan keamanan kapal agar tidak tenggelam (angin, badai, gelombang dlsb) maka ditentukanlah batas maksimum suatu kapal yaitu Tonase, dimana Tonase ini beratnya masih relatif jauh dibawah tekanan air ke atas.
Dari berbagai sumber a.l : Wikipedia, rileks.com, dunia.vivanews.com (10 Desember 2009)
Catatan :
  • Biar ceritanya tidak terlalu berat ….. secara sederhana bahwa gunung es yang muncul di permukaan air laut adalah kurang lebih 1/10 (sepersepuluhnya) atau jangan dianggap bahwa “di bawah gunung es itu kosong atau kecil saja” tetapi ada 90% besarnya yang tenggelam, hal tersebut sama juga dengan batu es yang mengambang dalam minuman di gelas (entah air teh manis, fanta, coca cola, sari jeruk dlsb-dlsb, pokoknya walaupun tanpa “huruf s” yang jelas di sini “pakai ES”) kurang lebih yang muncul hanya 1/10 - nya tetapi karena relatif kecil sehingga kita sepelekan … menggesernya cukup dengan sedotan atau sendok.
  • Mungkin kapal Titanic pun begitu (walaupun tidak menganggap menggesernya cukup dengan sendok atau sedotan), karena kapal yang super hebat waktu itu gunung es pun ditabrak saja, atau mungkin juga karena pandangan kurang jelas, tapi yang jelas …. kalau tidak terjadi tabrakan waktu itu ... kapal Titanic ini sekarang hanyalah seonggok kapal yang parkir di pelabuhan tanpa cerita yang menarik untuk dikisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar