Dikemas oleh :
Isamas54
Bambu merupakan
tanaman yang memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai bahan
material maupun sebagai penjaga lingkungan.
Dengan naik turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) yang
tidak menentu ini serta semakin langka dan mahalnya harga kayu (banyak
didatangkan dari luar pulau Jawa) maka sebagai bahan dasar pembuatan rumah
tinggal dan perabotan alternative bakan baku dari bambu semakin berperan.
Bahan
yang serbaguna
Semua bagian
tanaman bambu mulai dari akar, batang, daun, kelopak, bahkan rebungnya dapat
dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, selain itu tanaman ini mempunyai
arti penting dalam pelestarian lingkungan hidup karena akarnya yang dapat
berfungsi sebagai penahan erosi dan mampu menyimpan persediaan air sehinga
dapat mencegah bahaya banjir.
Sebenarnya bambu sebagai bahan bangunan telah dikenal oleh
nenek moyang suku-suku bangsa di wilayah Tropis terutama di Asia (Cina, Jepang,
Korea dan Indonesia). Bahkan telah
menjadi bagian penting tradisi kulutural yang berlangsung dari generasi ke generasi.
Dimasa pergerakan nasional kemerdekaan saja, peranannya sangat penting sebagai bambu runcing yang menjadi senjata andalan rakyat ntuk mengusir penjajah.
Cina memang layak menyandang predikat julukan sebagai negara
Tirai Bambu, berkat kesuburan lahan bambu dan kepemilikan sekitar limaratus
spesies bambu dengan luas hutan bambu sekitar 38 juta ha.
Cina boleh terkenal akan pohon bambunya yang melimpah, tapi sebenarnya
negara kita juga tidak kalah, karena banyak sekali jenisnya, yaitu hamper
separuh jenis bamboo di dunia ada di sini.
Orang Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk
kontruksi/bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, perhiasan,
kerajinan, seni (cenderamata, musik), alat untuk makan (piring, gelas, sumpit,
tusuk gigi), dan makanan/sayur (rebung).
Penggunaan bambu di Indonesia, yaitu sebagai bahan konstruksi hampir mencapai 80
%, dan 20% selebihnya digunakan untuk bahan-bahan non-konstruksi. Sedangkan di wilayah Jawa dan Bali
penggunaannya hampir 30% sebagai bahan bangunan.
Botanis dan penyebaran
Bambu termasuk dalam ordo Poales, family Poaceae, super
family Bambusoideae, dan bangsa Bambuseae. Tanaman ini merupakan tumbuhan keluarga
rumput-rumputan yang paling besar di dunia.
Bambu merupakan
tanaman cepat tumbuh dan pada umur 4 tahun sudah tumbuh dengan normal. Tumbuh dari mulai dataran rendah (tumbuh
paling baik) hingga dataran tinggi ketinggian 2200 m di atas permukaan
laut.
Tumbuh baik pada
curah hujan 1.000 mm / tahun dengan kelembaban optimum 80 % dan memerlukan
cukup air untuk pertumbuhannya seperti di tepi sungai, di tebing-tebing yang
curam, tanah genangan, atau
di wilayah yang kondisi curah hujannya tinggi. Semakin
basah tipe iklimnya semakin banyak jenis bambu yang dapat tumbuh.
Di seluruh dunia terdapat sekitar 1.500 spesies bamboo
(sekitar 75 genus), diantaranya sekitar 1200 spesies terdapat di Asia, dan sekitar
140 jenis (10 genus) terdapat atau adalah spesies asli Indonesia, dimana ada
yang masih tumbuh liar dan masih belum jelas kegunaannya.
Di daerah tropik Benua Asia, Afrika, dan Amerika adalah
merupakan daerah penyebaran bambu terbesar, bahkan beberapa spesies ditemukan
di Australia.
Morfologi
Tanaman bambu umumnya dikenal berbentuk rumpun, namun
sebenarnya dapat tumbuh sebagai batang soliter atau perdu.
Tanaman bambu yang tumbuh subur di Indonesia merupakan
tanaman bambu yang simpodial, yaitu batang-batangnya cenderung mengumpul
didalam rumpun karena percabangan rhizomnya di dalam tanah cenderung
mengumpul. Batang bambu yang lebih tua
berada di tengah rumpun, sehingga kurang menguntungkan dalam proses
penebangannya.
Arah pertumbuhan biasanya tegak, kadang-kadang memanjat dan
batangnya mengayu. Jika sudah tinggi, batang bambu ujungnya agak menjuntai dan
daun-daunya seakan melambai. Tanaman ini dapat mencapai umur panjang dan
biasanya mati tanpa berbunga.
Batang
Batang
Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang
menjalar dibawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan umumnya
berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas. Tinggi
tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m.
Diameter batang bambu tak selalu sama sekitar 0,25-25 cm dan
begitu pula ketebalan dindingnya ada yang sampai 25 mm, hal ini tergantung
jenis, misalnya bambu petung bisa sampai 10 cm, sedangkan bambu apus kecil-kecil
mungkin sekitar 5 cm.”
Pada bagian tanaman terdapat organ-organ daun yang
menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah batang yang mudah gugur pada
batang yang sudah tua.
Akar rimpang
Akar rimpang yang terdapat dibawah tanah membentuk sistem
percabangan, dimana dari ciri percabangan tersebut dapat membedakan asal dari
kelopok bambu tersebut. Bagian pangkal akar rimpangnya lebih sempit dari pada
bagian ujungnya dan setiap ruas mempunyai kuncup dan akar. Kuncup pada akar rimpang ini akan berkembang
menjadi rebung yang kemudian memanjat dan akhirnya menghasilkan buluh.
Berdasarkan system percabangan rimpang, genus yang berakar
rimpang ini di kelompokkan menjadi dua bagian : (a). tumbuh secara simpodial, seperti genus
Bambusa, Dendrocalamus, Gigantochloa, dan Schizostachyum. (b). Tumbuh secara
monopodial (horizontal) dan bercabang secara lateral sehingga
menghasilkan rumpun tersebar, diantaranya genus Arundinaria.
Rebung
Tunas atau batang bambu muda yang baru muncul dari permukaan
dasar rumpun dan rhizome disebut rebung. Rebung tumbuh dari kuncup akar rimpang
didalam tanah atau dari pangkal buluh yang tua. Bulu pelepah rebung umumnya hitam, tetapi ada
pula yang coklat atau putih misalnya bambu cangkreh (Dinochloa scandens),
sementara itu pada bambu betung (Dendrocalamus asper) rebungnya tertutup oleh
bulu coklat.
Dari berbagai macam
jenis bambu ternyata hanya ada beberapa jenis saja yang dapat diambil rebungnya
sebagai sayur, yaitu Bambu Petung, Ampel, Wulung, dan satu lagi Bambu Ayam
Daun dan pelepah
Pelepah buluh merupakan hasil modifikasi daun yang menempel
pada setiap ruas, terdiri atas daun pelepah buluh, kuping pelepah buluh dan
ligulanya terdapat pada sambungan antara pelepah daun daun pelepah buluh.
Helai daun bambu mempunyai tipe pertulangan yang sejajar
seperti rumput, dan setiap daun mempunyai tulang daun utama yang menonjol.
Daunnya biasanya lebar, tetapi ada juga yang kecil dan sempit seperti pada
bambu cendani (Bambusa multiplex) dan bambu siam (Thyrsostachys siamensis).
Pemanfaatan
Bambu merupakan sumber bahan material yang dapat
diperbaharui dengan cepat dan mudah tumbuh di berbagai keadaan wilayah dan
banyak tersedia di Indonesia. Tanaman
ini merupakan bahan serbaguna untuk berbagai keperluan, seperti membuat alat
musik, kerajinan seni, alat olahraga dan juga kebutuhan konstruksi seperti
kolom, balok, plat, jembatan dan lain-lain.
Di masyarakat umum pedesaan biasa digunakan untuk rangka
atap adalah bambu apus, sedangkan alternatif
jenis lain yaitu bambu petung yang biasa digunakan sebatas untuk reng,
tiang dan gelagar.
Sedangkan beberapa jenis lain diantaranya mempunyai manfaat
atau nilai ekonomis yang tinggi, seperti Bambu andong, bambu atter, bambu tali,
bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya.
Lingkungan
Disamping
manfaat ekonomi tanaman bambu yang memiliki sistem perakaran yang kuat
sangat efektif mencegah erosi sehingga dapat digunakan untuk kepentingan
konservasi tanah utamanya pada lahan-lahan miring dan rawan longsor, seperti untuk
perlindungan tanah (bantaran sungai, tebing, dan struktur tanah), menjaga
sumber air, peredam panas dan melindungi
dari angin dan gunung api.
Kesehatan
Kesehatan
Saat ini yang banyak digunakan adalah batangnya, padahal
daunnya dapat berfungsi sebagai obat untuk melindungi jantung, meredakan batuk
dan sesak nafas, menurunkan asam urat, serta dapat menetralkan racun. Tahun
1998, daun bambu dikategorikan oleh Badan Kesehatan Cina dalam daftar herbal
alami untuk obat dan pangan. Air
rebusan rebung muda bambu kuning dimanfaatkan untuk mengobati penyakit
hepatitis.
Di Cina dan Jepang, pisau bambu digunakan untuk memotong
tali pusar bayi pada saat dilahirkan, dan jenazah orang yang meninggal
diletakkan diatas alas yang terbuat dari bambu.
Bahan material
Batangnya banyak digunakan untuk industri mebel,
bangunan, perlengkapan perahu, pagar, tiang bangunan dan juga
sangat baik untuk bahan baku kertas.
Saat ini ketersediaan kayu sudah semakin berkurang dan mahal
sehingga dengan demikian bamboo adalah salah satu alternatifnya, bahan ini
mempunyai kelebihan yaitu : relative murah, mudah tumbuh (ketersediaan stok),
dan memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri (hasil peninjauan dan pengujian)
dibanding bahan bangunan lainnya, seperti murah, kuat, bernilai seni
tinggi, bahan pembuatan rumah tahan gempa, sangat cepat pertumbuhannya (siap
tebang 3 s/d 5 tahun).
Secara alamiah, permukaan bambu halus, bersih dan keras yang
memudahkan pemakaiannya tanpa pembuangan/pemborosan.
Mudah dikeringkan dan bisa diawetkan (khususnya dalam bentuk
belah) dengan bahan pengawet guna meningkatkan jangka pakainya. Panjang, tebal dan berat batang bambu
memungkinkan adanya kemudahan dan pengiritan dalam transportasi, penyimpanan
dan pengolahannya.
Rumah-rumah bamboo karena ringannya tidak mudah rusak karena
gempa bumi. Pembuatan konstruksi yang sifatnya sementara dan cepat bisa
dilakukan untuk kebutuhan yang mendesak didaerah-daerah yang rawan bencana.
Sifat non magnetik bambu membuatnya cocok untuk pemakaian pada
struktur-struktur anti magnetik.
Dalam pemanfaatannya sebagai bahan material, dalam
pemanfaatannya memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu :
Kelebihan
(a). Merupakan bahan
bangunan termurah bila dibandingkan dengan bahan-bahan lain seperti batu bata,
beton, kayu dan baja, serta menggunakan energi paling kecil dalam proses
penggunaanya.
(b). Bahan alami yang
dapat diperbaharui, sangat cepat tumbuh (hanya perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap
tebang), serta mudah diperoleh hampir di seluruh wilayah Nusantara,
(c). Secara alami
memiliki kekuatan, nilai seni, dan keindahan tersendiri (warna, dimensi, kelenturan),
sehingga cocok digunakan menjadi bahan laminasi atau papan sebagai pengganti
kayu.
(d). Bahan bangunan
tahan gempa, serta pada berat jenis yang sama, kuat tarik bambu lebih tinggi
dibandingkan kuat tarik baja mutu sedang, ringan, dan merupakan bahan
konstruksi yang murah.
Kekurangan
(a). Biasanya kurang
tahan lama karena mengandung banyak kanji yang disukai oleh rayap dan menjadi
tempat tumbuh yang baik bagi cendawan akibat suhu dan kelembaban tinggi di
daerah tropis.
(b). Memiliki 50 - 55%
lebih banyak selulosa daripada kayu, sehingga tanpa perhatian pada pengawetan
maka konstruksi bambu tahan lama 2- 3 tahun saja. sedangkan apabila melalui pengawetan
dan pemeliharaan yang memadai dapat tahan lama > 15 tahun.
(c). Memerlukan
pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan bangunan,
terutama untuk bahan konstruksi (perlu proses laminasi).
(d). Proses
pengerjaan yang rumit untuk menggabungkan bilah-bilah bambu menjadi satu
kesatuan(berbeda dengan proses pengolahan kayu).
Jarak ruas dan diameter yang tidak sama dari ujung sampai
pangkaln
Budidaya dan penanaman
Tehnik budidaya dan penanaman tanaman bamboo secara umum
adalah : Jarak tanam 8 m x 4 m (312
rumpun/ha). Pemberian pupuk sangat dianjurkan untuk meningkatlkan hasil.
Dosis pupuk per ha adalah 20-30 kg N,0-15 kg P, 10-15 kg K dan 20-30 kg Si.
Pembersihan cabang berduri dan dasar rumpun tua akan meningkatkan
produksi batang bambu dan mempermudah pemanenan.
Pemanenan
Pemanenan dapat dimulai setelah tanaman berumur 3 tahun,
puncak produksi mulai umur 6-8 tahun. Rebung dapat dipanen 1 minggu setelah
keluar dari permukaan. Satu rumpun dalam setahun dapat menghasilkan 3-4
batang baru. Produksi tahunan diperkirakan menghasilkan sekitar 2250 batang
atau 20 ton berat kering/ha.
Beberapa
jenis bamboo.
(1). Bambu Betung
(Dendrocalamus asper). Nama lokalnya bambu petung, buluh
betung, bulu jawa, betho. Sifatnya keras, baik untuk bahan
bangunan karena seratnya besar-besar dan ruasnya panjang. Bambu ini dapat
dimanfaatkan untuk saluran air, penampung air aren yang disadap, dinding rumah
yang dianyam (gedek atau bilik), dan berbagai jenis barang kerajinan.
Dalam pembudiayaannya perlu pemupukan. Pemanenan dapat dimulai setelah tanaman berumur 3 tahun dengan puncak produksi mulai umur 5-6 tahun. Satu rumpun dewasa dapat menghasilkan 10-12 batang baru per tahun (400 rumpun menghasilkan sekitar 4500-4800 batang/ha).
Sedangkan untuk pemanenan rebung dilakukan satu minggu
setelah rebung muncul ke permukaan.
Produktivitas tahunan rebung untuk 400 rumpun per ha dapat mencapai 20
ton rebung. Merupakan rebung yang terbaik dengan rasanya yang manis dibuat
untuk sayuran. Untuk
memperbanyak rebung baru sangat dianjurkan untuk memberi
seresah di sekitar rumpun.
(2). Bambu
Apus/Tali (Gigantochloa apus).
Jenis bamboo
ini berdiameter 4-10 cm, berbatang kuat, liat dan lurus. Banyak digunakan untuk komponen atap, dinding
pada bangunan, mebel, dan kerajinan tangan/anyaman (mudah dibuat tali atau
bahan yang tipis karena seratnya yang panjang, lentur, dan tidak mudah patah). Selain itu dapat digunakan untuk alat music, peralatan
memancing, industri pulp dan kertas serta sebagai penghalau angin kencang
(wind-break).
Produktivitas dalam satu rumpun adalah 6 batang per tahun atau dapat menghasilkan sekitar 1000 batang/ha.
(3). Bambu
Andong (Gigantochloa verticillata/Gigantochloa pseudoarundinacea). Nama lokalnya adalah bambu andong,
gambang surat, atau peri. Tinggi pohon
mencapai 7-30 m, batang berbulu tebal, tebal dinding batang hingga 2 cm, jarak
buku hingga 40- 45 cm, warna batang hijau kehijau-kuningan atau hijau
muda. Sebagian
besar digunakan untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan, bahan bangunan, pipa
air, mebel, peralatan rumah tangga, sumpit makan, tusuk gigi/chopstick,
dan peralatan musik. Sedangkan anakan
baru/muda dapat dimasak menjadi sayuran yang disebut rebung.
(4). Bambu Tutul
(Bambusa vulgaris). Jenis bambu ini sebagian besar digunakan
untuk furniture, dinding, lantai rumah, serta untuk kerajinan tangan.
(5). Bambu Hitam
(Gigantochloa atroviolacea).
Banyak
tumbuh diJawa dan Sumatera. Jenis bambu ini dapat mencapai dimeter
hingga 14 cm dan tinggi lebih dari 20 meter. Relatif tahan terhadap hama, sehingga sangat baik untuk
pembuatan alat musik seperti angklung, gambang, calung, atau celempung dan
dapat juga digunakan untuk furniture dan bahan kerajinan tangan. Pemanenan dalam pembudidayaan dapat
dimulai setelah tanaman berumur 4-5 tahun dengan hasil produksi 20 batang per 3
tahun (atau dengan 200 rumpun/ha dapat menghasilkan sekitar 4000 batang/ha
dalam 3 tahun).
(6). Bambu
Kuning (Bambusa vulgaris). Jenis bambu ini digunakan untuk mebel, bahan pembuat
kertas, kerajinan tangan dan dapat ditanam di halaman rumah karena cukup
menarik sebagai tanaman hias serta untuk obat penyakit kuning atau lever.
(7). Bambu
Cendani (Bambusa multiplex ). Batang bambu ini dapat digunakan
untuk tangkai payung, pipa rokok, kerajinan tangan seperti tempat lampu, vas
bunga, rak buku, dan berbagi mebel dari bambu.
(8). Bambu
Tamiang (Schizostachyum blumei). Jenis bamboo
ini paling cocok
digunakan untuk sumpit, suling, alat memancing, dan kerajinan tangan.
(9). Bambu Batu
(Dendrocalamus strictus)
Batang bambu Batu
sangat kuat, dapat digunakan untuk bahan industri pulp dan kertas, kayu
lapis, bangunan, mebel, anyaman, peralatan pertanian, dan peternakan. Sedangkan daunnya digunakan untuk makanan
ternak. Pembudiayaan dengan jarak tanam
3-5 m x 3-5 m (400-1000 rumpun/ha), maka dalam pemanenannya dapat dilakukan
setelah 3-4 tahun, produktivitas tahunan per 400 rumpun bisa mencapai sekitar
3,5 ton bamboo atau dengan 200 rumpun bisa mencapai 2,8 ton bamboo.
10. Bambu Ater (Gigantochloa atter). Batangnya
Ater biasanya digunakan orang untuk dinding rumah, pagar, alat-alat rumah
tangga, kerajinan tangan
dan ada juga yang menggunakan untuk alat musik.
11. Bambu
Cangkoreh (Dinochloa scandens). Jenis bamboo
ini dapat digunakan
untuk anyaman atau tempat jemuran tembakau dan untuk obat misalnya obat tetes
mata dan obat cacing.
12. Bambu Bali (Schizostachyum brachycladum). Karena
penampilan tanamannya unik dan menarik maka bambu ini biasa digunakan sebagai
tanaman hias.
13. Bambu
Gendang (Bambusa ventricosa). Karena
bentuk batangnya yang unik dan cukup menarik, bambu ini biasa digunakan sebagai
tanaman hias.
14. Bambu pagar (Bambusa
glaucescens). Disebut juga Bambu China, Ukuran
batang dan daun bambu jenis ini lebih halus dari bambu Jepang. Namun berbeda
dengan kedua jenis bambu lainnya, bambu cina tumbuhnya lebih menyemak dan batangnya
mudah melengkung. Warna batangnya hijau muda, agak kekuningan. Bambu ini juga menarik sebagai tanaman hias.
Di Indonesia sekitar, 80% batang bambu dimanfaatkan untuk bidang konstruksi.
Selebihnya, dimanfaatkan dalam bentuk lainnya seperti kerajinan, furniture,
chopstick, industri pulp dan kertas, serta keperluan lainnya.
15. Bambu Jepang
(Arandinari japonica).
Jenis
bambu ini mempunyai bentuk yang khas dengan batangnya yang kecil dan daunnya
yang halus. Ukuran daunnya maksimal hanya sepanjang 10 cm. Warna batang dan
daunnya hijau pucat. Mirip seperti bambu
kuning. Batang bambu Jepang juga tumbuh lurus. Ini membuatnya cocok dijadikan
pembatas atau
berjajar di sepanjang dinding atau pinggir jalan. Ketika sudah rimbun, bambu
Jepang dapat dibentuk.
16. Bambu Talang (Schizostachyum brachycladum). Jenis
bambu ini banyak digunakan untuk bahan atap, dinding, dan lantai rumah adat
Toraja. Selain itu, bambu talang juga digunakan untuk rakit, tempat
air, dan bahan
kerajinan tangan seperti ukiran dan anyaman.
17. Bambu Perling (Schizostachyum zollingeri). Batang
bambu Perling dapat digunakan untuk membuat dinding, tali, tirai, dan alat
memancing.
18. Bambu Sian (Thyrsostachys siamensisi). Bambu
ini sangat baik digunakan untuk tangkai payung, dan sebagai tanaman hias karenarumpunnya mempunyai
tajuk melebar dengan daun kecil-kecil yang banyak.
SELINGAN
: Spesies Bambu Baru
banjarmasin.tribunnews.com/2012/03/25
http://banjarmasin.tribunnews.com/foto/berita/2012/3/25/bambu.jpg
Spesies
bambu baru ditemukan di Pegunungan Mekongga lewat ekspedisi yang dilakukan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beberapa waktu lalu.
Bambu tersebut ditemukan oleh Elizabeth A Widjaja, taksonom bambu dari Pusat Penelitian Biologi LIPI.
"Bambunya kecil sekali, tidak punya bulu, tapi punya lapisan lilin. Daunnya juga kecil, hanya 2 cm. Diameter bambunya juga cuma sekitar 2 cm. Bambunya tumbuh merayap," jelas Elizabeth.
Sampai saat itu, bambu spesies baru tersebut belum dinamai. Dalam waktu dekat, nama akan diberikan dan dipublikasikan.
Menurut Elizabeth, spesies bambu baru tersebut hanya salah satu wujud kekayaan bambu Indonesia. Spesies bambu endemik di Tanah Air saja saat ini diketahui sebanyak 160 jenis.
"Banyak spesies bambu belum terungkap. Di tangan saya saja masih ada 20 spesies dan saya yakin bertambah kalau saya jalan lagi," katanya saat ditemui dalam diskusi Bambu Punya Cerita yang digelar Yayasan KEHATI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta (25/3/2012).
Spesies bambu yang masih dalam proses identifikasi di antaranya berasal dari wilayah Sulawesi dan Alor.
Bambu tersebut ditemukan oleh Elizabeth A Widjaja, taksonom bambu dari Pusat Penelitian Biologi LIPI.
"Bambunya kecil sekali, tidak punya bulu, tapi punya lapisan lilin. Daunnya juga kecil, hanya 2 cm. Diameter bambunya juga cuma sekitar 2 cm. Bambunya tumbuh merayap," jelas Elizabeth.
Sampai saat itu, bambu spesies baru tersebut belum dinamai. Dalam waktu dekat, nama akan diberikan dan dipublikasikan.
Menurut Elizabeth, spesies bambu baru tersebut hanya salah satu wujud kekayaan bambu Indonesia. Spesies bambu endemik di Tanah Air saja saat ini diketahui sebanyak 160 jenis.
"Banyak spesies bambu belum terungkap. Di tangan saya saja masih ada 20 spesies dan saya yakin bertambah kalau saya jalan lagi," katanya saat ditemui dalam diskusi Bambu Punya Cerita yang digelar Yayasan KEHATI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta (25/3/2012).
Spesies bambu yang masih dalam proses identifikasi di antaranya berasal dari wilayah Sulawesi dan Alor.
Kita
lanjutkan ….
Pengawetan
Dengan perlakuan pengawetan yang sangat sederhana, ketahanan
bambu terhadap serangan kumbang bubuk dapat ditingkatkan, yaitu dari tahan
hanya beberapa tahun sampai mencapai 10 tahun.
Sedangkan jika masa terbang diperhatikan yang selanjutnya dilakukan
pengawetan, maka umur pakai bambu dapat mencapai lebih dari 50 tahun.
Serangan bubuk ternyata erat sekali dengan tingkat kandungan
amilum atau pati yang terkandung di dalam batang bambu, kandungan zat
tersebut sangat tergantung pada jenis bambu, umur bambu, tanah tempat tumbuh,
curah hujan dan musim saat terbang.
Tehnik
a. Setelah ditebang,
sebaiknya bambu didiamkan beberapa hari diatas sebuah alas dengan posisi
tegak dan beralaskan batu (atau alas lain untuk mencegah kelembaban tanah tidak
masuk kembali ke serat batang). Adapun
tujuannya adalah untuk menurunkan semua cairan alami yang terdapat dalam bambu.
untuk mengeluarkan zat glukosa --yang digemari rayap-- ke
dalam bambu dengan cairan garam (acid) yang tidak disukai rayap. Orang di zaman dahulu merendamkan bambu ke
dalam lumpur sungai atau pantai, selama 3-6 bulan. Namun perajin bambu sekarang kebanyakan
menggunakan minyak tanah atau oli bekas sebagai bahas pengawetnya.
b. Setelah kering,
bambu bisa digunakan baik untuk konstruksi bangunan maupun untuk furnitur. Tips
merawat furnitur bambu.
c. Sebaiknya bambu
tidak diekspos langsung terkena matahari dan air hujan. Bambu sangat sensitif dengan perubahan suhu
mengakibatkan bambu mudah retak. Keretakan bisa menjalar keseluruh batang bambu
karena seratnya yang lurus.
d. Bambu jangan
langsung bersentuhan dengan tanah karena mengakibatkan masuknya kelembaban ke
dalam serat, yang bisa menimbulkan jamur pada batang bamboo, hal ini bisa
mengurangi kekuatan dan penampilannya.
e. Sebaiknya bahan
bambu dilapisi cairan finishing (water base) sebagai bantuan lapisan
proteksi, selain itu jika terkena air atau hujan, segera diseka sehingga
tidak memberi kesempatan air dapat meresap ke batang.
Upaya pengembangan
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama mitra, termasuk
masyarakat, organisasi lingkungan dan pemerintah daerah, akan mengembangkan
potensi hutan bambu sebagai tanaman pelindung bagi ekosistem dan konservasi
sumber daya air baku di Indonesia (Kemen LH, 2012). Perkebunan bambu yang cukup luas seperti di Kabupaten
Gianyar-Bali sekitar 500 ha, dan Cibinong-Jawa Barat.
Saat ini tidak kurang 100 truk sehari turun ke Bogor,
Jakarta dan Tangerang, sedangkan dari tahun ke tahun yang menanam sudah semakin
langka. Dulu bambu dipenuhi cukup dari Bogor, sekarang harus ke Sukabumi, dari
Sukabumi sekarang sudah mundur lagi ke wilayah Jampang.
Di beberapa kabupaten kota di Pulau Jawa dan Sumatera, bambu
tergerus pembangunan kota dan praktik perkebunan berskala besar, dengan jenis
dan komoditi beragam. Jangan sampai
bambu seperti halnya rotan Indonesia, harus dibeli bahan bakunya, dijual
keluar, serta dibawa juga tenaga ahlinya.
Sehingga untuk hal ini diperlukan adanya perlindungan terhadap
pengrajin, komoditi dan tanamnnya.
Catatan akhir :
(a). Bambu saat ini belum
menjadi prioritas dan masih dilihat sebagai bahan milik kaum miskin yang
cepat rusak, walaupun sydah ada ‘peningkatan’ berada di tempat yang relative
‘kelas mengah ke atas’, namun hal ini terkadang hanya dijadikan sekadarnya
sebagai barang seni yang tradisional atau kembali ke alam.
(b). Bambu
menghasilkan biomassa tujuh kali lipat dibanding hutan pepohonan, dalam pemanfaatannya
harus didukung oleh upaya reboisasi dan pengelolaan yang ramah lingkungan.
(c). Mengingat
tanaman bamboo ini semakin banyak digunakan maka diperlukan penggalian dan
pemahaman tentang bahan bambu untuk memperoleh pengetahuan yang dapat
dikembangkan menjadi pengetahuan dalam perancangan ber-arsitektur yang
inovatif, imajinatif dan kreatif, berorientasi pada ruang dan seni visual.
Hari Bambu Sedunia
Untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat bambu di seluruh
dunia, maka Organisasi Bambu Sedunia (World Bamboo Organization
-WBO) menetapkan 18 September sebagai Hari Bambu Sedunia. Penetapan ini bertujuan untuk memperkenalkan
potensi bambu ke setiap individu untuk upaya-upaya konservasi alam dan
pelestarian lingkungan, termasuk manfaat bambu bagi peluang bisnis yang lebih
ramah lingkungan.
Keterangan gambar : diambil dari
internet.
Sumber
bacaan antara lain : academia.edu dload 26/3/2015; dishutbun.bulelengkab.go.id;
voaindonesia.com 2012/06/19; sosbud.kompasiana.com/2011/11/01
(Y)
BalasHapus