Dikemas
oleh : Isamas54
Otak
manusia merupakan penyimpan memori yang sangat baik serta mempengaruhi
kepribadian seseorang. Terdapat
perbedaan susunan antara otak laki-laki dan perempuan.
Otak merupakan organ dalam
tubuh manusia yang paling kompleks dan dapat dikatakan bahwa otak manusia
adalah fitur paling menakjubkan dalam tubuh manusia, bagaikan alat penyimpanan
kenangan/memori, sangat mempengaruhi kepribadian dan kesadaran seseorang (memberikan
semangat, gerak dan emosi).
Berat otak manusia adalah
sekitar 1,36 kg, dengan kandungan lemak
(sekitar 60%), 75%-nya adalah air, menggunakan oksigen sebanyak 20% dari total
oksigen dalam tubuh.
Laki-laki kerap berguyon
bahwa perempuan memiliki otak yang lebih kecil, ternyata menurut penelitian
terbaru menunjukkan bahwa guyonan tersebut mungkin benar, namun perempuan tidak
perlu berkecil hati karena dia menggunakan otak dengan lebih efisien.
Betulkah itu?
(1). Perbedaan
sirkuit
Terdapat perbedaan system
sambungan saraf pada otak lelaki dan perempuan, dimana pada otak perempuan, memiliki
sirkuit saraf kuat yang menghubungkan antara otak kiri dan kanan, sedangkan
pada otak laki-laki mempunyai sirkuit yang lebih kuat antara depan dan belakang
dalam setiap belahan otaknya, sehingga demikian system tersebut : (a). Pada perempuan : membantu kemampuan
berinteraksi sosial, memori lebih tinggi, kemampuan analitis dan intuisi, serta
melakukan multitugas. (b). Pada laki-laki
: membantu memfasilitasi hubungan antara persepsi dan tindakan yang
terkoordinasi.
"Susunan saraf ini
menunjukkan mengapa laki-laki menonjol di bidang-bidang tertentu dan perempuan
menonjol di bidang lain," ujar Ragini Verma, penelitian dari Universitas
Pennsylvania-AS, yang hasil penelitiannya dimuat dalam Proceedings of
National Academy of Sciences (2/12/2013).
(2). Lebih
ribet
Sudah lama orang mengira bahwa susunan otak lelaki lebih ribet dari
perempuan dimana otak kaum Adam memiliki lebih banyak sinaps yang terkoneksi ke
sel-sel di daripada kaum Hawa, namun hal
ini bukan berarti bahwa lelaki lebih pintar dari perempuan.
Lelaki memiliki lebih banyak
bundel sel-sel otak yang penting untuk penalaran (neuron), sedangkan perempuan
lebih banyak koneksi yang memungkinkan berpikir lebih cepat walau sedikit
memiliki kekurangan.
Menurut penelitian tim
ilmuwan Consejo Superior de Investigaciones Cientificas di Madrid (2010), bahwa
daerah neokorteks temporal yang melibatkan proses sosial dan emosional, pada
lelaki ditemukan lebih banyak sinaps (persimpangan jalan antara neuron yang
memungkinkan sel-sel berkomunikasi satu sama lain) dibanding perempuan, tetapi
bukan berarti bahwa lelaki memiliki sirkuit otak yang lebih kompleks daripada
perempuan.
SELINGAN
Otak Mini Manusia Berhasil Dikembangkan
Para ahli berhasil
mengembangkan otak manusia di laboratorium, yaitu n berupa otak mini berukuran
sebesar kacang yang ditumbuhkan dari sel punca embrio manusia. Penggunaan sel
punca membuat otak yang ditumbuhkan bisa berkembang menjadi berbagai jaringan
lain dalam otak, seperti korteks serebral (lapisan luar otak), jaringan retina
(bagian mata yang peka cahaya), membran yang melapisi otak, dan choroid plexus yang menghasilkan
cairan cerebrospinal yang melumasi otak. Walau otak mini tidak bisa digunakan
untuk mengukur tingkat kesadaran atau kemampuan kognitif seperti otak manusia
sebenarnya, otak mini dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan otak
manusia. "Otak tikus tidak selalu dapat dijadikan model yang baik untuk
mempelajari otak manusia," kata peneliti Jurgen Knoblich dari Institut
Bioteknologi Molekuler, Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, seperti dikutip
Livescience (28/8/2013). Otak mini
berdiameter 2-3 milimeter ditumbuhkan di laboratorium selama 20-30 hari dan
mampu bertahan hingga 10 bulan. Otak mini tak memiliki sistem peredaran darah
untuk memasok oksigen dan nutrisi ke otak. Akibatnya, otak mini tidak bisa
memiliki banyak lapisan seperti otak manusia sesungguhnya. (sumber :Kompas
3/9/2013)
Kita lanjutkan …
(3). Lebih
Kecil tetapi lebih efisien
Perempuan memiliki otak yang
kecil 8% dari laki-laki, namun dapat menggunakan energi dan sel-sel otak yang
lebih sedikit tetapi bekerja lebih efisien maka memiliki kecerdasan yang sama.
Hippocampus adalah bagian
otak yang penting untuk memori dan emosi. Laki-laki yang memiliki hippocampus lebih
besar dan lebih banyak neuron akan semakin tinggi intelijennya. Namun tidak ada indikasi kecerdasan yang
lebih besar dibandingkan dengan perempuan yang memiliki hippocampus lebih
kecil. Demikian menurut penelitian yang
dilakukan oleh ahli saraf University of California (2013).
Semakin kecil hippocampus
pada perempuan, semakin baik kerjanya.
Ukuran yang lebih kecil bisa mewakili kemasan sel saraf yang lebih
intens atau sinyal lebih aktif, yang berarti mereka beroperasi lebih efisien (Dailymail, 4/3/2013).
(4). Anak
Lelaki dan Perempuan
Kemampuan berbahasa dan
motorik halus anak perempuan berkembang 6 tahun lebih awal dibandingkan area
otak anak lelaki. Sedangkan area di otak yang melibatkan kemampuan spasial dan
menargetkan suatu hal, berkembang 4 tahun lebih awal pada anak lelaki dibandingkan
otak anak perempuan. Demikian hasil penelitian
di Virginia Tech-AS (2008) yang dilakukan terhadap 224 anak
perempuan dan 284 anak lelaki usia 2 bulan -16 tahun.
Anak laki-laki:
Kemampuan spasial. kelihatan lebih unggul dalam menangani benda-benda tiga
dimensi (merancang, menyusun dan abstraksi), misalnya, membangun jembatan dari
balok-balok susun atau memecahkan soal matematika. Ini karena lobus parietal,
atau bagian otak yang letaknya di pelipis bawah yang bertanggung jawab untuk
mengatur persepsi, pada anak laki-laki lebih besar sekitar 6% daripada anak
perempuan, sehingga lebih mudah membayangkan suatu benda atau tempat.
Kandungan bahan kimia. Anak lelaki lebih emosional dan gampang naik darah ketika menghadapi konflik. Hal ini karena bagian otaknya yang disebut lymbic temporal (pengatur emosi yang berhubungan dengan aksi motorik, terutama perilaku agresif ketika emosional) akan lebih aktif. Sehingga cenderung menyalurkan emosinya dengan pukulan atau makian. Selain itu, ada kerja hormon serotonin yang lebih rendah daripada anak perempuan, sehingga anak laki-laki tampak lebih “gelisah”.
Anak perempuan.
Kemampuan berbahasa. Anak perempuan cenderung lebih bawel dan cerewet, juga kemampuan berbahasanya lebih cepat dan lebih mampu merangkai kata-kata dalam kalimat yang panjang. Hal ini karena jalur saraf (corpus callosum) antara belahan otak kanan dan kiri di anak perempuan sudah terhubung lebih awal, yakni sejak masih di dalam rahim.
Kandungan bahan kimia. Anak lelaki lebih emosional dan gampang naik darah ketika menghadapi konflik. Hal ini karena bagian otaknya yang disebut lymbic temporal (pengatur emosi yang berhubungan dengan aksi motorik, terutama perilaku agresif ketika emosional) akan lebih aktif. Sehingga cenderung menyalurkan emosinya dengan pukulan atau makian. Selain itu, ada kerja hormon serotonin yang lebih rendah daripada anak perempuan, sehingga anak laki-laki tampak lebih “gelisah”.
Anak perempuan.
Kemampuan berbahasa. Anak perempuan cenderung lebih bawel dan cerewet, juga kemampuan berbahasanya lebih cepat dan lebih mampu merangkai kata-kata dalam kalimat yang panjang. Hal ini karena jalur saraf (corpus callosum) antara belahan otak kanan dan kiri di anak perempuan sudah terhubung lebih awal, yakni sejak masih di dalam rahim.
Pintar menyimpan memori. Anak perempuan menjadi pengingat yang pandai, bahkan
pada hal-hal yang rinci atau detil. Hal
ini karena bagian otaknya yang bernama hippo campus (pusat pengatur memori)
lebih besar.
Kandungan bahan
kimia. Ketika anak
perempuan sedang emosi, bagian otaknya yang bernama cyngulata gyrus (bagian
otak yang mengontrol emosi) akan lebih aktif. Namun kurang baiknya, jika sedang
bersedih, maka suka memendam perasaannya sehingga sering menderita depresi. Hormon serotonin mereka pun mampu membuat
mereka lebih tenang, sehingga lebih kalem menanggapi konflik. Selain itu memiliki
hormone/zat oksitosin, yang membuat mereka lebih luwes dalam menjalin
relasi antar manusia.
(5). Menanggapi stres
Apakah terdapat perbedaan reaksi
antara otak laki-laki dan perempuan dalam menanggapi stress?. Mungkin penelitian berikut bisa memberikan
gambarannya.
Dari uji
eksperimen yang dilakukan terhadap sejumlah tikus jantan dan betina memperlihatkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada otak jantan dan otak betina dalam menanggapi stres. Selama stress otak jantan memperlihatkan aktivitas, sedangkan otak
tikus betina tidak memperlihatkan peningkatan kegiatan yang berarti. Demikian hasil riset yang dipimpin Graham Johnston dari Universitas Sydney
(1993).
Uji eksperimen dilakukan selama
dua tahun dengan cara beberapa tikus dimasukkan ke dalam kontainer berisi air hangat, terendam sampai kakinya tidak lagi menyentuh dasar
kontainer. Dalam keadaan kaki menggantung tersebut tikus-tikus mengalami stres.
Tiga
menit kaki tergantung, tiga menit terkena
stres, tim riset ini lalu mengangkatnya dari arena
‘penghukuman’, lalu menganalisa otak
mereka. Ternyata hasilnya memperlihatkan reseptor
untuk "glutamat protein yang
bertanggung jawab atas kegusaran pada
otak jantan meningkat 25%, sementara
asam gamma aminobutirik GABA - yang bikin tetap tenang - justru tidak
berubah. Pada otak betina, reseptor untuk glutamat tidak berubah, sedangkan reseptor
GABA meningkat dua kali hanya dalam
tiga menit.
Melengkapi riset ini, tim antara lain membuat
teori ’Kekaleman betina menghadapi stres memungkinkan tikus betina berkonsentrasi menghadapi
krisis seperti serangan dari luar,
sedangkan si jantan justru gusar dan garang
menyerang untuk mempertahankan
koloni tikus-tikus kawannya’.
"Perubahan ini hampir tak dapat
dipercaya, namun kami tidak pernah berpikir
kalau manusia mengalami perubahan besar seperti itu hanya dalam waktu yang
singkat." kata Johnston
(12/7/1993).
(6). Ternyata antisuara perempuan
Ada penjelasan di balik
cueknya seorang laki-laki, misalnya setelah bertengkar dengan kekasihnya. Terdapat sebuah penelitian yang diterbitkan
oleh jurnal NeuroImage (2011) yang menemukan bahwa otak laki-laki memang
dirancang antisuara perempuan.
Para peneliti menemukan ada perbedaan besar dalam cara otak laki-laki dan perempuan dalam memproses suara. Otak laki-laki memiliki sistem seleksi yang rumit dalam mendengar suara sesama laki-laki atau perempuan. Diperlukan waktu yang lebih panjang dan konsentrasi penuh bagi seorang laki-laki untuk mencerna getaran dan jumlah gelombang yang dihasilkan oleh perempuan. Ketika mencerna suara perempuan, otak laki-laki menggunakan bagian pendengaran yang lebih kompleks dari hanya sekedar mencerna alunan musik.
Jadi ketika seorang perempuan ingin berbicara dengan laki-laki terkasih, pastikan untuk tidak bicara dengan menggunakan nada tinggi, namun hendaklah berbicara dengan perlahan, agar semua yang dimaksudkan dapat tersampaikan dengan baik.
Para peneliti menemukan ada perbedaan besar dalam cara otak laki-laki dan perempuan dalam memproses suara. Otak laki-laki memiliki sistem seleksi yang rumit dalam mendengar suara sesama laki-laki atau perempuan. Diperlukan waktu yang lebih panjang dan konsentrasi penuh bagi seorang laki-laki untuk mencerna getaran dan jumlah gelombang yang dihasilkan oleh perempuan. Ketika mencerna suara perempuan, otak laki-laki menggunakan bagian pendengaran yang lebih kompleks dari hanya sekedar mencerna alunan musik.
Jadi ketika seorang perempuan ingin berbicara dengan laki-laki terkasih, pastikan untuk tidak bicara dengan menggunakan nada tinggi, namun hendaklah berbicara dengan perlahan, agar semua yang dimaksudkan dapat tersampaikan dengan baik.
(7). Terhadap lawan jenis
Terdapat perbedaan mengenai otak
laki-laki dan perempuan, dimana otak laki-laki begitu kompleks terutama dalam
cara menggoda, melawan dan cara berkembang. Demikian
penelitian Dr Louann Brizendine, ahli neuropsikiatris, seperti dikutip dari TIME
(31/3/2010), antara lain :
(a). Diperkirakan daerah otak laki-laki 2,5 kali
lebih besar dalam hal pengejaran seks dibandingkan perempuan, namun dia juga
memilih orang yang akan dijadikan pasangannya.
(b). Jalur cinta dan jalur seks pada beberapa poin
tertentu bisa saling berkaitan bersama, sehingga seseorang ingin melakukannya
lagi dan lagi sehingga menjadi pengalaman yang indah dan memberikan kesenangan,
dimana system ini kembali lagi ke fungsi otak.
(c). Ada satu gen yang
dipelajari oleh peneliti dan kemungkinan memainkan peran dalam hal
ketidaksetiaan, hal ini berkaitan dengan gen reseptor vasopressin. Beberapa
studi menunjukkan laki-laki yang memiliki versi gen lebih panjang memungkinkan
untuk menikah, sedangkan yang memiliki
gen lebih pendek, cenderung menjadi bujangan.
(d). Apa yang terjadi ketika seorang laki-laki menjadi seorang ayah?
Hormon testosteron akan menurun dan hormon prolaktin akan meningkat di otak laki-laki, ini karena ia mencium hormon feromon dari istrinya yang hamil. Pada saat bayi sudah lahir, maka ia mampu mendengar tangisan bayi dengan lebih baik, jadi sistem persepsi auditorinya berubah dan dorongan seksnya telah menurun seiring dengan berkurangnya hormon testosteron.
(d). Apa yang terjadi ketika seorang laki-laki menjadi seorang ayah?
Hormon testosteron akan menurun dan hormon prolaktin akan meningkat di otak laki-laki, ini karena ia mencium hormon feromon dari istrinya yang hamil. Pada saat bayi sudah lahir, maka ia mampu mendengar tangisan bayi dengan lebih baik, jadi sistem persepsi auditorinya berubah dan dorongan seksnya telah menurun seiring dengan berkurangnya hormon testosteron.
(8). Kedekatan dan
ikatan dengan pasangan
Laki-laki dan perempuan memang
banyak memiliki perbedaan pikiran, termasuk mengenai kelangsungan hubungan
mereka antara lain soal cinta dan ciuman.
(8.1). Ada
pepatah yang mengatakan bahwa perempuan memberikan seks untuk
mendapatkan cinta, sedangkan laki-laki memberikan cinta untuk mendapatkan seks.
Laki-laki cenderung memilah-milah kebutuhan mereka, sementara perempuan
relative cenderung emosional dan pasrah.
(8.2). Sebuah studi menunjukkan, laki-laki cenderung
ingin ciuman yang bergairah, sementara perempuan ingin ciuman yang lama.
"Perempuan cenderung menggunakan ciuman untuk menciptakan ikatan dengan pasangannya serta untuk menilai potensi laki-laki sebagai pasangan, sedangkan laki-laki melakukannya terutama untuk meningkatkan rangsangan seksual terhadap pasangan mereka." kata Susan Hughes, psikolog di Albright College-Pennsylvania. Demikian hasil studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Evolutionary Psychology (2013).
Metode dalam studinya, yaitu tim menyelidiki preferensi dan opini tentang ciuman pada lebih dari 1.000 laki-laki dan perempuan. Mereka diminta untuk memberi nilai untuk rangkaian pertanyaan pada skala 1-5.
Hasil penelitian menunjukkan : (a). baik laki-laki maupun perempuan menganggap ciuman sebagai hal yang penting bagi interaksi yang sangat intim. (b). ciuman digunaan untuk mengukur kecocokan hubungan dengan pasangan. (c). menjadi faktor yang memperkuat atau memperlemah ketertarikan terhadap pasangan.
Perbedaannya adalah perempuan biasanya menganggap ciuman yang buruk sebagai pemecah kesepakatan, sedangkan laki-laki masih tetap menginginkan seks meskipun pasangan perempuannya adalah seorang pencium yang buruk.
"Perempuan cenderung menggunakan ciuman untuk menciptakan ikatan dengan pasangannya serta untuk menilai potensi laki-laki sebagai pasangan, sedangkan laki-laki melakukannya terutama untuk meningkatkan rangsangan seksual terhadap pasangan mereka." kata Susan Hughes, psikolog di Albright College-Pennsylvania. Demikian hasil studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Evolutionary Psychology (2013).
Metode dalam studinya, yaitu tim menyelidiki preferensi dan opini tentang ciuman pada lebih dari 1.000 laki-laki dan perempuan. Mereka diminta untuk memberi nilai untuk rangkaian pertanyaan pada skala 1-5.
Hasil penelitian menunjukkan : (a). baik laki-laki maupun perempuan menganggap ciuman sebagai hal yang penting bagi interaksi yang sangat intim. (b). ciuman digunaan untuk mengukur kecocokan hubungan dengan pasangan. (c). menjadi faktor yang memperkuat atau memperlemah ketertarikan terhadap pasangan.
Perbedaannya adalah perempuan biasanya menganggap ciuman yang buruk sebagai pemecah kesepakatan, sedangkan laki-laki masih tetap menginginkan seks meskipun pasangan perempuannya adalah seorang pencium yang buruk.
Catatan akhir penulis:
Setiap jenis kelamin cenderung memiliki
perbedaan jenis fungsi kognitif dimana riset memperlihatkan bahwa lelaki
cenderung melakukan kinerja baik di bidang perputaran mental objek dan persepsi
spasial, sedangkan kaum perempuan lebih baik dalam penalaran induktif (daya
ingat verbal dan kefasihan) serta pelacakan perubahan situasi.
Demikian pola terdapat perbedaan dalam
menaggapi berbagai situasi dan kondisi (kemampuan bidang analisa, stress,
rangsangan terhadap lawan jenis).
Mungkin semuanya kurang benar (a.l etika dan budaya setempat), namun
perlu diketahui yaitu sebagai bahan pertimbangan yang lebih matang bagi
keduanya.
Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan : ayahbunda.co.id , denishza.blogdetik.com
2013/08/13;
netsains.com
2007/10/10; mediaindonesia.com
2012/01/08; tempo.co 2013/04/13; health.liputan6.com 2013/03/04; kesehatan.liputan6.com
2011/06/13; forum.viva.co.id 2013/11/25; Kompas 14 Juli 1993; Kompas 4/12/2013;
Media Indonesia 10/12/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar