Dikemas oleh :
Isamas54
Monyet merupakan
binatang yang mirip manusia, betulkah hewan ini lucu dan pintar? Bagaimana pula dengan tingkah lakunya?
Monyet dan
‘saudara-saudaranya’ adalah merupakan jenis binatang mammalia yang bentuk
badannya hampir menyerupai manusia namun yang membedakannya antara lain badan monyet
di penuhi bulu, ekor relative panjang, banyak hidup di pohon, kaki menyerupai
tangan membantu dalam pegangan, mempunyai kantong makanan di pipi, dan/atau
merupakan binatang yang relative ‘hampir kurang mempunyai akal’.
Monyet bisa mencapai
umur 50 tahun. Saat ini dikenal 264
jenis monyet yang hidup di dunia, antara lain : Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), bekantan atau
monyet Belanda (Nasalis larvatus),
lutung jawa (Trachypitecus auratus),
surili (Presbytus comata), langur (Pygathrix nemaeus), monyet
colobus/panda (Colobus angolensis),
pygmi marmoset/monyet terkecil (Cebuella pigmaea), baboon dari Afrika/ monyet
terbesar (Papio anubis).
Hewan ini sudah
lama berinteraksi dengan manusia khusunya untuk monyet ekor panjang dan beruk seperti
untuk tontonan (diikat), sirkus, topeng monyet, pengambil buah kelapa
Dengan bentuknya
yang hamper sama dengan manusia maka justru bila seseorang disejarkan dengan
binatang tersebut lebih menyakitkan dalam ejekan, (disebut ‘M’ lebih sadis
daripada disebut Kuda misalnya). Disamping
itu dengan ‘akal yang lumayan’ dan bentuknya yang mirip orang bisa menjadi
lebih lucu dari binatang lain, misalnya nyengir monyet lebih lucu dari anjing
dan kucing (apalagi dengan ayam yang tidak bisa nyengir).
Berikut beberapa
kisah dan hasil penelitian yang mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan dan
kesayangan kita terhadap hewan. Sedangkan
untuk simpanse dan orang utan dalam tulisan tersendiri.
(1). Mengontrol tubuh yang lain
Para ilmuwan di AS tengah mempelajari cara otak seekor
monyet dapat mengontroi tubuh monyet lainnya (BBC, 2014).
Percobaan itu dilakukan dengan mengirim sinyal elektrik dari
otak monyet utama ke saraf tulang belakang monyet kedua sehingga tubuhnya dapat
bergerak sesuai
dengan kontrol,
Tim riset berharap
metode tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga orang lumpuh nantinya
bisa mendapatkan kembali kendali atas tubuh mereka sendiri. Kerusakan pada saraf tulang belakang dapat
menghentikan informasi dari otak ke tubuh mengakibatkan orang lumpuh idak bisa
melakukan aktivitas.
Ilmuwan berharap saraf
rusak itu nantinya bisa digantikan mesin.
(2). Pencurian monyet
Pejabat Kebun
Binatang San Francisco meningkatkan keamanan setelah Banana Sam, seekor monyet
squirrel (Stiimiri sciureus), dicuri Kamis malam (29/12/2011). Pencuri membuat dua lubang di kawat jala
kandang monyet asal Amerika Tengah dan Selatan itu.
Banana Sam
ditemukan Sabtu malam, dimana ketika sebelum menghubungi polisi seorang
pengunjung melihatnya dan memancing ke ranselnya.
Primata yang
disayang pengunjung kebun binatang itu dalam keadaan sehat wal afiat.
(3). Bekantan dan Tarsius
(3.1). Bekantan terancam
Perluasan
pembangunan kawasan industri Kariangau di Kota Balikpapan-Kalimantan Timur
mengancam habitat bekantan dan pesut.
Pemerintah setempat
akan memperluas kawasan industri Kariangau dari 2.189 hektare menjadi 5.130
hektare. Perluasan kawasan itu mengancam keberadaan habitat bekantan dan pesut
mahakam yang mendiami sepanjang Teluk Balikpapan.
"Nantinya yang
akan terjadi adalah fragmentasi habitat satwa langka seperti orang utan,
bekantan, beruang madu, dan satwa liar lainnya tidak mendiami fragmen-fragmen
hutan yang kecil,"
jelas Stanislav
Lhota, peneliti lingkungan dari
Universitas of South Bohemia - Republik
Ceko, yang sudah empat tahun meneliti
Teluk Balikpapan (3/5/2012).
Dari hasil
penelitiannya, saat ini jumlah populasi bekantan yang mendiami Teluk Balikpapan
sebanyak 1.300 ekor dan 80 pesut Mahakam. Jumlah itu belum termasuk satwa
lainnya yang menghuni kawasan Teluk Balikpapan.
Sedangkan menurut Kepala
Badan Pengelola Kawasan Industri Kariangau dijelaskan bahwa pembangunan kawasan
tersebut akan berpegang pada rencana tata ruang dan tata wilayah Kota
Balikpapan. "Kami siap berdialog dengan
para aktivis lingkungan seiring dengan kekhawatiran adanya kerusakan
lingkungan," jelasnya
(3.2). Tarsius di Sulawesi
Tarsius wallacei,
merupakan spesies baru dari jenis tarsius, hewan yang masuk golongan primata
terkecil di dunia ditemukan di Sulawesi bagian tengah. Binatang ini memiliki karakterisik unik
dibanding spesies tarsius lainnya : ukuran matanya lebih besar ketimbang
otaknya, juga mata tarsius jenis ini memiliki ukuran mata sangat besar bila
dibandingkan dengan badannya (diameter mata 1,5 cm, sementara panjang tubuhnya
hanya 12 cm). Ukuran mata yang besar berkaitan dengan gaya hidup nokturnalnya,
bisa melihat benda dengan jelas dengan intensitas cahaya minim, walaupun kurang
bisa membedakan warna. Selain itu, bagian otak yang bertanggung jawab dalam
penglihatan pun berukuran besar.
Untuk membantu
bergerak, tarsius ini memiliki jari-jari yang telah beradaptasi mencengkram
ranting pohon, membuatnya mudah melompat-lompat di pepohonan, berpegangan pada
ranting pohon, dan juga digunakan untuk melarikan diri dari predator.
Penemuan spesies baru tarsius ini dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari Stefan Merker dari Franfurt am Main, Christine Diller, Hadi Dahruddin, dan empat peneliti lainnya. Hasil penelitian dipublikasikan di International Journal of Primatology (11/11/2010).
Spesies ini termasuk terancam punah karena habitatnya makin terganggu. Saat ini, hewan tersebut terdistribusi di wilayah tengah Sulawesi tenggara secara tidak merata. Beberapa wilayahnya adalah wilayah pantai Palu dan Isthmus.
Penemuan spesies baru tarsius ini dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari Stefan Merker dari Franfurt am Main, Christine Diller, Hadi Dahruddin, dan empat peneliti lainnya. Hasil penelitian dipublikasikan di International Journal of Primatology (11/11/2010).
Spesies ini termasuk terancam punah karena habitatnya makin terganggu. Saat ini, hewan tersebut terdistribusi di wilayah tengah Sulawesi tenggara secara tidak merata. Beberapa wilayahnya adalah wilayah pantai Palu dan Isthmus.
(4). CiumanTheron
Aktris Charlize
Theron, 35, tidak bisa menyembunyikan
antusiasme ketika bertemu seekor monyet kecil di Kongo, malahan dia sampai
menciumnya denga mata berbinar. Aktris asal Afrika Selatan itu memang tengah
mudik ke Afrika (2010) untuk bertemu dengan primatolog legendaris Dr Jane
Gooda -- di lokasi kerja Jane Coodall
Institute suaka Tchimpounga -- demi serial televisi Iconoclasts.
Di tempat itu Dr
Goodall dan stafnya merehabilitasi simpanse yang diselamatkan dari perburuan
ilegal.
"Penemuan
terbesar Dr Jane dengan mengobservasi simpanse di alam liar datang dari emosi
dan koneksi merek (simpanse) pada emosi. Mereka bisa, merasakan hal-hal nyata
seperti kita Mereka bisa terpengaruh, bisa malu dan sedih, mereka memiliki
semui emosi manusia," kata Theron.
Menurut Theron,
cara kerja Dr Jane tak berbeda dengar dirinya sebagai pelakon film "Sebagai
seorang aktris saya selalu menjadi seorang pengamat bagi orang-orang. Dia (Dr Jane) melakukannya dengan simpanse dan
saya melakukannya dengan manusia yang telah berevolusi dari
simpanse-simpanse ini," ujarnya serius.
(5). Pedicure
Tim ilmuwan
mengatakan rekaman gambar yang diambil dari Kebun Binatang
Chester-Inggris, memperlihatkan seekor
monyet mandrill membersihkan bagian bawah kuku kakinya (pedicure) dengan ranting, hal ini
menunjukkan kemampuan monyet untuk memodifikasi perkakas. Hasil temuan tim ilmuwan Universitas
Durham-Inggris ini diterbitkan dalam jurnal Behavioural
Processes (2011).
Tim ilmuwan Universitas Durham -- yang saat itu di kebun
binatang untuk membantu merancang tempat monyet mandrill -- ketika mempelajari
tingkah laku monyet, mereka melihat seekor monyet besar jantan sedang
menggunakan sebatang ranting untuk membersihkan kuku kakinya seperti manusia
membersihkan kuku atau dikenal dengan perawatan pedicure.
Dalam proses pembersihan kaki, dia mendorong ranting ke arah
dasar kaki dan membengkokkannya sampai patah, kemudian menggunakan pucuk tajam
potongan batang untuk mengerik kotoran dari kuku kaki yang panjang.
Hal tersebut merupakan bukti langsung pertama bahwa mandrill
secara sengaja memodifikasi peralatan untuk tujuan khusus. Diketahui umum hal tersebut terjadi pada
monyet-monyet lebih maju, antara lain simpansi yang secara sengaja membuat
batang untuk membongkar sarang rayap. Namun rekaman film mandrill di Chester
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir mandrill mungkin selama ini
terlalu diremehkan.
Menurut ketua tim peneliti, Dr Riccardo Pansini : (a). "Jurang antara monyet dan kera besar
tidak sebesar yang telah kita perkirakan dari segi penggunaan peralatan dan
modifikasi. (b). Kondisi lingkungan
mandrill yang terkurung di kebun binatang mungkin berperan dalam membuat
mandrill melakukan tindakan seperti itu.
"Binatang di
dalam kurungan mempunyai banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang tidak
terfokus pada pencarian pangan atau pasangan,"
(6). Pengaman pesta olahraga
Pemerintah kota Delhi mengerahkan setidaknya 10 monyet untuk
mengusir monyet-monyet lain yang berbadan lebih kecil dari arena pesta olahraga
Persemakmuran (2010), yang ditempatkan di luar arena lomba dan pertandingan di ibukota
India.
Pemkot Delhi mengerahkan 28 kera besar untuk
usir kera-kera kecil
Perlu diketahui bahwa selama bertahun-tahun monyet ini
mengganggu warga Delhi. Binatang ini menaiki kereta metro, berkeliaran di
kompleks gedung parlemen, bahkan belum lama ini kawanan monyet menyerbu kantor
perdana menteri dan departemen pertahanan.
Binatang ini tidak bisa dibunuh karena masyarakat India menganggap
mereka suci. Namun hewan ini dianggap
mengganggu ketertiban umum.
Untuk mengusir monyet-monyet liar, Pemkot Delhi memiliki 28
monyet dan berencana mendatangkan 10 monyet sejenis dari negara bagian
Rajasthan. Jenis monyet yang dikerahkan pemkot ini berbadan
besar, berekor panjang, dan memiliki wajah berwarna hitam.
Monyet ini diikat dengan tali panjang dan pelatih yang
mengawasi mereka akan melepas tali begitu monyet-monyet kecil lain mendekat.
Kantor berita AFP melaporkan stadion tinju dan hockey
mendapatkan perhatian khusus karena sering diserbu monyet.
"Monyet besar akan dikerahkan di dua stadion tersebut
untuk mengusir serbuan monyet kecil,"
kata Devender Prasad, pejabat pemerintah kota Delhi kepada kantor berita AFP.
Mungkin ini yang namanya ‘politik adu monyet', bukan adu
domba!
(7). Cerdas, namun bisa bunuh diri
Terkadang kita
menganggap semua jenis monyet itu sama-sama pintar karena mereka mudah untuk
dilatih. Dalam forum.kompas.com yang bersumber dari unikdunia.com (2012/08) diantaranya Monyet Rhesus dimasukkan dalam 7 Jenis hewan yang terpintar di dunia
Monyet Rhesus
adalah monyet yang dianggap paling cerdas di dunia menurut para ilmuwan.
Habitat monyet ini banyak terdapat di Asia daratan, terutama di Afghanistan,
China, dan India. Jenis binatang ini
banyak digunakan oleh para ilmuwan untuk membantu berbagai penelitian, salah
satunya adalah misi pengiriman monyet ke luar angkasa.
Selain memiliki
tingkat kecerdasan yang tinggi, jenis
monyet ini juga memiliki kecenderungan psikologis yang mirip dengan manusia,
bahkan mereka dapat bunuh diri jika putus
(8). Tidak percaya diri (pe-de)
Sekelompok monyet
yang dilatih untuk bermain ketangkasan komputer ternyata juga bisa merasa tidak
percaya diri (pe-de), demikian menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh
Professor John David Smith, dari Universitas Negeri New York di Buffalo dan
Michael Beran dari Universitas Negeri Georgia (2011) yang dipresentasikan dalam pertemuan AAAS ( Asosiasi Amerika
Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan) di Washington DC.
Metoda penelitian
(a). Mereka melatih sejumlah monyet untuk
menggunakan ketangkasan komputer dengan joystick, untuk menilai
kepadatan titik piksel di sebuah layar, dengan dua pilihan yaitu jarang (Sparse)
atau padat (Dense). Untuk
menebak jawaban, mereka cukup menggerakan kursor ke huruf S ( Sparse) atau
ke huruf D (Dense).
(b). Bila monyet itu menebak
jawaban yang benar, mereka mendapat hadiah berupa makanan. (c). Para
monyet tidak dihukum bila mereka salah menjawab namun permainan dihentikan
sementara selama beberapa detik, sehingga para monyet kehilangan kesempatan
untuk mendapatkan makanan. (d). Namun mereka juga dikasih pilihan ketiga
yaitu tanda tanya, yang artinya tidak menjawab dan melewati pertanyaan. Bila mereka mengambil pilihan ketiga maka
permainan dilanjutkan tanpa jeda namun mereka tetap tidak mendapat hadiah.
(e). Dr Smith memutar gambar video para
monyet yang sedang melakukan permainan komputer itu.
Hasil
penelitian
Hasil penelitian menunjukkan
: (a). Monyet tersebut lebih suka
memilih tidak menjawab pertanyaan daripada memilih jawaban yang tidak pasti
dalam sebuah tes tebak-tebakan. Hal ini bertentangan dengan pendapat luas yang
mengatakan bahwa kesadaran pikiran adalah kwalitas yang hanya dimiliki manusia.
(b).
Para ilmuwan melihat bahwa kelompok monyet itu mempunyai reaksi yang
sama seperti manusia ketika harus dihadapi oleh sebuah pertanyaan yang sulit,
maka mereka akan memilih untuk melewati pertanyaan tanpa menjawab.
"Sepertinya
monyet juga bisa sadar bila mereka akan membuat kesalahan,", "Para
monyet sepertinya juga tahu bila mereka tidak tahu,"
ujar Dr Smith mengatakan
kepada BBC News (2011).
Monyet juga manusia,
eh maaf bisa 'tidak pe-de'
(5). Kompensasi sebesar Rp1 Juta
Sebelum oktober
2013, kita sering melihat atraksi monyet di pinggir raya atau berkeling ke pelosok kota Jakarta,
namun sekarang jarang, malahan bisa ditangkap …
Pemprov DKI telah
menyita 10 ekor monyet yang dieksploitasi menjadi hiburan topeng monyet (21 s/d
23 /10/2013). Monyet hasil razia diambil
lalu dihargai senilai Rpl juta per ekor.
Penertiban baru dilakukan di empat wilayah DKI (Jakbar, Jaksel, Jaktim,
dan Jakut), dengan target DKI bebas topeng monyet 2014 dicapai. Diperkirakan jumlah pawang topeng monyet di
Jakarta sekitar 60 orang (Jakut dan Jaktim paling banyak).
Uang kompensasi Rpl
juta per ekor (di atas harga rata-rata hasil survey Rp300 s/d 500 ribu) adalah
merupakan kebijakan dari Gubernur DKI Joko Widodo yang diharapkan bisa
dimanfaatkan sebagai modal usaha baru pemiliknya.
Monyet-monyet yang
tertangkap, sebelum dikirim ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR), akan dirawat, divaksin,
dan disehatkan terlebih karena kalau di TMR harus sehat dan tidak stres. Pada saat beroperasi di Jakut (23/10/13), petugas
menangkap pelatih monyet ddan menyita 4 ekor monyet yang sedang dilatihnya.
Menurut Wakil
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama "Nanti monyetnya kita tangani bersama
komunitas penyayang binatang. Apalagi pemprov juga punya dokter hewan,".
(6). Menikmati kelucuan bayi
Bukan cuma manusia
saja yang suka menikmati kelucuan bayi. Ternyata hewan-hewan sebangsa monyet (seperti
mangabey dan vervet ), juga memiliki kebiasaan serupa. Temuan perilaku ini dipublikasikan secara
online di jurnal Animal Behavior (2010).
Ketika ada satu induk monyet melahirkan bayi, maka induk-induk monyet lain akan berlomba untuk memegang dan menikmati kelucuan bayi yang baru saja dilahirkan itu.
Untuk ikut menimang bayi mangabey dan vervet, induk-induk lain harus membayar
“harga” tertentu, tak bisa “gratis”, namun bayarannya bukan berupa uang, tetapi hanya sebuah kewajiban untuk
mempersolek induk si bayi dengan membelai dan merapikan bulu-bulunya. Ketika ada satu induk monyet melahirkan bayi, maka induk-induk monyet lain akan berlomba untuk memegang dan menikmati kelucuan bayi yang baru saja dilahirkan itu.
Peneliti yang
menemukan perilaku ini, Cécile Fruteau dari Tilburg University, Belanda,
mengatakan bahwa kewajiban untuk membelai dan merapikan bulu itu bisa
bervariasi lama waktunya, yaitu : (a). beberapa
faktor yang mempengaruhi lama waktu membelai adalah jumlah bayi dalam satu
kelompok, umur bayi, dan kedudukan induk dalam kelompok. Seekor induk monyet yang memiliki bayi baru
lahir dan merupakan satu-satunya bayi dalam kelompoknya bisa menikmati
perawatan bulu selama 10 menit sebelum akhirnya membiarkan monyet lain
menyentuh bayinya. Namun, kala bayi
berusia hampir 3 bulan, induk hanya akan mendapatkan perawatan bulu kurang dari
4 menit, walaupun bayinya merupakan satu-satunya dalam kelompok. (b). Monyet betina yang mempunyai kedudukan rendah
dalam grup monyet harus membelai dan merapikan bulu lebih lama daripada monyet
berasal dari kedudukan lebih tinggi. Monyet
juga akan lebih mudah membiarkan monyet betina lain menyentuh setelah melakukan
kewajiban cukup, bila dibandingkan dengan monyet jantan. (c). Perilaku
macam ini ternyata tak hanya ditemukan di mangabey dan vervet, monyet ekor
panjang juga memiliki perilaku serupa. Sementara,
pada monyet laba-laba, harga yang harus dibayar bukanlah membelai induk sang
bayi, tetapi memeluknya. Pada marmoset, induk bayilah harus mempersolek betina
lain yang membelai bayinya.
(d). Mangabey dan vervet yang memiliki keinginan untuk menyentuh bayi adalah para betina, sedangkan Pejantan tak berinteraksi dengan anak-anaknya sampai bayi-bayi itu menjadi tua.
(d). Mangabey dan vervet yang memiliki keinginan untuk menyentuh bayi adalah para betina, sedangkan Pejantan tak berinteraksi dengan anak-anaknya sampai bayi-bayi itu menjadi tua.
Coba bandingkan
dengan tingkah laku manusia!, adakah kemiripan?, termasuk berikut.
Help, help! Aku dicekik!
Sampai bertemu di topik lain yang menarik!
Keterangan gambar : dari internet
Sumber
bacaan a.l : bbc.co.uk 2010/09/29, 2011/02/21
& 07/22; jurnalbogor.com 2010/12/22; Jurnal Bogor 10/11/2010; Media
Indonesia (5/10/2010, 4/5/2012, 24/10/2013, 21/2/2014); Kompas 2/1/2012;
Bacaan lainnya :
Panda, Si Hitam Putih (lihat pada topik/label 'monyet' atau 'berita satwa')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar