Image secara awam
tentang dokter adalah mengobati pasen, sopan dan berwibawa, murah senyum, tenang,
tanpa kesalahan, serta memakai jas putih.
Jas dokter memang
merupakan salah satu kelengkapan wajib bagi dokter saat memeriksa pasien yang biasanya
berwarna putih bersih tanpa motif. Pada
dasarnya fungsi utama jas tersebut adalah sebagai sebuah identitas dengan
tujuan agar dikenali bahwa pemakainya adalah seorang dokter, sehingga pada
kasus-kasus darurat, akan mudah menandai pemakainya sebagai dokter guna
membantu pertolongan pada pasien yang membutuhkan perawatan.
Sebelum lanjut,
siapa tahu membantu pengetahuan …
Data
(a). Beberapa jenis dokter spesialis : Kardiolog (jantung dan
pembuluh darah), Dokter gigi, Dokter THT (telinga, hidung, dan
tenggorokan), Ginekolog (reproduksi wanita), Dokter ortopedi (tulang), Dokter anak, Psikiater (mental), Dokter hewan, Radiolog (sinar
X dan teknologi sinar radioaktif), Dokter paru-paru, Ahli endrokrinologi (kelenjar
endokrin), Ahli onkologi (kanker), Ahli syaraf (syaraf
manusia, termasuk otak dan saraf tulang belakang), Dokter bedah jantung, (mengoperasi jantung, area dada, dan dalam beberapa kasus, & paru-paru, berbeda dengan kardiologi).
(b). Tenaga dokter di Indonesia sudah
bisa dianggap memadai, yaitu jumlah dokter umum di Indonesia saat ini 88.309
orang yang jika merujuk kriteria WHO dibutuhkan setidaknya 101.040 dokter umum
di Indonesia. Dimana 33 dokter untuk
melayani 100.000 penduduk, sedangkan aturan yang ditetapkan oleh WHO adalah 40
dokter untuk 100.000 penduduk. Persoalan
kekurangan dan penyebaran dokter di Indonesia ini baru dapat diselesaikan dalam
beberapa tahun ke depan, karena setiap tahun Indonesia bisa menghasilkan
7.000-an dokter, sedangkan yang memasuki masa pensiun hanya sekitar 2.000-an
dokter. (Menteri Kesehatan RI, 2013)
Kita
lanjutkan …
Ternyata pada kasus-kasus
berikut yang tentunya yang berkaitan dengan penampilan profesi dokter ada yang dapat
dijadikan contoh atau disesuaikan dengan profesi kita, tetapi ada juga yang
tidak sesuai sehingga bisa membahayakan pasien atau bahkan bisa bisa
mencelakakan dirinya sendiri.
(1). Mempercepat kesembuhan pasien
Dokter
yang berperilaku lebih sopan dan santun akan membuat pasien lebih sehat dan
cepat pulih.
Menurut hasil penelitian seorang ahli
bedah asal Amerika yang juga seorang dorector pada Pusat Cedars-Sinai
Comprehensive Transplant Centre in Los Angeles, Andrew Klein, pada beberapa rumah sakit yang menggunakan
para stafnya sebagai subjek, seperti dikutip dari Telegraph, atau seperti yang
ia tulis dalam Archives of Surgery (2011), manyatakan:
(a). Perilaku dokter yang cenderung kurang ramah
atau bahkan kasar kepada staf akan berpengaruh besar pada hasil operasi, untuk
hal ini pasien lebih baik memilih dokter dengan perilaku yang baik.
(b). ahli
bedah yang lebih sopan cenderung melakukan operasi dengan risiko komplikasi dan
kematian yang lebih kecil, terungkap pula bahwa 3 dari 4 apoteker dan perawat
di rumah sakit cenderung berusaha menghindari kontak dengan dokter yang tidak
ramah, bahkan jika mereka memiliki pertanyaan tentang obat (salah satu studi
dari berbagai penelitian).
"Seringkali,
dokter bedah dipilih karena latar belakang prestasi, pengetahuan, dan
pengalaman mereka dalam hal pelatihan dan teknis, … Namun sesungguhnya, ruang
operasi merupakan lingkungan sosial di mana setiap orang harus bekerja sama
untuk kepentingan pasien. Ketika seorang dokter bedah yang diistilahkan
'berkuasa' bertindak kasar dan tidak ramah, itu akan memengaruhi
segalanya."
(2). Pentingnya memakai jas putih
Sebagian besar
pasien dermatologi menekankan pentingnya penampilan luar dari seorang dokter,
serta tidak keberatan apabila dokter pria tidak mengenakan dasi asalkan tetap
berjas putih, demikian seperti hasil
survei di AS.
Dean Morrell,
peneliti dan direktur dermatologi anak dan remaja di University of North
Carolina bersama rekan-rekannya mengamati 176 pasien baru di klinik dermatologi
serta para orang tua dari 248 anak yang bersekolah di sebuah klinik pediatrik.
Para partisipan dimintai pandangannya tentang pakaian apa yang harus dikenakan
seorang dokter.
Ternyata : (a). Pemakaian jas putih juga masih popular, dimana 50% lebih pasien dewasa di kantor dokter kulit orang dewasa mengharapkan ditangani dokter yang memakai jas putih. (b). Dalam menangani anak-anak, para orang tua tidak terlalu menuntut dokter mengenakan jas putih, atau hanya sekitar 25% yang ingin melihat dokter anak mereka memakai pakaian tersebut. (c). Secara keseluruhan, hanya sepertiga yang mengatakan pakaian memengaruhi kepercayaan mereka pada dokter. "Padahal jika antara pasien dan dokter sudah ada hubungan terapeutik yang sangat baik, penampilan luar seperti memkai jas putih atau dasi sangatlah tak penting.", "Hanya sekitar 20% yang menganggap bahwa dokter pria haruslah mengenakan dasi," katanya seperti kepada Reuters Health (13/4/2011).
Ternyata : (a). Pemakaian jas putih juga masih popular, dimana 50% lebih pasien dewasa di kantor dokter kulit orang dewasa mengharapkan ditangani dokter yang memakai jas putih. (b). Dalam menangani anak-anak, para orang tua tidak terlalu menuntut dokter mengenakan jas putih, atau hanya sekitar 25% yang ingin melihat dokter anak mereka memakai pakaian tersebut. (c). Secara keseluruhan, hanya sepertiga yang mengatakan pakaian memengaruhi kepercayaan mereka pada dokter. "Padahal jika antara pasien dan dokter sudah ada hubungan terapeutik yang sangat baik, penampilan luar seperti memkai jas putih atau dasi sangatlah tak penting.", "Hanya sekitar 20% yang menganggap bahwa dokter pria haruslah mengenakan dasi," katanya seperti kepada Reuters Health (13/4/2011).
(3). Jas warna putih tetapi hijau saat mengoperasi
Warna putih dipilih
karena apabila ada sesuatu yang menempel dan sifatnya tidak steril (pasien juga
harus steril) akan bisa cepat diketahui.
Selain itu, warna putih juga melambangkan kebersihan, dimana kebersihan
sangat berkaitan sekali dengan kesehatan, hal ini juga sangat sesuai dengan
ruang lingkup dan citra dari pekerjaan menjadi dokter.
Menurut Today’s
Surgical Nurse tahun 1998, penggunaan warna ini ini kemungkinan bermula di awal
abad 20, dengan tujuan membantu penglihatan dokter operasi karena dua alas an :
(a). melihat warna biru atau hijau dapat
menyegarkan penglihatan dokter dari hal-hal yang berwarna merah, seperti organ
dalam dan darah pasien selama operasi. Karena, otak menafsirkan warna secara
relatif terhadap warna yang lain. Jika
seorang ahli bedah menatap pada sesuatu yang berwarna merah atau merah muda, ia
akan menjadi terbiasa dengan warna tersebut sehingga penglihatannya terganggu.
Sinyal merah di otak akan memudar, yang bisa menyulitkan dokter melihat organ
dan jaringan tubuh manusia. Sedangkan, jika dokter melihat sesuatu yang
berwarna hijau dari waktu ke waktu, ia dapat membuat matanya lebih sensitif
terhadap variasi dalam warna merah. (b).
karena penglihatan dokter terus menerus terfokus terhadap organ dalam
pasien yang berwarna merah, warna merah ini dapat menyebabkan ilusi optik
berwarna hijau di permukaan yang putih dan tentu dapat mengganggu.
Seperti pendapat Paola Bressan, peneliti ilusi mata dari University of Padova-Italia yang mendukung akan hal tersebut.
Seperti pendapat Paola Bressan, peneliti ilusi mata dari University of Padova-Italia yang mendukung akan hal tersebut.
Ilusi optik ini
muncul jika dokter menggeser tatapannya dari jaringan tubuh yang berwarna
kemerahan pada sesuatu yang putih. Ilusi optik berwarna hijau dari organ bagian
dalam pasien akan muncul pada latar belakang putih tersebut.
Ilusi optik ini terjadi karena putih memiliki semua spektrum warna, termasuk hijau dan merah. Namun, jika dokter melihat pakaian yang berwarna hijau atau biru, dan bukannya putih, ilusi yang mengganggu ini akan berbaur tepat dengan warna pakaian dan tidak akan menjadi gangguan.
Ilusi optik ini terjadi karena putih memiliki semua spektrum warna, termasuk hijau dan merah. Namun, jika dokter melihat pakaian yang berwarna hijau atau biru, dan bukannya putih, ilusi yang mengganggu ini akan berbaur tepat dengan warna pakaian dan tidak akan menjadi gangguan.
Tapi kalau terlalu
ganteng? Coba ikuti bacaan berikut …
SELINGAN
Diusir karena terlalu ganteng
Si
ganteng Omar Borkan Al Gala (25) yang belum lama ini ramai diberitakan diusir
dari Arab Saudi karena dianggap terlalu tampan.
Kini
pria muda dan lajang yang berprofesi sebagai fotografer fashion dan sekaligus
aktor dan penyair tersebut, kembali menjadi bahan pemberitaan media.
Omar mengaku mendapat hadiah mobil Mercedes G55 dari seorang wanita penggemar beratnya, yang menurut Auto Trader Inggris, kendaraan mewah tersebut bisa bernilai 70 ribu poundsterling (sekitar Rp 1 miliar).
Omar beserta dua pria Abu Dhabi lainnya yang tidak disebutkan namanya, datang ke Arab Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Jenadrivah Heritage and Cultural Festival yang digelar di ibukota Riyadh belum lama ini. Namun seperti dilansir The Sun, tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat.
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat karena tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut. "Tiga pria Emirat dibawa pergi dari lokasi karena mereka terlalu tampan. Ditakutkan para pengunjung wanita akan jatuh cinta pada mereka," demikian laporan surat kabar setempat, Elaph.
Ketiga pria muda itu dikabarkan langsung dideportasi ke Abu Dhabi.
Omar mengaku mendapat hadiah mobil Mercedes G55 dari seorang wanita penggemar beratnya, yang menurut Auto Trader Inggris, kendaraan mewah tersebut bisa bernilai 70 ribu poundsterling (sekitar Rp 1 miliar).
Omar beserta dua pria Abu Dhabi lainnya yang tidak disebutkan namanya, datang ke Arab Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Jenadrivah Heritage and Cultural Festival yang digelar di ibukota Riyadh belum lama ini. Namun seperti dilansir The Sun, tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat.
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat karena tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut. "Tiga pria Emirat dibawa pergi dari lokasi karena mereka terlalu tampan. Ditakutkan para pengunjung wanita akan jatuh cinta pada mereka," demikian laporan surat kabar setempat, Elaph.
Ketiga pria muda itu dikabarkan langsung dideportasi ke Abu Dhabi.
Sejak
insiden pengusiran dari Saudi tersebut, Omar yang berasal dari Abu Dhabi, Uni
Emirat Arab, pindah ke Vancouver di Kanada. Di sana, menurut media Latinos
Post, Omar tengah menjadi model kalender untuk sebuah kelompok HAM wanita.
Selain
menerima hadiah-hadiah dari para penggemarnya, dia juga mengaku karir aktingnya
kian menanjak sejak insiden pengusiran dari Saudi. Belum lama ini dia ditawarkan bermain dalam
film pendek berjudul "51" serta sejumlah tawaran bermain film lainnya
juga menanti dirinya. Kepada majalah In
Touch, Omar juga mengaku berstatus single dan tengah mencari
wanita pujaan hatinya.
Kembali
ke soal hadiah mobil …
"Saya
mendapatkan Mercedes G55 untuk ulang tahun saya dari seorang wanita yang tidak
saya kenal. Mobil
itu tiba di tempat saya, dan saya cuma diberi tahu, tolong tanda tangani dan
terima ini. Sungguh menakjubkan," ," kata Omar kepada majalah In Touch seperti dilansir International Busines Times (28/5/2013).
(4). Wajah penolong
Tulisan berikut kurang ada kaitan dengan profesi dokter, namun boleh juga
untuk perbandingan dari penampilan seorang dokter. Namun bukan berarti wajah dokter harus lebar
dan … garang.
Pria berwajah
lebar dan garang, seperti Chris Hemsworth, pemeran Thor dalam film The
Avengers, ternyata memiliki sifat gampang menolong dan mudah bekerja sama.
Hal tersebut disimpulkan duo psikolog Universitas St Andrews, Michael Stirrat
dan David Perret, setelah mengamati permainan grup para mahasiswa mereka.
Stirrat memberi mahasiswa sejumlah uang untuk melakukan permainan kompetisi antargrup. Ia mengatakan kemenangan grup akan dibandingkan dengan grup lain dari sekolah yang sama. Pada kelompok lain ia menyatakan akan membandingkan dengan sekolah rival, yaitu Universitas Edinburgh. Hasilnya, pria dengan muka lebar dan garang cenderung mau lebih berkorban demi keuntungan timnya.
Lewat penelitian yang dipublikasikan jurnal daring Psychological Science (2012), duo psikolog itu membantah pria berwajah lebar dan garang cenderung agresif dan tak bisa bekerja sama.
Stirrat memberi mahasiswa sejumlah uang untuk melakukan permainan kompetisi antargrup. Ia mengatakan kemenangan grup akan dibandingkan dengan grup lain dari sekolah yang sama. Pada kelompok lain ia menyatakan akan membandingkan dengan sekolah rival, yaitu Universitas Edinburgh. Hasilnya, pria dengan muka lebar dan garang cenderung mau lebih berkorban demi keuntungan timnya.
Lewat penelitian yang dipublikasikan jurnal daring Psychological Science (2012), duo psikolog itu membantah pria berwajah lebar dan garang cenderung agresif dan tak bisa bekerja sama.
Hasil penelitian
mereka juga terbukti dalam pengamatan terhadap CEO perusahaan. CEO berwajah
lebar cenderung baik jika dibandingkan dengan kolega yang berwajah sempit.
(5). Memiliki niat bunuh diri
Ternyata,
lebih dari 6% ahli bedah di Amerika Serikat pernah bergelut dengan keinginan
untuk bunuh diri, demikian hasil studi yang dimuat Archives of Surgery edisi
Januari 2011.
Hasil penelitian yang berdasarkan survei anonim terhadap hampir 8.000 ahli bedah menemukan bahwa : (a). Niat untuk bunuh diri ini disebabkan rasa bersalah atas kesalahan medis yang pernah diperbuat dan rasa lelah (dalam praktiknya dalam 3 bulan terakhir). (b). Sekitar 7% ahli bedah yang berusia 55-64 tahun telah berniat untuk bunuh diri pada tahun lalu, sayangnya yang terungkap hanya seperempatnya yang telah meminta bantuan profesional seperti psikiater. Adapun alasannya mereka khawatir akan kehilangan izin praktik.
Dr Tait Shanafelt dari Mayo Clinic di Rochester-Minnesota, yang melakukan penelitian ini, menyatakan kepada Reuters Health (19/1/2011) : ''Yang kami lihat dari penelitian ini yakni tingginya tingkat kejenuhan dan stres di kalangan dokter Amerika. Konsekuensinya pun berpotensi serius, baik bagi dokter maupun pasien,''
Hasil penelitian yang berdasarkan survei anonim terhadap hampir 8.000 ahli bedah menemukan bahwa : (a). Niat untuk bunuh diri ini disebabkan rasa bersalah atas kesalahan medis yang pernah diperbuat dan rasa lelah (dalam praktiknya dalam 3 bulan terakhir). (b). Sekitar 7% ahli bedah yang berusia 55-64 tahun telah berniat untuk bunuh diri pada tahun lalu, sayangnya yang terungkap hanya seperempatnya yang telah meminta bantuan profesional seperti psikiater. Adapun alasannya mereka khawatir akan kehilangan izin praktik.
Dr Tait Shanafelt dari Mayo Clinic di Rochester-Minnesota, yang melakukan penelitian ini, menyatakan kepada Reuters Health (19/1/2011) : ''Yang kami lihat dari penelitian ini yakni tingginya tingkat kejenuhan dan stres di kalangan dokter Amerika. Konsekuensinya pun berpotensi serius, baik bagi dokter maupun pasien,''
''Kami sudah
memahami bahwa dokter memiliki risiko yang lebih besar untuk berniat melakukan
bunuh diri jika dibandingkan dengan profesi lainnya,''.
Dua ahli bedah di University of Pittsburgh berkomentar, ''Kami juga manusia biasa yang tak terhindar dari kesalahan. Namun, memang bunuh diri bukanlah jawaban yang tepat bagi mereka yang dituntut melakukan kesempurnaan.''
Dua ahli bedah di University of Pittsburgh berkomentar, ''Kami juga manusia biasa yang tak terhindar dari kesalahan. Namun, memang bunuh diri bukanlah jawaban yang tepat bagi mereka yang dituntut melakukan kesempurnaan.''
(6). Ketergantungan alkohol
Ternyata sekitar 15%
dokter bedah mengidap ketergantungan pada alcohol, demikian sebuah hasil studi yang telah dilakukan
di AS.
Penelitian yang
dilakukan melalui survei terhadap 7.200 dokter bedah di negara setempat
menyatakan bahwa penyalahgunaan alkohol tersebut meliputi ketergantungan akibat
gaya hidup.
Seperti dikutip dari situs Reuters (2012), yang memaparkan hasil riset tentang bukti tanda-tanda para dokter bedah yang kecanduan alcohol yang dipimpin Michael Oreskovich di Universitas Washington, dimana para peneliti meminta para dokter bedah relawan untuk mengisi lembar pertanyaan mengenai gaya hidup, suasana hati, dan juga pertanyaan mengenai ketergantungan alkohol.
Hasil penelitian menemukan bahwa : (a). Sekitar 45% dokter bedah yang terbukti mengkonsumsi alkohol melakukan kesalahan medis dalam tiga bulan terakhir. (b). Rata-rata para dokter bedah memilih alkohol sebagai penghilang depresi dan kelelahan.
Seperti dikutip dari situs Reuters (2012), yang memaparkan hasil riset tentang bukti tanda-tanda para dokter bedah yang kecanduan alcohol yang dipimpin Michael Oreskovich di Universitas Washington, dimana para peneliti meminta para dokter bedah relawan untuk mengisi lembar pertanyaan mengenai gaya hidup, suasana hati, dan juga pertanyaan mengenai ketergantungan alkohol.
Hasil penelitian menemukan bahwa : (a). Sekitar 45% dokter bedah yang terbukti mengkonsumsi alkohol melakukan kesalahan medis dalam tiga bulan terakhir. (b). Rata-rata para dokter bedah memilih alkohol sebagai penghilang depresi dan kelelahan.
Padahal seharusnya
sisi profesionalisme dalam bekerja harus lebih ditingkatkan, mengingat
pekerjaan tersebut berhubungan dengan nyawa seseorang.
(7). Babak belur dikeroyok
Seorang dokter muda yang tengah menjalani co-assisten profesi dokter di salah satu rumah sakit di Makassar, babak belur setelah dipukuli dan dihajar masa.
Seorang dokter muda yang tengah menjalani co-assisten profesi dokter di salah satu rumah sakit di Makassar, babak belur setelah dipukuli dan dihajar masa.
Adapun
urutan kejadiannya :
Sebut saja “Fa” (32),
yang merupakan sarjana kedokteran di salah satu kampus swasta di Makassar yang tengah
menjalani co-assisten profesi dokter di rumah sakit Wahidin Sudirohusodo,
sedang mencari rumah temannya di wilayah Paccinang Kelurahan Tello Baru,
Kecamatan Panakukang-Makassar.
Entah dari
penampilan atau bagaimana, dia disangka hendak mencuri di salah satu rumah
warga di jalan Paccinang, dia terlihat mondar-mandir di pekarangan salah satu
warga Paccinang sehingga dengan gelagatnya yang mencurigakan membuat warga
curiga. Akhirnya dia pun dikejar ramai-ramai
oleh warga lalu digebuki sampai babak belur.
Beruntung saat Fa sedang dikeroyok, “Fi”, salah satu rekannya sesama dokter muda di RS Wahidin yang juga warga Paccinang mengenalinya, dia berusaha menahan warga dan meminta Fa mengeluarkan tanda pengenalnya. Kejadian tersebut terjadi sekitar sekitar pukul 01.00 Wita, Senin dini hari (20/6/2011).
Fa kini harus dirawat di rumah sakit Bhayangkara-Makassar, akibat luka yang dideritanya.
Beruntung saat Fa sedang dikeroyok, “Fi”, salah satu rekannya sesama dokter muda di RS Wahidin yang juga warga Paccinang mengenalinya, dia berusaha menahan warga dan meminta Fa mengeluarkan tanda pengenalnya. Kejadian tersebut terjadi sekitar sekitar pukul 01.00 Wita, Senin dini hari (20/6/2011).
Fa kini harus dirawat di rumah sakit Bhayangkara-Makassar, akibat luka yang dideritanya.
Anggota Polsek
Panakukang yang turun ke TKP untuk mengevakuasi korban aksi main hakim sendiri
dan tidak menemukan bukti-bukti, jika Fa hendak mencuri di salah satu rumah
warga.
Menurut Fi, yang ditemui wartawan di Mapolsek Panakukang, Fa belakangan ini terlihat depresi dan sering tampak kebingungan, begitu pula saat Fa ditanya warga, ia gelagapan dan langsung lari ketakutan.
"Fa pernah mengalami kecelakaan lalu lintas setelah terjatuh dari sepeda motornya, ia mengalami benturan keras di kepalanya, akibatnya ia kadang susah menangkap arah pembicaraan orang lain, mungkin karena itu ia lari ketakutan," pungkas Fi.
Menurut Fi, yang ditemui wartawan di Mapolsek Panakukang, Fa belakangan ini terlihat depresi dan sering tampak kebingungan, begitu pula saat Fa ditanya warga, ia gelagapan dan langsung lari ketakutan.
"Fa pernah mengalami kecelakaan lalu lintas setelah terjatuh dari sepeda motornya, ia mengalami benturan keras di kepalanya, akibatnya ia kadang susah menangkap arah pembicaraan orang lain, mungkin karena itu ia lari ketakutan," pungkas Fi.
Biar happy ending
ceritanya …
(8). Jaga penampilan
Seorang dokter
harus menjaga penampilan, seperti contohnya yang dilakukan dr Ova Emilia, PhD, 47,
spesialis kandungan dan kebidanan di RS Happy Land, yang berperawakan tinggi
dan langsing ini juga gemar berbelanja pakaian yang fashionable, untuk
menunjang profesi dan kesehariannya.
Menurutnya,
berpenampilan juga tergantung mood yang sedang dihadapi saat itu, misalnya
kalau mood-nya bagus maka warna pakaian yang dipakai pun akan lebih ceria
dengan motif bunga-bunga, namun tetap cenderung berpakaian yang feminin dan
kasual.
"Biasanya,
kalau pakaian untuk praktik di RS, saya pakai berupa terusan dress atau pakai
batik terusan sampai selutut, lalu ditambah blazer putih.
Tapi yang paling
penting nyaman dipakai dan tidak menimbulkan pertanyaan aneh, ketika orang
melihat penampilan kita itu," ucapnya kepada Tribun Jogja (11/2011).
Tulisan tersebut sebagai
gambaran bagi kita bagaimana sikap seharusnya dan apa yang harus dihindari, yang
tentu sikap yang positif dari kasus-kasus tersebut sudah merupakan acuan, namun
perlu diingat -- khususnya yang awam profesi dokter -- bahwa ‘Begitu pentingnya
mengenai sebuah penampilan’.
Sampai ketemu di topik lain.
Sampai ketemu di topik lain.
Keterangan
gambar : diambil dari internet.
Sumber bacaan : jogja.tribunnews.com/2011/11/30, detiknews.com/read/2011/06/20,
news.detik.com/read/2013/05/28,
health.detik.com/read/2013/04/29, mediaindonesia.com (201101/29, 04/13 & 07/20; 2012/02/27 & 06/06), kaskus.co.id 2013/06/18, merdeka.com 2013/07/05.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar