Sejarah
Olimpiade adalah merupakan ajang olahraga yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh Negara dunia yang terdaftar dalam IOC (international Olimpiade International).
Awalnya merupakan ajang olah raga Yunani kuno yang kemudian dihidupkan kembali pada akhir abad ke-19 oleh seorang bangsawan Perancis, Pierre Fredy, Baron de Coubertin. Olimpiade yang di Indonesia dikenal Olimpiade musim panas ini diadakan sejak tahun 1896 sampai sekarang kecuali pada tahun-tahun masa Perang Dunia II.
Sedangkan edisi khusus untuk arena olah raga musim dingin (Olimpiade musim dingin) pada awalnya atau semenjak dimulai tahun 1924 dan tahun-rahun berikutnya diadakan bersamaan dengan tahun yang sama penyelenggaraan Olimpiade musim panas (dilaksanakan sama yaitu 4 tahun sekali), namun sejak tahun 1994 pelaksanaannya diselenggarakan selang dua tahun setelah Olimpiade musim panas.
Pelaksanaan Olimpiade tahun 2004 atau Olimpiade XXVIII penyelenggaraannya kembali ke ‘rumah’ (Yunani ).
Kejuaraan Olimpiade (1972-2008)
Pelaksanaan kejuaraan Olimpiade selama 10 kali periode terakhir dengan uraian mengenai Tahun : Tuan Rumah – Negara, (Juara Umum)
1972 : Muenchen - Jerman Barat, (Uni Soviet)
1976 : Montreal, Quebec-Kanada, (Uni Soviet)
1980 : Moskow-Uni Soviet, (Uni Soviet)
1984 : Los Angeles-AS, (AS)
1988 : Seoul-Korea Selatan, (AS)
1992 : Barcelona-Spanyol, (Uni Soviet*)
1996 : Atlanta-AS, (AS)
2000 : Sydney-Australia, (AS)
2004 : Athena-Yunani, (AS)
2008 : Beijing-China, (China)
2012 : London-Inggris, (?). Logo seperti pada gambar berikut.
2012 : London-Inggris, (?). Logo seperti pada gambar berikut.
Ket. : * Nama yang didaftarkan Unified Team, gabungan 12 negara eks Uni Soviet, kecuali Estonia, Latvia, dan Lithuania yang tampil dengan nama masing-masing.
Pembiayaan
London sebelumnya adalah merupakan tuan rumah Olimpiade musim panas pada 1908 dan 1948, sedangkan untuk penyelenggaraan Olympiade 2012 yang akan datang diperlukan biaya mencapai US$17,3 milliar.
Pendapat mengenai penyelenggaraannya antara lain dinyatakan oleh itu Wali Kota Ken Livingstone yang hanya membutuhkan dana tak kurang dari US$3,1 miliar untuk merenovasi semua fasilitas yang menurutnya tidak banyak fasilitas yang harus dibenahi dalam penyelnggaraan olah raga tersebut, namun mantan ketua panitia Olimpiade London Jack Lemley menyanggah estimasi itu, ia menandaskan bahwa biaya yang dianggarkan mencapai 10 kali lipatnya atau US$32,7 miliar (sekitar Rp292 triliun) alias terbesar kedua sepanjang penyelenggaraan Olimpiade setelah Beijing 2008.
Jumlah fantastis itu diprediksi hanya demi mendapatkan citra sebagai kota penyelenggara terbaik, plus ekspektasi meraup keuntungan.
Perlu diwaspadai
(a). London perlu waspada karena sejarah mencatat Montreal baru melunasi utang penyelenggaraan Olimpiade 1976 pada 2006 atau 30 tahun kemudian, dengan jumlah utang US$1 miliar atau sekitar Rp8,9 triliun. (b). Pembangunan fasilitas juga sempat molor, beberapa arena belum selesai dibangun ketika upacara pembukaan dilangsungkan, hal itu sempat menurunkan minat negara-negara lain untuk menawarkan diri (bidding) menjadi tuan rumah Olimpiade.
Olimpiade yang sukses
Untung atau rugi memang bergantung kepada kepintaran panitia mengelola uang dan mengorganisasikan acara. Setidaknya Olimpiade Los Angeles (1984), Seoul (1988), Barcelona (1992), Atlanta (1996), dan Beijing (2008) mencatat keuntungan dan dikategorikan sebagai Olimpiade yang sukses. Meski mencatatkan diri sebagai perhelatan termahal dengan US$40 miliar (Rp 357 triliun), China tak meninggalkan jejak utang selepas Olimpiade 2008. Pemasukan dari sektor pajak mereka bahkan tumbuh 20%-30% di tahun tersebut.
Bukan hanya itu, infrastruktur seperti stadion pun bisa digunakan dalam jangka panjang dan tak hanya untuk olahraga. Ada satu fasilitas yang digunakan untuk Universitas Agrikultur China dan lainnya dimanfaatkan sebagai Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Beijing.
Jika dibandingkan dengan Olimpiade Athena (2004), pencapaian Beijing bisa dibilang fantastis. Pada 2004, Athena harus mengeluarkan US$15 miliar (Rpl33 triliun) untuk perhelatan Olimpiade yang kebanyakan anggarannya dialokasikan di sektor keamanan mengingat tahun itu merupakan Olimpiade pertama pasca tragedi 11 September.
Besarnya biaya itu ternyata tak diimbangi dengan kondisi finansial negara. Akibatnya, Yunani menderita utang hingga 5,3% tahun itu atau melebihi ambang batas yang ditetapkan Uni Eropa sebesar 3%.
Sebetulnya London harus mencontoh penyelenggaraan Olimpiade Los Angeles (1984). Dengan anggaran US$546 juta (Rp4,8 triliun) mereka bisa meraup keuntungan bersih US$222,7 juta (Rpl,98 triliun) dengan pemasukan terbesar dari hak siar, sponsor, dan penjualan tiket.
Rahasianya ialah memaksimalkan penggunaan fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Olimpiade Atlanta terbukti sukses mengadopsi metode itu pada 1996. Ketika itu, mereka menginvestasikan US$1,8 miliar (Rpl6 triliun) dan meraup keuntungan bersih US$10 juta (Rp89 miliar) dengan mengandalkan pemasukan dari sponsor dan penjualan tiket.
Lapangan dan arena
Lapangan atau arena untuk pertandingan dan perlombaan, diantaranya :
(1). Arena Nasional : (a). Hampden Park, St James Park, Old Trafford, Villa Park, Stadion Millenium – Sepak Bola (b). Weymouth dan Portland-layar, (c). Hadleigh Country Park-sepeda gunung
(2). Sekitar London : (a). Eton Dorney-dayung, (b). Broxbourne-kano
(3). Arena Olympiade , diantaranya : (a). Stadion Olimpiade-atletik (b). Stadion Wembley- Sepak bola (c). Taman Hyde –Triatlon, Renang jarat jauh (d). Arena Lord's Cricket-Panahan (e). Taman Regent-Sepeda (f). ExCel –Tinju, Gulat, Judo, Tenis meja, Angkat besi , Taekwondo, anggar (g). Earl's Court- Voli (h). Wimbledon-tenis (i). Horse Guards Parade - Voli pantai (j). Arena Greenwich-senam, bulu tangkis, basket
Barak Royal Artilery- Menembak (k). Taman Greenwich - Dasa lomba, Berkuda (l). The Dome-Senam, Basket
Tidak harus punya tiket
Tidak memiliki tiket Olimpiade bukan berarti tidak dapat menikmati suasana Olimpiade. Walau sebagian besar pertandingan olahraga akan diselenggarakan di arena-arena yang mensyaratkan tiket tetapi akan banyak tempat lain yang dapat dinikmati tanpa tiket sebelum dan selama Olimpiade 2012, seperti : (a). Akan ada layar-layar Olimpiade 2012 di Taman Hyde di London - salah satu taman terbesar kota itu seluas 142 hektare – dimana dapat menonton siaran langsung Olimpiade melalui layar sambil bersantai di taman yang hijau. (b). akan ada pertunjukan musik dunia di tepi Sungai Thames - sungai terpanjang di Inggris 346 kilometer -, yang suasananya akan disesuaikan dengan suasana Olimpiade 2012. (c). agenda-agenda lain baik yang gratis maupun yang terjangkau untuk semua pengunjung. Para penggemar olahraga atau bukan akan mendapat perlakuan yang sama dapat merasakan kegembiraan Olimpiade 2012.
Perayaan
Perayaan-perayaan itu akan diselenggarakan beberapa pekan sebelum acara digelar, tepatnya segera setelah obor Olimpiade tiba di Inggris dari Yunani pada pertengahan Mei 2012, dimana orang-orang dari seantero Inggris akan turun ke jalan-jalan yang dilewati para pembawa obor dengan estafet 70 hari ke ratusan kota sebelum mencapat Stadion Olimpiade di London Timur.
Orang-orang juga akan berkumpul pada awal Juni 2012 ketika Inggris Raya merayakan ulang tahun ke-60 pernikahan (diamondjubilee) Ratu Elizabeth II. Pawai spektakuler dan armada ratusan kapal akan berparade di Sungai Thames.
Selain menonton tanpa tiket dan menonton lewat layar Olimpiade di Taman Hyde, juga akan ada cara lain. Cabang olahraga seperti maraton dan balap sepeda akan diselenggarakan di jalan-jalan protokol.
Lari maraton, balap sepeda dan arena kano
Panitia akan mempersilakan penonton tanpa tiket untuk menyaksikan para pelari maraton kelas dunia dan para pembalap sepeda jalanan kelas dunia berlomba. Panitia menyarankan penonton datang lebih awal untuk menemukan tempat dengan sudut pandang yang disukai.
Dua pertandingan olahraga itu akan dimulai dan selesai di The Mall, jalan panjang di London pusat dekat Istana Buckingham sehingga istana bisa membuat latar belakang yang spektakuler untuk menarik ribuan orang.
Arena kano dan arung jeram di Lee Valley White Water Center - sekitar 12 mil/sekitar 19 km utara Taman Olimpiade - dibuka untuk publik sampai April 2012 dan akan buka lagi setelah Olimpiade. Para pengunjung boleh naik kano standar Olimpiade sebelum atlet-atlet tiba. Mengunjungi gratis, tetapi naik kano akan dikenai biaya 49 pound (Rp692.700).
Hiburan lain
Layar juga akan dipasang di tempat-tempat lain untuk mengantisipasi jika Taman Hyde penuh. Alun-Alun Trafalgar dan Taman Victoria adalah tempat-tempat yang juga akan dipasangi layar. Bukan hanya siaran langsung semua pertandingan yang akan dapat dinikmati melalui layar-layar Olimpiade 2012, melainkan juga musik dan hiburan lain yang akan disediakan secara gratis.
Medali
Sebagai penghargaan kepada para pemenang pertandingan atau lomba diberikan hadiah berupa medali. Sebagai contoh adalah Medali yang akan diberikan pada Olimpiade London 2012 yang telah diperkenalkan di Trafalgar Square, tepat setahun sebelum pesta digelar.
Desain Perak Tanda garis saling silang melambangkan energi Kota London, sementara Sungai Thames disimbolkan dengan pita dengan berat 400 gram yang menjadikannya yang terberat sepanjang sejarah Olimpiade musim panas.
Medali juara dan peringkat kedua berkomposisi 92,5% perak, khusus medali juara dilapisi emas. Medali yang berdiameter 85 mm akan bertuliskan nama cabang olahraga di sisinya, dan penampakan dari depan : Dewa kemenangan Yunani, Nike, melangkah keluar Parthenon menuju kota tuan rumah.
Pembawa obor Olimpiade London
Sekitar 6.800 dari 8.000 orang yang akan menjadi pembawa Obor Olimpiade London 2012 mendapat surat kepastian melalui email hari Kamis (08/12). Sekitar 37.000 orang mengajukan diri melalui panitia Olimpiade (Locog) dan 28.000 lolos ke babak seleksi berikutnya. Kepastian untuk 1.200 tempat lainnya akan diumumkan bulan Januari 2012.
Pembawa obor akan melewati rute 8.000 mil (12.800 km) mulai 19 Mei 2012, dimana sekitar 110 orang per hari akan membawa obor melewati lebih 1.000 tempat yang telah ditentukan pada November 2011, diantara mereka yang terpilih adalah termasuk 212 orang yang berusia 12 tahun pada saat relai dimulai dan 115 dari tokoh masyarakat yang dipilih oleh Locog.
Untuk proses peserta pembawa Olimpiade London 2012 dari Indonesia dapat dilihat pada berita terkait.
Tuna netra
Proses pencalonan pembawa obor yang dilakukan oleh Locog, Coca-Cola, Llyoyds TSB, dan Samsung dipusatkan pada mereka yang memiliki prestasi tersendiri atau telah memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Rachel Nafzger, seorang tuna netra, dicalonkan oleh Coca-Cola, sebagai salah satu sponsor pawai obor yang akan berlari dengan anjing pemandu karena sering menjadi sukarelawan.
Sedangkan Jonathan Edwards yang meraih medali emas dalam Olimpiade 2000, dicalonkan oleh Asosiasi Olimpiade Inggris.
Mereka yang dipilih sebagai pembawa obor harus mengikuti sejumlah langkah termasuk menerima tanggal yang telah ditetapkan, menyiapkan dokumen yang diminta, memastikan ukuran seragam paling lambat 25 Januari, dan panitia tetap akan memeriksa latar belakang calon pembawa obor sebelum kepastian terakhir diumumkan Locog bulan Maret.
Kepastian terakhir mencakup nama desa, kota ataupun area di London tempat pembawa obor akan memulai pawai.
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber : id.wikipedia.org; Media Indonesia tgl. 4 Pebruari 2012; www.bbc.co.uk 2011/12/11
Berita terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar