Kamis, 21 Oktober 2010

FLORA FAUNA 2 : KAMBING AMERIKA UTARA, KAMBING IBEX , ATAU ADA LAGI YANG LEBIH JAGOAN?

Banyak orang-orang yang mengaku nekat karena telah mendaki gunung yang berbahaya atau memanjat dinding. Tapi kenyataannya, di alam liar pun ada yang tidak kalah diantaranya kambing gunung yang bisa mendaki ke tempat-tempat yang paling berbahaya, kalau bukan semut atau cicak rasanya tak mungkin memanjat bidang securam itu. Kenyataanya kambing di Amerika Utara dan kambing Ibex di Italia dapat melakukannya. Tapi apakah ada yang lebih ngeri dari itu?.

Sebelum ke intinya, kita lihat dulu ini.

Tulisan pada butir 1 dan 2 di bawah ini, bukan merupakan hewan yang berada di tempat yang sama (cat. : untuk memperjelas), tetapi ternyata tempatnyapun berjauhan yaitu satu di Amerika Utara satu lagi di Eropa.

1. Kambing Gunung Amerika Utara yang Luar Biasa

Tinggal di daerah pegunungan di Amerika Utara, kambing gunung ini dapat ditemukan di ketinggian 13.000 kaki, memanjat tebing sepanjang hari dan mencari makan. Berkat dua kukunya yang memiliki masing-masing dua jari lebar memberikan mereka keseimbangan yang hebat, kambing gunung tentu tidak kalah dari pendaki berpengalaman (yang jelas tanpa tali pengaman).



Bulunya yang berlapis ganda dan putih tebal memberikan kamuflase di daerah bersalju untuk menghindar dari predator. Dan jika mereka berhadapan dengan predator, mereka bisa melompat sejauh 12 kaki dalam sekali lompatan dan mencapai daerah yang aman. Bisa dilihat gambar-gambar dibawah ini untuk lebih jelas menyimak kehebatan mereka.

2.  Kambing Ibex di Italia Pemanjat Dinding Curam Bendungan (merupakan kabar yang masih baru).
Di pegunungan Alpen Italia di ketingglan 4.600 m dari permukaan laut, kambing Ibex juga ternyata suka.melawan gravitasi.  Kambing-kambing ini daripada melalui jalan lain lebih baik memilih jalan dengan memanjat dinding Bendungan Cingino di Alps Italia. Padahal, dinding bendungan itu hampir-hampir vertikal 90 derajat dengan ketinggian 48,76 meter (160 kaki).


Alpine Ibex adalah spesies kambing liar yang hidup di pegunungan Alpen Eropa merupakan jenis kambing liar yang banyak ditemukan di wilayah pegunungan di Eropa. Mereka mencari tempat-tempat yang cukup tinggi untuk menghindari predator.


Namun, memanjat bendungan, itu di luar kebiasaan mereka. Dengan penuh nyali, Ibex berjalan miring dengan empat kakinya untuk menaiki dam berdinding batu itu. Dengan gigih, kambing itu memanfaatkan celah bebatuan untuk naik, selangkah demi selangkah. Ini pemandangan menakjubkan, meski Ibex tak pernah mencapai puncak.

Pastinya, mereka tidak mempertaruhkan nyawa untuk pamer keahlian, tetapi memanjat yaitu untuk menjilati batu dinding bendungan yang mengandung garam dan memakan lumut.
Foto dan video Ibex menarik perhatian blogger di seluruh dunia, salah satunya Jolle Jolles, zoologis Cambridge University. "Kambing tidak masuk dalam daftar hewan paling menarik, seperti panda, singa, atau lumba-lumba. Tapi kambing punya kemampuan luar biasa selain merumput." kata dia, seperti dimuat situs Daily Mail.
Banyak yang percaya bahwa bagian-bagian dari tubuh ibex berguna sebagai ramuan ajaib sehingga kambing ibex banyak diburu dan hampir punah pada awal abad ke-19.

Nakh itulah dua kehidupan hewan yang menakjubkan.

Catatan (boleh dibaca boleh tidak) :
Kita lihat juga hewan semacam kambing yang hidup di sisi kehidupan lain …
●  Domba dalam tulisan ini anggap saja sebagai Saudara kambing-kambing (di Amerika dan Eropa) yang tinggal nun jauh di sana (sehingga bisa dikaitkan dalam tulisan ini).  Domba di sini bukan merupakan binatang liar tetapi dipelihara, diberi makan dan vitamin yang prima dengan tujuan untuk diadu. Event puncak adu domba dilaksanakan tahunan dengan sistim kompetisi, sedangkan untuk hampir setiap bulan dilaksanakan bergilir dengan para peserta (penyelenggara) adalah peternak-peternak domba yang tersebar hampir di seluruh Jawa Barat, terutama daerah Garut, Sumedang, Bandung, Majalengka dan lainya (Jawa Barat Indonesia). Adu ketangkasan ini juga dibagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda berdasarkan bobot domba petarung (bukan tinju saja yang dibagi kelas-kelas).
Event adu domba ini juga merupakan salah satu obyek pariwisata.
Yang diadu adalah kepala dengan kepala sehingga berbunyi dengan keras “Gduk!!”. Bagi penonton yang belum biasa bisa menyebabkan kepala kita pusing, mungkin karena efek psikologis seolah-olah kepala kita yang diadu.
Tidak jarang salah satu domba tanduknya patah berdarah atau kepalanya gegar sehingga langsung terjungkal (KO). Yakh dari segi peri kebinatangan, bagaimana yakh?.
Mungkin bagi Domba, “adu kepala” ini juga merupakan suatu kebanggan atau kebahagiaan bagi dia, malahan kalau sudah lama tidak diadu “Mungkin seperti kepala kita yang juga gatel” (kalau gatal mudah digaruk). Itulah Sang Domba Adu, saudara Kambing.

● Ada juga istilah Politik Adu Domba yaitu mencari keuntungan dengan memancing perselisihan, pertentangan atau adu fisik antara dua pihak lain di luar dirinya atau kelompoknya.  Sama sadis juga.

Ngeri-ngeri juga yakh?, maka untuk menenangkannya, coba yang satu ini …. Nikh
●  Kalau saya mah dari pada cari resiko jatuh dari tebing batu atau tembok bendungan yang tinggi atau bahkan kepala pusing karena diadu, lebih baik sayah mah begini aja lah …

..... Cari duit buat majikan .....

● Dengan membandingkan hewan-hewan tersebut di atas, mana yang lebih jagoan menurut Anda?
Tks.

Keterangan Gambar : sebagian sebagai ilustrasi yang diambil dari internetSumber bacaan a.l : forum.vivanews.com, lintasberita.com, VIVAnews, Harian Media Indonesia, 19 Oktober 2010 (bersumber dari The Daily Mail)

Bacaan sebelumnya Flora-Fauna 1 >> Bacaan selanjutnya Flora-Fauna 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar