Senin, 17 Juni 2013

Lansia : Nenek-Nenek yang Perkasa


Dikemas oleh : Isamas54
Tua bukan berarti menyerah, buktinya masih banyak yang berprestasi.  Ingin seperti dia? Ikuti kisah dan info berikut.


Semula dia berpikir dirinya terlalu tua untuk menekuni olahraga, mengikuti perlombaan, atau kegiatan lain yang menunjang keperkasaannya di usia tua, dengan tidak menyerah begitu saja beberapa diantaranya berkat melalui latihannya berhasil menjadi juara dunia.

Data
Jumlah pertumbuhan penduduk usia lanjut (lansia) di dunia semakin meningkat yang diperkirakan akan menjadi masalah baru bagi dunia kesehatan. Untuk mencegah munculnya masalah akibat ledakan jumlah lansia ini.  Sampai sekarang ini, penduduk di 11 negara anggota WHO kawasan Asia Tenggara yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun 2050. , WHO mencanangkan program peningkatan kesehatan agar seseorang memiliki usia yang lebih panjang dan tetap produktif.   Pada Hari Kesehatan Sedunia tanggal 7 April 2012, WHO mengajak negara-negara untuk menjadikan penuaan sebagai prioritas penting mulai dari sekarang. (detik.com, 10/9/2012)
Adapun ciri khas lanjut usia adalah : mudah infeksi, sukar tidur, kekurangan (pendapatan, gizi, penglihatan,  pendengaran, intelektual),  rasa depresi, sakit kare­na pengobatan, dan gejala lainnya sehingga dapat menggangu kemandirian .

Bagaimana kalau Anda seorang Nenek yang lanjut usia supaya tidak mempunyai cirri yang kurang enak dilihat dan dirasakan? Apakah mau jadi juara angkat besi, atletik, daki gunung, hobbi main Nintendo, paralayang, atau apa yang sekiranya bermanfaat yang dapat membuktikan prestasi manula.  Tapi hati-hati! ada seorang nenek yang telinganya sobek.  Apa akibat olah raga atau dirampok?
Ikuti saja bacaan selanjutnya.

(1).  Angkat besi


Wanita asal Essex, Shy Pat Tombs, 66,  mulai menekuni angkat besi baru 6 tahun lalu (pada usia 60 tahun) dan ia berhasil menjadi juara angkat besi di Inggris di usia 66 tahun.
Shy Pat sukses menyabet tiga catatan di kelompok usianya untuk kelas squat, bench press dan deadlift pada kontes angkat besi di Bournemouth.

Melalui latihan intens Pat bisa mengangkat hampir 100 kilogram atau dua kali berat badannya.  Ia melakukannya karena ingin menurunkan berat badan dan menambah kepercayaan diri.
"Setelah mengetahui saya bisa memecahkan rekor di setiap kategori membuatku senang sekali dan ini merupakan perasaan yang luar biasa," ucapnya, seperti dilansir the sun yang dikutip oleh Serambinews.com.

Nenek yang dijuluki The Mighty Atom ini sekarang bekerja sebagai pelatih pribadi di gym tempat latihannya. Ia berharap dirinya bisa menginspirasi para pensiunan lainnya untuk mencoba hal baru di waktu senggang mereka.
"Aku suka aktif bergerak. Nganggur di rumah nonton televisi sepanjang hari membuatku tidak bersemangat”, ucap pensiunan perawat ini.

(2).  Atletik

Dorothy McLennan, 77, kulitnya sudah dihiasi keriput, meski sudah tua nenek ini masih saja lincah dan berprestasi dalam bidang olahraga.  Perempuan asal Windsor, Berkshire-Inggris ini adalah pensiunan pegawai bank yang mendalami cabang olahraga atletik di usia 50 tahun. Demikian seperti dikutip Daily Mail (7/2/2013).
Dorothy menjadi heptathlete dan pelari cepat di usia 77 tahun. Puluhan medali emas sudah didapatnya selama menjadi atlet profesional sepanjang 27 tahun terakhir. Prestasinya ini tentu juga membanggakan bagi sang pelatih yang juga anaknya, Stephen.  Dia sudah mendapat 45 medali yang 35 di antaranya merupakan medali emas, sepertinya dia merupakan saingan kuat bagi atlet Inggis, Jessica Ennis.

Prestasi :
(a).  Sebagai juara lompat galah pada tahun 1991 dan juara dunia --medali emas-- lagi untuk kategori peserta berumur 75-80 tahun pada tahun 2012, (b).  Gemar mengikuti kompetisi di World Masters dan European Masters sejak 1991 (digelar tahunan), dan dia mendapatkan medali di tiap cabang olahraga yang diperlombakan.  Di usia 70 tahun memenangkan medali emas dalam heptathlon di European Masters Championships di Polandia pada 2006. (c).  Kini, meski usianya sudah akhir 70-an dia tetap bersemangat untuk memecahkan rekor British Masters Championships pada akhir Februari mendatang dalam cabang lari cepat 100 meter dengan kecepatan 16 detik. (d).  Hebatnya lagi, nenek ini juga jago lompat galah hingga ketinggian 2,1 meter.
"Orang-orang selalu terkejut ketika saya memberitahu mereka bahwa saya melakukan lompat galah dan berlari. Tapi saya tidak melihat ada hal yang sangat luar biasa tentang hal itu," ucap istri dari Ray ini.
Adapun resep dan motivasinya:
(a).  Dia menuturkan keputusannya untuk terjun ke dunia atletik profesional dilakukannya di pertengahyan 1980. Saat itu dia merasa terinspirasi setelah menonton seorang pria yang sedang lari maraton. Sejak itu dia giat berlatih, dan menghabiskan 9 jam pelatihan dana sepekan di Thames Valley Athletics Centre.
(b).  Mengingat dirinya bukanlah seorang atlet yang ditempa sejak dini, maka butuh upaya keras untuk mencapai kesuksesannya, apalagi untuk melakukan lompat galah di mana tidak semua orang bisa melakukannya. Hanya karena menyukai tantangan, dia bisa menaklukan tiang yang tingginya melebihi tinggi tubuhnya itu. (c). Dorothy mengaku sangat senang melakukan aneka olahraga, sebab dengan melakukan olahraga itu, dia merasa bugar dan sehat.

Motto lainnya : "Jika orang lain bisa melakukannya, kenapa aku tidak bisa?" …Nggak ada seorang pun yang terlalu tua untuk berlatih dan menjaga kesehatan. Saya merekomendasikan atletik untuk Anda sekalian," ujar Dorothy yang juga rutin melakukan yoga ini.
"Merupakan sensasi besar bisa berkeliling dunia dan mengikuti semua kompetisi. Itu membuat saya merasa hidup. Dan itu jelas lebih baik daripada hanya duduk di sekitar rumah tanpa melakukan apa-apa," tuturnya.
Berniat mengikuti jejak Dorothy?

SELINGAN
Yang ini bukan cerita keperkasaan seorang nenek, tapi ‘Dirampok!’.
Seorang nenek pensiunan guru  yang telah tinggal di daerah Petaling Jaya-Malaysia selama 40 tahun terakhir,  menjadi korban penculikan dan perampokan oleh sekelompok orang tak dikenal.  Para pelaku merampok anting emas milik si nenek dengan menariknya secara paksa hingga sedikit merobek telinga si nenek.

Kronologis
Insiden ini terjadi pada Sabtu (14/7) pagi, ketika si nenek yang seorang ini tengah berjalan santai di dekat rumahnya di Petaling Jaya, Malaysia. Saat diculik, si nenek sempat dibawa berkeliling tanpa tujuan selama 20 menit oleh pelaku.
"Ketika saya sedang berjalan, sebuah mobil mendekati saya. Ada 4 pria asing di dalam mobil yang menanyakan arah jalan, tapi saya mengabaikan mereka.  Mobil mereka kemudian melaju sejauh beberapa meter sebelum akhirnya berhenti. Tiga orang pria keluar dan menarik paksa saya ke dalam mobil,"   tutur si nenek, seperti dilansir
The Star, Senin (16/7/2012).
Para pelaku mencengkeram lengan si nenek dengan kuat dan sembari mendorong kepala sang nenek agar menunduk ke bawah. Tidak hanya itu saja, mulut si nenek juga dibungkam dengan tangan agar dia tidak berteriak.  Dengan kasar mereka menarik anting emas yang ada di telinga kanannya tapi mereka kesulitan untuk melepas anting yang satunya.  Dia berteriak kesakitan dan memberitahu mereka bahwa saya yang akan melepas anting itu untuk mereka. Saya berusaha keras melepasnya, ketika salah satu pelaku justru menariknya dengan keras dan anting itu pun terlepas, tapi sedikit merobek telinga saya," jelasnya.
Berhasil mendapatkan perhiasaan emas tersebut, para pelaku menurunkan si nenek di tengah jalan. Kemudian si nenek meminta bantuan warga sekitar untuk mengantarnya pulang. Si nenek pun melapor ke polisi atas insiden yang dialaminya.

"Saya sangat trauma setelah insiden ini. Saya bahkan tidak lagi merasa aman pergi keluar rumah," ucap si nenek .
Kita lanjutkan …

(3).  Doyan Main Nintendo
Seorang nenek di Skotlandia, Kathleen Connell,  merayakan ulang tahun ke-100  (27/1/2012) dan mengungkapkan rahasia umur panjangnya. Sang nenek mengaku kegemarannya bermain game konsol portable, yakni Nintendo DS, membuat pikirannya tetap aktif sehingga awet muda.

Nenek tersebut, memilih menghabiskan waktunya selama 2 jam sehari untuk memainkan game yang mengasah otak dalam Nintendo DS Lite miliknya yang bernama 'Brain Trainer'. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan apa yang dilakukan kebanyakan kakek dan nenek lainnya.
Sang anak, Pam Stewart menceritakan bahwa kegemaran ibundanya ini dimulai saat dirinya memberikan hadiah sebuah Nintendo saat ulang tahun Kit yang ke-96  (6 tahun lalu). Sejak saat itu, Kit pun seakan kecanduan bermain Nintendo. Bahkan dia membeli yang baru karena Nintendo pertamanya rusak. Pam sendiri takjub dan merasa bangga dengan keahlian ibundanya bermain Nintendo,  dan mengatakan bahwa sekarang dia sudah memiliki banyak jenis game yang tentu saja tetap membuatnya cerdas.
Dia memainkannya di sore hari, kemudian istirahat sebentar dan minum teh, lalu akan kembali bermain Nintendo.  Jika tidak ada acara televisi yang bagus dia duduk selama 1 atau 2 jam untuk bermain game dan akan melakukan permainan asah otak dan mungkin saya juga akan belajar melukis.
Dia tidak bisa berkata banyak soal Nintendo, namun hal  ini membantu otaknya seaktif mungkin di usianya.
Pada usianya yang genap satu abad itu, Kit (panggilan akrab Kathleen) yang pensiunan ini masih bisa hidup secara mandiri di Thornliebank, East Renfrewshire, terpisah dari anaknya meskipun kedua kakinya telah diamputasi. Dia menghabiskan hari-harinya dengan melukis di komputer ataupun bermain puzzle.

Menurut dia, jika memang ada rahasia umur panjang  maka berpikir positif dan tetap menjaga pikirannya itulah.  "Saya tidak merasa lebih tua dari 80 tahun. Saya berusaha untuk membuat otak saya tetap aktif dengan bermain Nintendo. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa itu," tutur Kit seperti dilansir oleh Daily Mail (31/1/2012).

(4).  Paralayang
Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-101, seorang nenek asal Ogden, Utah-AS, Mary Allen Hardison, berhasil memecahkan rekor dunia terbang paralayang di Salt Lake City pada 1 Sep­tember 2011.


Dia tercatat oleh Guiness Book of Records, pada Selasa (20/3) waktu setempat sebagai penerbang paralayang tertua di dunia. Rekor dunia sebelumnya dipegang oleh seorang nenek berusia 100 tahun dari Siprus, Peggy McAlpine.

Niat untuk berparalayang di usianya yang menginjak seabad lebih tercetus karena salah satu putranya yang berusia 75 tahun, Allen, gemar paralayang. Mary pun tak mau kalah dan dia memutuskan untuk berparalayang tepat di hari ulang tahunnya ke-101.
Mary telah berlatih dengan instruktur yang berkualitas sejak September 2011 lalu. Tepat pada ulang tahunnya ke-101, Mary pun merealisasikan niatnya itu. Empat generasi keluarganya, mulai dari putra-putrinya, cucu, cicit, bahkan anak-anak cicitnya, datang memberi dukungan dan menyaksikan aksi berani Mary tersebut.
Instruktur Mary, Kevin Hintze yang bertandem dengan nenek ini, mengaku kagum dengan semangat yang dimiliki Mary. Terlebih ketika Mary membujuk Hintze untuk terbang berputar ketika melintasi rumahnya di Ogden, Utah.
Mary yang mengaku memiliki banyak kegemaran normal, seperti merajut ini, mendorong orang-orang lanjut usia untuk tetap bergembira di usia senja.
Saat merayakan ulang tahun ke-90, Hardison menaiki seluruh wahana di Disneyland.

"Saya merasa sangat tersanjung bisa memecahkan rekor dunia yang baru. Keinginan saya yakni agar setiap orang lanjut usia tetap bersemangat, melakukan segala macam hal selama fisik Anda mampu. Tetap positif,"  … "Jika Anda masih mampu dan lebih tua dariku, saya akan senang hati jika ada yang berhasil memecahkan rekorku. Saya jamin pengalamannya benar-benar berharga dan layak dilakukan," tutur Mary seperti dikutip dari situs Guiness Book of Records dan dilansir oleh AFP (21/3/2012).

(5).  Daki Everest

Seorang nenek pensiunan karyawan yang berasal dari Prefektur Yamanashi-Jepang, Tamae Watanabe (73), berhasil menaklukkan gunung tertinggi di dunia, Mount Everest atau yang biasa disebut Pegunungan Himalaya, di ketinggian 8.848 meter (19/5) pagi waktu setempat.  Demikian seperti disampaikan oleh Kepala Kathmandu's Asian Trekking, selaku penyelenggara ekspedisi ini, seperti dilansir oleh The Mainichi (19/5/2012).

Kronologis perjalanan
Nenek kelahiran 21 November 1938 dan rekannya atau 30 orang pendaki lainnya, berangkat dari Kathmandu pada bulan lalu melalui lintasan utara yang dimulai dari wilayah Tibet.  Pendakian ini sempat mengalami penundaan dan harus dijadwal ulang sebanyak 2 kali karena masalah cuaca yang berubah-ubah.  Tadinya, Watanabe berniat mencapai puncak Everest pada Selasa (15/5) lalu, tapi lagi-lagi angin kencang yang ada di lereng gunung memaksanya untuk menunda rencananya tersebut.  Ketika kondisi cuaca mulai kondusif pendakian kembali dilanjutkan hingga akhirnya berhasil pada Sabtu pagi.

Wanita ini bahkan berhasil memecahkan rekor dunia sebagai wanita tertua yang berhasil mencapai puncak Everest, dengan memecahkan rekornya sendiri pada 16 Mei 2002, ketika itu mencapai puncak Everest melalui jalur selatan yang dimulai dari Nepal. 

Data
Watanabe merupakan salah satu dari dua wanita Jepang yang tercatat berhasil menaklukan Pegunungan Himalaya, seorang wanita Jepang lainnya bernama Junko Tabei berhasil mencatatkan namanya sebagai wanita pertama yang berhasil mencapai puncak Everest pada tahun 1975 silam.
Rekor dunia pria tertua yang berhasil mendaki Mount Everest dipegang oleh seorang pria Nepal bernama Min Bahadur Sherchan yang berhasil mencapai puncak Everest pada Mei 2008 ketika berusia 76 tahun.
Pendaki termuda yang berhasil menaklukkan puncak Everest dipegang oleh seorang remaja asal Amerika Serikat (AS), Jordan Romero, yang berhasil mencapai puncak Everest pada tahun 2010 lalu, ketika usianya menginjak 13 tahun.

Sekian dulu sampai ketemu di tulisan menarik berikutnya.

Keterangan gambar : sebagian lustrasi yang diambil dari internet.
Sumber bacaan : news.detik.com/read (2012/05/19,  2012/03/21, 2012/02/01, 2012/7/16), Media Indonesia 26/3/2012, forum.detik.com 2013/2/7,  id.berita.yahoo.com dari tribunews.com 12-12-12.

Bacaan lainnya :
Kakek-kakek perkasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar