Dikemas oleh : Isamas54
Terdapat dua peristiwa fenomena alam
yang terjadi pada saat berdekatan yaitu jatuhnya benda langit meteor di Rusia (15/2/2013)
dan melintasnya asteroid mendekati bumi (16/2/2013).
Kejadian alam berupa jatuhnya benda
langit meteor di Rusia tersebut hanya berselang beberapa jam sebelum
asteroid berdiameter 45 meter 2012 DA14 melintas pada jarak terdekat
dengan bumi sejauh 27.650 km tepat di atas Sumatera pada Sabtu (16/2/2013).
Umum
Meteorit
adalah merupakan benda di luar angkasa yang bergerak ‘mengikuti’ rotasi yang
jumlahnya di angkasa raya tidak terhitung.
Meteor
adalah meteorit yang masuk dan bergerak ke wilayah atmosfer bumi dengan
kecepatan yang tinggi sehingga terjadi gesekan antara permukaan meteor dengan udara di atmosffir yang
menimbulkan pijaran api dan cahaya (seperti bintang jatuh). Berdasarkan bahan penyusunnya, meteorit yang jatuh
ke bumi ini mempunyai 2 kategori yaitu besi (90% besi) atau batuan (komposisi
batuan dengan sedikit bahan logam), sedangkan bentuknya bisa mirip terak (arang
besi).
Asteroid
adalah merupakan planet kecil di angkasa yang beredar mengelilingi matahari, jumlah
puluhan ribu, letaknya diantara mars dan
yupiter, serta diperkirakan hanya 2% yang berdiameter lebih dari 60 km.
Asteroid 2012 DA14
adalah salah satu asteroid yang ditemukan oleh tim astronom dari Observatorium
La Sagra di dataran tinggi Andalusia-Spanyol pada malam cerah 22 Februari 2012,
saat itu jaraknya 4,3 juta km dan tampak bergerak cepat di antara
bintang-bintang. Bentuknya hampir bulat seperti
bumi dan berdiameter sekitar 45 m, sedangkan posisinya mengelilingi matahari
dengan revolusi selama 366,24 hari (hampir sama dengan revolusi bumi).
(1). Meteor yang jatuh di Rusia
Telah terjadi peristiwa fenomena
alam berupa jatuhnya benda langit meteor di Rusia (15/2/2013) yang menimbulkan
lintasan bola api raksasa di angkasa dan merupakan ledakan meteor terbesar
dalam lebih dari satu abad, yaitu terbesar sejak ledakan Tunguska tahun 1908
(berdiameter 40 meter) di atas Sungai Tunguska-Siberia yang dampaknya dirasakan
hingga 2.137 km2.
Rincian peristiwa seperti berikut.
Lokasi : Lokasi
meteor jatuh adalah kota industri yang terletak 1.500 kilometer sebelah timur
Moskow yang terlihat melesat dengan kecepatan supersonik di atas Pegunungan
Ural Rusia.
Ukuran dan kecepatan meteor : Ukuran meteor diperkirakan berdiameter 15 meter dengan
berat sekitar 10 ton. Melintas dengan
kecepatan sekitar 64.800 km/jam saat memasuki atmosfer dan hancur dengan sebaran
meliputi wilayah seluas 30-50 kilometer.
Sedangkan Energi yang
dilepaskan
diperkirakan setara 300 kiloton TNT.
Korban
Korban luka-luka
adalah sebanyak 1.200 orang diantaranya 200 orang adalah anak-anak, sebagian
besar mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca atau serpihan bangunan (Reuteurs, 16/2/13).
Sebagian besar
korban di Chelyabinsk yaitu dalam perjalanan ke tempat kerja, dimana mereka
melihat cahaya terang dengan diikuti suara ledakan yang bergelombang kejut.
Dampak
dan kejadian
Sekitar pukul 09.20
waktu setempat, sebuah objek terpantau berada di langit Chelyabinsk meluncur di
udara dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan ekor berbentuk asap di
belakangnya, kemudian dalam waktu 2 menit terdengarlah dua suara ledakan.
Dilaporkan terdapat
sekitar 6 kota yang mengalami kerusakan akibat hujan meteor ini, yang paling
parah terkena dampak hujan meteor ini yakni di wilayah Chelyabinsk.
Saluran telepon maupun sinyal telepon genggam di sejumlah wilayah Chelyabinsk terputus akibat mengenai sebuah antena telekomunikasi setempat.
"Sebuah meteorit meledak di atas wilayah Chelyabinsk (bagian dari Urals). Getarannya merusak jendela di sejumlah lokasi," terang juru bicara Kementerian Urusan Darurat Rusia, seperti dilansir AFP, Jumat (15/2/2013).
Banyak jendela perkantoran maupun di pemukiman warga yang pecah akibat bunyi ledakan meteor di udara, sebuah pabrik mengalami kerusakan parah dengan atap dan dan beberapa dindingnya ambruk,
alarm mobil berbunyi, dan sinyal ponsel terganggu.
Saluran telepon maupun sinyal telepon genggam di sejumlah wilayah Chelyabinsk terputus akibat mengenai sebuah antena telekomunikasi setempat.
"Sebuah meteorit meledak di atas wilayah Chelyabinsk (bagian dari Urals). Getarannya merusak jendela di sejumlah lokasi," terang juru bicara Kementerian Urusan Darurat Rusia, seperti dilansir AFP, Jumat (15/2/2013).
Banyak jendela perkantoran maupun di pemukiman warga yang pecah akibat bunyi ledakan meteor di udara, sebuah pabrik mengalami kerusakan parah dengan atap dan dan beberapa dindingnya ambruk,
alarm mobil berbunyi, dan sinyal ponsel terganggu.
Meteorit jatuh
melintasi cakrawala sehingga meninggalkan jejak panjang serupa asap berwarna
putih di belakangnya yang bisa dilihat sejauh 200 kilometer di Yekaterinburg,
serpihan batu angkasa diperkirakan menyebar di kawasan Chelyabinsk, Tyumen,
Kurgan, dan Sverdlovsk.
Kota
Chelyabinsk, Rusia, yang tadinya masih gelap di pagi buta, mendadak
terang-benderang sangat menyilaukan ketika meteor jatuh melintas langit kota
itu, jumat 15 Februari 2013 pagi.
"Meteor
melintas di atas kawasan Chelyabinsk, jatuh di genangan air yang terletak 1
kilometer dari Kota Chebarkul,"
kata Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich (15/2/2013).
Terjadi kepanikan
dimana orang-orang tidak tahu apa yang terjadi yang selanjutnya mereka
berkeliling ke rumah-rumah penduduk untuk memeriksa apakah mereka baik-baik
saja," kata seorang penduduk di Chelyabinsk (sekitar 1.500 km timur
Moskow), wilayah yang paling terkena dampak jatuhnya meteor.
Beberapa pecahan
meteor jatuh di waduk di luar Kota Cherbakul, yang menurut kantor berita Itar-Tass, ditemukan
kawah selebar 6 meter di lokasi jatuhnya meteor.
Laporan soal
jatuhnya meteor ini semula saling bertentangan dengan mengatakan adanya hujan
meteor tetapi akhirnya dinyatakan meteor yang jatuh adalah tunggal.
Para Kolektor
Ledakan meteor
terbesar abad ini mulai membikin ramai pasar batuan ruang angkasa. "Ini
fenomena besar dalam hidup kita," kata kolektor batu Michael Farmer
dari Arizona.
Bahkan para ahli
mengatakan kemungkinan ada kesempatan bagus bahwa meteorit akan menggeser emas.
(2). Asteroid yang mendekat Bumi
Asteroid 2012 DA14 pertama
kali ditemukan oleh tim astronom dari Observatorium La Sagra di dataran tinggi
Andalusia-Spanyol pada malam cerah 22 Februari 2012, pengamatan bermula dari
adanya berupa cahaya yang bergerak diantara bintang-bintang.
Hasil analisis
menunjukkan cahaya tersebut adalah asteroid baru berukuran 45 meter yang saat
itu jaraknya 4,3 juta kilometer dan sedang menjauh, sedangkan jarak terdekat
terjadi sepekan sebelumnya yaitu sekitar 2,6 juta kilometer.
Bumi dan asteroid
ini salip-menyalip sehingga batu angkasa ini bisa digolongkan sebagai kelompok
asteroid Apollo, yaitu asteroid yang saling memotong dengan orbit bumi. Akibat orbit yang saling berdekatan ini para ahli
astronomi khawatir kedua benda angkasa ini akan bertabrakan di masa depan.
Asteroid 2012 DA14 ini
mendekat bumi sedekat kurang lebih 30 ribu kilometer pada 16 Februari 2013.
Menabrak Bumi
Terdapat sekitar 10
ribu asteroid yang jalurnya dekat dengan orbit Bumi, belum ada asteroid yang
berpotensi jatuh di Bumi, tetapi jika ada asteroid yang berbahaya maka penemuannya
selalu terjadi secara mendadak.
Misalnya lima tahun
lalu, terpantau Asteroid 2008 TC3 yang tiba-tiba terlihat melalui teleskop di
Arizona pada 2008 lalu dan melalui penghitungan cepat memperkirakan tabrakan
terjadi 20 jam kemudian. Berita ini cepat menyebar di kalangan ilmuwan
antariksa dan sibuk menghitung lokasi jatuh “tamu dadakan” ini. Barulah pada 09.45 keesokan harinya asteroid
berukuran 5 meter ini terbakar di atas Gurun Nubian-Sudan bagian selatan. Serpihan asteroid ini dikumpulkan beberapa
tahun setelahnya.
Setahun berselang,
pada 8 Oktober 2009, asteroid kembali datang hendak menghujam Bumi. Kali ini
batu angkasa berukuran 10 meter meluncur deras menuju Indonesia bagian timur.
Tanpa sempat terdeteksi, batu ini meledak di udara, didahului munculnya bola
api. Kesaksian warga menunjukkan batu tersebut meledak di atas Teluk Bone,
dimana wargapun merasakan gempa setelah ledakan ini.
Para ahli
memperkirakan ledakan asteroid kecil ini setara dua kali bom atom yang
dijatuhkan di Nagasaki pada Perang Dunia Kedua (melepas energi setara 50 ribu
kilogram TNT).
Coba bandingkan
dengan asteroid yang dianggap memusnahkan dinosaurus yang diperkirakan lebarnya
10 kilometer.
Kewaspadaan
Dari dua kejadian
tabrakan asteroid terakhir, maka keberhasilan astronom melihat asteroid 2012
DA14 bisa saja dianggap sebagai keberuntungan karena terpantau setahun sebelumnya,
sebagai peringatan untuk berwaspada karena masih banyak asteroid kecil yang
belum terlihat dan bisa kapan saja menyambangi Bumi.
Badan antariksa
Amerika Serikat (NASA) telah memastikan bahwa asteroid 2012 DA14 tidak akan
menabrak Bumi ketika batu angkasa itu melintas pada jarak 27.650 kilometer,
tepatnya di atas Sumatera pada Sabtu, 16 Februari 2013.
"Sempat
terjadi keributan, apakah tabrakan ini harus diumumkan atau tidak, … Ancaman
tabrakan selalu ada setiap tahun " ujar Budi Dermawan dosen dari Program Studi
Astronomi ITB,.
Dari dua kejadian
alam ini, belum terdeteksi adanya kaitan antara Ledakan meteor
Rusia yang melukai banyak orang dan menimbulkan kerusakan bangunan dengan peristiwa
melintasnya Asteroid 2012 DA14 yang mendekati bumi di wilayah Sumatera-Indonesia.
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber a.l : teknologi.news.viva.co.id,
news.detik.com/read/2013/02/15; tempo.co/read/news/2013/02/14-17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar