Rabu, 28 November 2012

Terumbu Karang, Ekosistem yang Rawan Kehancuran


Dikemas oleh Isamas54
Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, namun sangat rawan dari kehancuran.


Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme miskroskopis yang bernama zooxanthellae.
Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Biasanya tumbuh di dekat pantai di daerah tropis dengan temperatur sekitar 21-30C.

Terumbu karang di dunia
Penyebaran tempat tumbuh terumbu karang adalah di pantai timur Afrika, pantai selatan India, Laut Merah, lepas pantai timur laut dan barat laut Australia hingga ke Polynesia, pantai Florida, Karibia serta Brasil. Sedangkan terumbu karang terbesar adalah Great Barier Reef di lepas pantai timur laut Australis dengan panjang sekitar 2000 km.
Pusat wilayah keanekaragaman hayati laut dunia terutama terumbu karang yaitu terletak di kawasan segitiga karang, meliputi Indonesia, Philipina, Malaysia, Timor Leste, Papua New Guinea dan Kepulauan Salomon (netsains.com/2008/10).
Jika ditarik garis batas yang melingkupi wilayah terumbu karang di ke-6 negara tersebut maka akan menyerupai segitiga, sehingga dengan demikian wilayah tersebut disebut sebagai segitiga karang dunia (coral triangle) dengan luas total terumbu karang di coral triangle ini sekitar 75.000 Km2.
Terumbu karang di Indonesia
Indonesia memiliki luas total terumbu karang sekitar 51.000 Km2 yang menyumbang 18% luas total terumbu karang dunia dan 65% luas total di coral triangle.  Saat ini, kepulauan Raja Ampat di Papua Barat merupakan kepulauan dengan jumlah jenis terumbu karang tertinggi di dunia.
Berdasarkan sebuah kajian ekologi yang dipimpin oleh The Nature Conservancy (TNC) dengan melibatkan para ahli terumbu karang dan ikan dunia pada tahun 2002, ditemukan sekitar 537 jenis karang dan 1074 jenis ikan di kepulauan Raja Ampat.
Jumlah jenis terumbu karang di Raja Ampat tersebut merupakan 75% dari seluruh jenis terumbu karang dunia yang pernah ditemukan. Walaupun kepulauan Carribean di Amerika tengah dan Great Barrier Reef Marine Park di Australia sangat terkenal, kedua kawasan tersebut hanya memiliki sekitar 400 jenis karang.
Beberapa kepulauan di Indonesia yang juga memiliki jenis karang cukup tinggi adalah Nusa Penida (Bali) , Komodo (NTT), Bunaken (Sulut), Kepulauan Derawan (Kaltim), Kepulauan Wakatobi (Sultra), dan Teluk Cendrawasih (Papua). Kepulauan tersebut juga merupakan tujuan utama wisata bahari, khususnya wisata selam dunia.

Manfaat
Manfaat terumbu karang bagi manusia : (a).  Merupakan aset wisata bahari (b).  Benteng alami yang melindungi pantai dari gempuran ombak (c).  sumber makanan dan obat-obatan, antara lain sekitar 120 juta orang hidupnya sangat bergantung pada terumbu karang di coral triangle. (d).  Memberikan perlindungan bagi hewan-hewan dalam habitatnya termasuk sponge, ikan (kerapu, hiu karang, clown fish, belut laut, dll), ubur-ubur, bintang laut, udang-udangan, kura-kura, ular laut, siput laut, cumi-cumi atau gurita, termasuk juga burung-burung laut yang sumber makanannya berada di sekitar ekosistem terumbu karang.

Jenis dan tipe
Terdapat dua jenis terumbu karang yaitu  : (a).  terumbu karang keras (hard coral), seperti brain coral dan elkhorn coral, merupakan karang batu kapur yang keras yang membentuk terumbu karang. (b).  Terumbu karang lunak (soft coral), seperti sea fingers dan sea whips, tidak membentuk karang.
Beberapa tipe terumbu karang yaitu : (a).  yang tumbuh di sepanjang pantai di continental shelf yang biasa disebut sebagai fringing reef, (b).  yang tumbuh sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef. (c).  yang menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atoll.

Kerusakan

Terumbu karang ditemukan di sekitar 100 negara yang merupakan rumah tinggal bagi 25% habitat laut.  Ekosistem ini yang sangat rentan di dunia, dimana dalam beberapa dekade terakhir ini yaitu sekitar 35 juta hektar terumbu karang di 93 negara mengalami kerusakan.  Jika laju kerusakan ini tidak menurun, maka diperkirakan pada beberapa dekade ke depan sekitar 70% terumbu karang dunia akan mengalami kehancuran.
Perubahan temperatur
Ketika terumbu karang mengalami stres akibat temperatur air laut yang meningkat, sinar ultraviolet dan perubahan lingkungan lainnya, maka ia akan kehilangan sel alga simbiotiknya, akibatnya warnanya akan berubah menjadi putih dan jika tingkat ke-stres-annya sangat tinggi dapat menyebabkan terumbu karang tersebut mati.
Kenaikan temperatur air laut sebesar 1 hingga 2C dapat menyebabkan terumbu karang menjadi stres dan menghilangkan organisme miskroskopis yang bernama zooxanthellae yang merupakan pewarna jaringan dan penyedia nutrient-nutrien dasar. Jika zooxanthellae tidak tumbuh kembali, maka terumbu karang tersebut akan mati.
Penyebab lainnya
Penyebab kerusakan lainnya yaitu oleh kegiatan manusia yang tidak terkendali dan berlebihan seperti pengambilan yang berlebihan untuk diperjual belikan, pengggunaan bom dan racun untuk mengambil ikan, serta tercemar polusi  dan akibat pembuangan sampah yang tidak terkendali.

Upaya perlindungan
Pemerintah Australia telah menetapan zona konservasi laut terluas di dunia (16/11/12) dengan total cakupan mencapai 3,1 juta meter persegi lautan dan pesisir, dimana penetapan sebelumnya telah memiliki zona konservasi laut seluas 800 ribu meter persegi. 

Zona konservasi laut Australia per 16 November 2012 (DSEWPaC)

Mengingat sangat pentingnya fungsi terumbu karang bagi kehidupan manusia, maka pada pertemuan APEC di Sydney tahun 2007, Presiden Republik Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan perlindungan terhadap terumbu karang di kawasan segitiga karang dunia bersama 6 negara coral triangle lainnya (CT6). Inisiative CT6 untuk melindungi terumbu karang di coral triangle disebut Coral Triangle Initiative (CTI). Inisiative ini mendapat banyak dukungan dari negara maju seperti Amerika dan Australia

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan (antaranews.com  2012/11/5) : (a).  50 persen terumbu karang yang rusak di Indonesia sudah diperbaiki (b).  Perbaikan dilakukan bersama Bank Dunia sejak lima tahun terakhir, melalui kerangka Coral Reef Rehabilitation and Management Program/Coremap. 


(b).  Pemulihan terumbu karang yang rusak dalam jangka panjang akan memberikan manfaat untuk perbaikan lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat. (c).  Jika kita tidak memperhatikan lingkungan maka kita tidak bisa mewariskan laut ini kepada cucu dan cicit kita, (d).  Untuk menjaga terumbu karang di kawasan pasifik Indonesia menjalin kerja sama dengan Malaysia, Brunei, Filipina, Thailand dan Timor Leste.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : oseanografi.blogspot.com 2005/07/20; netsains.com/2008/10; antaranews.com  2012/11/16; antaranews.com  2012/11/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar