Dikemas oleh : Isamas54
Untuk memperoleh
dana atau biayai hidup yang cukup saat pensiun maka sebaiknya investasi dilakukan
sedini mungkin.
Persiapan
Persiapan untuk memasuki
masa pensiun yaitu : kesiapan mental (termasuk
kesehatan) dan kesiapan financial.
(a). Kesiapan mental/kesehatan
Merupakan hal wajib
diperhatikan, misalnya saat ini adalah pejabat tetapi nanti sesudah pensiun bukan
pejabat lagi, nanti tidak keluar rumah pagi hari dan kembali sore hari, pendapatan
tidak seperti dulu lagi (dari gaji atau pendapatan lain) sehingga harus bisa
membatasi tingkat keinginan. Sedangkan
dari segi fisik tentunya masa tua lain dengan ketika muda, begitu pula dengan
tingkat kesehatan.
Untuk masalah ini tentunya
harus dipersiapkan misalnya untuk ketahanan jiwa (agar tidak stress) harus disadari
dengan pasrah (memang pensiun itu sudah waktunya) serta meningkatkan frekuensi
dan kekhusuan berdoa dan beribadah, berolah raga, mengembangkan hobi, serta
mengatur masukan makanan sesuai factor usia.
(b). Kesiapan financial.
Sebenarnya persiapan
jiwa dan kesehatan juga tentunya berkaitan erat dengan financial. Salah satu cara untuk persiapan finansial adalah
melalui investasi yaitu salah satu cara untuk memberikan nilai tambah terhadap
uang yang dimiliki saat ini. Kegiatan
investasi di sini tujuannya adalah keuangan
yaitu memiliki dana yang cukup untuk membiayai kehidupan sesudah memasuki pensiun. Dengan demikian investasi yang dilakukan
mesti sesuai dengan tujuan tersebut.
Kalkulasi
dan prediksi
Jika dari tempat
bekerja atau perusahaan sudah memperoleh kepastian bahwa dana pensiun adalah sebesar
30 persen dari penghasilan terakhir maka kebutuhan setelah pensiun harus dianggap
sama seperti tatkala masih aktif (30% gaji ketika aktif).
Kebutuhan finansial setelah pensiun mestinya di bawah
kebutuhan ketika masih aktif, yaitu (secara
umum) karena faktor usia dan lain sebagainya, kebutuhan finansial di masa
pensiun berkisar 60 hingga 70 persen dari penghasilan di masa produktif. Pengurangan kebutuhan tersebut misalnya
saja dari sisi biaya transportasi sudah ada penghematan sebab tidak lagi ke
kantor.
Umpamakan saja
penghasilan ketika masa produktif adalah Rp 10 juta per bulan, kebutuhan dana
di masa pensiun adalah sebesar paling tidak Rp 6 juta per bulan. Sedangkan
dana pensiun yang diberikan sebesar 30 persen dari gaji terakhir atau Rp 3 juta,
maka yang harus dilakukan kemudian adalah melakukan investasi dengan
harapan bisa nemberikan Rp 3 juta atau Rp 4 juta per bulan untuk
membiayai hidup di masa pensiun.
Sedini
mungkin
Pemahaman mengenai
usia merupakan faktor penting dalam menentukan jenis investasi yang akan
dipilih. Usia pensiun di Indonesia secara umum adalah 56 tahun, artinya, jika
saat ini berusia di kisaran 40 tahun maka masih ada "ruang" untuk
berkarier selama 16 tahun ke depan, tetapi jika usia sudah mendekati 50 tahun
atau hanya tersisa sekitar 6 tahun lagi.
Dalam pakem
pengelolaan keuangan pribadi, jika masa pensiun sudah dekat, pilihan
investasinya adalah yang konservatif 'low risk’, sementara jika masa pensiun
masih jauh, pilihan investasinya bisa masuk ke kategori moderat atau perpaduan
antara mid dan high risk, logikanya sangat sederhana.
(a). Semakin lama waktu tunggu penggunaan uang
semakin rendah nilai uang tersebut, konkretnya yaitu uang Rp 1 juta hari ini
akan lebih rendah nilainya dibandingkan 16 tahun lagi. Jadi, kalau dibutuhkan
tambahan Rp 3 juta atau Rp 4 juta nilai uang yang mesti dihasilkan dari investasi
bukanlah Rp 3 juta atau Rp 4 juta, tetapi harus berkali lipat dari itu. Dengan
kata lain mesti dihitung berapa nilai uang 16 tahun kemudian yang setata dengan
Rp 3 juta-Rp 4 juta hari ini.
(b). Jika saat ini masih berusia relatif muda atau masa pensiun misalnya masih 16
tahun lagi, maka kemampuan untuk menanggung risiko masih lebih besar, oleh
karena itu pilihan investasinya juga akan berbeda.
Untuk memperoleh
dana atau biaya hidup yang cukup saat pensiun maka sebaiknya investasi dilakukan
sedini mungkin, bukan besok mau pensiun investasi baru mulai dilakukan.
Kesadaran
berinvestasi
Ketika
diselenggarakan acara Independent Financial Planner Expo di Jakarta (26/3/2011)
banyak hadir dari kelompok orang-orang muda, hal ini mungkin bisa menandakan kesadaran
berinvestasi yang semakin meluas. Kalau dulu terbatas setingkat orang yang baru
masuk kerja, tetapi sekarang mahasiswa pun sudah ingin tahu tentang
berinvestasi, komentar salah seorang perencana keuangan.
Mereka berfikir kira-kira
investasi apa yang paling tepat setelah kerja nanti, dengan demikian uang gaji yang
mereka terima menjadi jelas arah dan penggunaannya.
SELESAI
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber
editing bacaan al. : Harian Kompas tgl. 27 & 28 Maret 2011
Bacaan sebelumnya :
Bagian 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar