Minggu, 03 Juni 2012

Pensiun, Persiapan dan Investasi (Bagian 2 - Tamat)


Dikemas oleh : Isamas54
Untuk memperoleh dana atau biayai hidup yang cukup saat pensiun maka sebaiknya investasi dilakukan sedini mungkin.

Persiapan
Persiapan untuk me­masuki masa pensiun yaitu :  kesiapan mental (termasuk kesehatan) dan kesiapan financial.
(a).  Kesiapan mental/kesehatan
Merupakan hal wajib diperhatikan, misalnya saat ini adalah pejabat tetapi nanti sesudah pensiun bu­kan pejabat lagi, nanti tidak keluar rumah pagi hari dan kembali sore hari, pendapatan tidak seperti dulu lagi (dari gaji atau pendapatan lain) sehingga harus bisa membatasi tingkat keinginan.  Sedangkan dari segi fisik tentunya masa tua lain dengan ketika muda, begitu pula dengan tingkat kesehatan.
Untuk masalah ini tentunya harus dipersiapkan misalnya untuk ketahanan jiwa (agar tidak stress) harus disadari dengan pasrah (memang pensiun itu sudah waktunya) serta meningkatkan frekuensi dan kekhusuan berdoa dan beribadah, berolah raga, mengembangkan hobi, serta mengatur masukan makanan sesuai factor usia.  
(b).  Kesiapan financial.
Sebenarnya persiapan jiwa dan kesehatan juga tentunya berkaitan erat dengan financial.  Salah satu cara untuk persiapan finansial adalah melalui investasi yaitu salah satu cara untuk mem­berikan nilai tambah terhadap uang yang dimiliki saat ini.  Kegiatan investasi di sini  tujuannya adalah keuangan yaitu memiliki dana yang cukup untuk membiayai kehidupan sesudah memasuki pensiun.  Dengan demikian inves­tasi yang dilakukan mesti sesuai dengan tujuan tersebut.

Kalkulasi dan prediksi
Jika dari tempat bekerja atau per­usahaan su­dah memperoleh kepastian bahwa dana pensiun adalah sebesar 30 persen dari penghasilan terakhir maka kebutuhan setelah pensiun harus dianggap sama seperti tatkala masih aktif (30% gaji ketika aktif). 
Kebutuhan finansial setelah pensiun mestinya di bawah kebutuhan ketika masih aktif, yaitu (secara umum) karena faktor usia dan lain sebagainya, kebutuhan finansial di masa pensiun berkisar 60 hingga 70 persen dari penghasilan di masa produktif.  Pengurangan kebutuhan tersebut misalnya saja dari sisi biaya transportasi sudah ada penghematan sebab tidak lagi ke kantor.
Umpamakan saja penghasilan ketika masa produktif adalah Rp 10 juta per bu­lan, kebutuhan dana di masa pen­siun adalah sebesar paling tidak Rp 6 juta per bulan. Sedangkan dana pensiun yang diberikan sebesar 30 persen dari gaji terakhir atau Rp 3 juta, maka yang harus dilakukan kemudian adalah melakukan investasi   dengan   harapan bisa nemberikan Rp 3 juta atau Rp 4 juta per bulan untuk membiayai hidup di masa pensiun.

Sedini mungkin
Pemahaman mengenai usia merupakan faktor penting dalam menentukan jenis investasi yang akan dipilih. Usia pensiun di Indonesia secara umum adalah 56 tahun, artinya, jika saat ini berusia di kisaran 40 tahun maka masih ada "ruang" untuk berkarier selama 16 tahun ke depan, tetapi jika usia sudah mendekati 50 ta­hun atau hanya tersisa sekitar 6 tahun lagi.
Dalam pakem pengelolaan keuangan pribadi, jika ma­sa pensiun sudah dekat, pilihan investasinya adalah yang konservatif 'low risk’, sementara jika masa pensiun masih jauh, pilihan investasinya bisa masuk ke kategori moderat atau perpaduan antara mid dan high risk, logikanya sangat sederhana. 
(a).  Semakin lama waktu tunggu penggunaan uang semakin rendah nilai uang tersebut, konkretnya yaitu uang Rp 1 juta hari ini akan lebih rendah nilainya dibandingkan 16 tahun lagi. Jadi, kalau dibutuhkan tambahan Rp 3 juta atau Rp 4 juta nilai uang yang mesti dihasilkan dari in­vestasi bukanlah Rp 3 juta atau Rp 4 juta, tetapi harus berkali lipat dari itu. Dengan kata lain mesti dihitung berapa nilai uang 16 tahun kemudian yang setata dengan Rp 3 juta-Rp 4 juta hari ini.
(b).  Jika saat ini masih berusia relatif muda atau masa pensiun misalnya masih 16 tahun lagi, maka kemampuan untuk menanggung risiko masih lebih besar, oleh karena itu pilihan investasinya juga akan berbeda.
Untuk memperoleh dana atau biaya hidup yang cukup saat pensiun maka sebaiknya investasi dilakukan sedini mungkin, bukan besok mau pensiun investasi baru mulai dilakukan.

Kesadaran berinvestasi
Ketika diselenggarakan acara Independent Financial Planner Expo di Jakarta (26/3/2011) banyak hadir dari kelompok orang-orang muda, hal ini mungkin bisa menandakan kesadaran berinvestasi yang semakin meluas. Kalau dulu terbatas setingkat orang yang baru masuk kerja, tetapi sekarang mahasiswa pun sudah ingin tahu tentang berinvestasi, komentar salah seorang perencana keuangan. 
Mereka berfikir kira-kira investasi apa yang paling tepat setelah kerja nanti, dengan demikian uang gaji yang mereka terima menjadi jelas arah dan penggunaannya.

SELESAI

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan al. : Harian Kompas tgl. 27 & 28 Maret 2011

Bacaan sebelumnya : Bagian 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar