Sabtu, 12 Mei 2012

Perawatan Mobil : Oli Mesin, Pelumas yang Harus Mendapat Perhatian


Dikemas oleh Isamas54
Oli dalam mobil harus diperhatikan karena kalau mutu kurang baik atau tidak cocok, atau bahkan kosong bisa menyebabkan kerusakan fatal pada mesin.

Daya kerja oli
Oli dalam mobil berfungsi untuk mengurangi gaya gesekan dari dua benda yang bersinggungan seperti halnya yang terjadi dalam mesin.  Oli dalam mesin ini lama kelamaan akan menjadi stress seiring dengan pemakaian dan kemampuan pelumasannya menjadi turun perlahan-lahan.
Degradasi (penurunan mutu pelumas) itu terjadi disebabkan beberapa hal yaitu high temperature, mekanik load, sedikit banyak terkontaminasi bahan bakar, pengembunan uap air dan udara yang masuk dari knalpot yang akhirnya bertemu dengan pelumas via piston.
Untuk kendaraan yang memiliki jarak tempuh yang jauh tapi kontinyu untuk periode yang panjang, degradasi akan lebih lambat ketimbang kendaraan yang jarang dipakai, jarak tempuhnya pendek atau lebih dikenal dengan Stop and Go Driving, dan sering terkena kemacetan lalu lintas yang mana membuat kemampuan pelumas rnenjadi cepat menurun, kondisi seperti ini harus lebih sering ganti oli.
Pabrikan mobil merekomendasikan interval penggantian oli tetapi mereka menyarankan mengganti oli yang lebih sering dibawah kondisi pemakaian antara lain : (a). Sering dipakai jarak pendek (kurang dari 8km), (b). Sering Stop and Go Driving, (c). Menjalankan mesin di tempat untuk periode yang cukup lama, (d). Mengernudikan kendaraan dengan kondisi jalanan yang sangat berdebu, berlumpur dll, (e). Mengernudikan kendaraan dengan muatan sangat berat, (f). Sering mengalami kemacetan lalu lintas

Memilih pelumas
Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih pelumas yang baik dan sesuai untuk kendaraan, yaitu : standar pelumas dan tingkat kekentalan (SAE).
(1).  Standar Pelumas
API adalah standar pelumas yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute (API), membagi dua standar pelumas mesin otomotif yaitu : (a).  Untuk mesin bensin, dimulai dengan-huruf S contohnya SG - SM. (b). Untuk mesin diesel, dimulai dengan huruf C contohnya CD - CJ4 (huruf kedua menunjukan standar yang lebih baru)
ACEA adalah standar pelumas yang dikeluarkan oleh European Automobile Manufacturers Association. Asosiasi mi beranggotakan pabrikan2 automotive besar seperti : BMW, DAF, Daimler, Fiat, Ford, GM, Jaguar, Landrover, MAN, Porche, PSA, Peugeot,  Citroen, Renault, Scania, Toyota, VW dan Volvo.
ACEA membagi standart pelumas mesin otomotif secara detail yaitu :
(a).Untuk mesin bensin : Dimulai dengan huruf A contohnya : A1 - A3
(b).Untuk mesin diesel passenger car: Dimulai dengan huruf B contohnya B1 - B4
(c).Untuk mesin diesel passenger car terbaru yang memakai Catalyst Filter khusus (Diesel Particulate Filter-DPF), dimulai dengan huruf C contohnya C1 - C3.
(c). Untuk mesin diesel terbaru biasanya memakai teknologi Common rail Direct Injection yang menuntut solar yang berkualitas baik dengan tingkat sulfur yang rendah (Low SAP).
Karena kendaraan seperti ini memakai catalyst khusus, penggunaan pelumas yang tidak sesuai dapat merusak Filter Catalystnya.
(d).Untuk mesin diesel Comercial: Dimulai dengan huruf E contohnya E2 - E7
(angka dibelakang menunjukan standar yang lebih baru)
Banyak orang berpendapat semua oli diesel adalah cocok untuk mobil mereka yang bermesin diesel padahal belum tentu demikian. Kesalahan yang banyak dilakukan adalah memaksakan oli diesel untuk kendaraan comercial (heavy duty) ke passenger car padahal pelumas ini belum tentu sesuai untuk tipe mesin diesel mobil mereka.
Selain ACEA dan API
Selain ACEA dan API, pabrikan mobil besar juga mengeluarkan standar pelumas yang sesuai untuk kendaraan produksi mereka, contohnya : (a).  DaimleratauMertedezBenzMB229.3, MB 229.31, MB 229.5 dan yang terbaru untuk mesin high performance seperti AMG adalah MB 229.51. (b).  BMW LL04 yang merupakan standar tertinggi BMW, (c).  Dan masih banyak pabrikan lainnya seperti VW, Renault, GM dan lain-lain.
(2). Tingkat Kekentalan pelumas
Tingkat kekentalan pelumas ditandai dengan SAE nya. Tingkat kekentalan pelumas mesin terbagi rnenjadi 2 macam, yaitu : (a).  Single grade contohnya : SAE 40, SAE 90 dll, (b). Multi grade contohnya : SAE 10W40, 5W40, 5W30
Makin kecil angka SAE nya berarti makin encer pelumas tersebut, makin besar berarti makin kental.  Sedangkan untuk jenis multi grade selangkah lebih maju karena tingkat kekentalannya dapat berubah-ubah sesuai suhu kerja mesin, contohnya 10W40 berarti dalam keadaan paling dingin tingkat kekentalannya 10, kemudian dapat meningkat sampai 40 dalam keadaan paling panas.

Pelumas yang baik
Jenis pelumas yang baik untuk kendaraan anda bukanlah yang encer atau yang kental tetapi yang sesuai seperti requirement pabrikan mobil, kondisi dan umur mesin kendaraan.
Untuk mesin-mesin yang relatif sudah cukup lama (misalnya diatas 10 thn) atau kondisinya sudah kurang baik, pelumas yang cocok adalah yang agak kental.
Sebaliknya untuk mesin-mesin yang relatif masih baru dan kondisi mesinnya rnasih prima, lebih cocok pelumas yang lebih encer. Terutama untuk mesin-mesin teknologi terbaru menuntut pernakaian oli yang lebih encer untuk menjangkau sela-sela mesin yang cenderung semakin rapat, presisi dan high performance.
Pelumas encer berkualitas
Keunggulan dari pelumas yang encer dan berkualitas antara lain :
(a). Penyebarannya lebih cepat dan dapat menjangkau sela-sela yang sempit. Dengan demikian memberikan perlindungan yang lebih baik terutama waktu cold start.
(b). Karena terbuat dari bahan smtetis sehingga lebih kuat terutama untuk kondisi ekstrem
(c). Tarikan mesin menjadi lebih ringan dan dapat menghemat bahan bakar (Energy Concerving)
(d). Lebih kuat dan tahan lama.
Karena oli encer membentuk lapisan film di metal yang relatif lebih tipis, maka dibutuhkan oli-oli yang berkualitas tinggi sehingga lapisan film di metal walau tipis tapi lebih kuat sehingga tetap memberikan perlindungan yang optimal terhadap mesin. Karena itu dibutuhkan oli-oli semi smtetis atau bahkan full sintetis yang berkwalitas tinggi.
Banyak orang berpendapat oli encer hanya cocok untuk di tempat yang bersuhu dingin, sekarang kita tahu bahwa pendapat itu tidak sepenuhnya benar Karena kemajuan dan perkembangan teknologi mesin mobil yang pesat saat ini memang membutuhkan oli-oli encer dan berkualitas tinggi. Periksalah buku manual kendaraan anda atau konsultasikan dengan pihak bengkel untuk memastikan SAE yang cocok untuk kendaraan anda.

Perawatan fungsi oli
(a). Mengganti oli harus dilakukan secara rutin. Kalau hal ini tidak dilakukan, maka akan menyebabkan kerusakan mesin.
(b). Gantilah oli setiap 2500 km atau sesuai standar ketahanan oli, agar kondisi filter oli senantiasa bersih.
(c). Cek Ketinggian Oli.  Setiap pagi cek-lah ketinggian oli, mengingat oli merupakan bahan sintetis yang dapat berkurang karena panas, atau kalau-kalau terjadi kebocoran.
(d). Gantilah Saringan Oli.  Perhatikan arahan perawatan yang tertera pada buku manual kendaraan, namun setidaknya gantilah saringan oli setiap menempuh kelipatan jarak 5.000 km atau standar ketahanannya.
Selain dalam mesin, oli atau pelumas juga terdapat pada rem, perseneleng, dan gardan, sedangkan yang berfungsi juga sebagai pelumas yaitu gemuk (kental) yang terdapat pada bagian-bagian yang bergerak dan bergesekan seperti pada engsel-engsel, kolahar, kaki-kaki mobil, dsb. yang tak kalah juga untuk selalu diperhatikan.
  
Mobil terendam air
Apabila mobil terendam air seperti yang disebabkan oleh banjir maka perawatan mobil termasuk oli pun harus khusus.
(a). Kuras Oli Mesin
Kuras oli mesin sampai habis dan lepaskan filter oli, bila ada air dalam oli yang dikuras dan pada filter oli yang dilepas .berarti banyak air yang masuk kedalam mesin yang harus dikeluarkan. Selanjutnya tutup lubang
filter oli dengan baut penutupnya dan seal kantong plastik agar tidak bocor atau rembes bila mesin diisi oli pelarut air yang sangat encer.
(b).   Tiup dengan Angin
Tiup dengan angin melalui lubang pengisian oli agar semua oli dan air yang ada dapat keluar dari mesin.
(c).   Buka Rocker Cover
Buka "rocker cover" mesin anda kemudian keringkan air yang ada disitu,

(d).    Isi Oli yang Larut dengan Air
Isi mesin dengan "Oli spesial yang larut dengan air" yaitu Shell Dromus B, Esso Kutwell 30,40,45 atau 50, Mobilmet 122/110, atauTOTAL Lactuca LT2. Bila isi oli normal 3 liter anda harus mengisi oli pelarut sekitar 3,5 liter dengan cara menuang melalui klep atau camshaft mesin secara merata agar air yang terperangkap disana dapat larut oleh oli. Dan biarkan kondisi ini selama 2 jam, setelah itu gerakkan mesin agar berputar dengan cara sedikit didorong dalam kondisi masuk gigi 2 atau langsung distart tetapi kabel koilnya dilepas, agar mesin tidak hidup tetapi hanya berputar sedikit saja supaya air yang terperangkap disitu dapat keluar dan bercampur dengan oli pelarut.
(e).    Kuras Oli Pelarut Sampai Habis
Kuras oli pelarut tersebut sampai habis dan perhatikan warnanya bila oli tersebut berwarna putih susu menandakan banyak air yang dilarutkannya, bila warnanya keruh berarti sedikit saja air yang larut dan tunggu sekitar satu jam agar semua cairan oil pelarut terkuras habis.
(f).   Pasang Filter Oli Baru
Pasang filter oli yang baru dan isi mesin dengan Pertamina Prima XP 20W50, Fastron 20W50 10W/40 dan Mesran Super untuk mesin bensin dan Pertamina Meditran SC15W/40, Meditran SX15W40 atau Meditran S 40 untuk mesin diesel. Setelah isi oli cukup hidupkan mesin dan jalankan mesin ssekitar 1 jam agar mesin cukup panas, Setelah itu kuras kembali oli dari dalam mesin dan pastikan sudah tidak ada air dengan membuka filter oli dan periksa apakah masih ada air disitu, bila masih ada air yang terlihat gantilah filter oli itu dengan yang baru, setelah ini barulah mesin bebas dari air yang masuk kedalam mesin.
(g). Cara MengeluarkanAir
Bila tangki bahan bakar kemasukan air, prinsipnya bahan bakar bensin dan solar mempunyai berat jenis lebih kecil dari air, jadi bila air masuk maka bahan bakar akan berada di atas. Bila air cukup banyak dapat dikeluarkan menggunakan slang kecil yang dimasukkan ke tangki sampai kedasar dan disedot maka air akan keluar melalui selang kecil tersebut sampai habis. Bagi mesin bensin dapat mengeluarkan air yang tersisa dari saluran filter bensin sebelum masuk ke pompa injektor hisaplah air dari situ sampai selesai, atau membuka baut untuk mengeluarkan bensin dari floater di karburator dan alirkan sampai air habis. Bagi mesin diesel lakukan pemompaan melalui pompa tangan di tempat biasanya mengeluarkan busa dari tangki solar dan lakukan pemompaan sampai air habis.
Isilah mesin dengan oli dan jalankanlah sebagaimana biasa.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : Perawatan Mobil (oleh Tahta TN tahun 2009) dan Product Catalogue Q8 Oils.

Perawatan mobil Bagian lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar