Dikemas oleh
Isamas54
Oli dalam mobil
harus diperhatikan karena kalau mutu kurang baik atau tidak cocok, atau bahkan kosong
bisa menyebabkan kerusakan fatal pada mesin.
Daya
kerja oli
Oli dalam mobil
berfungsi untuk mengurangi gaya gesekan dari dua benda yang bersinggungan
seperti halnya yang terjadi dalam mesin.
Oli dalam mesin ini lama kelamaan akan menjadi stress seiring dengan
pemakaian dan kemampuan pelumasannya menjadi turun perlahan-lahan.
Degradasi (penurunan
mutu pelumas) itu terjadi disebabkan beberapa hal yaitu high temperature,
mekanik load, sedikit banyak terkontaminasi bahan bakar, pengembunan uap air
dan udara yang masuk dari knalpot yang akhirnya bertemu dengan pelumas via
piston.
Untuk kendaraan
yang memiliki jarak tempuh yang jauh tapi kontinyu untuk periode yang panjang,
degradasi akan lebih lambat ketimbang kendaraan yang jarang dipakai, jarak
tempuhnya pendek atau lebih dikenal dengan Stop and Go Driving, dan sering
terkena kemacetan lalu lintas yang mana membuat kemampuan pelumas rnenjadi
cepat menurun, kondisi seperti ini harus lebih sering ganti oli.
Pabrikan mobil
merekomendasikan interval penggantian oli tetapi mereka menyarankan mengganti
oli yang lebih sering dibawah kondisi pemakaian antara lain : (a). Sering
dipakai jarak pendek (kurang dari 8km), (b). Sering Stop and Go Driving, (c). Menjalankan
mesin di tempat untuk periode yang cukup lama, (d). Mengernudikan kendaraan
dengan kondisi jalanan yang sangat berdebu, berlumpur dll, (e). Mengernudikan
kendaraan dengan muatan sangat berat, (f). Sering mengalami kemacetan lalu
lintas
Memilih pelumas
Ada dua hal penting
yang perlu diperhatikan dalam memilih pelumas yang baik dan sesuai untuk
kendaraan, yaitu : standar pelumas dan tingkat kekentalan (SAE).
(1). Standar Pelumas
API adalah standar
pelumas yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute (API), membagi dua
standar pelumas mesin otomotif yaitu : (a).
Untuk mesin bensin, dimulai dengan-huruf S contohnya SG -
SM. (b). Untuk mesin diesel, dimulai dengan huruf C contohnya CD - CJ4 (huruf kedua menunjukan standar
yang lebih baru)
ACEA adalah
standar pelumas yang dikeluarkan oleh European Automobile Manufacturers
Association. Asosiasi mi beranggotakan pabrikan2 automotive besar seperti :
BMW, DAF, Daimler, Fiat, Ford, GM, Jaguar, Landrover, MAN, Porche, PSA, Peugeot,
Citroen, Renault, Scania, Toyota, VW dan
Volvo.
ACEA membagi standart pelumas mesin otomotif secara detail yaitu :
(a).Untuk mesin bensin : Dimulai dengan huruf A contohnya :
A1 - A3
(b).Untuk mesin diesel passenger car: Dimulai dengan huruf B
contohnya B1 - B4
(c).Untuk mesin diesel passenger car terbaru yang memakai
Catalyst Filter khusus (Diesel Particulate Filter-DPF), dimulai dengan huruf C
contohnya C1 - C3.
(c). Untuk mesin diesel terbaru biasanya memakai teknologi
Common rail Direct Injection yang menuntut solar yang berkualitas baik dengan
tingkat sulfur yang rendah (Low SAP).
Karena kendaraan
seperti ini memakai catalyst khusus, penggunaan pelumas yang tidak sesuai dapat
merusak Filter Catalystnya.
(d).Untuk mesin diesel Comercial: Dimulai dengan huruf E
contohnya E2 - E7
(angka
dibelakang menunjukan standar yang lebih baru)
Banyak orang
berpendapat semua oli diesel adalah cocok untuk mobil mereka yang bermesin
diesel padahal belum tentu demikian. Kesalahan yang banyak dilakukan adalah
memaksakan oli diesel untuk kendaraan comercial (heavy duty) ke passenger car
padahal pelumas ini belum tentu sesuai untuk tipe mesin diesel mobil mereka.
Selain ACEA dan API
Selain ACEA dan
API, pabrikan mobil besar juga mengeluarkan standar pelumas yang sesuai untuk
kendaraan produksi mereka, contohnya : (a).
DaimleratauMertedezBenzMB229.3, MB 229.31, MB 229.5 dan yang
terbaru untuk mesin high performance seperti AMG adalah MB 229.51. (b). BMW LL04 yang merupakan standar tertinggi BMW,
(c). Dan masih banyak pabrikan lainnya
seperti VW, Renault, GM dan lain-lain.
(2).
Tingkat Kekentalan pelumas
Tingkat kekentalan
pelumas ditandai dengan SAE nya. Tingkat kekentalan pelumas mesin terbagi
rnenjadi 2 macam, yaitu : (a). Single grade contohnya : SAE 40, SAE 90 dll,
(b). Multi grade contohnya : SAE 10W40, 5W40, 5W30
Makin kecil angka
SAE nya berarti makin encer pelumas tersebut, makin besar berarti makin kental. Sedangkan untuk jenis multi grade selangkah
lebih maju karena tingkat kekentalannya dapat berubah-ubah sesuai suhu kerja
mesin, contohnya 10W40 berarti dalam keadaan paling dingin tingkat
kekentalannya 10, kemudian dapat meningkat sampai 40 dalam keadaan paling
panas.
Pelumas
yang baik
Jenis pelumas yang
baik untuk kendaraan anda bukanlah yang encer atau yang kental tetapi yang
sesuai seperti requirement pabrikan mobil, kondisi dan umur mesin kendaraan.
Untuk mesin-mesin
yang relatif sudah cukup lama (misalnya diatas 10 thn) atau kondisinya sudah
kurang baik, pelumas yang cocok adalah yang agak kental.
Sebaliknya untuk
mesin-mesin yang relatif masih baru dan kondisi mesinnya rnasih prima, lebih
cocok pelumas yang lebih encer. Terutama untuk mesin-mesin teknologi terbaru
menuntut pernakaian oli yang lebih encer untuk menjangkau sela-sela mesin yang
cenderung semakin rapat, presisi dan high performance.
Pelumas encer
berkualitas
Keunggulan dari pelumas yang encer dan berkualitas antara lain :
(a). Penyebarannya lebih cepat dan dapat menjangkau
sela-sela yang sempit. Dengan demikian memberikan perlindungan yang lebih baik
terutama waktu cold start.
(b). Karena terbuat dari bahan smtetis sehingga lebih kuat
terutama untuk kondisi ekstrem
(c). Tarikan mesin menjadi lebih ringan dan dapat menghemat
bahan bakar (Energy Concerving)
(d). Lebih kuat dan tahan lama.
Karena oli encer membentuk
lapisan film di metal yang relatif lebih tipis, maka dibutuhkan oli-oli yang
berkualitas tinggi sehingga lapisan film di metal walau tipis tapi lebih kuat
sehingga tetap memberikan perlindungan yang optimal terhadap mesin. Karena itu
dibutuhkan oli-oli semi smtetis atau bahkan full sintetis yang berkwalitas
tinggi.
Banyak orang
berpendapat oli encer hanya cocok untuk di tempat yang bersuhu dingin, sekarang
kita tahu bahwa pendapat itu tidak sepenuhnya benar Karena kemajuan dan
perkembangan teknologi mesin mobil yang pesat saat ini memang membutuhkan oli-oli
encer dan berkualitas tinggi. Periksalah buku manual kendaraan anda atau
konsultasikan dengan pihak bengkel untuk memastikan SAE yang cocok untuk
kendaraan anda.
Perawatan fungsi
oli
(a). Mengganti oli
harus dilakukan secara rutin. Kalau hal ini tidak dilakukan, maka akan
menyebabkan kerusakan mesin.
(b). Gantilah oli
setiap 2500 km atau sesuai standar ketahanan oli, agar kondisi filter oli
senantiasa bersih.
(c). Cek Ketinggian Oli. Setiap pagi cek-lah ketinggian oli, mengingat oli merupakan bahan sintetis
yang dapat berkurang karena panas, atau kalau-kalau terjadi kebocoran.
(d). Gantilah Saringan Oli. Perhatikan arahan perawatan yang
tertera pada buku manual kendaraan, namun setidaknya gantilah saringan oli
setiap menempuh kelipatan jarak 5.000 km atau standar ketahanannya.
Selain dalam mesin, oli atau pelumas juga terdapat pada rem, perseneleng, dan gardan, sedangkan yang berfungsi juga sebagai pelumas yaitu gemuk (kental) yang terdapat pada bagian-bagian yang bergerak dan bergesekan seperti pada engsel-engsel, kolahar, kaki-kaki mobil, dsb. yang tak kalah juga untuk selalu diperhatikan.
Mobil terendam
air
Apabila mobil terendam air seperti yang disebabkan oleh banjir maka
perawatan mobil termasuk oli pun harus khusus.
(a). Kuras Oli
Mesin
Kuras oli mesin
sampai habis dan lepaskan filter oli, bila ada air dalam oli yang dikuras dan
pada filter oli yang dilepas .berarti banyak air yang masuk kedalam mesin yang
harus dikeluarkan. Selanjutnya tutup lubang
filter oli dengan
baut penutupnya dan seal kantong plastik agar tidak bocor atau rembes bila
mesin diisi oli pelarut air yang sangat encer.
(b). Tiup dengan Angin
Tiup dengan angin
melalui lubang pengisian oli agar semua oli dan air yang ada dapat keluar dari
mesin.
(c). Buka Rocker Cover
Buka "rocker
cover" mesin anda kemudian keringkan air yang ada disitu,
(d). Isi Oli yang Larut dengan Air
Isi mesin dengan
"Oli spesial yang larut dengan air" yaitu Shell Dromus B, Esso
Kutwell 30,40,45 atau 50, Mobilmet 122/110, atauTOTAL Lactuca LT2. Bila isi oli
normal 3 liter anda harus mengisi oli pelarut sekitar 3,5 liter dengan cara
menuang melalui klep atau camshaft mesin secara merata agar air yang
terperangkap disana dapat larut oleh oli. Dan biarkan kondisi ini selama 2 jam,
setelah itu gerakkan mesin agar berputar dengan cara sedikit didorong dalam
kondisi masuk gigi 2 atau langsung distart tetapi kabel koilnya dilepas, agar
mesin tidak hidup tetapi hanya berputar sedikit saja supaya air yang
terperangkap disitu dapat keluar dan bercampur dengan oli pelarut.
(e). Kuras Oli Pelarut Sampai Habis
Kuras oli pelarut
tersebut sampai habis dan perhatikan warnanya bila oli tersebut berwarna putih
susu menandakan banyak air yang dilarutkannya, bila warnanya keruh berarti
sedikit saja air yang larut dan tunggu sekitar satu jam agar semua cairan oil
pelarut terkuras habis.
(f). Pasang Filter Oli Baru
Pasang filter oli
yang baru dan isi mesin dengan Pertamina Prima XP 20W50, Fastron 20W50 10W/40
dan Mesran Super untuk mesin bensin dan Pertamina Meditran SC15W/40, Meditran
SX15W40 atau Meditran S 40 untuk mesin diesel. Setelah isi oli cukup hidupkan
mesin dan jalankan mesin ssekitar 1 jam agar mesin cukup panas, Setelah itu
kuras kembali oli dari dalam mesin dan pastikan sudah tidak ada air dengan
membuka filter oli dan periksa apakah masih ada air disitu, bila masih ada air
yang terlihat gantilah filter oli itu dengan yang baru, setelah ini barulah
mesin bebas dari air yang masuk kedalam mesin.
(g). Cara
MengeluarkanAir
Bila tangki bahan
bakar kemasukan air, prinsipnya bahan bakar bensin dan solar mempunyai berat
jenis lebih kecil dari air, jadi bila air masuk maka bahan bakar akan berada di
atas. Bila air cukup banyak dapat dikeluarkan menggunakan slang kecil yang
dimasukkan ke tangki sampai kedasar dan disedot maka air akan keluar melalui
selang kecil tersebut sampai habis. Bagi mesin bensin dapat mengeluarkan air
yang tersisa dari saluran filter bensin sebelum masuk ke pompa injektor
hisaplah air dari situ sampai selesai, atau membuka baut untuk mengeluarkan
bensin dari floater di karburator dan alirkan sampai air habis. Bagi mesin
diesel lakukan pemompaan melalui pompa tangan di tempat biasanya mengeluarkan
busa dari tangki solar dan lakukan pemompaan sampai air habis.
Isilah mesin dengan
oli dan jalankanlah sebagaimana biasa.
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : Perawatan Mobil (oleh Tahta TN tahun
2009) dan Product Catalogue Q8 Oils.Perawatan mobil Bagian lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar