Selasa, 05 April 2011

Sepeda dan Perkembangannya (Bagian 1)

   
Bersepeda selain menyenangkan juga bermanfaat bagi kesehatan, selain melatih otot-otot juga meningkatkan jantung semakin kuat.  Sepeda sudah berusia lebih dari 200 tahun dimana pada awalnya tidak dikayuh melainkan didorong.


Sejarah dan Perkembangannya
Sepeda pertama bermula di Eropa (sekitar tahun 1790) yaitu dibangun di Inggris, sepeda cikal bakal ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes.

Keduanya belum punya batang kemudi dan sistem pedal, hanya dua roda pada sebuah rangka kayu, tampilan masih canggung dan besar. Meski begitu, cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan.
Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais.


Baron Von Drais von Sauerbronn adalah bangsawan dari Jerman yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg-Jerman.  Dia berhasil melakukan terobosan penting melalui konsep yang paling mendekati bentuk sepeda yang dibuat tahun 1817 dan dipatenkan setahun kemudian. Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan, tenaga gerak dari kedua kaki, dan mampu meluncur lebih cepat. Hasil kerja Drain ini ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.. Ia sendiri menyebut kendaraan "Mesin berlari" ini dengan nama Draisienne dimana beritanya dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Kendaraan ini dikenal luas dengan nama velocipede, yang artinya mesin beroda dua yang digerakkan manusia dan dapat dikendalikan.  Beratnya sekitar 22 kg, terbuat dari kayu, dan cara menggerakkannya dengan diayun sehingga kedua roda  kayunya berputar. Velocipede dipasarkan ke Jerman dan Perancis.
Para teknisi dari Eropa Barat dan Amerika Utara kemudian mengembangkan kendaraan ini berdasarkan konsep Von Drais. Seorang ahli besi berkebangsaan Perancis kemudian menyempurnakan desainnya hingga mirip seperti sepeda.

Tinggal mengayuh
Pada tahun 1820-an, dibuat kendaraan berkonsep draisine dengan tiga dan empat roda, ada yang dikayuh, ada pula yang diengkol dengan tangan.  Akan tetapi, kebanyakan terlalu berat dan memiliki hambatan dalam perputaran roda.
Desain sepeda roda empat yang paling berhasil dibuat oleh Willard Sawyer pada 1850 dan produknya dijual ke seluruh dunia
Barulah pada 1839 seorang pandai besi berkebang­saan Skotlandia, Kirkpatrick MacMillan, menciptakan kendaraan beroda dua, yang digerakkan secara mekanis. Kendaraan ini dipercaya menjadi cikal-bakal sepeda.
Sistemnya meniru transmisi lokomotif uap. MacMill­an menambahkan batang penggerak yang menghubungkan roda belakang de­ngan ban depan desain Von Drain. Untuk menjalankanya, tinggal mengayuh pedal. 
Kendaraan serupa juga diciptakan oleh Gavin Dalzell dari Lesmahagow Scotlandia sekitar tahun 1845. Replikanya sampai saat ini masih tersimpan di Museum Transportasi Glasgow dan disebut sebagai sepeda tertua

Beroda besar
Desain pertama yang pa­ling sukses dibuat oleh bangsa Perancis pada tahun 1863 karena gayanya yang saat itu terbilang modern. Rangkanya dibuat dari metal sehingga lebih ramping dan bobotnya lebih ringan.  Model ini sempat dibuat secara massal dan menjadi tren. Teknologinya lebih sederhana dari model Mac­Millan.  Model ini memudahkan pengendara mengayuh hing­ga kecepatan tinggi, sayangnya sulit mengendalikan ro­da lewat pedal tersebut, akibatnya keamanan dan stabilitasnya buruk, lebih-lebih dengan rangka besi yang kaku dan roda yang terbuat dari karet berlapis besi membuat pengendara mengalami getaran keras di tubuh. Itulah sebabnya, model ala Perancis dari velocipede ini sempat disebut sebagai "bone-shaker".

Demi kenyamanan
Bentuk dan desain velo­cipede serta sepeda di masa awal sangat tidak nyaman, berat, belum dilengkapi pedal untuk mengayuh. Sepeda MacMillan rodanya dari karet mati sehingga  keras sekali.  Karena banyak keluhan dan sering terjadi kecelakaan, sepeda pun kemudian didesain dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan pengendara, antara lain :
(1).  Proses penciptaan yang dilakukan Kirkpatrick Macmillan pada tahun 1839, menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
(2).  John Kemp Starley dan John Boyd Dunlop memulai menggunakan rantai penggerak kedua roda sepeda yang  memungkinkan pengendara mengendalikan sepeda dengan mudah dan nyaman.
(3).  James Starley pada tahun 1870 memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle), sementara roda bela­kang sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di se­luruh Eropa. James Starley mendirikan pabrik sepeda pertama di Coventry Inggris pada 1885.  Starley disebut se­bagai Bapak Industri Sepeda di Inggris.
Beliau berhasil membuat terobosan luar biasa dengan menciptakan ro­da berjari-jari dan metode cross-tangent. Kedua teknologi itu masih terus dipakai sampai saat kini, dimana teknologi ini membuat sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.


Sayangnya, sepeda beroda besar itu memiliki banyak kekurangan. Orang-orang yang tubuhnya mungil dan wanita sulit mengendarainya karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi.


Akhirnya John Kemp Starley, keponakan James Starley, menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
(4).  John Boyd Dunlop pada 1888 berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dengan ban ini, pengendara dapat melaju mulus tanpa getaran keras.
(5).  Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya.


Keterangan Gambar : diambil dari internet
Sumber editing bacaan :  Harian Kompas tanggal 3 April 2011, gowez.blogspot.com/2011/03, dan desiran.blogspot.com/2008/07

Bacaan selanjutnya : Bagian 2 (menunggu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar