Minggu, 24 Oktober 2010

GUNUNG BERAPI, APA YANG PERLU KITA KETAHUI ? (Bagian 1)


Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut: Aliran lava., Letusan gunung berapi, Aliran lumpur, Abu, Kebakaran hutan, Gas beracun, Gelombang tsunami dan Gempa bumi.

Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status AWAS
●  Makna : Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana. Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap. Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
●  Tindakan : Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
●  Koordinasi : dilakukan secara harian. Piket penuh
Status SIAGA :
●  Makna : Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana, Peningkatan intensif kegiatan seismic Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. Jika tren peningkatan berlanjut, letusan. dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
●  Tindakan : Sosialisasi di wilayah terancam. Penyiapan sarana darurat.
●  Koordinasi harian : Piket penuh
WASPADA
●  Makna : Ada aktivitas apa pun bentuknya, Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal, Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya, Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
● Tindakan : Penyuluhan/sosialisasi, Penilaian bahaya Pengecekan sarana Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL
●  Makna : Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma. Level aktivitas dasar
●  Tindakan :  Pengamatan rutin Survei dan penyelidikan

Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

Klasifikasi gunung berapi di Indonesia
Tipe A
Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
Tipe B
Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
Tipe C
Gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

Volcanic Explosivity Index (VEI)
VEI dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi (gambar grafik warna kuning). 
Gambar-gambar atau grafik yang menyangkut VEI antara lain.






Pengetahuan lebih rinci mengenai gunung berapi dapat dilihat  di sini.
Keterangan gambar diambil dari internet
sumber bacaan a.l : wikipedia

Bacaan terkait :
Cincin Api Pasifik Daerah Rawan Gempa dan Gunung Berapi
Gunung Berapi, Penyebab Kesuburan, Wisata atau Bencana (Bagian 2)
Penyebaran dan Daftar Gunung Berapi di Indonesia
Penyebaran dan Daftar Gunung Berapi di Dunia
Gunung Berapi di Indonesia yang Letusannya Terkenal di Dunia
Gunung Berapi Aktif yang Paling Berbahaya di Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar