Dikemas
oleh : Isamas54
Perang
Dunia I mengakibatkan banyak koban jiwa serta merupakan suatu kemunduran dalam peradaban manusia.
Perang
Dunia I dikenal sebagai Perang Besar atau Perang Bangsa-bangsa, dimana perang
ini berlangsung di setiap samudera dan di setiap benua, namun sebagian besar
pertempuran berlangsung di Eropa.
Data
umum
Perang Dunia I berlangsung selama 4 tahun
(1914-1918), melibatkan peperangan
antara blok sentral (Austria, Jerman, Turki, Bulgaria) dengan blok sekutu (Rusia, Perancis, Inggris,
Kanada, Italia, Amerika Serikat), berakhir tahun 1918 dengan blok sentral di pihak yang kalah.
PD I merupakan
ajang perang statis berupa perang parit,
dimana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di
parit-parit perlindungan dan berusaha merebut parit
lawan.
Korban
PD-I menewaskan 40.000.000 orang di seluruh dunia, melibatkan lebih 65 juta
orang dari 30 negara bertempur, hampir 10 juta tentara meninggal (6 juta Blok
Sekutu dan 4 juta blok).
Era
sebelumnya
Tahun pembuka abad ke-20 diawali
dengan semakin memanasnya persaingan antar negara-negara besar di dunia. Di
Eropa, Inggris, negara yang memiliki wilayah jajahan paling luas, terguncang
karena hampir kalah dalam peperangan melawan kaum Boer di Afrika Selatan, dan
Perancis, kondisinya semakin lemah akibat skandal internal, menghadapi kekuatan
ekonomi dan militer Jerman yang baru bersatu.
Dihadapkan dengan kondisi tersebut
Inggris dan Perancis melupakan permusuhan lama mereka dan mulai bekerja sama
menghimpun kekuatan untuk menghadapi kekuatan Jerman. Pada 1904 kedua negara
menandatangani persetujuan persahabatan, Entente Cordiale, yang mengatur
penyelesaikan pertikaian kedua negara tersebut di luar negeri serta menjamin
kedaulatan masing-masing.
Memang
sejak dahulu Jerman terkenal akan kehebatannya dalam pertempuran, banyak
teknologi perang modern yang awalnya berasal dari Jerman. Di era Kaisar Wilhelm
II, Jerman adalah salah satu dari 4 dinasti yang masih berdiri sejak era Perang
Salib, bersama Ottoman dan Hohenzolern.
Tahun 1900-an Jerman bangkit sebagai
negara industri, seiring dan sejalan dengan pembangunan militerisme dan
angkatan perangnya. Otto Von Bismarck (1815-1898), arsitek dibelakang kemajuan
Industri Jerman dan telah membangun hubungan baik dengan berbagai negara Eropa,
namun pada tahun 1890 dia diturunkan oleh Kaisar Jerman, Wilhelm II, sehingga
dengan kebijakan ini hubungan baik pun tidak dilanjutkan lagi.
Kaisar Wilhelm ingin menjadikan
Jerman sebagai salah satu negara yang paling kuat di dunia. Ia memerintahkan Laksamana Tirpitz untuk
menjadikan angkatan laut Jerman sebanding dengan angkatan laut Inggris. Tahun 1906,
Tripitz berhasil membangun kapal perang yang dapat menandingi kapal perang
Inggris, hal ini menimbulkan ketegangan di wilayah Eropa sekaligus mengubah
peta kekuasaan di Eropa. Rusia, Perancis
dan Inggris membentuk aliansi, sedangkan negara lainnya semakin memperkuat
ketahanan nasional.
Keadaan negara-negara Balkan baru
saja melepaskan diri dari pengaruh kesultanan Turki Utsmani, mulai bercerai berai, dan para adidaya pun
saling berpihak. Pada 1912 Bulgaria dan
Serbia sama-sama mengklaim makedonia, sebuah daerah bagian dari kesultanan
Turki Utsmani yang didiami orang Bulgaria, Serbia, Makedonia dan Yunani. Yunani dan Montenegro bersekutu dengan
Bulgaria dan Serbia untuk membentuk Liga Balkan.
Mereka menyerang dan mengalahkan
Turki Utsmani, dan menjadikan daerah kekuasaan Turki Utsmani di Eropa banyak
berkurang. Perdamaian diantara keempat negara tersebut awalnya bisa diwujudkan,
namun keempat anggota liga tersebut kembali bersengketa dan perang pun meletus
pada tahun 1913. Serbia mengharap mendapatkan Albania, namun Austria-Hongaria --yang
khawatir akan meningkatnya kekuatan Serbia -- menjadikan Albania sebagai negara
Merdeka. Kemarahan Serbia terhadap Austria pun semakin memuncak. Benua Eropa terbagi menjadi dua kekuatan.
Perang Dunia I (1914-1918)
Perang
Dunia ke-I (28/7/1914-11/11/1918) melibatkan hampir seluruh negara di benua
Eropa dalam kancah peperangan. Berawal
dari terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria (sekarang
Austria) oleh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo.
Selanjutnya, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia, dimana Rusia selaku sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria- Hungaria. Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan.
Perang
ini menghadapkan bloksentral (Austria, Jerman, Turki, Bulgaria) dengan blok
sekutu (Rusia, Perancis, Inggris, Kanada, Italia, Amerika Serikat). Jerman menggabungkan diri dalam kubu Sentral
melawan Sekutu.
Perang
Dunia I, hanya berlangsung 4 tahun (1914-1918), karena jumlah yang tidak
seimbang.
Perang
Dunia I melibatkan lebih dari 65 juta orang dari 30 negara bertempur, hampir 10
juta tentara meninggal (6 juta Blok Sekutu dan 4 juta blok). Secara total perang ini menewaskan 40.000.000
orang di seluruh dunia dan munculnya depresi ekonomi 1929.
Perang
ini juga menjadi tonggak runtuhnya kekuasaan monarki absolut di seluruh dunia,
yaitu selain dari empat dinasti (Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern)
yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib.
Strategi perang parit
Pada
Perang Dunia I (1914-1918), merupakan ajang sebuah perang statis berupa perang
parit, dimana
sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya
bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat, dan
berusaha merebut parit lawannya. Untuk
merebut parit lawan para prajurit harus melintasi "tanah tak bertuan"
dan saat itulah mereka menjadi sasaran empuk senapan mesin lawan. Lebih
dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah
warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan
massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Para
serdadu hidup sulit dalam parit-parit, hidup dalam ancaman terus-menerus juga
ancaman bom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan
yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di
tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut
dan Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur. Lebih dari 20 juta
serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di
dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana.
Penyerangan langsung
Pada bulan Agustus 1914, tentara Jerman telah menembak dan menewaskan 150 warga sipil di Aerschot. Pembunuhan merupakan bagian dari kebijakan perang yang dikenal sebagai Schrecklichkeit, tujuannya adalah untuk menakut-nakuti warga sipil di wilayah yang diduduki sehingga mereka tidak akan memberontak.
Pada bulan Agustus 1914, tentara Jerman telah menembak dan menewaskan 150 warga sipil di Aerschot. Pembunuhan merupakan bagian dari kebijakan perang yang dikenal sebagai Schrecklichkeit, tujuannya adalah untuk menakut-nakuti warga sipil di wilayah yang diduduki sehingga mereka tidak akan memberontak.
Penyerangan kota Verdun
Di
awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat,
yaitu dengan secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai
kebanggaan orang Prancis. Adapun tujuan penyerangan ini bukanlah untuk memenangkan
perang, namun untuk menimbulkan kerugian yang besar di pihak tentara Prancis
sehingga dapat melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn
memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang
serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari, dimana para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun ternyata banyak serdadunya yang telah tewas atau sekarat.
Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Jadi satu juta orang mati hanya demi selusin kilometer.
Balasan dari Inggris
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari, dimana para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun ternyata banyak serdadunya yang telah tewas atau sekarat.
Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Jadi satu juta orang mati hanya demi selusin kilometer.
Balasan dari Inggris
Ternyata
serangan Jerman di Verdun ini tidak selesai begiru saja, karena selanjutnya Inggris
membalas serangan tersebut dengan Pertempuran Somme.
Pabrik-pabrik
di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig
mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus
selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka
akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan
semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu.
Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris.
Begitu
serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang
mereka dengan senapan mesinnya. Akibatnya sebanyak 20.000 serdadu Inggris tewas
dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu,
daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga
serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur.
Pertempuran
Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan
lima bulan. Bulan- bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral
bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju
kematian yang telah pasti.
Di
akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan
900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer.
Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
Keikutsertaan
Amerika
Di Benua lain, Amerika, Amerika
Serikat muncul sebagai negara yang pertumbuhan industri dan ekonominya maju. Meskipun tidak ikut serta dalam Perang Dunia
I, namun bersimpati kepada Perancis dan Inggris, hingga akhirnya serangan kapal
selam Jerman yang memprovokasi Amerika Serikat pada tahun 1917 untuk ikut dalam
kancah PD-I.
Slogan
kampanye Woodrow Wilson untuk masa jabatannya yang kedua adalah "Dia
membuat kami keluar dari perang".
Namun sekitar sebulan setelah ia menjabat, Amerika Serikat menyatakan
perang terhadap Jerman pada 6 April 1917
PD-I
berakhir (1918)
Sebagaimana
kita ketahui bahwa PD-I berlangsung sejak 1914 hingga 1918 dimana negara-negara
sekutu (Rusia, Inggris, Francis, dan Italia) melawan blok sentral (Jerman,
Bulgaria, Ottoman, dan Imperium Austria-Hongaria).
Perang
ini diakhiri dengan penandatanganan perjanjian penghentian perang, dimana setahun
kemudian, negara-negara Sekutu menandatangani perjanjian Versailles yang
memberikan hukuman politik, ekonomi, dan militer yang keras terhadap Jerman.
Beberapa catatan
(a). Perang Dunia I berlangsung di setiap samudera
dan di setiap benua, namun sebagian besar pertempuran berlangsung di Eropa.
(b). Jaringan
parit dalam PD-I membentang sekitar 25.000 mil (40.200 km) yaitu dari Selat
Inggris hingga Swiss, daerah ini dikenal sebagai Front Barat.
Perlengkapan
atau fasilitas di dalam parit Jerman dilengkapi dengan tempat tidur, furniture,
lemari, tangki air dengan kran, lampu listrik dan doorbell.
(c). Persenjataan
"Little
Willie" adalah prototipe tank pertama di PD-I, diproduksi tahun 1915, memuat tiga awak dan bisa melakukan
perjalanan secepat 3 mph (4.8 km / jam).
Tank-tank
Inggris dikategorikan ke dalam "laki-laki" (memiliki meriam) dan
"perempuan" memiliki senjata mesin.
Serangan
artileri dan ranjau dapat menciptakan kebisingan yang luar biasa, misalnya
ledakan di bawah Messines Ridge di Ypres-Belgia (1917) terdengar sampai London
atau sejauh 140 mil (220 km).
Big
Bertha adalah howitzer seberat 48 ton yang digunakan oleh Jerman dalam PD-I.
Nama itu diambil dari nama istri desainernya, Gustav Krupp. Bisa menembakkan
peluru seberat 930 kg pada jarak 9,3 mil (15 km), butuh 200 kru dan waktu enam
jam untuk memasangnya.
Tank
awalnya disebut "landship",
untuk menyamarkan mereka sebagai tangki penyimpanan air (bukan sebagai
senjata), Inggris memutuskan untuk menamai mereka "tank."
Istilah
"dogfight" diartikan pilot harus mematikan mesin pesawat dari waktu
ke waktu sehingga tidak akan mogok ketika pesawat berubah dengan cepat di udara,
dimana ketika pilot merestart mesin pesawatnya di udara, suara mesin pesawat
akan terdengar seperti anjing menyalak.
Jerman
adalah merupakan yang pertama kali menggunakan penyembur api dalam PD-I, dimana senjata ini dapat menyemburkan
api sejauh 130 kaki (40 m).
Perancis
adalah negara pertama yang menggunakan gas untuk melawan pasukan musuh dalam
Perang Dunia I. Mereka pada bulan
Agustus 1914 menembakkan granat gas air mata pertama (bromida xilil) saat
melawan Jerman. Sedangkan Jerman pertama kali pada bulan Januari 1915 menggunakan
gas air mata terhadap tentara Rusia, namun gas berubah menjadi cair dalam udara
dingin. Sedangkan pada tahun itu juga,
di bulan April 1915, Jerman merupakan yang pertama kali menggunakan gas klorin
beracun.
PD-I
memperkenalkan penggunaan senapan mesin, sebuah senjata Hiram Maxim yang
dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1884, beratnya sekitar 100 pon dan
bisa menembak sekitar 450-600 putaran per menit. Ini merupakan dasar senapan
mesin yang paling banyak digunakan dalam PD-1.
(d). Binatang. Terdapat
keikutsertaan binatang dalam peperangan yang antara lain anjing dan burung
merpati. Anjing digunakan sebagai kurir
untuk membawa perintah ke garis depan, dimana perintah itu ada dalam kapsul
yang melekat pada tubuh mereka, juga digunakan untuk meletakkan kawat
telegraf. Selain itu lebih dari 500.000
merpati membawa pesan dari kantor pusat dan lini depan kekaisaran Ottoman dan
Jepang.
(e). Pengerahan militer. Untuk
meningkatkan jumlah Angkatan Darat AS selama Perang Dunia I, Kongres meloloskan
UU Layanan Selektif, yang juga dikenal sebagai pengerahan atau wajib militer,
pada Mei 1917. Pada akhir perang, 2,7 juta orang memasuki wajib militer dan 1,3
juta lainnya merupakan sukarelawan.
Total
biaya yang dikeluarkan AS dalam Perang Dunia I mencapai lebih dari $ 30
trilyun.
(f). Mata-mata perang. Margaretha
Zelle (1876-1917), juga dikenal sebagai
Mata Hari, adalah seorang penari eksotis Belanda yang dituduh sebagai agen ganda.
Meskipun selalu membantah menjadi mata-mata, namun Perancis mengeksekusinya
pada pada 1917.
(g). Di belakang medan perang
Lebih
dari 200.000 orang Afro Amerika bertugas di medan PD-1, hanya sekitar 11% dari
mereka yang berada di pasukan tempur, sisanya ditempatkan di unit kerja,
pemuatan kargo, pembangunan jalan dan penggalian parit.
"Hello
Girls" adalah wanita Amerika yang menjabat sebagai operator telepon untuk
pasukan Pershing di Eropa. Para wanita itu fasih berbahasa Prancis dan Inggris,
mereka dilatih secara khusus oleh American Telephone Telegraph Company. Pada
tahun 1979, Angkatan Darat AS akhirnya memberikan medali perang dan tunjangan
veteran untuk beberapa Hello Girls orang yang masih hidup.
(h). Emansipasi dan teknologi medis
PD-I membantu
mewujudkan emansipasi wanita, mereka mengambil alih pekerjaan tradisional
laki-laki dan menunjukkan bahwa mereka bisa melakukannya seperti halnya
laki-laki.
Membantu
mempercepat kemajuan medis. Dokter belajar manajemen luka dan pengaturan tulang
dengan lebih baik. Harold Gillies, seorang dokter Inggris, memelopori operasi
stransplantasi kulit.
Akibat Perang Dunia I
Perang
Dunia I melibatkan lebih dari 65 juta orang dari 30 negara bertempur, hampir 10
juta tentara meninggal (6 juta Blok Sekutu dan 4 juta blok). Secara total perang ini menewaskan 40.000.000
orang di seluruh dunia dan munculnya depresi ekonomi 1929. Menimbulkan kerusakan perang dari
negara-negara yang terlibat mencapai US$150 miliar.
Selama
Perang Dunia I, Turki membantai setengah juta orang Armenia. Tindakan genosida
ini nantinya akan menarik perhatian Hitler yang melakukan tindakan serupa,
Holocaust. U-Boat Jerman menenggelamkan
6.596 kapal.
Perang Dunia I berakhir pada tahun 1918 dengan Blok Sentral di pihak yang kalah. Perang Dunia ini mengubah Amerika menjadi kekuatan militer terbesar di dunia
Kalahya
Jerman, memaksa merubah bentuk negara menjadi republik, angkatan perangnya
dipangkas dan mengganti seluruh kerugian perang.
Pelbagai
macam senjata tangguh, canggih, dan modern lahir dari Industri Jerman, namun
tak berhimbas pada akhir perang, tetap Jerman menjadi pecundang dan semua
karyanya diambil oleh para pemenang.
Di
Jerman, akhirnya muncul berbagai macam partai, masing-masing memiliki sayap
militer, dan sering terlibat bentrokan berdarah. Sampai akhirnya Hitler memenangi pemilu tahun
1934, dia langsung menghapus semua partai dan merevitalisasi angkatan perang
Jerman.
Perang
menyisakan ratusan ribu tentara cacat. Bedah rekonstruksi digunakan untuk
memperbaiki kerusakan wajah dan penggunaan masker untuk menutupi cacat yang
mengerikan. Beberapa prajurit tinggal di panti jompo selama sisa hidup mereka.
Jutaan
tentara menderita gangguan posttraumatic
stress atau akibat kengerian perang parit yang penuh dengan lumpur, kotoran,
dan mayat. Bentuk trauma ini dikenal
sebagai “shell shock” atau “kejutan bom” yang sangat umum di antara para
veteran perang, dan hal ini menyebabkan penderitanya mengalami serangan
ketakutan dan goncangan yang berat. Mereka sering mengalami diare tak
terkendali, tidak bisa tidur, berhenti berbicara, merintih selama berjam-jam
dan mengejang tak terkendali. Bahkan ada
beberapa penderita yang merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata ‘bom’
disebutkan, beberapa veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat
seragam, puluhan ribu serdadu juga kehilangan satu atau lebih anggota badannya
dalam perang ini.
Perang
Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama dan menandai berakhirnya monarki
absolutisme di Eropa, merupakan pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi
revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba.
Kebangkitan
Rusia menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat (perebutan
pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan Uni Soviet-AS dan
sekutu- sekutunya di Blok Barat). Perang
Dingin ini tidak menunjukkan perang secara fisik namun saling memperebutkan
pengaruh.
Catatan
akhir penulis
Bagaimanapun
perang menyisakan kerugian dan menyengsarakan umat manusia, baik yang kalah
maupun yang menang.
Kekalahan
Jerman dalam perang dunia 1 adalah merupakan salah satu dasar kebangkitan Nazi.
Gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan a.l :
kabarmasasilam.blogspot.com 2012/11; gurusejarah.com 2015/01; Media Indonesia
11/11/2013, Jurnal Bogor 30/12/2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar