Dikemas oleh :
Isamas54
Pecandu alkohol
merupakan salah satu masalah yang dihadapi di dunia. Akibat buruk dari minuman
ini telah menyebabkan korban tewas, kecanduan, pemicu criminal, dan penyebab
berbagai penyakit.
Sekitar 2,5 juta
orang tewas akibat alkohol setiap tahunnya (WHO, 2011). Kematian akibat alkohol ini
diperkirakan jauh lebih banyak dibanding kematian akibat AIDS, tuberkulosis
atau kekerasan, serta menyebabkan 4% kematian di seluruh dunia.
Konsumsi alkohol berlebihan, berkaitan dengan 60 jenis
penyakit seperti sirosis hati, epilepsi, keracunan, kecelakaan lalu lintas dan
tindakan kekerasan. Selain itu juga beberapa jenis kanker dipicu oleh alkohol
seperti kanker kolorektal, payudara, liver dan tenggorokan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan
konsumsi alkohol secara global yang dipicu oleh peningkatan ekonomi di
negara-negara dengan populasi padat seperti di Afrika dan Asia, termasuk India
dan Afrika Selatan.
Sebuah penelitian menunjukan sekitar 50% perempuan di
Australia yang sedang hamil tetap mengkonsumsi alkohol karena tidak mengetahui
kalau sedang mengandung, diantaranya 20% tetap melanjutkan kebiasaan
mengkonsumsi minuman keras (news.detik.com 2013/11/19).
Data
dan pengertian
(minimal dalam tulisan ini)
Minuman
keras adalah kategori dari setiap minuman yang mengandung alkohol di atas 1%. Minuman keras ini lalu terbagi lagi menjadi
golongan A (kadar ethanol 1-5%), B (5-20%), dan C (20-55% atau lebih). (Peraturan Menteri Kesehatan RI, 1977).
Semua
jenis minuman keras mengandung alkohol atau Ethyl Alcohol (Ethanol) dengan
rumus kimia C2H5OH. Namun pada beberapa
produk minuman keras kelas "murahan" sering ditemukan pula komponen
Methil Alcohol /Methanol (CH3OH) atau lazim disebut Spiritus yang notabene
sangat beracun. Bahan ini sengaja diubuhkan
karena harganya relatif lebih murah dibanding ethanol.
Akibat
minum minuman keras berlebihan, dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau control
emosi, serta kecanduan.
Macam
minuman keras
Berbagai macam minuman keras
dengan kadar ethanol beragam dan bermacam bahan baku pembuatannya.
(a). bir, lager, ale dan stout sebagai minuman keras beralkohol
merupakan hasil peragian seduhan kecambah gabah Wardeum vulgare (malt) serealia
dan LupuH glandulae atau sarinya dalam air dan dimasak sehingga bau, rasa dan
sifatnya khas bir dengan kadar etanol 2,6 - 5,5%.
(b). anggur buah atau fruit wine diperoleh dari peragian sempurna
atau parsial dari lumatan buah dan produk berasal dari buah anggur, dengan
kadar etanol tidak lebih 15%. anggur
beras diperoleh dari peragian dari sari sayuran atau sari sayuran dan 1 bagian
lain sayuran, dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang
diizinkan, dengan kadar etanol , tidak lebih 15%.
(c). Brandy sebagai minuman keras adalah
spirit yang diperoleh dari penyulingan anggur dan dimatangkan dalam tong kayu
selama tidak kurang dari 2 tahun, dengan kadar etanol 35%. brandy buah adalah spirit diperoleh dari
penyulingan cairan beralkohol hasil fermentasi buah selain buah anggur,
dengan kadar etanol 35%.
(d). Gin dan genever sebagai minuman keras diperoleh
campuran atau menyuling spirit bersama buah-buahan, bunga, atau sayuran atau
sarinya, tunggal atau campuran ekstrak berasal dari penyulingan, infus,
perkolasi atau maserasi bahan di atas atau dengan atau tanpa penambah gula, dengan
kadar etanol 20%.
(e). rum adalah spirit diperoleh dari penyulingan cairan
beralkohol hasil peragian produk tebu dan dimatangkan dalam tong kayu selama
tidak kurang 2 tahun, dengan kadar etanol 37,5%.
(f). Vodka adalah spirit dari penyulingan cairan beralkohol
hasil peragian biji-bijian dan sesudah penyulingan ditambahkan arang atau
karbon aktif, dengan kadar etanol 32,5%.
(g). whisky beralkohol dengan cara penyulingan hasil peragian
lumatan serealia atau hasil olahnya dimatangkan dalam atong kayu selama tidak
kurang 2 tahun, dengan kadar etanol 37,5%.
(h). likeur atau liqueur sebagai minuman keras diperoleh
dengan mencampur atau menyuling spirit dengan atau bersama buah-buahan, bunga,
daun utau sayuran lain atau sarinya, tunggal atau campuran dengan ekstrak
berasal dari penyulingan, infus, perkolasi atau manerasi bahan di atas atau
tanpa penambahan gula, dengan kudar etanol 20%.
(i). Tuak adalah sejenis minuman ‘nusantara’ yang merupakan
hasil fermentasi dari nira, beras, atau bahan minuman/buah yang mengandung
gula.
Peraturan
Pengawasan dan
Pengendalian Minuman Beralkohol di Indonesia antara lain diatur dalam Keputusan
Presiden (Kepres) dan Peraturan Presiden (Perpres), antara lain :
“Minuman Beralkohol
hanya dapat diperdagangankan oleh pelaku usaha yang telah memiliki izin
memperdagangkan minuman beralkohol dari Menteri Perdagangan (Keputusan
Presiden/Kepres 3/1997 Pasal 4 Ayat 4).
Minuman beralkohol
yang berasal dari produksi dalam negeri atau asal impor harus memenuhi standar
mutu produksi yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian, serta standar
keamanan dan mutu pangan yang ditetapkan oleh Kepala BPOM. (Peraturan Presiden
Nomor 74 Tahun 2013)
Pasal 7 Perpres ini menegaskan, Minuman Beralkohol golongan A, B, dan C hanya dapat dijual di: a. Hotel, bar, dan restoran yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepariwisataan; b. Toko bebas bea; dan c. Tempat tertentu yang ditetapkan oleh Bupati/Wali Kota dan Gubernur untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Pasal 7 Perpres ini menegaskan, Minuman Beralkohol golongan A, B, dan C hanya dapat dijual di: a. Hotel, bar, dan restoran yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepariwisataan; b. Toko bebas bea; dan c. Tempat tertentu yang ditetapkan oleh Bupati/Wali Kota dan Gubernur untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
“Penjualan dan/atau peredaran Minuman Beralkohol di tempat tertentu yang
ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan Gubernur untuk Daerah Khusus Ibukota
Jakarta sebagaimana dimaksud huruf c tidak berdekatan dengan tempat
peribadatan, lembaga pendidikan dan rumah sakit,” begitu bunyi Pasal 7 Ayat (2)
Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013, di luar tempat-tempat tersebut, minuman
beralkohol golongan A juga dapat dijual di toko pengecer dalam bentuk kemasan.
Beberapa Kasus dan Kejadian
(1).
Berakibat buruk
WHO dalam laporannya Global Status Report on Alcohol and
Health (2011) menyebutkan :
2,5 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat berbagai hal
yang disebabkan alkohol. Konsumsi alkohol terutama fatal untuk kelompok orang
muda dan alkohol menjadi penyebab kematian tertinggi pada pria usia 15-59
tahun.
Kecanduan alkohol sebagai pemicu perilaku berbahaya banyak
ditemukan di Brazil, Kazakhstan, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, Ukraina dan
terus meningkat di banyak negara.
Sekitar 11% pecandu alkohol di seluruh dunia, paling tidak
setiap minggunya menenggak alkohol berlebihan dan ini lebih banyak dilakukan
pria dibanding wanita (4:1).
Para menteri kesehatan dari 193 negara anggota WHO telah
menyatakan persetujuannya untuk membuat kebijakan demi mengurangi kecanduan
alkohol dengan cara meningkatkan pajak minuman beralkohol dan membatasi
pemasarannya.
Minuman beralkohol tradisional (buatan rumahan). Merupakan produk yang banyak dikonsumsi
pecandu alkohol dari negara-negara miskin sehingga sulit dalam pengawasannya.
Sebagian besar minuman tersebut bahkan beracun dan menyebabkan jatuhnya korban
jiwa.
SELINGAN
Kegemaran
Gambaran bahwa orang Australia cuma
doyan menenggak bir tak begitu tepat, karena ternyata mereka juga gemar minum
anggur dan minuman keras lain. Rata-rata setiap keluarga Australia setahun
menghabiskan 936 kaleng bir, 61 botol
anggur dan 20 botol minurnan keras lain. Begitu menurut survai dari Australian
Drug Foundation (1994). Selain itu
keluarga Australia - yang terdiri dan kakek, ibu, ayah, dan dua remaja - juga
menkonsumsi sekitar 67 obat-obatan serta mengisap 1.144 batang rokok per tahun.
"Itu merupakan jumlah yang
mengejutkan, bila Anda benar-benar meminumnya bersamaan." tambah David
Crosbie, direkturnya.
Ggk tahu kalau sekarang …
Kita
lanjutkan
(2).
Alkohol dan Janin
Apakah kebiasan ibu hamil
mengonsumsi minuman beralkohol berdampak pada janin? Jawabannya Ya! Seperti tulisan dalam
ayahbunda.co.id, dengan rician lebih lanjut seperti berikut.
Tahun 1986 seorang
dokter asal Perancis, P.Lemoine menemukan hubungan kelainan yang diderita 127 balita
selama hamil, disebut Fetal Alkohol Syndrome (FAS).
Mempengaruhi kecerdasan.
Mempengaruhi kecerdasan.
Jennifer
A.Willdrof dari
Pittsburgh School of Medicine, AS, tahun 2006 membuktikan anak-anak
yang lahir dari ibu yang biasa minum alkohol, tingkat kecerdasannya 2-7 poin
lebih rendah dibanding anak-anak sebayanya. Paul D.Connor dari Universitas
Washington, AS, tahun 2005 meriset ibu hamil yang biasa minum alkohol
sejak trimester pertama. Saat bayi lahir, di usia 8 bulan, 18
bulan, 3 tahun, 6 tahun dan 10 tahun, kecerdasannya diukur. Kemampuan kognitif
mereka lebih rendah dibanding anak-anak usianya.
Alkohol pada makanan, apakah berbahaya?
Alkohol pada makanan, apakah berbahaya?
Sejauh ini yang
diteliti hanya minuman berakhol. Belum ada penelitian terhadap alkohol di
makanan. Belum ada kesepakatan di kalangan ahli tentang jumlah alkohol yang
aman dikonsumsi ibu hamil. Ada yang menyatakan aman bila hanya minum sesekali,
ada juga yang sama sekali melarang. Yang menyatakan aman misalnya Dr.Jaquez Moritz,
Direktur Departemen Kebidanan dan Kandungan di RS Mount Sinai New York,menyebutkan
14-15% ibu hamil di AS minum alkohol
sekali seminggu. Asal tidak setiap hari, menurutnya tidak mempengaruhi janin.
Sementara itu, Steven Gans, MD, dalam artikel “If You’re
Drinking, Your Baby Is Too,” ia meyakini setetes alkohol yang diminum ibu hamil
tetap menyebabkan risiko cacat janin. Persatuan Dokter kandungan AS juga tegas
menyatakan ibu
hamil dilarang minum alkohol meski setetes, alias harus zero
point.
(3). Akibat sering mabuk
Eric Joyce (59),
anggota parlemen Inggris, dilarang masuk di gedung parlemen setelah ditahan dua
kali karena mabuk. Tahun lalu (2012), Joyce mundur dari Partai Buruh setelah
mengaku bersalah menyerang sesama anggota parlemen dalam keadaan mabuk di
sebuah bar. Dia kemudian menjadi wakil rakyat independen dan ditangkap lagi,
Kamis lalu (14/3/2013), di bar lain setelah mengamuk karena tidak boleh membawa
minumannya keluar. Joyce akhirnya dibebaskan dengan jaminan, tetapi dilarang
masuk bar lagi.
SELINGAN ...
Pencurian
Sebanyak
52 botol wiski tua lenyap di antara bibir John Saunders, sehingga dia terpaksa
harus mempertanggung jawabkan perbuatannya (2013).
Saunders,
mantan pengurus sebuah rumah besar di Pittsburg, menghadapi tuntutan setelah
menenggak wiski senilai lebih dari 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 970 juta
yang bukan miliknya.
Kronologis
kejadian …
Patricia
Hill -- penduduk New York, pemilik sebuah rumah besar Georgia dibangun oleh
pengusaha batubara dan minuman bersoda ‘JP Brennan dan dibeli nya tahun 2012,
dan mengubahnya menjadi penginapan -- telah menemukan sembilan kotak wiski
tersembunyi di balik dinding rumah besar yang berusia satu abad tersebut.
Hill
menyatakan, dia menyimpan wiski-wiski itu di kotak aslinya, masing-masing
berisi 12 botol. Setelah Saunders pindah, empat kotak ditemukan kosong
melompong. Saunders (62) dituduh mencuri
dan menerima barang curian. Awalnya Saunders menyangkal telah menghabiskan
wiski itu, namun hasil uji DNA mengaitkan dia dengan tiga kotak botol kosong
tersebut.
Wiski
yang dihabiskan Saunders, bermerek The Old Farm Pure Rye, diproduksi pada awal
1900-an oleh produsen setempat, West Overton Distilling Co.
"Menurut
perkiraan saya, Pak Brennan memesan 10 kotak,"
kata
Hill. "Saya diberi tahu oleh
keluarganya bahwa anggota keluarga biasa menyapanya dengan meletakkan sesloki
wiski setiap hari di pintunya," lanjutnya.
Kita
lanjutkan lagi ...
(4). Berpengaruh selamanya
Sekali mencoba, maka
akan terpengaruh alkohol selamanya.
Karena mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak akan meninggalkan
dampak yang bertahan selamanya di otak, walaupun telah dihentikan. Demikian hasil penelitian dari University of Texas
di Austin-Amerika Serikat yang dipublikasikan Current Biology (2012).
Salah satu periset,
Brooks Robinson, menjelaskan timnya telah meneliti belatung yang mabuk karena
berkembang di makanan beralkohol.
Yang menarik,
belatung menjadi tidak bisa mempelajari lingkungan saat dipisahkan dari alkohol
dan kemampuan itu pulih setelah alkohol dikembalikan. Fenomena tersebut
membuktikan alkohol mengubah tubuh seseorang hingga tingkat terkecil, yakni
sel-sel tubuh, dan bertahan lama hingga menimbulkan ketergantungan.
"Ketimbang
belatung yang tidak mengonsumsi alkohol, mereka kesulitan menghadapi
panas," ujarnya.
SELINGAN ...
Pemalsuan
Seorang
warga negara Indonesia (WNI), RK, 35, ditangkap karena menjual minuman anggur (wine) palsu di Los Angeles (LA)-AS (9/3/2012). Demikian New York Times melaporkan.
Rudy
ditangkap FBI karena menipu sekitar US$1,3 juta (sekitar Rp11,8 miliar) dengan
menjual lima botol wine palsu
kepada William I Koch pada 2005-2006.
Setelah tertangkap, kasusnya dilimpahkan ke Pengadilan Federal New
York. Selain penipuan wine, dia juga dituntut penipuan uang
hingga jutaan dolar dengan modus meminjam. Jika terbukti bersalah, Rudi akan
menghadapi hukuman di penjara federal maksimal 20 tahun.
Di
mata pecinta anggur AS, Rudy dikenal sebagai seorang kolektor ternama, dimana
dia pada pada tahun 2006 pernah menjual wine
hingga US$35 juta (sekitar Rp319 miliar). Popularitasnya muncul karena mampu mengenali
anggur berkualitas tinggi. Dia pun sering tampil di kegiatan lelang anggur di
Beverly Hills hingga Sotheby, New York. (Gambar : sorry, itu hanya botol kecap!)
Pernah
dilaporkan mengajukan suaka ke 'Negeri Paman Sam', tetapi ditolak pada
2001. Dikenal dengan nama alias Dr Conti
dan mengabaikan perintah untuk meninggalkan AS, lalu sejak April 2003 dia
diketahui tinggal di California. Ketika ditangkap, Rudy menetap di Arcadia,
wilayah yang banyak ditempati etnik Tionghoa di California.
Dalam
dokumen penyidikan, Rudy mengaku wine-wine
palsu itu diperolehnya dari Asia.
Konsulat
Jenderal (KJ) RI hanya memberikan perhatian agar hak-hak Rudy sebagai terdakwa
dapat terpenuhi sesuai hukum yang berlaku di AS.
(5). Kecelakaan Terkait Alkohol dan Narkoba
Polisi Republik
Indonesia didesak untuk menggelar razia di sekitar kawasan hiburan malam dengan
tujuan untuk mencegah orang mengemudi sambil mabuk. Dari rangkaian kasus
kecelakaan terkait Alkohol dan Narkoba seluruhnya
terjadi pada akhir pecan sehingga untuk hal ini agar polisi rajin merazia
mobil-mobil pada akhir pekan, terutama di kawasan tempat hiburan malam.
Berikut kasus kecelakaan Terkait Alkohol dan Narkoba
di Wilayah Polda Metro Jaya (Media Indonesia, 29/4/2013).
22 Januari 2012 : Kecelakaan
mobil di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, menewaskan sembilan pejalan kaki.
Afriyani yang mengemudikan mobil beserta ketiga rekannya positif menggunakan
narkoba dan mengonsumsi minuman keras.
23 Juli 2012 : Mobil
mewah yang dikemudikan Dharshan Sutrisna, 31, menabrak penjual kopi keliling
hingga tewas Sebelum mengemudi, Dharshan ternyata menenggak vodka, sabu,
dan ineks.
19 September 2012 : Mobil
yang dikemudikan Ronald Utomo, 30, menabrak motor yang ditumpangi dua orang.
Ronald mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Kedua
pengendara motor menderita patah kaki.
11 Oktober 2012 : Mobil
yang dikemudikan Novi Amalia, 25, menabrak tujuh orang di kawasan Taman Sari,
Jakbar. Berdasarkan hasil tes urine, Novi positif mengonsumsi ekstasi.
27 Desember 2012 : Mobil
Andika Pradika, 27, menabrak warung pecel lele sehingga menyebabkan dua orang
meninggal dan beberapa orang terluka. Dalam pemeriksaan diketahui Andika
mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk alcohol.
9 Pebruari 2013 :
Holland Tony Mangalas, 39, mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan
menabrak dua sepeda motor yang meluncur dari arah berlawanan. Salah satu
pengendara motor tewas dan satu lagi terluka parah, Hotland mengaku mengemudi dalam
keadaan mabuk.
24 Maret 2013 : Ratusan
butir pil yang diduga narkoba jenis happy five diamankan dari mobil
mewah yang terlibat kecelakaan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Selain menyita
ratusan butir pil, polisi juga mengamankan pengemudi yang diduga mabuk.
30 Maret 2013 : Mobil
B1596 KV terlibat kecelakaan tunggal di Tol TB Simatupang. Dua penumpangnya
tewas. Petugas mendapati 6 paket sabu seberat 5 gram. Selain sabu,
ditemukan pula beberapa perangkat yang digunakan untuk mengisap sabu.
(6). Berkaitan dengan mental
Mengkonsumsi
alkohol, tembakau, dan obat-obatan di kalangan penderita gangguan psikosis jauh
lebih tinggi jika dibandingkan dengan populasi umum. Demikian hasil studi pakar Washington
University School of Medicine-AS, yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry
(2014).
Hasil studi tersebut diperoleh
dengan menganalisis 20 ribu partisipan yang memiliki kebiasaan rnerokok, minum
alkohol, dan narkoba. Lebih dari 10 ribu peserta tersebut bebas dari penyakit
mental, sedangkan 9.142 telah didiagnosis menderita skizofrenia, gangguan
bipolar, dan gangguan skizoafektif (termasuk depresi).
Hasil studi
tersebut lebih lanjut menyebutkan bahwa 75% di antara peserta yang mengidap
penyakit mental ialah perokok, selain itu 30% dari peserta dengan gangguan
kejiwaan kritis adalah peminum berat dan 50% lainnya pengguna ganja.
Sampai bertemu di
topic lain yang lebih menarik
Keterangan
gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan a.l : Kompas (4/1994, 7/11/1994); 25/3/2013); Media Indonesia (10/3/2012,18/3/2013, 8/1/2014), mediaindonesia.com 2012/12/12, makassar.tribunnews.com 2011/02/14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar