Dikemas oleh : Isamas54
Berita satwa edisi
ini yaitu berita satwa yang kesasar sehingga mencelakakan dirinya atau bisa
membahayakan bagi manusia sehingga ditangkap : (1). Ke kolam renang, (2). Bukan mau mandi, (3). Bukan untuk belanja, (4). Bukan mau nginap di motel,
dan (5). Yang ngerti dan yang mengerti.
Kuda nil yang
dikenal binatang berbobot tubuh mencapai berton-ton apabila masuk ke kolam
renang bisa mengancam jiwanya, atau bunuh diri karena diusir dari kelompoknya?. Atau, kalau melihat buaya di kebun binatang
atau lihat ‘buaya darat’ mungkin bisa menyenangkan!, tetapi kalau lihat buaya beneran
di sungai ketika mau mandi, Hiiiiy, juga yakh?. Bahkan selanjutnya, ketika ada ‘ular dan buaya’
ke supermarket atau ke motel (bukan hotel, lho!), yang pasti! bukan untuk
belanja atau menginap ngkali!, tapi seru juga ceritanya.
Bahkan tidak jarang
kita dengar dari berita mengenai seekor sapi yang melarikan diri gara-gara ‘ngerti’
akan dipotong, usaha tersebut kali ini bisa berhasil sehingga menyelamatkan
jiwanya. Ingin tahu? ketika terjadi komunikasi
antara sapi dan kambing, rupanya bisa ‘lebih mengerti’ daripada manusia,
benarkah ini?
Ikuti Berita Satwa
kali ini …
(1). Ke kolam renang
Tim penyelamat
gagal mengeluarkan kuda nil berbobot 3 ton, yang diberi nama Solly, dari kolam
renang tempatnya terjebak sejak diusir dari kelompoknya.
Aksi penyelamatan
Solly menarik perhatian banyak penyayang hewan yang berakhir dengan
menyedihkan. Bahkan banyak orang menangis dan menyalahkan seorang dokter hewan
yang datang terlambat ke lokasi.
Kuda nil berusia 4 tahun itu diusir dari kelompoknya oleh jantan dominan. Ia tersasar ke Monate Conservation Lodge dan menceburkan diri ke kolam renang sebuah tempat peristirahatan sedalam 2,5 meter.
Kuda nil berusia 4 tahun itu diusir dari kelompoknya oleh jantan dominan. Ia tersasar ke Monate Conservation Lodge dan menceburkan diri ke kolam renang sebuah tempat peristirahatan sedalam 2,5 meter.
Meski bisa berenang
bebas, namun tidak bisa keluar dikarenakan kolam itu tidak memiliki
undakan.
(Sumber :
metrotvnews.com/read/news/2012/08/25)
Gambar yang berikut,
bukan kesasar (mandi di laut) …
(2).
Bukan mau mandi
Warga Desa Tengki,
Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), digegerkan dengan
penemuan seekor buaya (25/8/2012).
Buaya yang diduga kelaparan ini, awalnya ditemukan seorang pemuda setempat bernama Jahir yang hendak mandi di sungai. Tiba-tiba, ia melihat dua ekor buaya -satu berwarna kecoklatan dan satunya buaya putih- sedang berenang perlahan menuju tepian sungai. Jahir kemudian naik ke atas masuk desa dan mengajak rekan-rekannya.
Sesampainya di tepi sungai, ternyata buaya yang berwarna coklat sudah terdampar, sedangkan yang putih pergi berenang ke tengah sungai. Jahir dan kawan-kawan yang sudah mempersiapkan tambang lalu mendekati sang buaya dan mengikatnya kuat-kuat, terutama pada bagian mulutnya.
Tak pelak, penemuan binatang melata yang termasuk sangat langka di Kabupaten Brebes ini, menjadi perhatian warga yang ramai berdatangan untuk melihat buaya itu.
Buaya ini rencananya akan diserahkan ke Pemkab Brebes. "Terserah mau diapakan, tapi kalau boleh kami yang menemukan diberi sekadar imbalan," pinta Kasijan, tokoh Desa Tengki.
Buaya yang diduga kelaparan ini, awalnya ditemukan seorang pemuda setempat bernama Jahir yang hendak mandi di sungai. Tiba-tiba, ia melihat dua ekor buaya -satu berwarna kecoklatan dan satunya buaya putih- sedang berenang perlahan menuju tepian sungai. Jahir kemudian naik ke atas masuk desa dan mengajak rekan-rekannya.
Sesampainya di tepi sungai, ternyata buaya yang berwarna coklat sudah terdampar, sedangkan yang putih pergi berenang ke tengah sungai. Jahir dan kawan-kawan yang sudah mempersiapkan tambang lalu mendekati sang buaya dan mengikatnya kuat-kuat, terutama pada bagian mulutnya.
Tak pelak, penemuan binatang melata yang termasuk sangat langka di Kabupaten Brebes ini, menjadi perhatian warga yang ramai berdatangan untuk melihat buaya itu.
Buaya ini rencananya akan diserahkan ke Pemkab Brebes. "Terserah mau diapakan, tapi kalau boleh kami yang menemukan diberi sekadar imbalan," pinta Kasijan, tokoh Desa Tengki.
(Sumber : mediaindonesia.com/read/2012/08/25)
(3). Bukan untuk belanja
Digigit ular di
kebun adalah hal lumrah. Tetapi, digigit ular di supermarket itu luar biasa.
Mica Craig (47) sedang mencari sikat ketika dia menggeser tongkat pada bagian
peralatan berkebun di supermarket Walmart di Washington. Ternyata, benda yang
dikiranya tongkat itu adalah seekor ular derik yang langsung memagut tangannya.
Craig langsung dilarikan ke rumah sakit
dan akibat gigitan ular itu kemungkinan dua jarinya akan mati rasa (Gambar). Pihak
Walmart telah meminta maaf.
Tidak jelas
bagaimana datangnya ular tersebut, apakah datang ke toko sendirian atau terbawa
barang-barang perlengkapan kebun.
"Saya jongkok
untuk mengambil tongkat itu, maksudnya hendak memindahkannya. Ular itu meregang
dan berbalik menggigit tangan kanan saya," ujar Craig.
(sumber : Kompas, 16 Mei 2012)
(4). Bukan mau nginap di motel
Seekor buaya nyasar ke sebuah motel di Baton
Rouge, Louisiana. Hewan melata itu terlihat melintasi tempat parkir mobil
menuju ke lobi motel. Resepsionis pun panik dan menelepon petugas kebersihan
serta manajer hotel.
Tamu yang
mengetahui ada buaya di lobi tidak takut, mereka malahan berkumpul mengelilingi
si buaya. Mungkin jika yang datang buaya dengan panjang 3 meter atau lebih,
lain lagi ceritanya. Mereka lalu memanggil polisi dan petugas pengurus hewan
liar di West Baton Rouge.
Sebelum petugas
yang berwenang tiba, seorang tamu mengatakan akan membantu menangkap buaya itu
karena telah berpengalaman. Ternyata,
buaya itu marah dan menggigitnya serta darah bercucuran dari tangannya yang
digigit. Tamu itu kemudian pergi ke rumah sakit dengan mengendarai mobilnya
sendiri. Keesokan harinya dia
meninggalkan hotel.
Petugas pengurus
hewan liar mengatakan, ketika dia sampai di motel, buaya itu telah dikelilingi
banyak orang sekitar 45 menit.
"Tampaknya dia
tidak senang dan menjadi agresif," katanya.
Buaya akhirnya
dilepaskan di kanal besar di dekat West Baton Rouge Parish.
(Sumber
: Kompas, 14 April 2012)
(5). Yang ngerti dan yang mengerti
(a).
Yang ngerti
Seekor sapi
berhasil melarikan diri dari rumah jagal, hewan besar berwarna hitam dan putih
itu langsung lari ke jalan sekitar delapan malam. Petugas pengawas hewan John
De Cando mengatakan kepada harian The
Record, kota itu kacau balau karena lepasnya hewan tersebut. Sapi itu
dapat lolos dari kepungan. Petualangan si sapi berakhir ketika dia terjebak di
antara hidran dan truk. De Cando mengatakan, pemilik rumah jagal tersebut
berjanji akan membawa hewan itu ke pertanian, tidak jadi dipotong. Selamat!!.
(Sumber : Kompas, 13 April 2012 )
(b). Yang mengerti
Judul
Fiksi : Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu di sebuah
padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan
karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera
di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan
seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa
manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong
menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siiip, lah!.
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siiip, lah!.
Pesan: kita
diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan
tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan
Penciptamu.
(Sumber : tulisan Palti Hutabarat,
dalam fiksi.kompasiana.com 2012/10/25)
Masih penasaran?,
ikuti terus berita-berita satwa selanjutnya …
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan : tercantum dalam tulisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar