Selasa, 31 Desember 2013

Polisi-Polisi yang Terkecoh



Dikemas oleh : Isamas54
Dalam tulisan ini tidak hanya polisi yang terkecoh saja namun terdapat juga yang sengaja mengecoh atas nama atau identitas polisi.

Polisi adalah petugas yang menciptakan keamanan bagi warga atau masyarakat, namun karena kesigapannya terkadang terpaksa harus terkecoh atas laporan dari masyarakat yang kurang benar keakuratannya dan terkadang juga mengundang kelucuan bagi yang melihat dan mendengarnya.  Tentu motifnya ada yang karena ketidak sengajaan, keisengan  atau untuk motif kejahatan.
Polisi bisa terkecoh tersebut tidak hanya di suatu Negara tetapi bisa dikatakan global, bahkan di Negara maju pun bisa terjadi.  Sebenarnya banyakkejadiannya, namun dipilihkan yang cukup enak untuk dibaca agar tidak terjadi kembali di kemudian hari …

(1).  Si raja hutan
Hanya gara-gara laporan seorang penduduk yang mengaku melihat seekor singa ‘Si Raja Hutan’ tengah bermalas-malasan di rerumputan, polisi, tentara, dan ahli kebun binatang pun disibukkan menyisir hutan, danau, serta tanah pertanian di St Osyth-Inggris, sepanjang Senin (27/8/2012).  Kehebohan tersebut seperti berikut.
Pa­ra ahli binatang pun membawa perlengkapan tembakan bius guna melumpuhkan si raja rimba.  Tidak kurang dari 4.000 penduduk kota kuno di Essex-Inggris Timur menganggap serius laporan penduduk terse­but.  Televisi Inggris Sky News melaporkan siarannya dari sebuah pub. Wartawan dari tabloid seperti Daily Mail tak mau ketinggalan berita.
Seperti tahun lalu, aparat keamanan bahkan mengerahkan helikopter setelah ada laporan seorang pengendara motor mengaku me­lihat seekor singa di Inggris Utara.
Rupanya, penampakan binatang berbahaya tersebut memang menjadi "tradisi" pemberitaan di Inggris setiap kali musim panas tiba …
Saat media kekurangan berita hangat. 

(2).  Karena seragam
Seorang anak laki-laki (14) yang bercita-cita menjadi seorang perwira polisi, sempat menipu sebuah kesatuan kepolisian di Kota Chicago-AS, yaitu dengan mengenakan seragam polisi dan masuk ke kantor polisi tersebut.  Sebelum akhirnya terkuak, dia sempat diberikan tugas dan berpatroli menggunakan mobil kesatuan selama 5 jam. Demikian keterangan juru bicara kepolisian setempat seperti dikutip Associated Press (26/12/2009) WIB.
Penyamarannya itu terkuak karena hal sepele, yaitu ketika berpapasan dengan perwira polisi “betulan” terlihat tanda bintang di seragam penyamar kurang satu dari aturan resmi.
Polisi sendiri tidak mengidentifikasi jati diri sang anak karena dinilai masih di bawah ukur, dia hanya dijatuhi tuduhan kenakalan remaja dengan “menyamar” sebagai polisi.  Selain itu memang si anak terlihat lebih tua dari umur sebenarnya.
“Masih untung, anak laki-laki itu tidak membawa pistol atau mengeluarkan surat tilang. Ia juga tidak sempat mengendarai sendiri mobilnya, tetapi ikut bersama anggota kesatuan lainnya,” ungkap Wakil Pengawas Kepolisian Chicago, Daniel Dugan.  “Dia juga memang bercita-cita menjadi polisi. Ia sempat ikut program remaja yang berminat menjadi polisi. Jadi, setidaknya ia memang tahu prosedur kepolisian,” lanjutnya.
Pantesan, kalau gicu! tahu prosedurnya.

(3).  Seekor buaya
Polisi Amerika Serikat kembali terkecoh …
Kali ini terjadi di Kota Kansas, dimana seorang pejalan kaki melihat seekor buaya dewasa muncul di semak-semak pinggir kolam (2011).
Temuan itu pun dilaporkan kepada polisi setempat, dan polisi dengan sigap, tanggap dan cepat menanggapi dan mengirimkan petugas ke TKP, karena hal ini dianggap membahayakan.  Polisi menembak buaya itu sampai dua kali pada kepalanya.
Namun, setelah didekati ternyata buaya itu aspal (asli tapi palsu), dimana Si pemilik menaruhnya dekat kolam agar anak-anak tidak bermain di sekitar kolam.

(4).  Lima pria bersenjata
Lagi-lagi polisi Amerika Serikat kembali terkecoh …
Polisi di Florida-Amerika Serikat, sempat terkecoh oleh laporan warga yang menyebutkan ada lima pria bersenjata di sebuah taman.  Di dalam laporannya (2013), warga menyebutkan ada lima pria bersenjata di Mizner Park. Berdasarkan laporan tersebut, polisi yang sedang patroli menangkap kelima pria itu.
Namun, menurut Dan Alexander, kepala kepolisian setempat, pihaknya batal menahan para pria bersenjata tersebut. Pasalnya. mereka ternyata aktor yang sedang berpose dengan peran sebagai superhero.
Senjata yang dibawa pun hanya replika. Jadi, bukan senjata asli seperti dugaan pelapor.

(5).  Letusan tembakan
Soal senjata dan tembak menembak rupanya tidak di Amerika Serikat saja ….
Sigap sekali polisi Swedia ini, mereka tergopoh-gopoh menanggapi panggilan dari warga yang mendengar ada letusan senjata api dan teriakan dari sebuah apartemen.
Ketika dihampiri, ternyata asal muasal suara itu berasal dari sebuah film laga yang ditonton sepasang suami istri. Pasangan tersebut tengah menikmati film Gone di apar­temen mereka di Umea. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan gedoran pintu dan polisi yang berteriak-teriak meminta mereka membuka pintu.
Sambil terheran-heran mereka membuka pintu dan bertanya apa yang dinginkan polisi. "Polisi mengatakan kami harus membuka pintu, kalau tidak mau pintunya didobrak," kata lelaki itu. la mengatakan melihat tiga polisi yang siap siaga dengan senjatanya. Setelah polisi menyadari suara tembakan dan ter­iakan tersebut berasal dari film, mereka pergi dan membiarkan pasangan tersebut kembali menikmati film laga itu.
"Saya tidak dapat percaya akan hal ini," ujar lelaki penghuni apartemen tersebut (2012).

(6).  Geng narkoba
Rombongan agen polisi bermaksud menangkap tersangka perdagangan narkoba di Terminal II Bandara Mexico City (25/6/2012).
"Begitu melihat dirinya dikelilingi polisi federal, (tersang­ka) langsung menembaki petugas," kata Jose Ramon Salinas, Juru bicara Departemen Kea­manan Masyarakat.
Seorang saksi mengatakan beberapa pengedar narko­ba yang menyerang polisi mengenakan seragam polisi keamanan bandara. "Kami sedang di tempat makan, ketika beberapa petugas polisi datang dan mulai menembaki petugas lain yang berada di lantai," ujar Israel Lopez, 23, yang berlindung di balik kursi saat bentrok senjata terjadi.
Dalam menanggapi hal itu, Salinas menyatakan pihak berwenang menggunakan vi­deo keamanan bandara untuk mengidentifikasi peristiwa tersebut.
Dari kejadian tersebut tiga polisi federal Meksiko tewas, dua tewas di lokasi kejadian dan seorang lagi tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.  Sementara ini, dua anggota polisi yang menye­rang merupakan anggota dari jaringan narkoba.
"Polisi telah mengidentifikasi dua petugas yang menyerang. Unit investigasi juga sudah dikerahkan untuk menangkap," demikian pernyataan Departemen Keamanan.

(7).  Babak belur
Soal samar menyamar identitas polisi juga rupanya tidak di Amerika Serikat saja ….
Seorang pemuda yang mengaku anggota kepolisian babak belur dihajar massa saat kedapatan mencuri mobil di Jl Arya Putra, RT 06/15, Ciputat.  Pelaku bernama MRC itu keperegok pemilik Daihatsu Xenia B 1696 KOK, Rinto, yang terkejut saat mobilnya sudah berjalan dengan dikemudikan orang tak dikenal. "Kira-kira baru berjarak 100 meter, pelaku saya teriaki maling dan saya minta tolong tukang ojek mengejarnya," ungkap Rinto.
Kondisi kawasan Pasar Ciputat yang macet membuat Medi tidak bisa memacu kendaraannya. la pun mengaku anggota kepolisian supaya tidak dihakimi massa.
"Pengakuannya sih katanya baru sekali mencuri. Itu pun karena mobil keadaan menyala," ujar Kanit Reskrim Polsek Pamulang AK Syamsuddin (2013).

SELINGAN
Polisi Tertipu …

Suatu siang di terminal Kampung Rambutan seorang polisi lagi suntuk didalam bus menunggu bus berangkat ke Bandung.  Seperti biasa, suasana terminal hiruk pikuk oleh macam2 pedagang asongan adu kenceng suara menawarkan dagangan.
Terdengar teriakan tukang koran paling kenceng : "Korannya, koran, koran !!! Berita paling hangat hari ini, empat orang polisi tertipu mentah-mentah, bacalah !!
Si Polisi penasaran, dipanggilnya tukang koran : "Bagi korannya satu, ambil kembaliannya " katanya sambil berikan uang gocengan.
Sesudah terima uang, tukang koran berlalu sambil teriak : "Koran, koran ! Bacalah, lima orang polisi tertipu mentah2...!!"  (sumber : gudangceritahumor.blogspot.com/2008/04)

(8).  Pencuri nekad
Namanya pencuri, kalau su­dah kepepet, semua rintangan pasti dijalani. Tak peduli meskipun barang yang mereka ambil ada di kantor polisi. Kepolisian Strathclyde, tak jauh dari Glasgow (ibu kota Skotlandia), memburu pencuri yang membobol pos polisi di Uddingston. Pencuri itu diketahui mendobrak masuk markas penegak hukum itu (5/4/2011) pagi, dan mengambil setumpuk seragam dan radio polisi. 
Saat kejadian, pos polisi itu tertutup tanpa ada yang menjaga.  Juru bicara itu menolak menjelaskan bagaimana cara pencuri nekat itu bisa masuk kantor polisi dan bebas mengambil barang-barang di dalamnya. Namun, dia memastikan radio yang diambil sudah dimatikan dan tak bisa lagi dipakai memantau pembicaraan polisi.
"Kami menjamin keamanan warga dan anggota polisi tidak terpengaruh oleh pencurian ini," kata juru bicara kepolisian Strathclyde.  

(9).  Sebuah boneka
Usai menerima laporan, sekira 18 anggota polisi mendatangi lokasi kejadian, mereka butuh waktu sekira 40 menit untuk menyelamatkan yang tenggelam dan mengapung sekira 50 meter dari tepian sungai di Provinsi Shandong. Insiden tersebut disaksikan oleh sekitar 1.000 orang. Demikian seperti diberitakan Orange (25/7/2012).
Ramainya warga yang menonton, bahkan membuat warga memblokir jalan dari petugas pemadam kebakaran untuk mencapai lokasi kejadian. Beruntung, petugas pemadam tidak sampai ke lokasi kejadian, karena jika mereka datang, tentunya para petugas pemadam akan dirudung malu seperti halnya pihak kepolisian.
Aksi heroik regu penyelamat di China tersebut bukannya mendapat acungan jempol, sebaliknya malah menjadi bahan ditertawakan. Kenapa?
Pasalnya, ketika sudah mendekati target, polisi baru menyadari bahwa perempuan yang dikira mayat yang hendak mereka selamatkan ternyata bukanlah manusia … melainkan hanya sebuah boneka alat bantu seks (Gambar).
Kasus tersebut terjadi sebulan setelah dunia heboh oleh berita di TV yang menyiarkan penemuan jamur ajaib. Heboh, karena ternyata bukan jamur yang ditemukan melainkan alat bantu seks untuk pria yang berbentuk menyerupai kelamin perempuan

(10).  Memanggang anjing
Kasus ini dilakukan oleh se­orang pria pengangguran di Distrik Jongno, Seoul-Korea Selatan.  Selain menganggur, juga didorong oleh pondokannya yang rusak dan lapar berat, sehingga  membuat orang tersebut mengambil jalan pintas.Kasus tersebut terungkap setelah para tetangga rumah pon­dokan melihat asap tebal membubung dari pondokan pria yang tak diungkap identitasnya ini. Karena khawatir ada kebakaran, mereka menelepon pemadam kebakaran yang datang tak beberapa lama kemudian.
Polisi Seoul, Selasa (19/2/2008), menuturkan, pria itu tak berpikir panjang lagi saat melihat anjing kecil jenis Chihuahua  -- salah satu jenis anjing bertubuh kecil -- piaraan perempuan pemilik pondokan. langsung dibekap dan dibakar menggunakan pakaiannya.
Pria yang mabuk ini menangkap anjing tadi sa­at pemiliknya lagi di kamar mandi, selanjutnya pria tadi memanggang anjing tersebut sehingga terlihat asap tebal membumbung tinggi.
Kepada polisi ia mengaku melakukannya karena lapar berat.
"Pria penganggur yang hidup sendiri di pondokan kumuh itu dituduh mencuri anjing," ujar polisi seperti dikutip kantor berita Yonhap (2008).

(11).  Lemparan tomat
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy disebut telah meminta maaf kepada seorang polisi perempuan yang menjadi korban lemparan tomat yang melibatkan anak remaja presiden (2012).
Penyelidikan terhadap tersangka yang iseng-iseng melemparkan tomat ke arah petugas polisi dari dalam istana presiden, mengarah pada Louis Sarkozy (15) dan salah se­orang temannya, yang bersama Louis ketika itu.
Kejadian ini, sebenarnya Louis bukan satu-satunya anak Sarkozy yang membuat berita di halaman-halaman utama surat kabar di Perancis. Karena sebelumnya, Pierre Sarkozy, anak Sarkozy yang berusia 26 tahun, juga menjadi berita pada Januari 2012.  Dimana ketika itu, dia harus diterbangkan pulang ke rumahnya dengan pesawat pemerintah langsung dari Ukraina. Seharusnya dia bermain musik pada sebuah konser di Ukraina, tetapi penampilannya dibatalkan karena tiba-tiba Pierre keracunan ma­kanan.
"Polisi itu mengatakan melihat wajah anak remaja di jendela, tetapi tidak yakin apakah itu wajah Louis atau bukan," kata polisi lain yang tidak mau menyebutkan namanya atas kejadian pelemparan tomat tersebut.
Atas kejadian tersebut juru bicara istana kepresidenan Elysee menolak berkomentar mengenai insiden pelemparan tomat ini. 

(12).  Koper yang mencurigakan
Rangkaian kejadian ledakan bom yang sebelumnya terjadi di Beji, Depok, dan Tambora, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, membuat aparat kepolisian waspada.
Hal ini tidak luput pada penanganan koper mencurigakan yang ditemukan seseorang tepat di bawah jalan layang tempat berdiri miringnya Patung Pancoran-Jakarta Selatan. Tas itu kemudian dianalisis untuk penyelidikan lebih lanjut (Gambar).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Hermawan menuturkan, kronologi peristiwa itu bermula saat ada seseorang bernama Lutfi yang turun dari angkutan umum sekitar pukul 13.30 WIB. (20/9/2012).  la lantas melihat sebuah koper merek Polo tergeletak di bawah jalan layang. Tanpa menaruh curiga, Lutfi menyerahkan koper itu ke pos polisi terdekat.
"Polisi yang curiga mengembalikannya ke ba­wah flyover (Pancoran) dan memanggil Tim Gegana," ujar Hermawan. 
Tim Gegana Polda Metro Jaya yang datang 30 menit setelah laporan langsung me­lakukan upaya identifikasi isi koper hitam itu untuk menemukan identitas dan motifnya, serta kesengajaan atau tidak.
Seorang petugas yang menggunakan pakaian pelindung khusus dari ledakan pun memasang peralatan deteksi di koper itu. 
Setelah proses pemeriksaan selama sekitar 2 jam, pengecekan dilakukan secara langsung dengan membuka koper itu.  Alhasil   ti­dak ditemukan bahan peledak seperti yang dicurigai. 
Bahkan berdasarkan hasil pengecekan ternyata jauh dari yang diperkirakan, karena Tim gegana hanya menemukan seonggok pakaian, celana jins, baju wanita, handuk putih, kotak ponsel, kerupuk lanting, KTP atas nama Jmld, sertifikat KUA Lubuk Baja-Batam atas nama Siti B dan Jmld, serta … pakaian dalam wanita.
Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan a.l : Pikiran Rakyat 8/6/2011, Media Indonesia (20/2/2008; 27/6 & 29/8/2012; 2/8 & 7/9/2013),  Kompas (7/4/2011; 12/1, 28/8 & 13/3/2012), forum.viva.co.id, pikiran-rakyat.com 2009/01/26.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar