Dikemas oleh :
Isamas54
Kehilangan
sesuatu bisa menyebabkan kesedihan, penyesalan, kehilangan harapan/frustasi,
dlsb., Bagaimana menurut berita?.
Kehilangan sesuatu
barang atau kepemilikan bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan
dimana saja. Akibat dari kehilangan tersebut bisa menimbulkan kesedihan,
penyesalan, atau bisa dianggap biasa saja (pasrah). Tetapi apabila
setelah sekian lama yang hilang tersebut (milik pribadi atau bersama) ketemu
kembali? Bagaimana perasaan yang memilikinya seperti beberapa berita
berikut ini.
(1).
Melarikan diri
Seekor kucing pada
Agustus lalu lari dari rumah majikannya di Goodland, Florida, AS. Kucing itu
ditemukan (21/12) di Littleton, Colorado atau sekitar 3.200 kilometer dari
tempat asalnya.
Daniel Johns adalah
majikan yang mengadopsi seekor kucing, Waylon, berumur 1 tahun yang senang
berpindah-pindah. Setelah Waylon tiba di rumah barunya di Good-land, Florida,
dia meringkuk di belakang mesin pencuci, selanjutnya ditnemukan lubang di
rumahnya yang menjadi jalan bagi kucing itu menghilang. Johns tidak terlalu
pusing dengan lenyap kucing tersebut sampai seseorang menemukannya kemudian.
Kucing itu
ditemukan di atas salju yang selanjutnya dibawa ke rumah penampungan hewan di
Foothills, Colorado. Sebuah alat yang dipasang di badan Waylon,
memungkinkan rumah penampungan hewan menemukan pemiliknya. Johns pun menjemput
lalu menjemputnya. (Kompas, 27/12/2012)
Masih mengenai kucing,
… setelah 9 Tahun
Sepasang suami
istri di Birmingham-Inggris, sangat bahagia sekali ketika ditemukan kembali
seekor kucing peliharaannya, Dixie (15 tahun),
yang sebelumnya telah lenyap selama sembilan tahun.
Kucing tersebut hilang pada tahun 1999 dan disangka kucing itu telah mati ditabrak mobil. Namun selang sembilan tahun kucing tersebut ditemukan kembali hanya dalam jarak tak kurang dari satu mil dari rumah majikannya.
Hal ini terjadi setelah salah satu warga di kawasan itu menghubungi pihak RSPCA (Royal Society for the Prevention of Crulty to Animals) untuk melaporkan tentang keberadaan seekor kucing kurus dan tak terurus yang berkeliaran di seputar kawasan itu selama beberapa bulan terakhir.
Pemilik Dixie, Alan Pittaway, lantas memeriksa microchip yang dulu dipasangkannya dan ternyata benar bahwa kucing kurus tersebut adalah kucingnya. Hanya dalam waktu tak sampai satu setengah jam Dixie sudah dikembalikan kepada pasangan itu Alan dan Gilli Delaney.
Alan yang kebetulan bekerja di lembaga itu, mengatakan "Selama 29 tahun bekerja di RSCPA, saya belum pernah melihat Gili begitu bahagianya … Kembalinya Dixie telah membuat hari-hari kami kembali bergairah … Kepribadian, kebiasaan dan beberapa hal lain yang dulu biasa ditunjukkan Dixie, kini tak berubah sedikitpun," ujarnya.
Pihak RSPCA berharap kejadian yangbaru terjadi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi pemilik hewan peliharaan untuk ikut menggunakan microchip pada hewan-hewan peliharaan mereka. (www.yiela.com 2008/9/12)
Kucing tersebut hilang pada tahun 1999 dan disangka kucing itu telah mati ditabrak mobil. Namun selang sembilan tahun kucing tersebut ditemukan kembali hanya dalam jarak tak kurang dari satu mil dari rumah majikannya.
Hal ini terjadi setelah salah satu warga di kawasan itu menghubungi pihak RSPCA (Royal Society for the Prevention of Crulty to Animals) untuk melaporkan tentang keberadaan seekor kucing kurus dan tak terurus yang berkeliaran di seputar kawasan itu selama beberapa bulan terakhir.
Pemilik Dixie, Alan Pittaway, lantas memeriksa microchip yang dulu dipasangkannya dan ternyata benar bahwa kucing kurus tersebut adalah kucingnya. Hanya dalam waktu tak sampai satu setengah jam Dixie sudah dikembalikan kepada pasangan itu Alan dan Gilli Delaney.
Alan yang kebetulan bekerja di lembaga itu, mengatakan "Selama 29 tahun bekerja di RSCPA, saya belum pernah melihat Gili begitu bahagianya … Kembalinya Dixie telah membuat hari-hari kami kembali bergairah … Kepribadian, kebiasaan dan beberapa hal lain yang dulu biasa ditunjukkan Dixie, kini tak berubah sedikitpun," ujarnya.
Pihak RSPCA berharap kejadian yangbaru terjadi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi pemilik hewan peliharaan untuk ikut menggunakan microchip pada hewan-hewan peliharaan mereka. (www.yiela.com 2008/9/12)
(2).
Penerbang yang hilang
Selama beberapa
dekade, perempuan penerbang pertama di dunia, Amelia Earhart, dinyatakan telah
menghilang di atas Pasifik kala mengelilingi dunia. Namun, kini ada penemuan
baru yang menunjukkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi 75
tahun yang lalu itu.
Bukti tersebut
menunjukkan bahwa Earhart dan navigatornya, Fred Noonan, sempat terdampar di
sebuah pulau terpencil, minum air hujan, serta makan ikan, kerang, dan
kura-kura untuk bertahan hidup.
Kelompok
Internasional untuk Pemulihan Pesawat Bersejarah (TIGHAR), yayasan nirlaba yang
mempromosikan penerbangan arkeologi dan pelestarian pesawat bersejarah,
melaporkan (1/6) yaitu berdasarkan penemuan baru telah menyimpulkan bahwa 57
dari 120 sinyal kredibel yang dilaporkan pada saat itu menunjukkan posisi
Earhart berada di Pulau Nikumaroro. "Amelia Earhart tidak hilang begitu
saja pada 2 Juli 1937," kata Richard Gillespie, Direktur Eksekutif TIGHAR.
(Media Indonesia, 5 Juni 2012)
(3). Cincin Kawin, 16 tahun
Seorang wanita
Swedia, Lena Paahlsson, tinggal di sebuah pertanian di Swedia Utara, telah
kehilangan cincin kawinnya (emas putih) selama 16 tahun dan menemukannya kembali
melekat di wortel yang tumbuh di kebunnya!
Dia kehilangan cincin kawin pada tahun 1995, ketika memasak bersama putrinya menjelang Natal dimana dia melepaskan cincin dan menaruhnya meja dapur, selanjutnya cincin tersebut hilang.
Paahlsson dan keluarganya, telah kehilangan harapan setelah mencari ke berbagai tempat, bahkan sampai mencabut ubin untuk menemukan cincin yang hilang.
Pada Oktober 2011, ketika ia mencabut wortel terakhir di kebunnya, Lena menemukan sebuah wortel terpasang cincin yang dicarinya selama ini.
Keluarga tersebut mengira cincin itu awalnya telah jatuh ke dalam tempat cucian dan bercampur dengan kulit wortel yang selanjutnya dimakan domba, dimana semua tanah di kebun telah bercampur termasuk sayuran yang membusuk dan kotoran domba.
Saat ditemukan, cincin tersebut sudah tidak muat di jari Paahlsson dan ia berencana untuk memperbesar lubang cincin itu.
"Saya sudah kehilangan harapan. Sekarang saya sudah menemukan cincin itu lagi. Saya ingin bisa memakainya," kata Lena. (pontianak.tribunnews.com/2012/01/01 dari kompas.com)
Dia kehilangan cincin kawin pada tahun 1995, ketika memasak bersama putrinya menjelang Natal dimana dia melepaskan cincin dan menaruhnya meja dapur, selanjutnya cincin tersebut hilang.
Paahlsson dan keluarganya, telah kehilangan harapan setelah mencari ke berbagai tempat, bahkan sampai mencabut ubin untuk menemukan cincin yang hilang.
Pada Oktober 2011, ketika ia mencabut wortel terakhir di kebunnya, Lena menemukan sebuah wortel terpasang cincin yang dicarinya selama ini.
Keluarga tersebut mengira cincin itu awalnya telah jatuh ke dalam tempat cucian dan bercampur dengan kulit wortel yang selanjutnya dimakan domba, dimana semua tanah di kebun telah bercampur termasuk sayuran yang membusuk dan kotoran domba.
Saat ditemukan, cincin tersebut sudah tidak muat di jari Paahlsson dan ia berencana untuk memperbesar lubang cincin itu.
"Saya sudah kehilangan harapan. Sekarang saya sudah menemukan cincin itu lagi. Saya ingin bisa memakainya," kata Lena. (pontianak.tribunnews.com/2012/01/01 dari kompas.com)
(4).
Cincin kelas
Chapman - Seorang
perempuan, Betty Black, dari Alabama, kehilangan cincin kelasnya lebih dari 40
tahun lalu, dia benar-benar terkejut ketika menantunya menemukan cincin
tersebut. Black menyangka tak akan pernah melihat lagi cincin kelas dari SMA
Georgiana.
Cincin itu hilang
ketika diet bermain sofbol 43 tahun lalu. Tetapi menantunya, Wendell Watkins,
memutuskan untuk mencari cincin itu di tempat mertuanya bermain pada areal
tanah yang kini sudah dibelinya.
"Saya berjalan
di tanah itu dan berusaha membayangkan bagaimana lapangan sofbol tersebut. Saya
menemukan tempat pelempar bola. Saya berada di sana selama 10 menit, dan
tiba-tiba saya melihat sesuatu di tempat yang kotor. Saya berteriak kepada anak
saya, saya menemukannya. Mereka mengatakan tidak mungkin dapat secepat
itu," kata Watkins. "Dia menyimpan cincin itu di kantongnya, membawa
cincin itu. Saya menangis," kata Black, setelah Watkins menyerahkan
kembali cincin tersebut. (Kompas, 16 Mei
2012)
Masih mengenai
cincin, tapi yang ini sedikit lain ...
Sejumlah siswa SMA
menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di Fujisawa, dekat Kota Tokyo-Jepang (21/5/2012). Jutaan orang di Asia berusaha
bangun pagi untuk tidak melewatkan peristiwa saat bulan melintas tepat di depan
matahari sehingga menyisakan "cincin api" yang memang langka terjadi.
Gerhana matahari
total kali ini dapat dilihat dari wilayah di seluruh China, Jepang, Korea, dan
Filipina, sebelum pindah melintasi Pasifik untuk dapat dilihat di bagian barat
Amerika Serikat. (mediaindonesia.com 2012/5/21)
(5).
Lukisan replika
Dua lukisan
bernilai tinggi di kantor pemerintahan Ukraina secara misterius telah diganti
dengan lukisan replika. Lukisan pemandangan karya pelukis terkenal Ukraina di
abad ke-20, Mykola Hlushchenko, sebenarnya sudah menghiasi dinding kantor
pemerintah sejak Agustus 2001.
Pernyataan Kementerian
Kebudayaan Kiev, Ukraina (26/4), bahwa pemeriksaan kimiawi telah membuktikan
kedua lukisan tersebut replika dari karya Hlushchenko yang diperkirakan berusia
5 hingga 10 tahun. Harga dua lukisan tersebut diperkirakan Rp 1,3 miliar.
Ukraina telah memiliki
lima perdana menteri sejak Agustus 2001, dua di antaranya adalah presiden
sekarang, Viktor Yanukovich, dan pesaingnya, Yulia Tymoshenko, yang memegang
tampuk pimpinan pemerintahan Ukraina selama dua periode. Siapa yang mengganti
lukisan tersebut? (Kompas, 2 Mei
2012)
(6).
Lukisan Picasso
Polisi di Amerika
Serikat telah menemukan kembali sebuah lukisan Pablo Picasso dua hari setelah
karya seni tersebut dicuri dari sebuah galeri di San Fransisco.
Lukisan berjudul Tete
de Femme yang ditaksir bernilai US$275.000 diambil dari galeri Weinstein
oleh seorang pria yang mengenakan kacamata hitam. Pria itu terekam kamera
pengamanan meninggalkan lokasi galeri dengan taksi.
Seorang tersangka,
30, ditahan dalam perkara ini. Dia ditahan di sebuah hotel di kawasan
Napa, California, tempat karya seni tersebut ditemukan, kata polisi. Dia
menghadapi beberapa dakwaan, termasuk melakukan pencurian dan menguasai barang
curian.
Pablo Picasso
menciptakan lukisan pensil Tete de Femme (1965) dan ketika ditemukan
kembali dalam kasus ini, lukisan tersebut dalam keadaan tanpa bingkai. (bbc.co.uk 2011/07/8)
(7).
Kartu kredit yang hilang
Traverse City -
Detektif yang sedang menyelidiki pencurian kartu kredit berhasil menangkap
pencuri ketika berada di sebuah pompa bensin. Sebenarnya kesempatan untuk
menemukan mereka adalah langka, namun detektif itu sangat sabar dan tekun
menunggu selama satu pekan sejak seorang perempuan melaporkan kehilangan kartu
kredit.
Detektif Kevin Gay
menarik laporan dari sebuah kartu kredit segera setelah dilaporkan hilang.
Kemudian diketahui kartu kredit itu digunakan di dua pompa bensin. Dia lalu
memeriksa rekaman kamera pengawas dan menyimpulkan bahwa tersangka adalah
seorang lelaki berusia 50-an tahun. Kesabarannya berbuah, lelaki tersangka
pencuri kartu kredit itu muncul di pompa bensin tempat dia pernah menggunakan
kartu kredit curian.
Bertepatan dengan
ketika si detektif berjaga, si tersangka datang dan membeli rokok, lalu polisi
meringkus lelaki itu. Ini merupakan kejadian yang langka. (Kompas, 24 April 2012)
(8).
Sopir taksi yang jujur
Di tengah kota
Bangkok masih ada sopir taksi jujur. Saksri Ket srikaew (56) yang mengembalikan
perhiasan emas seberat 8,2 kilogram bernilai 410.000 dollar AS (Rp 3,7 miliar)
yang tertinggal di taksinya tiga hari lalu, Sopir jujur itu mengatakan perlu
waktu dua hari untuk mencari pemilik emas karena dia tak punya nomor teleponnya,
Dia menghubungi radio komunitas dan setelah mengetahui pemilik toko emas
Eakerat Kanokwattana (60) melapor ke polisi kalau dia kehilangan emas.
Kisah Eakerat juga
menjadi berita utama di media massa setempat. "Saat ini mereka sedang
menghitung emas tersebut," kata polisi.
Eakerat bersama
istrinya adalah pemilik toko emas di Ubon Ratchathani, mereka ke Bangkok untuk
membeli emas di Chinatown dan naik taksi ke utara Bangkok, selanjutnya dia
menyadari kalau tas besarnya yang berisi perhiasan emas tertinggal di taksi.
Eakerat lalu mengumumkan kehilangan dan menjanjikan hadiah.
Saksri lalu diberi
hadiah sebesar 6.400 dollar AS atau sekitar Rp 58,7 juta. Lumayan.... (Kompas, 17 Maret 2012)
(9).
Orang hilang
SA (34), perempuan
asal Desa Teluk Nangka, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat-Indonesia
dinyatakan hilang pada 2001 (sebelas tahun lalu). Keluarganya
frustasi, karena tak kunjung menemukan ibu yang kala itu memiliki satu
anak.
SA kemudian
ditemukan di Kecamatan Surade Sukabumi, Jawa Barat, dalam kondisi linglung
dengan dua bayi kembar berusia tiga bulan dalam gendongannya. Selanjutnya
dibawa ke Jakarta dan akhirnya kembali ke Kalimantan Barat (4/5/2012).
Dia menceritakan
pengalaman pahitnya, bermula saat meninggalkan keluarganya pada tahun 2001
sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia, dia nekat meninggalkan suaminya
(40) dan dan anak laki-lakinya (6) tanpa pamit dan tanpa jejak. Di negeri
jiran dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga namun janji itu meleset,
dia justru dipekerjakan di sebuah kedai kopi selama tiga bulan, setelah itu ia
berganti pekerjaan sebagai buruh bangunan dan office girls. Merasa tak
nyaman dia beberapa kali berusaha pulang ke Indonesia tapi selalu gagal,
majikannya selalu mencegah dan melarangnya.
Selama di negeri
jiran dia mengaku sering disiksa oleh majikannya tanpa alasan yang jelas, juga
majikannya berulang kali memerkosa sehingga ia hamil dan melahirkan anak
kembar. Sebelumnya, SA telah dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak 2001dan
sudah dianggap meninggal dunia oleh keluarga.
Ketika pertama
ditemukan di Sukabumi Jawa Barat, dia merasa linglung dan aneh kenapa dia bisa
sampai ke sana. (nasional.vivanews.com
2012/5/5)
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan
al. : tercantum dalam bacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar