Minggu, 18 September 2011

Kamus-Ku (4) : Sekitar Pengertian ‘Gosip’

Untuk membedakan ketertarikan atas berita Gosip, bisa kita bandingkan dari dua pernyataan ini : ‘Seorang pejabat tinggi telah mengundurkan diri karena merasa kurang mampu dalam menjalankan tugasnya”  ’ dengan kalimat ‘‘Seorang pejabat tinggi telah mengundurkan diri karena perselingkuhan dengan seorang stafnya’, hal ini jelas yang lebih menarik dari dua kalimat  tersebut adalah tergantung Anda.   Bisa kita coba secara spontanitas  dengan melihat kedua judul berita tersebut mana yang dibaca lebih dulu.   

Lebih jauh mengenai Gosip.

Pengertian :
·     Gosip atau gossip (menggunjing, desas-desus) adalah obrolan tentang orang-orang lain yang biasanya berupa cerita negatif  (bisa juga berita kebaikan seseorang tetapi yang ‘lebih menarik’ adalah yang sifatnya negatif).  Di sisi lain adalah merupakan penyampaian berita  yang cukup efektif dan efisien karena tidak perlu pengecekan terlebih dahulu.
·     Menurut kamus bahasa Inggris, Gossip artinya gunjing, kabar angin, dan buah mulut. 
·     Apabila kabar tersebut tidak benar atau tidak sesuai dengan fakta dan merugikan orang lain bisa menjadi fitnah.
·     Sedangkan istilah ‘lainnya’ adalah semakin digosok semakin siiip, ngrumpi dlsb.

Arti yang hampir sama atau beda tipis dapat dilihat pada gambar atau bagan.


Gossiper
Tidak asing lagi bagi kita bahwa "gossiper" biasanya sering melekat pada sosok wanita, sehingga ada pertanyaan yang tidak perlu dijawab yaitu : “perempuan mana yang tidak pernah bergosip?”.  Gossip biasa dilakukan di tempat kerja, di kafe, ketika arisan, tetanggaan, atau acara lainnya.  Namun  perlu diketahui bahwa salah satu dari manfaat bergosip adalah merupakan bumbu yang mampu menghidupkan suasana, yaitu dengan sedikit obrolan bisik-bisik bisa terasa sangat asyik dan menghibur.  Selain itu bergosip mampu menciptakan suasana hati yang baik saat seseorang sedang merasa tertekan, menghadapi hari yang buruk, atau ketika tidak memiliki aktivitas. 

Menurut Diane Lang, M.S., konselor dan terapis, pakar hubungan - seperti dikutip situs hybridmom.com, beberapa alasan seorang perempuan senang bergosip adalah :  (a).  Merasa diterima, yaitu memberikan kepada perempuan perasaan diterima sebagai bagian suatu kelompok dengan mengungkapkan sebuah rahasia kepada orang lain. (b).  Menjalin pertemanan, dengan bergosip dan membagikan rahasia seru, menurut Lang, sebenarnya telah membentuk ikatan pertemanan dengan orang lain. (c).  Mengurangi stress, beberapa alas an yaitu dengan mendengarkan berita buruk tentang orang lain bisa membuat diri sendiri merasa lebih baik.  Bergosip memberikan perasaan senang karena mengetahui bahwa kehidupan ini sebenarnya lebih baik daripada yang dibayangkan sebelumnya. Misalnya, ketika mendengar kabar salah seorang teman dipecat dari pekerjaannya, Anda akan membandingkan kondisi diri saat ini dengan orang itu dan menjadi lebih bersyukur. (d).  Memahami diri,  membantu Anda memproses pengalaman sendiri,  disini perempuan memiliki kebutuhan untuk membagikan pengalaman dengan orang lain, hal ini jauh lebih parah daripada lelaki. Bergosip membantu membedah dan mencerna apa yang terjadi dengan diri.  (e).  Menghadapi masalah, membantu berhadapan dengan kehidupan sehari-hari.  Jika seseorang membuat kesal, marah, sedih, atau cemburu, bergosip dapat membantu mengatasinya. (f). Membangun jaringan,  merupakan cara yang bagus untuk membuat jaringan jika dilakukan dengan hati-hati,  hal itu dapat menjadi bentuk promosi dan dapat meningkatkan status di tempat kerja.

Bagaimana kalau itu terjadi pada pria?
Ternyata tidak selamanya kaum wanita saja yang gemar bergosip, sebagai contoh yang nyata yaitu yang gemar melihat program acara infotainment tidak hanya kaum wanita tetapi  kaum pria juga gemar.  Selain dapat memelototi para aktris cantik, umumnya pria merasakan thrill saat mengikuti alur drama yang melingkupi orang terkenal, juga gosip di seputar selebriti ternyata dapat menjadi conversation starter dengan wanita.
Menurut Psikolog Tika Bisono - psikolog yang dekat dengan dunia remaja itu-, pria dan wanita memiliki perbedaan mendasar baik dari seksologis, psikologis, sampai attitude, yaitu : (a).  kaum pria cenderung lebih menggunakan segi rasional, sementara para wanita banyak mengandalkan emosional.  Pada akhirnya kalau lebih mengutamakan rasa, maka lebih banyak keingintahuan terhadap segala hal yang ada di sekitarnya. (b).  Kaum pria umumnya lebih suka dengan segala hal yang berbau logika dan knowledge, tetapi tidak menutup kemungkinan suka ingin tahu dengan segala sesuatu. (c).   Latar belakang seorang pria dengan kondisi tersebut, yaitu faktor internal dan eksternal, dimana salah satu penyebab faktor eksternal adalah budaya dalam lingkungan keluarga, misalnya ketika kecil dia selalu dilindungi oleh orang-orang dengan sangat protective  (ibarat tidak ada privasi), sehingga baginya suatu ketika menjadi sebuah kebiasaan yang berkembang dan menjadi ajang bergaul
Masih menurut Tika, umumnya pria yang gemar bergosip itu memiliki komunitas tertentu atau bahkan hanya menjadi bagian kecil dari kumpulan orang, tetapi  tidak melulu berkonotasi negatif, khususnya bagi orang yang cenderung pendiam, dimana bergosip dapat membantu orang dengan kondisi tersebut berani unjuk gigi. 

Pembatasan
Hasil penelitian dari Universitas Staffordshire – Inggris, mereka yang bergosip positif (memuji orang lain) bisa meningkatkan "self esteem" (penghargaan terhadap diri sendiri) bagi penggosip.  
Untuk sebuah gossip (walaupun sifatnya positif apalagi yang negatif) kalau terlalu digosok secara berlebihan tentu akan berdampak tidak baik, sehingga harus dibatasi juga supaya tidak berlebihan, dengan memperhatikan dampak atau reaksi balik dari orang yang dibicarakan, dan juga dampak dari orang yang mendengarkan.  Salah-salah gossip tersebut bisa menjadi fitnah yang bisa dituntut antara lain dengan pasal-pasal hukum yang menyangkut pencemaran nama baik seseorang, sehingga perlu berhati-hatilah untuk masalah ini.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber bacaan a.l  : www.artikata.com; www.mediaindonesia.com  2011/09/09; lifestyle.okezone.com  2008/02/14; www.antaranews.com  14/9/2010

Bacaan sebelumnya : Kamus-Ku (3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar