Sabtu, 23 Oktober 2010

SIAPKAN DANA PENDIDIKAN SEJAK ANAK BELUM LAHIR.

Untuk bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas perlu dana yang tidak sedikit, di sisi lain, biaya pendidikan itu sendiri semakin lama semakin tinggi. Untuk hal ini tentunya dibutuhkan suatu komitmen yang tinggi agar usaha mempersiapkan dana pendidikan dapat berjalan lancar karena tanpa komitmen umumnya pendidikan akan gagal di tengah jalan, contohnya, sering kita dihadapkan pada situasi di mana uang yang sudah terkumpul harus digunakar untuk kebutuhan mendesak Sebenarnya untuk kebutuhan mendesak, boleh saja mengambilnya dari uang simpanan dana pendidikan ini, tapi jangan semuanya.


Perencanaan kebutuhan
Untuk bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas perlu dana yang tidak sedikit. Di sisi lain, biaya pendidikan itu sendiri semakin lama semakin tinggi.  Yang lebih sering terjadi bukan saja perasaan bahwa anak-anak itu baru kemarin dilahirkan, tetapi juga kenyataan bahwa kita tidak menyadari betapa cepat pertumbuhan kebutuhan finansial yang harus disiapkan baginya.
Pendidikan yang berkualitas dalam pemahaman masyarakat Indonesia selalu identik dengan biaya mahal, walupun hal Itu tidak selalu benar, tetapi seharusnya menggugah kesadaran kita untuk mempersiapkan dana pendidikan semaksimal mungkin.
Hitung terlebih dahulu kebutuhan total dana untuk menyekolahkan anak Anda. Dengan menfaktorkan kenaikan biaya per tahun serta tingkat inflasi per tahun.
Berdasarkan hasil perhitungan total dana yang Anda butuhkan, Anda menentukan besarnya dana yang harus disisihkan atau disetor setiap bulannya melalui "tabungan pendidikan".
Pilih program yang dapat disesuaikan dengan sistematis kebutuhan biaya pendidikan anak Anda di masa depan.
Melakukan investasi terhadap dana pendidikan bukari saja mempermudah pencapaian target dana yang diperlukan, tetapi juga memanfaatkan semaksimal mungkin jangka waktu yang tersedia.
Masa liburan sekolah sudah hampir habis. toko buku dipadati pengunjung yang ingin membeli perlengkapan sekolah, mulai dari buku tulis, pensil, sampai buku-buku pelajaran. Tapi sebenarnya ada satu hal yang sering kali kita sebagai orang khawatirkan yaitu biaya sekolah yang semakin mahal. .
Persiapan yang perlu dilakukan agar kebutuhan biaya pendidikan untuk anak-anak kita nanti tersedia, memang idealnya disiapkan sejak anak masih di kandungan atau sedini mungkin. Apalagi saat ini, di usia2 atau 3 tahunpun, anak sudah dicemplungkan dalam dunia 'sekolah’. Mau tak mau hal ini "memaksa" orang tua untuk mempersiapkan dana dalam jangka aktu yang relatif lebih singkat, oleh karena itu jangan buang-buang waktu, sisihkan penghasilan untuk keperluan dana pendidikannya segera.
Tentunya dibutuhkan komitmen yang tinggi agar usaha mempersiapkan dana pendidikan dapat berjalan lancar. Tanpa komitmen umumnya pendidikan akan gagal di tengah jalan, contohnya, sering kita dihadapkan pada situasi di mana uang yang sudah terkumpul harus digunakar untuk kebutuhan mendesak Apabila ada kebutuhan yang mendesak, Kita boleh saja mengambilnya dari uang simpanan dana pendidikan ini, tapi jangan semuanya, melainkan maksimal sepertiganya saja, dan itu pun harus dikembalikan segera. Ingat, kita harus berkomitmen karena punya janji untuk mempersiapkan pendidikan anak.

Pilihan Bentuk
Ada cukup banyak pilihan, seperti asuransi pendidikan, tabungan pendidikan, atau investasi mandiri dalam bentuk reksadana.
Pilihan tersebut terkait dengan beberapa factor pertimbangan dalam mempersiapkan pendidikan anak, yaitu: 1) Tingginya bunga yang ditawarkan. Semakin tinggi, semakin cepat pula pencapaian dana yang diinginkan. 2) Adanya perlindungan asuransi yang menjamin dana pendidikan si anak dengan tujuan meminimalkan ketidak pastian yang tidak mustahil teriadi di masa depan.
3) Masalah fleksibilitas penyetoran dan pengambilan dana.
Fleksibilitas diperlukan untuk mengantisipasi melesetnya perhitungan keuangan yang kita buat. Jika mendadak muncul kebutuhan lain yang sangat mendesak, fleksibilitas memungkinkan kita melakukan pengambilan sebagian dana tersebut. Sebaliknya, kita pun dapat melakukan pengambilan sebagian dana tersebut. Sebaliknya kitapun dapat melakukan penyetoran dana kapan saja, seperti dapat bonus atau THR/tunjangan Hari Raya.
Yang pasti dana pendidikan itu harus disisihkan dari penghasilan rutin atau gaji setiap bulannya. Hal ini dilakukan karena keterbatasan keuangan keluarga. Bilamana terjadi risiko terhadap pencari nafkah, perlu adanya proteksi terhadap nilai tabungan pendidikan Anda. Oleh karenanya produk tabungan pendidikan maupun asuransi pendidikan dapat menjadi pilihan. Kalaupun tidak memilih produk tersebut, kita bisa mengambil investasi mandiri melalui produk reksadana dengan menggabungkan program asuransi jiwa.

Sampai Perguruan Tinggi
Perencanaan dana pendidikan sebaiknya dilakukan hingga anak masuk perguruan tinggi. Tentunya dengan mempertimbangkan pula apakah kita berencana mempersiapkannya kuliah di perguruan tinggi negeri, swasta, atau bahkan di luar negeri.
Jika biaya perkuliahan di perguruan tinggi negeri saat ini mencapai kisaran angka Rp 10-20 juta, dan diasumsikan setiap tahun akan mengalami kenaikan sekitar 10-20%, bisa diperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan 18 tahun mendatang.
Perhitungkan pula, biaya kuliah di jurusan eksakta, terutama kedokteran dan teknik,yang umumnya jauh lebih mahal ketimbang jurusan-jurusan humaniora/sosial. Sementara mereka yang mengidamkan anaknya menuntut ilmu di negeri orang, disarankan mempersiapkan tabungan untuk anaknya dalam bentuk dolar AS. Pertimbangannya, karena berkaitan dengan kurs, tabungan dalam bentuk dolar akan lebih aman kalau ada fluktuasi nilai tukar rupiah.

Menghitung Dana
Tentunya, kita tak bisa memperkirakan dengan pasti berapa jumlah biaya pendidikan anak kita kelak. Namun itu bukan berarti kita tak bisa menghitungnya, Iho. Caranya? Simak yang berikut ini!
Untuk bisa menghitung. jumlah biaya pendidikan yang dibutuhkan pada saatnya kelak, kita perlu membuat asumsi tertentu dan 'berharap supaya pengandaian tersebut tidak meleset. Misalnya, kita asumsikan kenaikan biaya pendidikan adalah 20% (1,2) per tahun. Untuk menghitung UP (uang pangkal) tahun depan, rumusnya = UP sekarang + (20 % x UP sekarang) atau yang lebih gampang adalah UP sekarang x l,2.
Kalau untuk dua tahun ke depan bagaimana? Kita bisa melakukan perkalian tersebut dengan cara mengulangnya sampai dua kali, seperti. Ini : UP sekarang x 1,2 x 1,2.  Kalau untuk lima tahun ke depan bagaimana? Ulang perkalian tersebut sampai lima kali, seperti ini: UP sekarang x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2. Kalau untuk 12 tahun ke depan? Ulang sampai duabelas kali. Begitu seterusnya.
Memang, yang namanya perkiraan biaya pendidikan sering kali tak bisa dihitung dengan cara sesederhana itu. Tapi melakukan perkiraan jelas masih lebih baik dari pada tidak melakukannya sama sekali. Dengan adanya angka perkiraan tersebut, kita bisa lebih mudah dalam melakukan persiapan. Ibarat sedang bepergian, kita tahu dengan pasti ke mana arah yang sedang dituju.
Jadi, kalau Anda ingin mempersiapkan dana pendidikan untuk si buah hati, hal yang paling penting adalah melakukan perhitungan tentang berapa perkiraan jumlah biaya pendidikannya. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi Anda mengatur strategi agar siap, bila tiba saatnya nanti.
Contoh Hitungannya
Misalnya, si kecil ' sekarang berusia 1 tahun (2007). Anda merencanakan pada usianya yang ke-4 tahun, ia masuk TK; usia 6 tahun masuk SD; usia 12 tahun masuk SMP; usia 15 tahun masuk SMU; dan usia 18 tahun mulai kuliah.
Misalkan di tahun ini (2007), UP atau biaya masuk TK adalah Rp 3 juta; SD Rp 5 juta; SMP 8 juta; SMU 10 juta dan perguruan tinggi 20 juta. Nah sekarang mari kita mulai menghitung perkiraan UP pada saat si kecil masuk sekolah. Asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 20% (1,2) per tahun
TK
Sikecil diperkirakan akan masuk TK pada tahun 2010. Pada saat itu diperkirakan biaya masuknya adalah = Rp 3 juta x 1.2 x 1.2 x 1.2 = Rp 5.184.000,-.
Misalnya, kita mulai menabung pada Januari 2008. Dengan demikian, sampai Juni 2010, kita punya waktu 30 bulan untuk bisa mempersiapkan UP tersebut.
Untuk itu, dana yang harus ditabung setiap bulan-nya = Bp 5.184.000 : 30 = Rp 172.800 (bunga diabaikan)
Sekolah Dasar
Si kecil diperkirakan akan masuk SD pada tahun 2012. Pada saat itu diperkirakan biaya masuknya sebesar = Rp 5 juta x 1,2 x 4,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 = Rp 12.441.600
Dari Januari 2008 sampai Juni 2012, kita punya waktu 54 bulan untuk mempersiapkan UP tersebut.
Untuk itu dana yang harus ditabung setiap bulannya = Rp 12.441.600 : 54 = Rp 230.400 (bunga diabaikan)
Sekolah Menengah Pertama
Anda memperkirakan anak Anda akan jnasuk SMP pada tahun 2018. Diperkirakan biaya masuknya saat itu sebesar = Rp 8 juta x 1,2 x l,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x l,2 x l,2 x l,2 x l,2 =Rp 59.440.670
Dari Januari 2008 sampai Juni 2018, kita punya Waktu 126 bulan untuk mempersiapkan Up tereebut.
Untuk itu, dana yang harus ditabung setiap bulan-nya = Rp 59.440.670 : 126 = Rp 471.751 (bunga diabaikan)
Sekolah Menengah Umum
Anak Anda akan masuk SMU pada taftun 2021. Pada saat itu diperkjrakan biaya masuknya sejumlah = Rp 10 juta x 1,2 x 1,2 x l,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x1,2 x1,2x1,2 = Rp 128.391.846,-
Dari Januari 2008 sampai Juni 2021, kita punya waktu 162 bulan untuk mempersiapkan UP tersebut. ;
Untuk itu, dana yang harus ditabung setiap bulannya = Rp 128.391.846 : 162 = Rp 792.542 (bunga diabaikan).
Selanjutnya, Anda memperkirakan anak Anda akan masuk perguruan tinggi pada tahun 2024. Pada saat itu, biaya masuknya diperkirakan sebesar = Rp 20 juta x 1,2 x 1,2 x l,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x 1,2 x1,2 x1,2x 1,2 x1,2x 1,2 = Rp 443.722.220,-
Dari Januari 2008 sampai juni 2024, kita punya waktu 198 bulan untuk mempersiapkan UP tersebut.
Untuk itu. harus ditabungnya = Rp 443,722.220,- : 198 = Rp 2.241.021 (bunga diabaikan). Lihat Tabel.

Tabel : Jumlah uang yang harus ditabung setiap bulan pada masing-masing periode *)

        Jan08-Jun10    Juli10-Jun12     Juli12-Jun18    Juli18-Jun21    Juli 21-Jun24      Target Dana
             (30 bln)            (24 bln)              (72 bln)             (36 bln)             (26 bln)
TK        172.800                                                                                                                   5.184.000
SD        230.400           230.400                                                                                          12.441.600
SMP     471.751           471.751            471.751                                                                 59.440.670
SMU     792.542           792.542            792.542               792.542                                    128.391.864
PT     2.241.021        2.241.021         2.24 1.021           2.241.021           2.241.021        443.722.220
JML   3.908.514        3.735.714         3.505.314            3.033.563           2.241.021                 **)

Ket. : *)   hanya untuk uang pangkal.
           **) tidak dijumlah karena nilai uang pada periode waktu yang berlainan

Demikian ulasan dan contoh perhitungan agar kita tidak bingung memulai menyiapkan pendidikan untuk anak-anak yang kita cintai.

Selamat merencanakan !!!

Sumber editing bacaan :
Harian Sinar Harapan, 13 Juni 2007. Siapkan Dana Pendidikan Sejak Anak Belum Lahir Oleh : Andrian Harfa/Roy Sembel/M Ichsan/Heru Wibawa/Parpudi Lubis

Catatan :
●  Dana tersebut belum dihitung untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan sewa kamar/kost. 
●  Memang berat bagi yang penghasilannya "pas-pasan" namun dengan tekad, semangat dan usaha yang kuat mudah-mudahan Anak kita dapat mengenyam pendidikan sampai selesai sesuai dengan yang diharapkan. 
●  Kalau perlu nantinya cari sponsor atau beasiswa serta ....
●  Jangan lupa berdoa kepada-Nya untuk keberhasilannya, karena perjalanan hidup ini tidak terbatas sampai selesai sekolah saja.
●  Tks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar