Oleh : Isamas54
Bagaimana ceritanya
di kala Anjing dan Kucing baikan? Nikh!.
“Cing! Saat ini
kita baikan yakh!, penuh damai, aman dan sejahtera. Pokok e kita cari makan, makanan lu punya lu,
makanan gue buat gue!. Tidak saling
mendahului lah!, binatang juga bukan manusia”.
“Iya deh sama-sama
Jing! Kemarin kita berantem yakh? Anggap saja seni, latihan, dan variasi dalam
hidup, tapi yang penting kita sama-sama jaga perikebinatangan, yakh?. Denger-denger nikh! dari kuping ke kuping (mungkin satelit komunikasinya mereka)
Lu, Jing!, dulu ketika ketemu sama Si Babi itu kok berantem, betul nggak? Aku
sih cuma ingin denger azza, dijamin deh takan tersiar di media, swear, Aing
sumpah Jing!. Apa soal siiikh?” (dengan
rasa ingin tahunya).
“Terus terang
azzza, Aing (Sunda kasar dari istilah ‘aku’) nggak masalah kalau gue disebut
Anjing! sama si Babi itu, kalau only gitu aku datar-datar saja paling sebut
kembali dia ‘Babi, Lu!’. Tapi yang
paling paling .. paling aku ggak terima, itu .. tuh dia nyebut : ‘Manusia Lu!’,
‘Orang Lu!’, ‘Bangsat Lu!’, ‘Belegug Sia!’.
Itulah Cing! Otak gua langsung mendidih, golongan kita (maksudnya hewan) mana yang tidak
bergolak darahnya Cing! kalau dikatai gitu! Emangnya Aing manusia?. Langsung aja bro! aku panggil lasykarku
sesama Aing dan aku keroyok dia sampai kelojotan, sambil Aing balas sumpahin
habis-habisan ‘Manusia, Lu!, ‘Orang Lu!’, ‘Bangsat Lu!’, ‘Belegug Sia!’, ‘Jadi
orang Lu sana!’ (maksudnya jika ‘orang jadi
Babi’ katanya mau cari kekayaan yang tak wajar, diasumsikan di sini sebagai yang terkutuk)”.
“Oh gitu ceritanye
Jing!, Gue juga Jing! Kalau dikatain
gitu panas juga kayak Lu! Mungkin lebih-lebih (Si Kucing memprovokasi), untung aja si Babi ggak ketemuan Ncing!” (komentar si Kucing dengan sapaan akrabnya
and sedikit sombong dan besar kepala).
Hening sejenak,
lalu si Kucing kelihatan merem-melek ngantuk ngkali!
*
Tapi obrolan dilanjutkan …
“Cing!, hey Cing!
Belum tidur kan? Nikh, kalau gue pikir-pikir and masih penasaran, dari lubuk
hati yang terdalam, itu yang namanya Orang, Manusia, Insan, atau apalah
sebutanmu, ternyata banyak baiknya juga yakh? Asal kita setia! Tul, nggak?”.
“Iya Jing, kalau
urusan kesetiaan sih emang ada benernya, walau yang namanya si Orang itu
sendiri, kadang-kadang nikh sekali lagi
kadang-kadang nikh tidak setia alias hianat!, hingga mereka harus main
kayak ‘aku-aku-an’ (maksudnya
kucing-kucingan), baik dalam keluarganya, aparat sama penjahat, politikus (sebagian ‘-tikus’ dulu makanan lezat utama
kucing tapi kini sebagian sudah makanan tingkatan mall atau dari petshop),
pokok e hampir di semua kehidupannya!”.
Catatan
selip :
Perlu
diketahui pembaca, bahwa topic yang paling paling hangat hangat di dunia
perbinatangan mungkin antara lain adalah HAB alias Hak Azasi Binatang terutama
mengenai hak pribadi, kalau pembunuhan sudah jadi makanan sehari-hari,
perkosaan? sudah dianggap sopan dan sacral secara adat atau tata krama (walau
tidak pernah tertulis di dunianya), ekh … satu lagi adat yang paling dibenci
oleh mereka adalah ‘penghianatan!’ (kalau yang ini, mungkin mirip dengan dunia
manusia walau bagi penjahat sekalipun)
“Iya Cing?!, tapi tidak
semuanya pendapat Lu benar, masih banyak yang lurus dan jujur!. Tapi omong-omong nikh soal kesetiaan jadinya
gue tertarik and penasaran, nyatanya si Orang itu walau dia setia, seneng bener
dengerin yang namanya ketidak setiaan alias lingkuh! (Selingkuh ngngkali!!!, sahut si Kucing). Iya-iya itu! Bagaimana menurut Lu Cing! Kan Lu yang suka ngeloyor keluar-masuk ke
berbagai rumah, mengenai yang namanya selingkuh atau apalah sebutannya up to
you menurut lu Cing?”.
“Gini Jing, menurut
pengamatan Ncing dan survey cepat aku (quick
count, nggkali!), ternyata yang namanya si Orang itu seneng banget dengerin
Gosip apalagi soal selingkuh. Dari
beberapa rumah sekitar nikh and nokh ternyata mereka di atas 80% sangat dan
paling asyik dengerin informasi mengenai Gosip antara lain melalui bayangan
gerak (sekali lagi, maksudnya TV nggkali!)
terutama soal perselingkuhan!”.
“Iya Cing?, bagus
juga survey Lu tuh! Biasanya beda tipis sama nyatanya, untung aja di golongan
kita tidak kenal istilah yang nurut Lu tuh ‘selingkuh’, Gue ngantuk nikh! Mana malam harus jaga lagi!”. Huuuaaaay ….
*
Lalu keduanya,
tertidur lelap …
Walaupun saat itu
di luar sana sayup-sayup terdengar suara Anjing dan Kucing lain berantem, yang
oleh keduanya dianggap biasa-biasa saja bagaikan sebuah alunan music (yang bagi manusia mungkin terdengar enak)
tetapi belum tentu terdengar merdu bagi keduanya.
Sekian dulu, obrolan
lain menyusul, sul, sul,sul, suuul!
Catatan
:
(1). Mohon maaf, ada kata yang kurang enak dan tanda baca kurang sesuai kaidah bahasa, kalau perlu dibaca ulang, namanya juga Anjing dan Kucing yang
ngobrol, tapi ambillah baiknya dari semuanya ini.
(2). Keterangan
gambar, sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar